Legenda Futian

Seseorang yang Mampu Mengubah Dunia



Seseorang yang Mampu Mengubah Dunia

0Setelah Donghuang Agung dan Kaisar Ye Qing menyatukan Prefektur Ilahi, banyak orang mulai mengikuti jejak mereka. Banyak orang mengetahui bahwa Donghuang Agung dan Kaisar Ye Qing menghabiskan beberapa waktu di Wilayah Barren Timur selama masa pemerintahan mereka, itulah sebabnya mengapa banyak orang yang ingin memasuki Wilayah Barren Timur. Namun, dua kaisar tersebut mengeluarkan sebuah larangan yang menyatakan bahwa para Sage dari wilayah luar tidak diizinkan memasuki Wilayah Barren Timur.     
0

Mereka telah menyatukan Prefektur Ilahi dan keduanya meraih reputasi yang luar biasa. Siapa yang berani menentang larangan tersebut? Bahkan sampai hari ini, banyak yang tidak mengerti alasan dibalik larangan kaisar tersebut. Meskipun demikian, masih banyak orang yang mengikuti jejak mereka pada masa itu. Tentu saja, mereka semua mengetahui tentang kisah dari Gunung Langit, tetapi tidak ada seorang-pun yang mampu mencapai puncak gunung, terutama para Noble.     

Namun tahun lalu, orang-orang mendengar suara lonceng berbunyi dari Gunung Langit. Para kultivator kuat dari seluruh Wilayah Barren Timur telah berkumpul untuk mendaki gunung tersebut, karena ada kemungkinan mereka dapat menemukan peninggalan yang ditinggalkan oleh dua kaisar agung di gunung tersebut.     

Di atas punggung dari Responding Dragon, dua orang yang memimpin kelompok itu mengenakan pakaian berwarna perak. Sambil memandang ke arah Gunung Langit, salah satu dari mereka berkata, "Aku mendengar berita bahwa banyak orang telah mencoba untuk mendaki gunung ini. Tidak ada seorang-pun yang berhasil?"     

"Benar. Tidak ada yang berhasil mendaki hingga ke puncak gunung dan setelah mendaki sebentar, semua orang memutuskan untuk menyerah begitu saja. Jumlah orang yang datang ke Wilayah Barren Timur juga sangat menurun. Menurutku aura dari para kaisar agung telah menyatu bersama Gunung Langit dan seorang Sage yang memiliki peluang untuk menahan kekuatan yang dipancarkan oleh Gunung Langit, sehingga memungkinkan bagi mereka untuk mendaki hingga ke puncak gunung. Namun, karena larangan itu, para Sage tidak dapat memasuki wilayah tersebut dan tidak ada seorang-pun yang berani menyelinap masuk. Tidak ada yang tahu pasti apakah aura dari Donghuang Agung dapat mengawasi segala sesuatu yang terjadi di Gunung Langit," seorang Noble yang berdiri disamping pemuda itu menjelaskan secara detail. Dia mengetahui berbagai peristiwa yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya.     

"Apakah kedua kaisar itu benar-benar meninggalkan sesuatu di Gunung Langit?" Pemuda itu semakin penasaran. Hampir semua orang di dunia ini ingin mengetahui tentang segala hal mengenai kedua kaisar tersebut. Mereka berdua adalah legenda sejati.     

"Belum dapat dipastikan. Tapi sejak lonceng itu berbunyi, mungkin benar-benar ada sesuatu di puncak gunung tersebut."     

"Kalian datang begitu cepat." Suara itu datang dari kejauhan. Sebuah cahaya berwarna merah seperti kobaran api tiba-tiba dipancarkan dari atas langit, mencairkan semua salju yang turun dari langit. Sekelompok orang yang memancarkan cahaya turun dari atas langit. Cahaya itu sangat menyilaukan, seperti matahari.     

Cahaya itu berasal dari seekor Burung Matahari, Gagak Emas Berkaki Tiga. Tubuhnya diselimuti oleh kobaran api dan tatapan matanya sangat mengerikan. Di atas punggung gagak tersebut terdapat sesuatu yang terlihat seperti sebuah kereta matahari. Di kedua sisi dari kereta tersebut berdiri para kultivator kuat, melindungi seseorang yang duduk di dalam kereta tersebut. Sama seperti kelompok sebelumnya, kedatangan mereka menghasilkan sebuah pemandangan yang megah.     

