Legenda Futian

Kematian Shang Hai



Kematian Shang Hai

0Di puncak gunung, naga iblis itu menggunakan tubuhnya yang berukuran besar untuk menghalangi pintu masuk menuju bagian dalam gunung. Di sekitar naga tersebut, banyak sosok yang bercahaya berdiri dan menatap ke arah naga itu dengan ekspresi serius. Tiba-tiba, gunung itu bergetar, seolah-olah akan segera runtuh. Naga itu tahu bahwa dia tidak mampu bertarung melawan semua kultivator ini dan karena itu ia menggunakan kesempatan ini untuk mengancam mereka.     
0

Gu Dongliu berdiri tidak jauh dari tempat tersebut dan dia dicegat oleh tiga kultivator yang kuat.     

"Jika kau segera pergi dari sini, kami masih bisa mengampuni nyawamu. Mengapa kau harus mencari-cari masalah seperti ini?" seorang kultivator dari Sekolah Blazing Sun memperingatkan naga tersebut.     

Naga iblis itu hanya menatap kembali para kultivator itu dengan ekspresi serius. Ia telah menjadi raja di wilayah yang sangat luas ini seumur hidupnya dan selama itu pula ia telah memimpin monster-monster iblis lainnya. Dia tidak pernah mengalami penghinaan seperti ini. Bagaimanapun juga, naga itu memiliki reputasi, dan ia telah bertahun-tahun melindungi Rumput Naga yang dipupuk oleh esensi darahnya. Mengapa naga itu harus memberikan harta karun miliknya kepada para kultivator ini secara gratis? Naga yang sombong ini jelas tidak bisa menerima penghinaan seperti itu. Terlebih lagi, para kultivator ini benar-benar percaya bahwa orang-orang yang berada di bawahnya ini dapat mengambil Rumput Naga darinya. Sungguh menggelikan.     

Para kultivator dari Tiga Sekolah Terbesar memandang ke arah naga tersebut dengan tatapan mata yang serius, tetapi mereka tidak berani bertindak sembrono. Orang-orang dari Tiga Sekolah Terbesar sudah menerobos masuk ke bagian dalam gunung. Begitu mereka mendapatkan Rumput Naga, kultivator lainnya bisa langsung membunuh naga iblis tersebut. Dengan cara ini, Rumput Naga tidak akan rusak. Tiga Sekolah Terbesar kemudian bisa mendiskusikan siapa yang pada akhirnya akan mendapatkan harta karun itu.     

Saat ini, sebuah pertempuran sengit sedang terjadi di Sarang Naga Iblis. Semua orang ingin menjadi orang pertama yang mendapatkan Rumput Naga. Bahkan beberapa raja monster iblis menjadi serakah dan ingin mendapatkan Rumput Naga, menyebabkan sebuah pertempuran yang sengit terjadi antara para kultivator dan monster-monster iblis di sekitar Rumput Naga. Akibatnya, banyak orang terluka akibat pertempuran ini.     

Di sisi lain, Rumput Naga masih menarik Spiritual Qi di sekitarnya seperti sebuah lubang hitam seolah-olah sedang berusaha untuk menghisap semua Spiritual Qi di dunia ini. Rumput berbentuk naga itu tertiup angin. Akhirnya, seorang kultivator dan seekor monster iblis berhasil menembus banyak rintangan dan semakin mendekati Rumput Naga. Kultivator itu mengulurkan tangannya ke arah Rumput Naga, sementara monster iblis itu juga mengulurkan cakarnya. Ketika melihat pemandangan itu, semua Noble mulai menerjang ke arah mereka berdua. Namun, tiba-tiba, Rumput Naga mulai berayun di udara.     

*Whoosh* Sebuah cahaya berwarna merah terpancar dari Rumput Naga dan sebuah bayangan naga api benar-benar muncul, langsung menerjang ke bagian dahi dari Noble dan raja monster iblis tersebut. Kemudian, keduanya mengeluarkan suara jeritan yang menyedihkan, setelah itu mereka menutupi kepala mereka dengan tangan dan segera menjauh dari tempat tersebut. Tidak lama kemudian, mereka jatuh ke atas tanah dan aura mereka terluka parah.     

Bayangan naga itu muncul di sekitar Rumput Naga dan mengamati sekitarnya dengan tatapan mata yang serius.     

"Naga itu telah menanamkan auranya pada rumput itu sehingga dia bisa menggunakan kekuatan dari Rumput Naga untuk mengeluarkan serangan spiritual." Semua orang yang berada di dalam Sarang Naga Iblis tampak tercengang. Naga itu memang licik dan telah menyiapkan sebuah kejutan untuk mereka.     

