Legenda Futian

Kesombongan Qin Yu



Kesombongan Qin Yu

0 Perguruan Tinggi Barren Timur, pintu masuk menuju Dunia Barren Kuno.     
0

Ketika Ye Futian dan Yu Sheng tiba disana, Ye Wuchen, Liu Chenyu, dan yang lainnya sudah tiba dan sedang menunggu mereka. "Dimana Yang Mulia?" tanya Ye Futian.     

"Ayah langsung kembali ke Kerajaan Liu setelah mengantar kami ke sini," ujar Liu Feiyang. Dia masih merasa kesal tentang peristiwa yang telah terjadi pada adiknya tetapi Kaisar Liu adalah ayahnya. Dia juga mengerti bahwa sebagai seorang pemimpin dari Kerajaan Liu, ayahnya harus mempertimbangkan keselamatan warganya. Dia juga memiliki anak-anak lainnya untuk dipikirkan, karena Liu Feiyang dan Liu Chenyu bukan satu-satunya keturunannya. Tetapi karena hubungan mereka dengan Ye Futian, Kaisar Liu hanya menempatkan mereka berdua di bawah perlindungan Ye Futian. Semua orang sedang berada dalam bahaya yang jauh lebih besar daripada mereka.     

Ye Futian mengangguk dan menghela napas dalam hati.     

"Futian." Saat itu, Ye Wuchen akhirnya berbicara. Ye Futian menatapnya dan mendengarkannya melanjutkan, "Tolong jaga Chenyu untukku."     

Ye Futian mengangkat alisnya dengan bingung dan menjawab permintaan Ye Wuchen, "Kau tidak bisa kembali ke Klan Pedang Fuyun sekarang." Jika Penguasa Ketujuh adalah orang yang bertanggung jawab atas Klan Pedang Fuyun, mungkin tidak akan ada yang terjadi pada Ye Wuchen. Namun, di istana Liu, sikap yang ditunjukkan oleh Zhe Song sangat jelas. Sangat berbahaya bagi Ye Wuchen untuk kembali ke Klan Pedang Fuyun. Agar mereka bisa melepaskan diri dari situasi ini, sangat mungkin bahwa Klan Pedang Fuyun akan memilih untuk mengorbankan Ye Wuchen dan menyerahkannya kepada Dinasti Qin.     

Liu Chenyu juga menatap ke arah Ye Wuchen. Dia menarik tangan Ye Wuchen, ia tidak ingin Ye Wuchen pergi.     

"Swordmaster, anda harus tinggal di Perguruan Tinggi Barren Timur untuk sementara waktu. Kami akan kembali untuk melapor ke penguasa gunung terlebih dahulu. Jika ada berita terkait hal ini, kami akan kembali dan memberi tahu anda," ujar seorang kultivator dari gunung ketujuh di Klan Pedang Fuyun.     

Ye Wuchen menatapnya tanpa mengatakan apa-pun dan akhirnya ia mengangguk pelan. "Baiklah, jika guru memberiku perintah, datanglah kemari." Dia adalah orang yang membunuh Qin Yuan. Dia ingin kembali ke gunung ketujuh dan secara pribadi melapor kepada gurunya.     

"Baik." Kelompok itu membungkuk hormat kepada Ye Futian sebelum pamit undur diri dan pergi meninggalkan mereka.     

Setelah menyaksikan semua orang itu pergi, Ye Futian menoleh ke arah Ye Wuchen dan yang lainnya. "Ayo kita naik." Mereka kemudian pergi menuju Pondok. Di sekeliling mereka, banyak murid dari Perguruan Tinggi Barren Timur yang memperhatikan mereka. Beberapa dari mereka tampak kebingungan. Apakah ada sesuatu yang telah terjadi?     

Ketika para murid dari Pondok melihat Ye Futian dan Yu Sheng kembali bersama Ye Wuchen, Liu Chenyu, dan yang lainnya di belakang keduanya, mereka memiliki firasat bahwa sesuatu telah terjadi. Beberapa hari yang lalu, Ye Futian pergi ke Kerajaan Liu setelah mendengar lamaran yang diajukan oleh Dinasti Qin tentang aliansi pernikahan dengan Kerajaan Liu. Jika tidak ada yang terjadi disana, mereka tidak akan membawa Ye Wuchen dan yang lainnya kemari.     

Ye Futian langsung menghampiri kakak kedua. Xue Ye, Luo Fan, dan yang lainnya juga ikut mendekat. Zhuge Hui berdiri di depan sebuah gubuk kecil dengan tatapan mata tertuju pada kelompok itu. Dia bertanya, "Adik junior, apakah kau terlibat dalam suatu masalah?"     

