Legenda Futian

Keributan



Keributan

0Ye Futian dan Yu Sheng telah meninggalkan Dunia Barren Kuno. Sebelum pergi, mereka memindahkan Five Soul Guard ke pintu masuk dari Gunung Buku. Banyak orang di Kota Barren tidak bisa berkata apa-apa ketika menyaksikan tindakan ini. Pemindahan Five Soul Guard itu sama saja dengan perampokan; bahkan ketika mereka hendak pergi, mereka tidak berniat untuk meninggalkan Five Soul Guard.     
0

"Kakak Kedua." Ye Futian menemui Zhuge Hui di Pondok.     

"Kalian sudah kembali?" Zhuge Hui tersenyum pada Ye Futian dan Yu Sheng.     

"Ya." Ye Futian mengangguk dan bertanya, "Kakak, Nangong Jiao dari Perguruan Tinggi Barren Timur mengatakan bahwa Gunung Langit memiliki legenda tentang Donghua Agung dan Kaisar Ye Qing. Apakah legenda dalam sejarah kuno itu benar adanya?"     

"Semestinya benar." Zhuge Hui mengangguk.     

"Kenapa tidak ada seorang-pun yang datang kesana untuk menyelidikinya?" Ye Futian bertanya dengan bingung. Donghuang Agung pernah menguasai dunia. Karena terdapat sebuah legenda tentang dirinya di Gunung Langit dari Wilayah Barren Timur, orang-orang semestinya berlomba-lomba untuk mencarinya.     

"Mungkin hal ini ada hubungannya dengan surat keputusannya terkait Wilayah Barren Timur," jawab Kakak Kedua sambil tersenyum.     

Kedua mata Ye Futian bercahaya saat dia memandang Kakak Kedua. Lalu dia tersenyum. "Kakak tahu banyak hal tentang hal ini."     

"Apakah kau lupa bahwa aku adalah kakak seniormu?" Zhuge Hui tersenyum.     

Ye Futian menggaruk kepalanya. Pertanyaan Kakak Kedua memang masuk akal. "Kakak, aku ingin pergi ke Gunung Langit," ujarnya. Dia tidak berusaha bersikap sopan kali ini. Pondok sudah seperti keluarganya sekarang dan dia tidak perlu berpura-pura di hadapan anggota keluarganya. Bahkan jika lonceng itu tidak berbunyi dari Gunung Langit, dia tetap akan pergi kesana jika dia bisa menemukan jejak dari Kaisar Ye Qing disana.     

Kelahirannya mungkin ada hubungannya dengan Kaisar Ye Qing. Menteri Zuo dari Negeri Nandou telah meramalkan bahwa ia memiliki takdir sebagai seorang kaisar. Dia juga memiliki aura kaisar di dalam dirinya. Semua ini mengharuskannya untuk pergi ke Gunung Langit. Dia tidak bisa melewatkan kesempatan ini. Tentu saja, dia juga tahu bahwa memahami semua ini mungkin bukan hal yang baik. Dia harus tetap berhati-hati. Lagipula dia mengetahui tentang nasib yang dialami oleh Kera Salju.     

"Baiklah." Zhuge Hui tersenyum. "Aku akan pergi bersamamu."     

"Terima kasih, Kakak," ujar Ye Futian. "Karena Gunung Langit memiliki legenda dari dua orang kaisar, apakah Kakak Kedua dan Kakak Ketiga akan pergi kesana?"     

"Kakak Ketigamu dan aku mungkin tidak akan punya kesempatan untuk naik ke puncak gunung tersebut." Zhuge Hui tersenyum dan menggelengkan kepalanya. "Gunung Langit bersebelahan dengan Kota Shu. Donghuang Agung dan Kaisar Ye Qing telah menyegel Burung Iblis tetapi rumor mengatakan bahwa auranya masih hidup. Monster itu disegel di Gunung Langit. Karena itu, Gunung Langit memiliki aura dari kedua kaisar dan Burung Iblis. Semakin tinggi tingkat kultivasi seseorang, semakin mudah mereka terpengaruh oleh aura tersebut. Kultivator yang kuat jarang mengunjungi Kota Shu, yang terletak ribuan mil jauhnya. Inilah sebabnya mengapa hanya Kuil Qianqiu yang bisa tinggal begitu dekat dengan Gunung Langit. Mereka menggunakan aura dari gunung tersebut untuk melatih aura mereka sendiri."     

