Legenda Futian

Terus Berbunyi



Terus Berbunyi

0Ketika Ye Futian tiba disana, aura iblis yang mengerikan dipancarkan dari bayangan Burung Iblis itu dan menerjang ke arah Ye Futian. Tidak lama kemudian, kegelapan menyelimuti tubuhnya.     
0

Banyak pikiran jahat yang mengerikan masuk ke dalam pikiran Ye Futian. Tubuhnya bergetar dan Aura Kaisar yang kuat terpancar dari tubuh Ye Futian, berusaha melindungi pikirannya. Pada saat yang sama, jari-jarinya memetik senar-senar guqin miliknya dengan cepat sambil berusaha untuk berkomunikasi dengan aura di Gunung Langit.     

Sebuah sinar berwarna emas seperti milik seorang kaisar melesat ke atas langit, dan butiran-butiran salju di Gunung Langit mulai bergerak menuju ke tempatnya berada saat ini. Inderanya langsung meluas, sementara Aura Kaisar miliknya bergabung dengan aura di Gunung Langit, berusaha mempertahankan pikirannya dari kekuatan jahat.     

*Brak* Burung Iblis yang asli tampaknya telah muncul di dalam pikiran Ye Futian. Burung Iblis itu menjulang tinggi di atas langit seolah-olah burung itu bisa melahap langit dan bumi. Burung Iblis itu menatap ke arah Ye Futian dengan tatapan mata yang mengerikan dan mengembangkan sayap iblisnya yang berwarna hitam. Seolah-olah akhir dari dunia ini semakin dekat.     

Meskipun Burung Iblis itu sudah mati, auranya tidak menghilang begitu saja. Oleh karena itu, dua kaisar agung meninggalkan aura mereka yang abadi untuk menekan kekuatan jahat dari Burung Iblis. Meskipun begitu, kekuatan jahat dari Gunung Langit masih bisa mempengaruhi siapa-pun yang berada di dalam radius ribuan mil jauhnya, yang mengakibatkan sedikitnya jumlah kultivator yang tinggal di Kota Shu. Siapa-pun bisa membayangkan betapa mengerikannya Burung Iblis itu ketika masih hidup.     

Pada saat ini, Ye Futian berada di titik pusat dari aura Burung Iblis. Jika dia tidak memiliki Aura Kaisar untuk melindungi pikirannya, dia mungkin akan dihancurkan dalam sekejap.     

Sebuah arus kegelapan menyelimuti tubuh Ye Futian. Meskipun aura dari Burung Iblis itu sangat mengerikan, Ye Futian menebak bahwa aura burung itu berada di tingkat Sage ketika bertarung melawan dua kaisar agung dan berhasil disegel. Pada saat itu, Donghuang Agung dan Kaisar Ye Qing belum menyatukan dunia, karena pertempuran itu terjadi lebih dari tiga ratus tahun yang lalu. Oleh karena itu, Aura Kaisar berada pada tingkat yang lebih tinggi daripada aura milik Burung Iblis tersebut. Ye Futian hanya memiliki jejak dari aura kedua kaisar itu, tapi aura itu cukup untuk melindungi auranya agar tidak dilahap oleh Burung Iblis tersebut.     

Dalam pikiran Ye Futian, terdapat Cahaya Kaisar yang melindunginya dari kondisi lingkungan di sekitarnya. Dengan penuh tekad, dia menatap ke arah Elang Angin Hitam yang diselimuti oleh kegelapan di hadapannya. Seluruh tubuh elang itu diselimuti oleh kegelapan. Ye Futian tidak ingin melihatnya hilang kendali dan menjadi tubuh pengganti dari Burung Iblis, merubahnya menjadi raja iblis haus darah lainnya.     

Satu-satunya cara untuk menekan aura dari Burung Iblis itu adalah berkomunikasi dengan aura di Gunung Langit. Pada saat yang sama, Ye Futian akan menanamkan Aura Kaisar yang lebih kuat ke dalam pikiran Elang Angin Hitam sehingga elang itu bisa melawan aura dari Burung Iblis.     