"Kakak Senior," Ye Futian menyapanya sebelum memberikan ringkasan penjelasan tentang apa yang terjadi di Kerajaan Liu.     

"Jadi, Dinasti Qin datang ke Kerajaan Liu dengan persiapan yang matang dan sejak awal niat mereka yang sebenarnya bukanlah membuat aliansi pernikahan dengan Kerajaan Liu." Zhuge Hui adalah orang yang cerdas. Dia mampu memahami hal-hal seperti ini dalam hitungan detik. Kedua matanya yang indah berubah menjadi serius.     

"Apakah Dinasti Qin sudah memulai taktik mereka yang begitu kotor?" Setelah mendengarkan semua yang terjadi, Luo Fan tampak kesal. Mereka dengan sengaja mencoba untuk memulai sebuah pertarungan, dengan membuat langkah pertama mereka di Kerajaan Liu. Dan mereka telah mengorbankan nyawa seorang pangeran hanya untuk membuat sebuah alasan? Sungguh seorang pangeran yang menyedihkan. Sepertinya dia tidak terlalu disayang oleh Raja Qin seperti yang dikabarkan. Dia tidak memiliki status yang cukup tinggi. Jika tidak, bahkan Qin Yu dan Qin Li tidak mungkin akan berani merencanakan hal seperti ini.     

"Kakak Senior, apakah masih ada harapan untuk Kerajaan Liu?" Meskipun Ye Futian tidak terlalu berharap, dia masih ingin percaya pada sedikit keberuntungan pada Kerajaan Liu.     

Zhuge Hui menggelengkan kepalanya. "Dinasti Qin bahkan rela mengorbankan seorang pangeran. Jelas bahwa mereka sudah bersiap-siap untuk menghancurkan Kerajaan Liu. Jika perkiraanku tidak salah, pasukan dari Dinasti Qin mungkin sudah berada di Kerajaan Liu." Mereka sudah melakukan semua persiapan sejak lama. Jadi, sudah jelas mereka tidak akan memberikan kesempatan pada Kerajaan Liu untuk bertarung.     

Ketika Liu Feiyang dan Liu Chenyu mendengar apa yang dikatakan oleh Zhuge Hui, mereka merasa seolah-olah semua harapan telah hilang. Liu Feiyang mengepalkan tangannya dengan erat, matanya berkaca-kaca. Ye Wuchen bisa merasakan cengkeraman Liu Chenyu mengencang di tangannya, telapak tangan Liu Chenyu menjadi lembab karena berkeringat.     

"Kalian bisa tinggal dengan tenang disini, di Perguruan Tinggi Barren Timur. Tidak ada siapa-pun yang bisa datang kemari dan membawa kalian pergi," ujar Zhuge Hui kepada mereka. Dia menghela napas dalam hati. Ini mungkin akan menjadi akhir dari Kerajaan Liu. Dinasti Qin telah memulai peperangan di Wilayah Barren Timur. Dia jelas mengetahui bahwa target utama dari Dinasti Qin adalah Perguruan Tinggi Barren Timur dan Pondok. Keberadaan mereka adalah rintangan terbesar bagi Dinasti Qin untuk mencapai tujuan mereka, yaitu menguasai seluruh Wilayah Barren Timur.     

…     

Persis seperti yang diprediksi oleh Zhuge Hui, Dinasti Qin telah mempersiapkan semuanya dengan baik dan bergerak sangat cepat. Qin Li dan pasukannya juga telah melakukan perjalanan melalui Dunia Barren Kuno untuk kembali ke Kerajaan Liu. Mereka menerobos pintu masuk yang dikendalikan oleh Kerajaan Liu. Hal ini adalah fakta yang diketahui oleh Kaisar Liu ketika dia mengantar kelompok Ye Futian ke Dunia Barren Kuno.     

Pada saat ini, sebuah pemandangan yang mengerikan muncul di atas langit dari Istana Liu. Beberapa ekor Flood Dragon mengelilingi langit, saling menggeram dan meraung. Naga-naga itu memancarkan aura yang mengerikan dan di punggung semua monster iblis ini berdiri begitu banyak orang. Dinasti Qin datang kemari dengan membawa pasukan Flood Dragon. Tepat di tengah-tengan pasukan itu terdapat seekor naga yang berukuran sangat besar. Naga itu berwarna emas dan memiliki cakar yang paling tajam di dunia ini.     

Satu sosok yang berdiri di belakang naga emas raksasa ini adalah Qin Yu. Jubah kekaisaran miliknya yang memiliki kombinasi warna emas dan ungu berkibar oleh hembusan angin bersama dengan rambutnya yang berwarna hitam legam. Sorot matanya terlihat serius dan memancarkan hawa dingin.     