Bayangan naga itu menatap ke arah kerumunan orang yang berada di depannya. Kemudian, Rumput Naga terus berayun di udara. Banyak bayangan-bayangan yang mengerikan muncul dari rumput tersebut dan menyerang para Noble dan raja monster iblis yang berani menentang perintahnya. Apakah mereka berpikir bahwa naga itu memelihara Rumput Naga tanpa mempersiapkan apa-apa?     

Para Noble dan raja monster iblis yang masih bertarung menyaksikan serangan yang ditujukan ke arah mereka dan ekspresi mereka langsung berubah. Mereka mencoba untuk melarikan diri, tetapi serangan spiritual yang mengerikan itu tidak dapat dihindari. Serangan itu langsung memasuki pikiran mereka, menyebabkan banyak orang jatuh ke atas tanah.     

"Aku akan membunuh semua orang yang berani mengambil rumput tersebut," ujar bayangan naga itu dengan nada serius, tetapi sosoknya sudah menjadi semakin buram. Banyak kultivator dan monster-monster iblis di sekitarnya menatap ke arah sosok yang berada di atas Rumput Naga tersebut. Kemudian, seorang Noble yang terbaring di atas tanah berkata, "Bayangan itu akan segera menghilang. Segera ambil rumput itu."     

Para murid dari Tiga Sekolah Terbesar berjalan mendekat satu per satu. Akhirnya, seseorang memberanikan diri mengeluarkan sebuah sihir pada Rumput Naga tersebut. Sebuah cahaya yang menyilaukan dipancarkan dari Rumput Naga berayun di udara, membakar sihir elemen kayu yang diarahkan padanya. Namun, sosok ilusi itu tampaknya sudah terlalu lemah untuk melakukan serangan lainnya.     

"Ayo kita ambil." Ketika melihat ancaman itu telah menghilang, para murid dari Tiga Sekolah Terbesar berjalan menuju Rumput Naga. Tidak lama kemudian, banyak sihir yang diarahkan pada rumput itu secara bersamaan. Seorang kultivator juga menggunakan sebuah sihir elemen angin untuk mendekati Rumput Naga. Namun, ketika dia tiba di depan Rumput Naga, sihir-sihir langsung menyerangnya, menyebabkan dia terhempas dengan tubuh yang terluka parah.     

Kemudian, beberapa kultivator lainnya yang mencoba untuk mendekati Rumput Naga juga diserang oleh sihir-sihir, sama seperti sebelumnya. Ketika semua sihir telah dikeluarkan, para murid dari Tiga Sekolah Terbesar berdiri membentuk sebuah lingkaran di sekitar Rumput Naga.     

Mereka akan menyerang siapa-pun yang mencoba mendekati rumput tersebut.     

Di sekitar mereka, masih ada monster-monster iblis yang terus menyerang mereka. Pertempuran itu tidak pernah berhenti.     

Tiba-tiba, terdengar suara gemuruh dan banyak monster iblis keluar dari gua yang berada di dalam Sarang Naga Iblis. Mereka benar-benar menerjang ke arah Rumput Naga secara bersamaan. Sementara itu, seekor burung iblis berwarna hitam yang tubuhnya diselimuti oleh Aura Iblis yang mengerikan keluar dari suatu tempat seperti sambaran petir. Di atas punggung burung tersebut, terdapat satu sosok misterius yang tubuhnya ditutupi oleh jubah berwarna perak.     

Saat ini, sosok misterius itu sedang duduk bersila di atas punggung burung tersebut. Jari-jarinya memetik senar guqin dan sebuah alunan musik yang kuat dimainkan.     

"Siapa kau?" Para kultivator dari Tiga Sekolah Terbesar mengerutkan keningnya. Sosok itu tampaknya bukan anggota dari ketiga sekolah tersebut. Mereka belum pernah melihatnya sebelumnya dan dia tiba-tiba muncul disini, jadi ada kemungkinan bahwa selama ini dia telah bersembunyi di suatu tempat di sekitar mereka.     

Alunan musik tiba-tiba berubah menjadi nyaring dan membuat semua orang yang mendengarkannya merasa jengkel dan terganggu. Ketika monster-monster iblis di sekitarnya mendengarkan alunan musik ini, mereka mulai meraung dengan ganas, seolah-olah mereka menjadi gila. Sekelompok monster iblis mulai menyerang ke arah kerumunan kultivator itu secara langsung.     