Ye Futian sedang menahan sebuah tekanan yang luar biasa. Burung Iblis raksasa itu sedang menyerang pikirannya dengan ganas, menggunakan auranya yang mengerikan. Aura itu sudah menelan Aura Spiritual Ye Futian sepenuhnya. Di tubuh Ye Futian, banyak arus kegelapan bermunculan. Ye Futian merasa bahwa dia tidak akan sanggup menahan tekanan ini lebih lama lagi. Sambil mengaktifkan Imperial Tactics, darahnya mulai bergejolak, dan sebuah sinar yang menyilaukan melesat ke udara dan diarahkan menuju Gunung Langit.     

Ini adalah kedua kalinya Ye Futian memaksakan tubuhnya hingga melampaui batas di Gunung Langit. Terlebih lagi, kondisinya kali ini bahkan jauh lebih berisiko. Sebelumnya, dia sangat yakin bahwa dia bisa membunuh Qin Li, tapi kali ini dia tidak yakin apakah dia bisa memenangkan pertarungan melawan aura dari Burung Iblis.     

Kondisi di Gunung Langit sangat cocok bagi Ye Futian. Seolah-olah tempat itu sengaja dibuat untuknya sehingga dia bisa datang kemari untuk mempelajari musik dan aura di Gunung Langit. Dia tetap merasa yakin bahwa dia bisa menang melawan aura dari Burung Iblis.     

Kala itu, dua kaisar agung mampu menyegel Burung Iblis di tempat ini. Sekarang, dia memiliki Aura Kaisar dan bisa berkomunikasi dengan aura yang ditinggalkan oleh kedua kaisar tersebut di Gunung Langit. Bagaimana mungkin dia akan gagal? Ditambah lagi, ketika dia bertarung dengan Qin Li, dia masih berada di tingkat Dharma Plane. Sekarang, dia berada di tingkat Arcana Plane.     

Aura Ye Futian bergabung dengan langit dan bumi. Jejak-jejak Cahaya Kaisar berwarna emas muncul dan melesat ke atas langit. Aura Kaisar terbang menuju Gunung Langit bersama-sama dengan alunan musik, berusaha bergabung dengan aura di Gunung Langit.     

Aura dari dua kaisar agung kala itu sudah bergabung dengan Gunung Langit seolah-olah aura mereka telah menjadi bagian dari Gunung Langit. Ye Futian merasa yakin bahwa dia juga mampu melakukannya.     

Alunan musik yang merdu terus menerus menyebar di Gunung Langit. Bahkan butiran-butiran salju yang memenuhi langit seperti ikut mendengarkan musik tersebut. Butiran-butiran salju itu menari-nari mengikuti ritme musik, membentuk sebuah resonansi yang indah.     

"Apa itu?" Saat ini, masih terdapat beberapa orang di Gunung Langit. Tiba-tiba mereka mendengar sebuah alunan musik dan langsung menghentikan kegiatan mereka, sambil menikmati musik itu dengan tenang. Alunan musik itu menyebar ke berbagai tempat. Musik itu telah menyatu dengan butiran-butiran salju yang turun dari langit, perlahan-lahan memasuki indera mereka.     

"Luar biasa..." seru banyak orang. Mereka berhenti satu per satu dan mengangkat kepalanya untuk melihat salju yang turun dari langit.     

Musik itu mengalun diantara butiran-butiran salju. Siapa yang memainkan musik ini? Mungkinkah aura yang ditinggalkan oleh dua kaisar agung telah dihidupkan kembali?     

"Musik ini..." Banyak orang benar-benar terbawa dan dipengaruhi oleh musik tersebut. Mereka berdiri di tempatnya tanpa bergerak sedikit-pun dan merasakan ritme musik itu dengan tenang.     

Musik terus berlanjut dan menyebar di Gunung Langit dengan stabil. Saat ini, Ye Futian benar-benar fokus bermain musik. Inderanya tampaknya telah bergabung dengan Gunung Langit secara perlahan-lahan, bersatu menjadi bagian dari Gunung Langit. Area yang bisa dia rasakan menjadi semakin luas.     

Waktu berlalu dengan lambat. Ye Futian telah menahan tekanan dalam jumlah besar, tetapi ketika musik itu dimainkan, aura di Gunung Langit seperti bergabung dengan auranya, membantu Ye Futian untuk melawan kekuatan jahat dan mengurangi tekanan yang dia terima. Setelah beberapa saat, pikiran Ye Futian tiba-tiba terganggu. Saat ini dia mampu melihat seluruh bagian dari Gunung Langit. Dia bisa merasakan bahwa auranya telah menjadi sangat kuat.     