Semua keributan ini... Semua orang yang berdiri di kaki Gunung Langit tampak terkejut. Dua kelompok yang luar biasa telah tiba secara berurutan. Dengan cara kedatangan mereka yang begitu mengagumkan, mereka tidak terlihat seperti pasukan yang berasal dari Wilayah Barren Timur. Mereka jauh lebih mempesona. Sambil merasakan jantung mereka berdegup kencang, banyak dari mereka yang berspekulasi, apakah mereka datang dari wilayah luar? Sudah berapa tahun berlalu sejak orang-orang dari wilayah luar terakhir kali menjejakkan kaki di Wilayah Barren Timur?     

"Biarkan aku mencobanya," ujar pemuda yang mengenakan pakaian berwarna perak itu. Tanpa melirik ke arah orang yang sebelumnya berbicara, dia langsung pergi menuju Gunung Langit. Banyak pemuda di sampingnya juga pergi untuk bergabung dengannya. Mereka semua adalah para kultivator di tingkat Arcana Plane. Tidak ada seorang-pun yang memiliki tingkat Plane di atas Noble Plane diizinkan memasuki wilayah Gunung Langit. Mereka semua sudah mengetahui tentang peraturan ini.     

Para pemuda yang berada di kereta yang ditarik oleh Gagak Emas Berkaki Tiga itu juga pergi menuju Gunung Langit. Responding Dragon dan Gagak Emas Berkaki Tiga baru saja berhenti di atas langit, menarik perhatian banyak orang di bawahnya.     

Peristiwa yang mungkin akan terjadi beberapa hari berikutnya membuat orang-orang yang berada di kaki gunung merasa tidak tenang.     

Dalam beberapa hari ke depan, orang-orang terus berdatangan di Gunung Langit. Beberapa orang datang dengan mengendarai sebuah kapal perang terbang. Kehadiran kapal ini cukup mengintimidasi. Kapal itu terbang di atas langit dan bergerak menggunakan kekuatan angin. Jelas, kapal tersebut adalah peralat ritual yang sangat kuat yang digunakan untuk alat transportasi udara. Namun, orang-orang di Wilayah Barren Timur belum pernah melihat atau bahkan mendengar hal seperti itu. Sama seperti kelompok lainnya, kapal ini membawa para kultivator kuat. Diantara mereka, terdapat beberapa wanita cantik. Mereka memiliki kaki yang jenjang dan ramping, kulit yang indah, dan wajah yang mempesona. Mereka juga pergi menuju Gunung Langit. Terdapat pula para kultivator yang tiba dengan mengendarai monster-monster iblis raksasa. Aura iblis mereka memenuhi langit dan membuat orang-orang di kaki gunung merasa ketakutan.     

Semakin banyak kultivator yang telah berkumpul di Gunung Langit. Bahkan mereka yang berasal dari Kuil Qianqiu merasa gelisah. Perang besar di Wilayah Barren Timur bisa terjadi kapan saja. Tidak ada yang menyangka bahwa para pasukan dari wilayah luar akan tiba di Gunung Langit akibat suara lonceng itu pada saat seperti ini.     

Berdasarkan informasi yang mereka ketahui, Wilayah Barren Timur belum pernah memiliki pengunjung dari dunia luar sebanyak ini selama bertahun-tahun. Bagaimanapun juga, orang-orang bertujuan untuk meraih kekuatan yang lebih hebat. Hanya sebagian kecil dari mereka yang telah pergi bersedia untuk kembali. Jika bukan karena peninggalan Gunung Langit yang ditinggalkan oleh dua kaisar agung, Wilayah Barren Timur yang kekurangan sumber daya ini benar-benar tidak begitu menarik bagi dunia luar.     

Saat berita dari Gunung Langit menyebar, situasi di Wilayah Barat langsung gempar. Kemudian, berita itu terus menyebar ke seluruh penjuru Wilayah Barren Timur.     

Di Gunung Buku, tepatnya di Pondok, Ye Futian adalah orang pertama yang mengetahui berita tersebut, dengan pengecualian pada mereka yang berkemah di kaki Gunung Langit. Begitu para kultivator itu menginjakkan kaki di Gunung Langit, dia langsung mengetahuinya. Elang Angin Hitam masih berkultivasi di gunung tersebut.     

"Guru, orang-orang dari wilayah luar telah tiba di Gunung Langit." Di bagian belakang dari pegunungan, Ye Futian sedang berbicara kepada Tuan Du yang sedang meminum anggurnya sambil duduk di atas tebing.     