Saat ini Qin Yu tidak terlihat seperti seorang Putra Mahkota dari Dinasti Qin yang lemah lembut seperti di Kota Chaoge. Dia kini tampak mengintimidasi dengan memancarkan aura yang kuat. Dia adalah sang Putra Mahkota dari Dinasti Qin. Raja Qin di masa depan. Dan dia akan menjadi penguasa dari Wilayah Barren Timur.     

Baik di dalam maupun di luar istana kekaisaran, tatapan mata semua orang tertuju pada bagian punggung dari naga emas tersebut, tepatnya ke arah sang Putra Mahkota Qin Yu.     

Beberapa waktu yang lalu, setelah pertarungan antara Gu Dongliu dan Lu Nantian terjadi di Kota Chaoge, orang-orang mengatakan bahwa mereka telah menjadi dua kultivator terhebat Wilayah Barren Timur. Orang-orang terus menerus membicarakan tentang betapa kuat dan luar biasanya mereka. Pada saat itu, sosok Qin Yu tidak memiliki kesan mendalam terhadap orang-orang di Kota Chaoge. Bagi mereka, Qin Yu adalah orang yang dapat dengan mudah dilupakan.     

Tapi saat ini, Qin Yu berdiri dengan perkasa di atas langit. Saat itulah orang-orang menyadari, Qin Yu adalah seseorang yang bisa berdiri sejajar dengan Lu Nantian dan Gu Dongliu. Dia adalah salah satu kultivator paling kuat di Wilayah Barren Timur selama bertahun-tahun yang lalu. Raja Qin bahkan telah mengundang semua pasukan besar di Wilayah Barren Timur untuk menyaksikan upacara penobatan Qin Yu sebagai sang putra mahkota.     

Apa arti dari gelar putra mahkota? Gelar itu memiliki arti bahwa Raja Qin telah mengakui bahwa Qin Yu memiliki kemampuan yang diperlukan untuk mewarisi takhta dari Dinasti Qin.     

Pada saat ini, semua orang akhirnya menyadari bahwa mereka akan melihat sosok Qin Yu yang sangat berbeda. Qin Yu, sang putra mahkota yang sombong.     

"Ayah," seru Qin Li saat dia terbang mendekat. "Kaisar Liu telah memerintahkan semua orang dari keluarga kerajaan pergi meninggalkan istana kekaisaran. Dia secara pribadi mengawal Liu Chenyu, Ye Wuchen, dan yang lainnya pergi dari Kerajaan Liu. Saat ini mereka mungkin berada di Perguruan Tinggi Barren Timur."     

"Qin Ge," teriak Qin Yu. Satu sosok berwajah tampan maju ke depan dan berdiri di samping Qin Yu. Dia juga seorang pangeran dari Dinasti Qin, dia adalah pangeran ketiga dan sangat berbakat. "Bawa beberapa orang ke Perguruan Tinggi Barren Timur dan minta mereka untuk menyerahkan orang yang membunuh adik bungsu kita sekaligus kakak-beradik dari Kerajaan Liu," ujar Qin Yu.     

"Baik." Qin Ge mengangguk. Dia kemudian memimpin sekelompok orang untuk menempuh perjalanan yang jauh. Bahkan Perguruan Tinggi Barren Timur tidak bisa ikut campur dan melindungi pembunuh dari pangeran Qin, bukan?     

"Paman," Qin Yu memanggil satu sosok lainnya. Seorang Tetua melangkah ke depan. "Putra Mahkota."     

"Pergilah dan kejar para buronan dari keluarga kerajaan Liu—hidup atau mati," ujar Qin Yu.     

"Baik." Dengan satu kali lambaian tangan dari Tetua tersebut, beberapa Flood Dragon meraung dengan keras dan salah satu dari mereka mengikutinya. Mereka pergi ke arah yang berbeda dari kelompok sebelumnya untuk mengejar anggota keluarga kerajaan yang berhasil melarikan diri dari Kerajaan Liu.     

Tatapan mata Qin Yu beralih ke area di bawahnya. Dia berbicara dengan nada serius, "Adik bungsuku telah datang berkunjung ke Kerajaan Liu untuk melamar dan berakhir dengan cara yang menyedihkan di istana kekaisaran ini. Para anggota keluarga kerajaan dari Kerajaan Liu dan sekutu mereka telah bekerja sama dalam merencanakan pembunuhan terhadap Qin Yuan. Hari ini, Dinasti Qin secara resmi menyatakan perang dengan Kerajaan Liu. Kecuali keturunan dari keluarga kerajaan, siapa-pun yang bersedia untuk bersekutu dengan Dinasti Qin akan terhindar dari kematian.     

