Legenda Futian

Penghinaan



Penghinaan

0Semua orang di Klan Bulan menatap ke arah sosok yang berjalan mendekat. Ekspresi mereka sedikit berubah.     
0

Qin Yu telah datang kemari dengan mengendarai seekor naga tanpa pemberitahuan sebelumnya. Sambil berdiri dengan sikap sombong di udara, tindakannya ini sangat tidak sopan. Dia tidak datang sendirian. Terdapat juga beberapa ekor naga lainnya dan para kultivator kuat. Orang-orang dari Klan Bulan langsung merasakan tekanan yang dipancarkan dari pasukan Dinasti Qin.     

Dinasti Qin ingin bersekutu dengan seluruh pasukan di Wilayah Barren Timur untuk melawan Pondok. Mereka ingin menjadi sang penguasa. Jika bukan karena kedatangan Sword Saint berbulan-bulan yang lalu di perjamuan Dinasti Qin, aliansi mereka pasti sudah terbentuk. Sekarang, Klan Pedang Fuyun dan Kuil Royal Xuan tampaknya sudah bersekutu dengan Dinasti Qin. Dalam situasi ini, Klan Bulan tentu saja ingin tetap bersikap netral, tetapi tampaknya keputusan itu sulit untuk dilakukan sekarang.     

"Karena sang putra mahkota telah datang kemari, silahkan duduk." Suara Dewi Wangyue begitu lembut dan kedua matanya terlihat tenang. Tidak ada seorang-pun yang bisa menebak apa yang sedang dipikirkan oleh Dewi Wangyue, tetapi sebenarnya, dia juga menghela napas dalam hati.     

Tiga pasukan besar dari wilayah pusat sudah di berada puncak. Sekarang, dua pasukan telah bersekutu dan Dinasti Qin telah membuka kuburan leluhur mereka. Jika mereka menyerang Klan Bulan, hasil akhirnya sudah dapat ditebak. Kerajaan Liu adalah contoh nyatanya.     

"Tidak perlu. Aku datang kemari hari ini untuk mengatakan sesuatu," ujar Qin Yu dengan acuh tak acuh. Dia langsung menolak tawaran Dewi Wangyue dan tetap berada di udara, sambil menatap ke arah Dewi Wangyue.     

Banyak murid dari Klan Bulan merasa kesal dengan tindakan ini. Mata mereka yang indah berubah menjadi serius, tetapi tidak ada yang berani melakukan apa-pun. Dinasti Qin tidak akan berani melakukan tindakan seperti ini pada Pondok. Ketika Qin Ge membawa anak buahnya ke Pondok, Gu Dongliu telah membunuh mereka semua di luar Gunung Buku. Peristiwa itu sangat mengejutkan.     

Terkadang, orang-orang merasa iri dengan kebebasan yang dimiliki oleh Pondok. Bahkan musuh-musuh mereka mungkin merasa takut sekaligus menghormati mereka.     

"Putra Mahkota, silahkan bicara," ujar Dewi Wangyue dengan tenang.     

"Chu Yaoyao." Tatapan mata Qin Yu tertuju pada Chu Yaoyao yang masih berdiri di panggung pertarungan. "Ye Futian telah membunuh putraku, Qin Li, di Gunung Langit. Kau adalah tunangan dari Qin Li. Mengapa kau hanya berdiri disana dan menyaksikan Qin Li tewas terbunuh?"     

Wajah Chu Yaoyao langsung menjadi pucat. Pada akhirnya, dia harus menghadapi hal ini. Banyak orang telah mengetahui bahwa Qin Li tewas di depan matanya. Dia tidak bisa membantah tuduhan dari Qin Yu.     

Semua orang di Klan Bulan kini memandangnya. Semua tekanan di dunia ini seolah-olah menimpa tubuhnya pada saat ini.     

"Kenapa kau diam saja?" Kekuatan yang tak terlihat terpancar dari tubuh Qin Yu.     

"Aku tidak bisa menjelaskannya," ujar Chu Yaoyao, sambil mengangkat kepalanya.     