Seekor kera batu yang memancarkan aura mengerikan turun dari atas langit dan langsung pergi menuju kerumunan kultivator di sekitarnya. Beberapa sihir diarahkan pada kera itu, tetapi sihir-sihir itu langsung dihancurkan. Tubuhnya yang berukuran besar itu terus turun dari atas langit.     

Pada saat yang sama, banyak monster-monster iblis kuat menyerang secara bersamaan, seolah-olah mereka sudah merencanakan hal ini sebelumnya.     

"Berani sekali kau!"     

Seseorang berubah menjadi sambaran petir dan ia berhasil melewati semua monster iblis dengan kecepatan yang luar biasa. Kemudian, dia mengayunkan pedangnya ke arah orang yang mengenakan jubah berwarna perak yang berada di atas punggung burung iblis itu.     

Sosok yang mengenakan jubah berwarna perak itu adalah Ye Futian. Jubah yang ia kenakan merupakan pemberian dari Kaisar Liu. Ye Futian, anehnya, tampaknya benar-benar tidak menyadari kultivator yang menyerangnya itu. Sebuah cahaya berwarna emas yang sangat menyilaukan dipancarkan dari tubuh Ye Futian saat jari-jarinya memetik senar guqin. Alunan musik mengalir dan langsung memasuki pikiran dari kultivator yang menyerangnya, membuat Aura Spiritualnya terluka parah. Kultivator itu tertegun sejenak, bahkan genggaman pedangnya menjadi tidak stabil.     

Dengan kecepatan yang luar biasa, burung iblis itu berubah menjadi sambaran petir berwarna hitam. Pada saat kultivator itu tertegun, burung itu menyerangnya dengan cakar yang tajam, menyebabkan kultivator itu terhempas.     

Tentu saja, burung iblis itu adalah Elang Angin Hitam. Saat ini, kedua matanya dipenuhi dengan kegelapan. Saat elang itu mengamati kerumunan kultivator dengan kedua matanya yang mengerikan, semua orang dapat merasakan Aura Iblis yang mengerikan.     

Cahaya di sekitar tubuh Ye Futian menjadi semakin menyilaukan seolah-olah dia sedang dihujani oleh cahaya suci. Temperamennya terlihat sangat luar biasa, tetapi alunan musik yang dimainkannya terdengar seperti suara lolongan dari monster-monster iblis, menyebabkan semua orang merasa ketakutan. Monster-monster iblis di sekitarnya menjadi tak terkendali.     

"Beastmaster..." Ekspresi semua orang tampak terkejut. Sosok misterius itu mampu mengendalikan monster-monster iblis dengan alunan musik.     

"Hentikan dia!" teriak seorang Noble yang terluka. Semua orang bisa merasakan ancaman dari Ye Futian dan burung iblis itu.     

Para murid dari Tiga Sekolah Terbesar berlari ke arah Ye Futian satu per satu. Namun, banyak monster iblis Arcana Plane tingkat atas yang mengelilingi Ye Futian, membantunya membuka jalan. Pada saat ini, Ye Futian menggunakan Aura Kaisar dan darahnya seperti bergejolak. Ini memang sebuah kesempatan yang sangat langka. Jika dia bisa mendapatkan Rumput Naga, semua perjuangannya ini akan sepadan. Bahkan jika dia tidak bisa mendapatkannya, dia percaya bahwa kakak ketiga masih bisa menyelamatkannya dan membawanya ke tempat yang aman.     

Sesuai dugaannya, ketika Gu Dongliu mendengar alunan musik dari bagian dalam gunung, dia tahu bahwa itu adalah Ye Futian. Sebuah cahaya yang menyilaukan terpancar dari tubuh Gu Dongliu saat ia mengeluarkan Roh Kehidupan dan Realisasi Dharma miliknya. Sembilan huruf-huruf kuno mengelilingi tubuhnya, menyebabkan ekspresi tiga orang yang mencegatnya berubah menjadi tegang. Apakah dia akan menyerang?     

Namun, meskipun Gu Dongliu telah mengeluarkan auranya yang kuat, dia tidak melakukan serangan apa-pun. Karena adik junior berada di dalam, Gu Dongliu percaya bahwa adiknya itu bisa menyelesaikan semua masalah yang ada di gunung ini. Yang harus dilakukan oleh Gu Dongliu adalah terus mengamati situasi di sekitarnya dengan seksama.     