"Aku tahu," Tetua itu menjawab sambil menatap ke kejauhan. Dia tidak pernah menyangka bahwa suara lonceng dari Gunung Langit tidak hanya akan menghebohkan Wilayah Barren Timur tetapi juga menarik perhatian dari wilayah luar. Apakah ini hal yang baik atau buruk? Namun, dia sudah mengetahui jawabannya. Sejak kedua kaisar agung menetapkan larangan tersebut, sangat sedikit atau bahkan tidak ada kontak antara Wilayah Barren Timur dan wilayah luar. Sekarang, Wilayah Barren Timur kembali menarik perhatian wilayah luar. Ini adalah sebuah perubahan besar.     

"Kemarilah dan duduk di sampingku," ujar Tuan Du. Ye Futian mengangguk dan duduk di sampingnya. Tuan Du sepertinya tidak dalam suasana hati yang baik.     

"Apakah kau tahu mengapa hanya ada tujuh murid di Pondok sebelum kau bergabung?" Tuan Du tiba-tiba bertanya. Ye Futian menggelengkan kepalanya. Meskipun lelaki tua ini kadang-kadang bersikap menyebalkan, tidak ada seorang-pun yang meragukan kemampuan mengajarnya. Hal itu terbukti berdasarkan pemikirannya sendiri setelah berhari-hari menghabiskan kultivasi bersama sang guru dan juga melihat kemampuan dari Kakak Pertama dan Kakak Kedua.     

"Karena aku sangat malas. Manusia adalah makhluk yang paling rumit. Bahkan murid-murid yang telah kau ajari tidak akan setuju dengan semua hal yang kau ajarkan kepada mereka. Terutama seiring berjalannya waktu, sangat mudah untuk membuang hal-hal yang dulu kau kira sangat penting. Aku hanya seorang manusia biasa, tidak begitu banyak yang bisa kulakukan. Bagaimana aku bisa mempengaruhi banyak orang? Aku hanya bisa berharap bahwa murid-muridku dapat mempengaruhi lebih banyak orang di masa depan." Ketika dia berbicara, dia sesekali meneguk anggur. Ini adalah pertama kalinya Ye Futian melihat gurunya dalam kondisi seperti ini dan dia berkata, "Saya mendengar dari kakak pertama bahwa anda memiliki impian anda sendiri. Impian itu pasti menjadi alasan anda untuk mendirikan Pondok. Seperti apa impian anda itu?"     

"Mimpi apa yang mungkin dimiliki oleh orang sepertiku?" Tuan Du menggelengkan kepalanya dan melanjutkan, "Apakah kau tahu mengapa Donghuang Agung dan Kaisar Ye Qing memberi perintah agar sekolah seni bela diri didirikan di seluruh dunia?"     

"Untuk membantu seni bela diri berkembang di berbagai tempat," jawab Ye Futian. Hal ini yang dikatakan dalam buku-buku sejarah.     

"Sekitar 300 tahun yang lalu, situasi di Prefektur Ilahi berada dalam kekacauan. Terdapat berbagai macam pasukan kuat yang tak terhitung jumlahnya dan masing-masing dari mereka menguasai lokasi yang berbeda-beda. Selain itu mereka juga mulai mendirikan berbagai klan dari keluarga mereka masing-masing, beberapa dari mereka mencoba mengembangkan agama mereka sendiri. Orang-orang ini adalah pemimpin bagi diri mereka sendiri, tetapi apakah keberadaan dari pasukan-pasukan ini adalah hal yang baik atau buruk bagi orang-orang di sekitarnya?" Tuan Du bertanya pada Ye Futian.     

Ye Futian tidak menjawab. Dia hanya duduk dan mendengarkan penjelasan dari Tuan Du.     

"Tentu saja, tidak ada yang salah dengan mendirikan keluarga dan klan. Namun, ketika kau memiliki sesuatu yang mereka inginkan atau jika kau menjadi sebuah ancaman bagi kepentingan mereka, beberapa hal menjadi tidak dapat dihindari. Misalnya, mengapa Dinasti Qin ingin menghancurkan Pondok?"     

Tentu saja, Ye Futian mengetahui jawabannya. Pondok memiliki kekuatan yang Dinasti Qin rasakan sebagai sebuah ancaman. Itulah sebabnya mereka sangat ingin menghancurkan Pondok.     

Tuan Du melanjutkan, "Di wilayah Prefektur Ilahi yang luas, tokoh-tokoh kuat yang dapat mempengaruhi kita telah muncul. Ketika mereka menunjukkan kekuatannya, kau akan dapat membayangkan hal-hal yang belum pernah kau temui sebelumnya. Contohnya adalah para kultivator yang baru saja tiba di Gunung Langit. Apa yang akan terjadi jika mereka mengetahui bahwa seseorang telah berhasil mencapai puncak Gunung Langit dan menerima peninggalan dari dua kaisar agung?"     