Suara Qin Yu bergemuruh di udara. Semua orang yang berada di dalam maupun di luar istana kekaisaran merasa ketakutan. Dia tidak memberikan kesempatan bagi Kerajaan Liu untuk menjelaskan kejadian tersebut dari sudut pandang mereka dan langsung menyatakan perang pada Kerajaan Liu.     

"Aku sudah lama mencoba untuk membujuk Kaisar Liu tetapi dia tidak ingin mendengarkanku. Sekarang dia telah membuat satu kesalahan besar." Dari bawah, Lord Kang naik ke atas langit. "Saya bersedia untuk bersekutu dengan Dinasti Qin."     

"Bagus." Qin Yu mengangguk. Setelah itu, semakin banyak sosok yang naik ke udara. Beberapa dari mereka adalah para Lord yang mendukung gagasan untuk menikahkan Liu Chenyu dengan Qin Yuan.     

"Sekelompok pengecut!" seseorang berteriak dengan penuh amarah.     

"Lord Kang, kau baj*ngan yang tak tahu malu."     

"Aktifkan Matriks Xuanwu," sebuah suara memberikan perintah dengan tenang. Kemudian, seorang wanita cantik yang mengenakan sebuah mahkota dan jubah panjang berdiri di atas langit istana kekaisaran. Sorot matanya terlihat serius dan begitu tajam saat dia menatap ke arah Qin Yu. Saat dia selesai berbicara, seluruh istana kekaisaran bersinar terang. Sebuah kekuatan yang mengerikan dari Spiritual Qi melesat hingga menembus langit. Area di sekitarnya langsung dipenuhi dengan Spiritual Qi sebelum semua energi itu bergegas kembali ke arah istana kekaisaran. Sebuah gambaran berukuran besar dari Xuanwu, yaitu seekor Penyu Hitam muncul di atas istana kekaisaran.     

Matriks Xuanwu adalah matriks pertahanan terakhir. Matriks tersebut menyerap semua Spiritual Qi yang berada di sekitarnya.     

Permaisuri Liu. Qin Yu menatap ke arah wanita cantik tersebut. Dengan nada serius, dia berbicara, "Demi istri dan anak-anaknya, Kaisar Liu rela mempertaruhkan nasib kerajaannya. Dan sekarang kau benar-benar bersedia bertarung demi nama suamimu? Bagaimana kalau kau kembali ke Dinasti Qin bersamaku?"     

"Qin Yu, meskipun kau bisa dianggap setara dengan Gu Dongliu, kau tidak akan pernah cukup baik untuk dibandingkan dengannya dengan semua kelakuan burukmu selama ini," ujar Permaisuri Liu, sambil terus menatapnya.     

"Benarkah?" Kedua mata Qin Yu terpaku pada sosok di depannya. "Yang Mulia, Kaisar Liu, semestinya akan menyerahkan orang-orang itu jika aku membawamu kembali ke istana Qin bersamaku, bukan?" Setelah menyelesaikan kalimatnya, aura yang mengintimidasi di sekitarnya meledak. Di tangannya, muncul sebuah tombak naga emas yang panjang. Sebuah kekuatan energi yang kuat terpancar dari senjata tersebut, dan ketika Qin Yu mengarahkan tombak panjang itu ke langit, langit dan deretan awan langsung bergeser. Roh-roh naga terbangun dan berputar-putar di sekitar tubuh Qin Yu, menggeram dengan penuh amarah. Dengan sembilan ekor naga mengelilinginya, dia tampak tak terkalahkan.     

Ini... Di sekeliling istana kekaisaran, semua orang memandang ke arah Qin Yu. Saat ini, dia tampak seperti seorang dewa perang yang perkasa.     

Aku tidak bisa dibandingkan dengan Gu Dongliu? Aku? Ekspresi Qin Yu tampak serius. Hari ini, dengan membawa senjata dari leluhurnya dan darah keluarga kerajaan Liu, dia akan membuat dunia ini menyaksikan kebangkitan dari Dinasti Qin. Hari ini, dia akan menunjukkan kepada orang-orang betapa kuat dan hebatnya Dinasti Qin.     

Dinasti Qin tidak hanya membutuhkan kemenangan semata. Mereka membutuhkan sebuah peperangan yang akan menghebohkan dunia untuk menyebarkan pesan ke semua pasukan di Wilayah Barren Timur.     

Dinasti Qin yang pernah menguasai dunia ini telah kembali.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.