"Jadi, lebih mudah bagi orang-orang yang bukan kultivator untuk mendaki gunung tersebut?" Ye Futian menganggap hal itu cukup aneh.     

"Secara teknis, pendapatmu memang benar." Zhuge Hui mengangguk dan tersenyum. "Tetapi mereka yang tidak berkultivasi tidak dapat mendaki Gunung Langit. Namun, lonceng telah berbunyi sehingga beberapa kemungkinan akan muncul. Kita bisa pergi kesana dan bersenang-senang."     

"Kakak, bolehkah aku ikut pergi?" Xue Ye menghampiri mereka dan bertanya dengan malu-malu.     

"Apakah satu tahun sudah berlalu?" Zhuge Hui bertanya.     

"Aku bisa mengurus adik junior kita, bukan? Dan jika kakak butuh bantuan, kau bisa memberitahuku," ujar Xue Ye dengan nada yang meyakinkan.     

Zhuge Hui tersenyum padanya. "Baiklah. Pergilah dan panggil semua saudaramu."     

"Baik." Xue Ye langsung merasa gembira dan berbalik. Ye Futian mengerti bahwa Zhuge Hui ingin semua murid dari Pondok pergi ke Gunung Langit. Lagipula, terdapat legenda dari dua orang kaisar disana. Suara lonceng tersebut mungkin sebuah pertanda akan suatu hal.     

…     

Pondok tidak pernah peduli tentang peristiwa yang terjadi di Wilayah Barren Timur tetapi mereka memutuskan untuk pergi meninggalkan gunung kali ini. Kepergian mereka adalah bukti betapa pentingnya suara lonceng dari Gunung Langit itu. Pasukan lainnya tentu saja juga pergi ke Kota Shu.     

Khususnya di wilayah barat, semua pasukan, tidak peduli seberapa besar mereka, semuanya pergi ke Gunung Langit layaknya para peziarah. Wilayah Barren Timur begitu dikejutkan oleh berita ini. Bahkan peristiwa seperti Dinasti Qin mengundang semua pasukan besar ke pernikahan Qin Mengruo dan Qian Shanmu, pembukaan Perguruan Tinggi Dongqin, atau pertarungan antara Gu Dongliu dan Lu Nantian tidak seheboh ini.     

Peristiwa yang terjadi sebelumnya melibatkan sebagian besar dari pasukan besar atau kelompok-kelompok terkuat di Wilayah Barren Timur. Kali ini, banyak kultivator kuat dari wilayah barat juga pergi ke Gunung Langit. Selain mereka, banyak orang dari daerah lainnya juga berangkat kesana.     

Tidak peduli seberapa berbakatnya Gu Dongliu atau Lu Nantian, mereka tidak dapat dibandingkan dengan Donghuang Agung. Peninggalan dari dua orang kaisar yang pernah memerintah Wilayah Barren Timur itu telah membunyikan loncengnya. Siapa-pun bisa membayangkan efek yang ditimbulkan dari suara lonceng tersebut.     

Kota Shu, yang terletak paling dekat dengan Gunung Langit, sedang gempar. Kota kecil yang jarang dikunjungi ini langsung menjadi pusat perhatian di Wilayah Barren Timur. Kota ini dipenuhi oleh orang-orang yang datang untuk berkunjung; para kultivator kuat di Arcana Plane terlihat dimana-mana. Setiap orang yang berada di jalanan mungkin saja berada di tingkat Noble Plane.     

Para kultivator kuat dari Dinasti Qin juga telah tiba. Jumlah mereka ada banyak dan mereka semua terlihat kuat. Karena pertarungan mereka dengan Perguruan Tinggi Barren Timur yang terjadi di Dunia Barren Kuno, mereka langsung menarik banyak perhatian kemana-pun mereka pergi.     