Ye Futian menatap ke arah gurunya. Tetua itu masih menatap lurus ke depan. Dia tidak tahu apakah ada makna tersembunyi di balik kata-kata yang diucapkan oleh Tuan Du, tapi Ye Futian memahami maksud perkataan dari gurunya itu.     

Ketika tokoh-tokoh yang kuat ini muncul, mereka pasti akan mendapatkan dukungan dari pasukan yang terbaik dan dapat menerima sumber daya yang terbaik pula. Tidak ada seorang-pun yang dapat membatasi mereka untuk melakukan apa-pun yang mereka inginkan. Hal ini adalah sesuatu yang telah diingatkan oleh sang guru dan Kakak Kedua kepadanya dua kali. Perumpamaannya sama dengan seseorang yang memiliki sebuah senjata akan menghasilkan pikiran untuk membunuh. Bukankah hal itu yang dilakukan oleh Kaisar Luo kepadanya beberapa tahun yang lalu?     

"Prefektur Ilahi selalu menggunakan cara ini. Hal itu tidak pernah berubah dalam jutaan tahun lamanya, sampai hari ini. Meski begitu, selalu ada beberapa orang yang tetap tidak tersentuh oleh cara-cara kotor dari dunia ini, tidak peduli dengan kesulitan yang mereka hadapi selama ini dan sebaliknya; mereka bermimpi untuk mengubah dunia. Dan seperti itulah dua kaisar agung dari Prefektur Ilahi dilahirkan." Tetua itu tampak serius. Nada suaranya dipenuhi dengan rasa kagum dan rasa hormat. "Bagaimana mungkin seseorang menjadi pemimpin dari dunia ini tanpa memikirkan nasib dari orang-orang di dunia ini. Itu sebabnya sekolah seni bela diri didirikan di berbagai tempat. Itu adalah salah satu cara untuk memberikan kesempatan yang sama pada semua orang di Prefektur Ilahi."     

"Namun, mengubah dunia tidaklah mudah. Bahkan untuk para kaisar. Mengubah Wilayah Barren Timur saja sangat sulit untuk dilakukan, apalagi Prefektur Ilahi." Tetua itu seperti menertawakan dirinya sendiri. Saat itulah Ye Futian menarik sikap kekanakannya dan ekspresinya berubah menjadi serius. Saat ini tatapan matanya dipenuhi dengan kekaguman dan rasa hormat.     

Jadi, ini adalah impian gurunya. Lelaki tua itu ingin mengubah dunia. Hal itu terdengar cukup menggelikan, tetapi pada saat yang sama, terdengar menyedihkan.     

"Begitu banyak orang dalam sejarah juga ingin mengubah dunia ini. Namun, ketika mereka mencapai status tertentu, pola pikir mereka berubah. Jika kau adalah sang pemimpin akademi, apakah kau rela pasukan lain dari Wilayah Barren Timur berkeinginan untuk mengalahkan Perguruan Tinggi Barren Timur?" Tetua itu melanjutkan, "Jadi, Futian, cepat atau lambat, kau akan pergi meninggalkan Wilayah Barren Timur dan kau akan menyaksikan hal-hal yang lebih kejam. Kau akan melihat berbagai permasalahan di dunia ini. Aku berharap apa-pun yang akan kau hadapi nantinya, kau akan tetap menjadi dirimu sendiri dan selalu mengingat darimana dirimu berasal. Jika suatu hari, kau mampu menjadi seseorang yang mempengaruhi dunia, meskipun hal itu belum pasti, jangan pernah melupakan tujuan awalmu. Jangan pernah meniru orang-orang yang pernah kau benci."     

"Saya mengerti," Ye Futian mengangguk.     

"Baiklah, pergilah berkultivasi," ujar Tetua tersebut.     

Ye Futian sedikit mengangkat kepalanya untuk memandang ke arah lelaki tua itu sambil tersenyum. "Guru, setelah mendengar semua penjelasan anda barusan, saya melihat anda menjadi sosok yang benar-benar berbeda."     

"Enyahlah," Tetua itu memberinya tatapan mata yang serius.     

"Dan kini sosok yang sebelumnya kembali..." gumam Ye Futian sambil menghela napas dan berbalik untuk pergi. Dia akan mengingat kata-kata dari Tetua itu jauh di dalam lubuk hatinya. Bahkan jika dia tidak mampu menjadi seseorang yang dapat mempengaruhi dunia di masa depan, dia pasti tidak akan menjadi seseorang yang melakukan hal-hal buruk di dunia ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.