Aura Kaisar telah bergabung dengan Gunung Langit sepenuhnya. Ye Futian merasa seolah-olah dia sedang berdiri di atas Gunung Langit. Perasaan itu sangat misterius dan menakjubkan. Seolah-olah Gunung Langit telah menjadi bagian dari dirinya; auranya sekarang adalah aura dari Gunung Langit.     

Ketika Ye Futian memindahkah auranya, salju di Gunung Langit juga bergerak. Spiritual Qi yang tak berbatas bergejolak dan lonceng ajaib itu perlahan-lahan terbentuk.     

*Dong* Tepat ketika Ye Futian memikirkannya, lonceng ajaib itu berbunyi. Sebuah kekuatan yang sangat kuat dikeluarkan dan diarahkan pada Gunung Langit, menekan aura dari Burung Iblis. Diikuti dengan suara ledakan yang keras, Burung Iblis raksasa itu hampir hancur berkeping-keping. Kekuatan jahat dalam pikiran Ye Futian langsung menghilang.     

Tubuh Elang Angin Hitam bergetar tanpa henti dan aura iblis yang menyelimutinya mulai memudar, tetapi elang itu memuntahkan darah. Elang itu tiba-tiba membuka matanya dan memandang ke arah Ye Futian dengan tatapan mata yang serius. Itu bukan tatapan mata dari Elang Angin Hitam, tetapi lebih tepatnya adalah tatapan mata dari sang Burung Iblis.     

Di Gunung Langit, pada saat lonceng itu berbunyi, banyak orang mendengus dan wajah mereka menjadi pucat. Meskipun tingkat Plane mereka tidak terlalu tinggi, tekanan yang mereka terima meningkat secara drastis setelah suara lonceng itu berbunyi, mengguncang pikiran mereka.     

Setelah beberapa hari berlalu, suara lonceng lainnya kembali terdengar dari Gunung Langit. Di kaki gunung, sebuah gelombang suara yang kuat dan tak terlihat melintasi area tersebut. Tidak lama kemudian, banyak pakaian orang-orang mulai berkibar karena tertiup oleh angin dan banyak orang menutup mata mereka. Mereka hanya merasakan bahwa sebuah badai telah melintas, terutama mereka yang memiliki tingkat Plane yang tinggi. Mereka merasa bahwa aura mereka akan dihancurkan.     

"Lonceng itu kembali berbunyi." Banyak orang tampak tercengang. Sejak awal tidak ada seorang-pun yang mengetahui mengapa lonceng di Gunung Langit itu berbunyi.     

*Dong* Kali ini, lonceng itu tidak hanya berbunyi satu kali tetapi dua kali. Para Noble memuntahkan darah dan wajah mereka menjadi pucat. Beberapa Noble yang lebih kuat diantara para Noble itu menerima efek yang lebih kuat dari Noble lainnya.     

"Bajingan mana yang melakukan hal ini?" Ditempat dimana para murid dari Pondok berada, mulut Zhuge Hui berlumuran darah. Dia mengutuk ke arah Gunung Langit dan ekspresinya tampak kesal. Dia secara samar merasakan lonceng ajaib raksasa itu telah bergabung dengan Gunung Langit. Jelas, lonceng ajaib itu yang berbunyi selama ini.     

Disamping Hua Qingqing, wajah Nyonya Yuxiao dan Lu Nantian juga terlihat pucat. Hua Qingqing mengangkat kepalanya dan menatap ke arah puncak Gunung Langit. Suara lonceng itu terus berbunyi. Apa artinya ini? Dia tahu bahwa Ye Futian berada di puncak Gunung Langit saat ini, sedang memainkan musik yang ditinggalkan oleh dua kaisar agung.     

*Dong* Lonceng itu kembali berbunyi. Banyak orang benar-benar kehabisan kata-kata. Zhuge Hui memandang ke arah Gunung Langit dengan tatapan mata penuh kebencian, setelah itu dia berbalik dan pergi.     

"Ayo kita pergi dari tempat ini," ujar seseorang. Kemudian, banyak kultivator yang langsung meninggalkan kaki Gunung Langit. Para kultivator dari Pondok, Perguruan Tinggi Barren Timur, dan Dinasti Qin pergi satu per satu. Jika mereka memilih untuk tetap tinggal disini, mereka mungkin akan terbunuh oleh suara lonceng tersebut.     