Pada saat ini, Qin Yu dan Qin Li berada di kelompok Dinasti Qin. Mereka memandang ke arah Gunung Langit yang puncaknya hampir terhubung ke langit. Apakah suara lonceng yang aneh itu adalah sebuah kesempatan bagi mereka? Apakah itu sebuah pertanda baik terhadap ambisi mereka untuk menguasai Wilayah Barren Timur dimana suara lonceng itu berdentang dari lokasi peninggalan Donghuang Agung dan Kaisar Ye Qing?     

Saat ini, kelompok lainnya datang diikuti dengan kilatan cahaya dan turun di samping Dinasti Qin. Mereka berasal dari Klan Donghua. Pemimpin mereka adalah Nyonya Yuxiao. Lu Nantian dan Hua Qingqing yang berbakat berada di sampingnya.     

"Nyonya Yuxiao dan Kakak Lu telah tiba." Qin Yu mengangguk pada Nyonya Yuxiao. Istri dari pemimpin Klan Donghua itu adalah kakak seniornya.     

"Bagaimana perasaanmu?" Nyonya Yuxiao bertanya.     

"Tempat ini berada ribuan mil jauhnya dari gunung itu tapi aku masih bisa merasakan sedikit tekanan dari Gunung Langit. Tidak heran tidak begitu banyak kultivator kuat di Kota Shu. Para biksu dari Kuil Qianqiu sangat kuat." Qin Yu terkekeh.     

"Apa kau bisa merasakannya?" Nyonya Yuxiao bertanya pada Hua Qingqing.     

"Tidak begitu terasa," gumam Hua Qingqing. Nyonya Yuxiao mengangguk pelan. Aura dari gunung ini sama seperti sebelumnya.     

Pada saat ini, seseorang berjalan menghampiri Qin Yu dan mengatakan sesuatu. Kedua mata Qin Yu bercahaya.     

Perguruan Tinggi Barren Timur dan Pondok telah tiba bersama-sama.     

"Nyonya, seorang teman lama saya telah tiba. Saya akan pergi mengunjungi mereka," ujar Qin Yu. Setelah itu, dia berbalik dan pergi. Banyak orang memandangnya. Teman lama? Apakah Pondok yang dia maksud?     

Perguruan Tinggi Barren Timur dan Pondok telah tiba bersama-sama     

Dinasti Qin telah secara resmi menyatakan perang dengan Perguruan Tinggi Barren Timur. Mereka telah bertarung di Dunia Barren Kuno sebelumnya. Jika mereka bertemu satu sama lain di dunia luar, Dinasti Qin mungkin akan bertindak sembrono. Mereka harus berhati-hati.     

Pertemuan pertama mereka setelah peperangan di Dunia Barren Kuno akan berlangsung di Kota Shu. Hal ini jelas menarik perhatian banyak orang.     

Qin Yu menatap ke arah Perguruan Tinggi Barren Timur. Kali ini, lima Tetua gunung dari Perguruan Tinggi Barren Timur ikut hadir disini, dan juga para murid dari Pondok. Zhuge Hui dan Gu Dongliu dan semua murid dari Pondok datang kemari.     

Tatapan mata semua orang tertuju pada mereka. Apakah ini pertama kalinya semua murid dari Pondok muncul bersama-sama di luar Gunung Buku?     

"Murid kedua dari Pondok ternyata sangat cantik," seseorang berkomentar setelah melihat kecantikan dari Zhuge Hui. Dia memiliki tubuh yang ramping, kaki yang jenjang, dan kedua mata yang seperti tersenyum tetapi masih terlihat aura kesombongan di dalamnya. Sulit membayangkan bahwa orang secantik itu telah menghancurkan gerbang dari Perguruan Tinggi Dongqin di Kota Chaoge.     

Murid ketiga, Gu Dongliu, terlihat tampan dan tampak seperti orang terpelajar. Namun, tatapan matanya tetap terlihat serius. Kedua matanya tampak tajam seperti bilah pisau.     