Ekspresi Qin Yu berubah menjadi serius. Apakah dia pikir jawaban seperti itu sudah membuatnya puas?     

"Klan Bulan turut berduka atas kematian dari cucu Raja Qin," ujar Dewi Wangyue. "Aku juga bisa memahami perasaanmu. Namun, Ye Futian yang bertanggung jawab akan hal itu. Kau seharusnya pergi menemuinya, bukan mengeluarkan amarahmu pada seorang wanita seperti ini."     

"Aku tidak akan sembarangan melampiaskan amarahku pada orang yang tidak berhubungan dengan masalah ini," ujar Qin Yu. "Namun, dia adalah tunangan dari putraku, tapi dia tidak melakukan apa-apa ketika putraku tewas. Dia tidak membunuh Ye Futian bahkan setelah pemuda itu kehilangan kemampuan untuk bertarung. Tentu saja aku mencurigainya. Putraku memang sudah mati tetapi pernikahan masih tetap berlaku. Chu Yaoyao masih berstatus sebagai menantu dari Dinasti Qin. Dewi, kau tidak akan keberatan jika aku membawanya ke Dinasti Qin, bukan?"     

Semua orang di Klan Bulan merasa terkejut. Karena Qin Li sudah mati, pernikahan itu semestinya sudah dibatalkan. Tapi Qin Yu masih ingin membawa Chu Yaoyao pergi? Qin Yu jelas-jelas tidak ingin memaafkan Chu Yaoyao. Mereka tidak tahu bagaimana Chu Yaoyao akan diperlakukan jika dia benar-benar pergi ke Dinasti Qin. Qin Yu akan melakukan apapun yang dia inginkan pada Chu Yaoyao.     

"Putra Mahkota, apakah kau tidak merasa bahwa kata-katamu sedikit aneh?" ujar Dewi Wangyue. "Putramu sudah mati, tapi pernikahannya masih berlaku?"     

"Jadi, apakah kau mengatakan bahwa jika putraku meninggal, aku tidak perlu mencari penyebabnya? Aku juga tidak perlu menyelidiki apa yang dilakukan oleh tunangannya?" Naga yang dikendarai Qin Yu menggeram. Dia berdiri di atas kepala naga tersebut dan nada suaranya terdengar semakin serius. Sebuah kekuatan yang tak terlihat terpancar dari tubuhnya. Tampaknya jika Klan Bulan tidak memberikan jawaban yang memuaskan hari ini, dia akan menyerang secara langsung.     

Ekspresi semua anggota dari Klan Bulan terlihat tidak nyaman. Chu Yaoyao melihat ke sekelilingnya. Dia tahu bahwa mereka semua tidak bisa menyelamatkannya. Karena Qin Yu telah membawa anak buahnya kemari, semuanya sudah diputuskan. Siapa di Wilayah Barren Timur yang bisa melawan Dinasti Qin selain Pondok?     

"Aku akan pergi," tiba-tiba Chu Yaoyao berbicara. Kedua matanya yang indah tampak yakin. Ketika dia berbicara, dia terlihat santai. Dia telah memilih jalan ini. Karena ia telah memilih jalan yang salah, dia akan menanggung akibatnya. Dia tentu saja memiliki motif tersendiri ketika dia menerima penawaran Qin Li. Sekarang, dia harus menanggung akibatnya.     

Ketika mendengar kata-kata Chu Yaoyao, banyak orang menatapnya. Dia tersenyum kecil seolah-olah dia tidak benar-benar peduli akan hal ini. Sambil menatap ke arah Qin Yu, dia berkata, "Aku bersedia pergi ke Dinasti Qin bersamamu. Kematian Qin Li tidak ada hubungannya denganku dan memang benar aku tidak bisa membunuh Ye Futian, tetapi semua ini tidak ada gunanya. Aku akan pergi bersamamu." Setelah itu, dia melayang ke udara. Dia memandang ke arah Hua Jieyu dengan tatapan mata iri.     

Seekor naga bergerak ke depan untuk membawanya pergi. Namun, Qin Yu tidak menunjukkan tanda-tanda akan pergi.     