Suara lonceng terus menerus menyebar ke kejauhan. Suara lonceng itu mencapai Kota Shu dan menyebar ke tempat-tempat yang lebih jauh lainnya. Di Wilayah Barat dari Wilayah Barren Timur, banyak orang memandang ke arah Gunung Langit. Apakah ini panggilan dari dua kaisar agung? Tidak ada yang tahu bahwa orang yang membunyikan lonceng ini adalah Ye Futian, bukan seorang kaisar. Jika Zhuge Hui mengetahui tentang hal ini, dia mungkin akan mengambil cambuk di pinggangnya dan...     

Setelah suara lonceng itu berbunyi tiga kali, sebagian besar dari kekuatan jahat telah menghilang, bahkan bayangan dari Burung Iblis itu tampak tidak stabil. Namun, Elang Angin Hitam juga menderita. Elang itu terus menerus memuntahkan darah dan kedua matanya dipenuhi dengan kekuatan jahat.     

"Elang kecil, apakah kau masih disana?" Ye Futian berteriak. Dia berhenti membunyikan lonceng, kalau tidak, Elang Angin Hitam juga akan terbunuh. Roh Kehidupan Ye Futian muncul dan sebuah badai spiritual yang mengerikan terbentuk. Aura di Gunung Langit bergabung dengan badai spiritual itu, bersama dengan alunan musik yang sedang dimainkan. Kemudian, badai itu menerjang ke arah Elang Angin Hitam. Ye Futian ingin melihat apakah elang itu masih menjadi dirinya sendiri.     

Badai spiritual itu memasuki pikiran Elang Angin Hitam. Di dalamnya, Ye Futian melihat kegelapan tanpa akhir, tapi dia tidak menyerah. Auranya yang menyilaukan masuk ke dalam pusaran kegelapan. Kemudian, dia akhirnya dapat merasakan keberadaan dari Aura Kaisar miliknya. Aura itu terkubur dalam kegelapan tetapi tidak hancur; Burung Iblis itu tidak bisa menghancurkan Aura Kaisar.     

"Elang kecil," aura Ye Futian berteriak.     

Di dalam Aura Kaisar itu, terdapat sebuah aura yang sangat lemah. Ye Futian dapat merasakan keberadaan dari Elang Angin Hitam disana.     

*Kaaaaw*. Ye Futian mendengar sebuah suara dan terkejut. Elang Angin Hitam masih hidup.     

"Aku akan menggabungkan Aura Kaisar ke dalam auramu untuk membantumu bertarung melawan kekuatan jahat itu." Ye Futian berkomunikasi dengan Elang Angin Hitam dengan bantuan auranya. Kemudian, ia mengeluarkan Roh Kehidupan miliknya dan Aura Kaisar yang menyilaukan itu terus menerus ditanamkan ke pikiran Elang Angin Hitam, bersama-sama dengan aura di Gunung Langit. Bersama-sama, mereka melindungi dan bergabung dengan aura Elang Angin Hitam.     

Pada titik ini, Ye Futian keluar dari pikiran Elang Angin Hitam. Roh Kehidupannya menghilang dan kekuatan jahat kembali menyelimuti Elang Angin Hitam. Ye Futian menatap ke arah Elang Angin Hitam, memperhatikan gerakannya dengan seksama. Tiba-tiba, pesan dari Elang Angin Hitam muncul di pikirannya, menyebabkan ekspresi aneh muncul di wajahnya.     

"Baiklah. Kalau begitu berhati-hatilah," balas Ye Futian. Kemudian, dia berbalik dan menerjang keluar dari terowongan tersebut. Dalam sekejap, dia telah kembali ke Gunung Langit.     

Salju masih menari-nari di udara. Ye Futian menghela napas panjang dan menatap ke arah Yu Sheng yang sedang berbaring di atas tanah. Sebuah senyuman akhirnya muncul di wajahnya, seolah-olah dia merasa sangat lega. Kemudian, dia kembali berbaring di atas tanah.     

Di Gunung Langit, Elang Angin Hitam masih berdiri di tempatnya. Kegelapan kembali menyelimuti tubuhnya dan kekuatan jahat itu kembali mencoba untuk menyerang pikirannya. Tubuhnya diselimuti oleh kegelapan, tapi kali ini, tatapan mata dari Elang Angin Hitam terlihat sangat serius. Elang itu menutup matanya dan menahan semuanya tanpa bersuara sedikit-pun.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.