Ye Futian mengendarai burung iblis itu dan banyak monster iblis yang menerjang ke arah kerumunan kultivator di depan mereka. Sihir-sihir ditujukan padanya, tetapi Ye Futian hanya memainkan guqin dengan tenang. Temperamennya terlihat sangat luar biasa, sementara itu alunan musiknya terdengar nyaring dan kadang-kadang memekakkan telinga, membuat para kultivator yang menyerangnya merasa kesakitan.     

*Boom, boom, boom* Suara ledakan terus menerus terdengar. Sekelompok kultivator dari Sekolah Starry menerjang ke arah Ye Futian, tentu saja Wang Yuqing berada di kelompok tersebut. Wang Yuqing mengangkat tangannya untuk mengeluarkan sebuah sihir. Dalam sekejap, kobaran api mulai menari-nari di atas langit. Namun, sosok yang mengenakan jubah berwarna perak itu hanya meliriknya tanpa ekspresi dan memetik senar-senar guqin dengan santai. Sihir yang dikeluarkan oleh Wang Yuqing langsung dihancurkan, setelah itu suara yang memekakkan telinga langsung memasuki telinganya. Tubuhnya gemetar dan jatuh dari atas langit. Sambil mengangkat kepalanya, dia melihat ke arah sosok tak terhentikan yang berada di atas langit itu.     

Seluruh area itu diselimuti dengan sebuah badai musik yang tak terlihat. Semua Noble yang terluka kini menatap ke arah Ye Futian. Dia benar-benar luar biasa dan memiliki Cahaya Kaisar di sekujur tubuhnya. Siapa identitas dari sosok tersebut?     

Tiba-tiba, sambaran petir berwarna emas menerjang ke arah Ye Futian. Itu adalah Shang Yunfeng.     

Ye Futian mulai mempercepat alunan musiknya. Musik itu berubah menjadi seberkas cahaya berwarna emas menyilaukan yang langsung memasuki pikiran Shang Yunfeng. Pada saat ini, Shang Yunfeng dapat merasakan sebuah aura yang sangat mengerikan dan sebuah kekuatan penghancur yang mencoba untuk menghancurkan Aura Spiritualnya.     

Seekor monster melompat ke udara dan meraih salah satu kaki Shang Yunfeng, membuatnya tidak bisa bergerak.     

Ekspresi Shang Yunfeng langsung berubah secara drastis. Kemudian, dia melihat sepasang mata yang mengerikan. Di mata Shang Yunfeng, muncul seekor burung iblis raksasa dan mengerikan, menghancurkan semua yang berada di depannya. Auranya terguncang dan terluka parah. Tiba-tiba, sebuah cakar yang tajam mendarat di kepalanya, menghasilkan suara retakan yang terdengar dengan jelas. Dalam sekejap, muncul sebuah retakan di kepalanya yang dihujani oleh cahaya berwarna emas.     

Burung iblis itu memandang ke arah Shang Yunfeng dengan tatapan mata yang serius. Elang itu masih bisa mengingat kesombongan Shang Yunfeng sebelumnya. Memang, elang itu adalah tipe monster iblis yang akan menyimpan dendam.     

*Brak* Monster iblis yang telah meraih tubuh Shang Yunfeng terbang menukik dan membantingnya ke atas tanah. Kemudian, Shang Yunfeng terbaring tak bergerak disana.     

"Tidak!" Ekspresi Shang Hai langsung berubah drastis. Dia melihat Ye Futian sedang meliriknya dengan ekspresi serius, setelah itu alunan musik kembali menyebar. Banyak gelombang musik yang mengerikan mengalir keluar dan langsung memasuki pikiran Shang Hai, menembus semua pertahanannya dan menyebabkan tubuhnya bergetar tanpa henti. Burung iblis itu terbang mendekat dan meraih kepalanya dengan menggunakan cakarnya, sama seperti yang terjadi pada Shang Yunfeng, setelah itu ia melemparkannya ke bawah.     

"Apa kau senang sekarang?" Shang Hai dapat mendengar sebuah suara yang tidak asing di pikirannya. Pada saat ini, dia hanya bisa merinding ketakutan. Dia membelalakkan matanya dan menatap ke arah sosok yang mengenakan jubah berwarna perak di depannya itu seolah-olah dia tidak bisa mempercayai kenyataan ini.     

Tidak heran kalau orang misterius itu hanya ingin membunuhnya dan Shang Yunfeng. Namun, bagaimana mungkin orang misterius yang sangat kuat itu adalah 'dia'?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.