Dewi Wangyue menatapnya. "Ada lagi yang bisa kami bantu?"     

"Tentu saja ada. Itu adalah alasan utama mengapa aku datang kemari," ujar Qin Yu. "Dewi, aku sudah mendengar reputasimu dan selalu mengagumimu. Aku tidak datang kemari hari ini hanya untuk memenuhi kepentinganku sendiri. Aku juga membawa keinginan ayahku dan para pemimpin Klan Donghua dan Klan Pedang Fuyun untuk mengundangmu bergabung dengan kami dalam menguasai Wilayah Barren Timur." Karena Qin Yu telah datang kemari, dia pasti ingin menyelesaikan masalah terkait Chu Yaoyao. Namun, dia tidak akan melakukan semua ini hanya untuk Chu Yaoyao. Seseorang yang ingin dibunuh oleh Qin Yu adalah Ye Futian; dia ingin menghancurkan Pondok.     

"Aku tidak memiliki ambisi seperti itu. Putra Mahkota, tolong sampaikan pada Raja Qin dan para pemimpin klan lainnya bahwa aku harus menolak undangan mereka." Suara Dewi Wangyue terdengar sangat lembut.     

"Pondok telah bersikap semena-mena dan membunuh orang-orang yang tidak bersalah. Banyak nyawa dari keluarga kerajaan Dinasti Qin telah hilang di tangan mereka. Wilayah Barren Timur akan menyerang mereka bersama-sama. Dewi, kau adalah salah satu dari pemimpin pasukan besar. Bagaimana bisa kau hanya duduk disini tanpa melakukan apa-pun?"     

Qin Yu melanjutkan, "Dewi, jangan khawatir. Untuk menunjukkan ketulusan kami, kami ingin membuat aliansi pernikahan dengan Klan Bulan. Putraku memang sudah meninggal, tetapi masih ada banyak kultivator muda yang sangat hebat dari Dinasti Qin. Kebetulan, Klan Bulan telah memilih seorang Virgin yang baru hari ini. Dia bisa menikah dengan anggota dari Dinasti Qin. Bagaimana menurutmu?"     

Murid-murid dari Klan Bulan menatap ke arah Qin Yu. Ini adalah motif utama Qin Yu hari ini. Dia ingin memaksa Klan Bulan untuk membuat pilihan. Adapun terkait pernikahan yang diutarakan Qin Yu, hal itu sangat konyol. Mereka yakin bahwa Qin Yu mengetahui identitas dari sang Virgin yang baru terpilih itu. Satu-satunya alasan mengapa dia ingin membawa Hua Jieyu pergi adalah untuk memprovokasi Ye Futian.     

Pihak ketiga tidak boleh terlibat dalam hal-hal seperti ini. Hua Jieyu hanya seorang kekasih dari Ye Futian dan juga seorang murid dari salah satu pasukan besar. Kata-kata Qin Yu sangat tidak sopan, bahkan sedikit menghina. Dia jelas sedang memojokkan Klan Bulan, ia ingin mengambil alih Klan Bulan. Terlebih lagi, bukan hanya Dinasti Qin yang sedang memojokkan Klan Bulan sekarang. Mereka adalah aliansi dari empat pasukan besar.     

Jika mereka setuju, mereka akan hidup.     

Jika mereka menolak, mereka akan mati.     

Klan Bulan sedang menghadapi situasi yang sama dengan Kerajaan Liu. Terakhir kali, Dinasti Qin menemukan alasan untuk menyerang Kerajaan Liu. Kali ini, mereka bahkan bertindak lebih terang-terangan. Dinasti Qin juga lebih kuat sekarang. Mereka ingin menghancurkan dua pasukan besar secara berturut-turut. Mereka sangat kejam.     

Hua Jieyu menatap ke arah Dewi Wangyue. Jelas, dia tidak akan pergi dengan Qin Yu.     