Murid keempat dan kelima terlihat sembrono dan sinis. Murid keenam juga seorang gadis cantik. Dia memiliki wajah cantik seperti gadis remaja.     

Murid ketujuh terlihat gemuk dan menonjol dari murid lainnya. Murid kedelapan, Ye Futian, wajahnya sangat tampan dan mudah untuk dikenali. Selain dia, Ye Wuchen yang hanya memiliki satu lengan, Pangeran Liu Feiyang, dan Puteri Liu Chenyu dari Kerajaan Liu juga hadir disini. Bersama dengan Yu Sheng dan Loulan Xue, kelompok ini tampak menonjol dari kerumunan orang di sekitarnya.     

Semua murid dari Pondok kecuali Sword Saint sudah hadir disini, gumam semua orang dalam hati.     

Qin Yu merasa sedikit bersemangat. Jika dia berhasil, dia bisa membunuh semua murid dari Pondok saat ini. Namun, membunuh mereka semua merupakan tugas yang sangat sulit.     

"Haruskah Pondok tidak menyerahkan orang-orang ini ke Dinasti Qin?" Qin Yu tidak bisa menahan tawa ketika dia melihat tatapan dingin dari Liu bersaudara.     

"Mereka sudah ada di hadapanmu. Silahkan bawa saja mereka," ujar Zhuge Hui. Dia memang tersenyum tetapi senyumannya masih menunjukkan sikap sombongnya.     

"Aku ingin mencobanya." Qin Yu tertawa saat ia mengeluarkan auranya.     

Beberapa sosok muncul dari kejauhan. Mereka mengenakan jubah panjang dan memiliki aura yang tajam. Mereka menyebar dalam barisan masing-masing dan mengelilingi Dinasti Qin.     

Seorang pemuda berjalan keluar dari kerumunan itu dan membungkuk hormat di depan kelompok Zhuge Hui. "Mo Xie menyapa saudara guru."     

"Mo Xie." Banyak orang mengamati sosok pemuda ini. Dia adalah murid terbaik dari Gunung Sword Saint. Dia telah bergabung dengan Gunung Sword Saint pada tahun yang sama ketika pasukan itu didirikan dan ia merupakan murid pertama dari Sword Saint.     

Karena itu, semua murid dari Pondok adalah saudara gurunya, meskipun tidak banyak dari murid-murid Pondok yang lebih kuat darinya.     

"Apakah Kakak Pertama datang kemari?" Zhuge Hui bertanya.     

"Guru menyuruhku datang untuk membantu para saudaranya. Dia bisa segera datang kemari jika diperlukan," ujar Mo Xie. Zhuge Hui mengangguk dan menatap ke arah Qin Yu. Tempat ini berada di wilayah barat; itu adalah wilayah kekuasaan dari Sword Saint.     

Qin Yu menatap orang-orang di depannya. Dia menarik kembali auranya, dia tahu bahwa tidak mungkin untuk berurusan dengan Pondok disini.     

"Ye Futian," tiba-tiba Qin Li memanggilnya.     

Ye Futian menatapnya.     

"Kau ingin pergi mendaki Gunung Langit?" Tatapan mata Qin Li tertuju padanya. Ye Futian mengamatinya tanpa ekspresi tetapi ia memilih untuk mengabaikannya. "Kupikir kau akan bersembunyi di Dunia Barren Kuno bagian bawah. Karena kau telah datang kemari, pastikan bahwa kau sudah siap."     

Qin Li terkekeh dan orang-orang dari Dinasti Qin berbalik. Kemudian Qin Yu berkata, "Penawaranku sebelumnya masih berlaku. Siapa-pun yang mampu membunuh Ye Futian akan dilindungi oleh Dinasti Qin dan diberi posisi sebagai mempelai pria dari seorang puteri."     

Semua orang menyaksikan saat Dinasti Qin pergi. Semuanya menjadi berbeda setelah perang dimulai. Mereka sama sekali tidak menyembunyikan keinginan membunuh mereka!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.