Dewi Wangyue tidak mengatakan apa-apa. Lalu dia melihat ke arah Qin Yu dan berkata, "Klan Bulan tidak ingin terlibat dalam persaingan antara Dinasti Qin dan Pondok. Hua Jieyu adalah sang Virgin dari Klan Bulan. Aku akan meminta pendapatnya tentang pernikahan yang kau tawarkan. Jika urusanmu sudah selesai, silahkan kembali."     

Dewi Wangyue telah menolak penawaran Qin Yu.     

Semua murid dari Klan Bulan yang hadir menahan napas. Sebuah kekuatan tak terlihat menyelimuti mereka. Mereka mengetahui apa arti dari penolakan Dewi Wangyue. Mereka tidak akan mampu menanggung akibatnya.     

"Dewi, apakah kau tidak peduli dengan keadilan?" Qin Yu bertanya dengan nada serius. Dia mengamati yang lain dan berkata, "Aku percaya bahwa tidak semua orang di Klan Bulan memiliki pendapat yang sama dengan Dewi Wangyue. Apakah ada dari kalian yang ingin mencapai sesuatu yang hebat bersama Dinasti Qin?"     

Jantung mereka berdegup kencang. Sebelum Dinasti Qin menghancurkan Kerajaan Liu, mereka telah memisahkan beberapa Lord dan pejabat Kerajaan Liu. Rupanya, para pengkhianat itu kini bertanggung jawab atas Kerajaan Liu yang baru. Sekarang, Qin Yu jelas ingin menyerang Klan Bulan. Dia bertanya pada mereka untuk memisahkan Klan Bulan menjadi dua kubu yang berbeda.     

"Adik Junior, kata-kata dari sang putra mahkota tidak sepenuhnya tidak masuk akal," seseorang tiba-tiba berbicara. Dia adalah Yan Feihong, pemimpin dari Paviliun Qianyue, guru Chu Yaoyao. Statusnya sangat tinggi di Klan Bulan. Dia adalah kakak senior dari Dewi Wangyue.     

Dewi Wangyue menatap ke arah Yan Feihong, kedua matanya menjadi terlihat serius. Yan Feihong memalingkan muka. Dia tidak berani menatap mata Dewi Wangyue. Meskipun dia lebih tua, adik juniornya jauh lebih kuat dan memiliki kepribadian yang tegas. Namun, ketika mereka dihadapkan dengan tekanan dari Dinasti Qin, Klan Bulan tidak punya pilihan lain. Dia harus berpikir untuk kepentingan dirinya sendiri.     

"Senior Yan tahu betapa berharganya keadilan. Orang-orang sepertimu harus menjadi pemimpin dari Klan Bulan," ujar Qin Yu. "Ada lagi?"     

"Diam," ujar Dewi Wangyue dengan nada serius pada Qin Yu. Begitu dia berbicara, udara menjadi semakin dingin.     

Senyuman Qin Yu terhenti. Dia menatap ke arah Dewi Wangyue. Dia meraih tombak naga miliknya dan bayangan seekor naga mengelilingi bagian ujung dari tombaknya.     

Dewi Wangyue berdiri dari tempat duduknya. Jubahnya berkibar meskipun tidak ada hembusan angin yang bertiup. Dia sudah tidak muda lagi, tetapi penampilannya seperti seorang wanita berusia 30 tahun. Auranya memancarkan hawa dingin. Dia pernah menjadi wanita cantik yang terkenal di Wilayah Barren Timur, tapi dia masih lajang hingga saat ini.     

"Qin Yu, bagaimana perasaanmu ketika dicambuk seperti seekor anjing oleh murid kedua dari Pondok di kaki Gunung Langit?" Dewi Wangyue mengejek. "Orang yang membunuh putramu adalah Ye Futian yang berasal dari Pondok. Kau tidak berani pergi menemuinya, jadi kau datang kemari untuk memamerkan kekuatanmu. Tidakkah kau pikir tindakan itu cukup memalukan bagi seorang pengecut yang ingin menjadi penguasa dari Wilayah Barren Timur?"     

Karena mereka akan bertarung, dia tidak perlu bersikap sopan. Sebagai penyandang gelar Dewi Wangyue, dia memang murni seperti batu giok. Tapi hal ini bukan berarti dia lemah!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.