Legenda Futian

Membujuk



Membujuk

0Dalam sekejap, Tetua itu telah dikalahkan. Saat ini, dia merasa sangat kesal dan malu. Klan rendahan? Dia telah dikalahkan dengan cara yang begitu menyedihkan.     
0

Di atas punggung seekor naga, pemuda karismatik yang berada di bagian depan memandang ke arah Gu Dongliu. "Aku berasal dari Klan Nantian di Negeri Barren. Jika kau ingin bergabung dengan pasukanku, aku tidak akan memperlakukanmu dengan buruk." Dia ingin merekrut Gu Dongliu. Tempat ini adalah klan rendahan di Wilayah Barren Timur, tetapi tidak mengejutkan jika terdapat seseorang yang sangat kuat disini. Tempat ini dikenal sebagai surga untuk berkultivasi di Wilayah Barren Timur. Tentu saja mereka memiliki kultivator-kultivator yang sangat berbakat.     

Karena itu, dia ingin kultivator lainnya bergabung dengannya di Klan Nantian. Jika Gu Dongliu bersedia bergabung dengannya, dia akan sangat membantu pasukannya di masa depan. Lagipula, dia punya banyak pesaing di dalam klan tersebut. Jika anggota klan-nya dapat berurusan dengan tokoh-tokoh terkemuka, itu merupakan kebanggaan tersendiri baginya.     

"Klan Nantian adalah klan dari keluarga mereka sendiri. Kau dapat bergabung dengan Gunung Taixuan untuk berkultivasi," ujar seorang kultivator kuat yang sedang berdiri di atas gunung. Gu Dongliu dapat memanggil sembilan mudra dan memiliki roh kehidupan yang istimewa. Seseorang dengan kemampuan yang luar biasa seperti Gu Dongliu pantas untuk diperebutkan.     

"Apakah kau ingin bergabung dengan Dunia Fana?" gadis cantik yang berada di kapal perang juga ikut bertanya. Suaranya terdengar sangat lembut dan maksud dari penawarannya sudah dapat ditebak. Gadis itu berasal dari pasukan yang bernama 'Dunia Fana'.     

Di bawah mereka, orang-orang dari Perguruan Tinggi Barren Timur menunjukkan ekspresi yang aneh ketika mendengar kata-kata ini. Mereka ingin merekrut Gu Dongliu ke dalam pasukan mereka, tetapi apakah mereka mengetahui identitas dari Gu Dongliu?     

Gu Dongliu adalah murid ketiga dari Pondok—seseorang yang dikenal di seluruh penjuru Wilayah Barren Timur. Jadi memangnya kenapa jika mereka adalah pasukan-pasukan kuat yang berasal dari Negeri Barren? Apakah dia harus mematuhi semua perintah mereka?     

Murid-murid dari Perguruan Tinggi Barren Timur tidak menyukai Pondok, tetapi itu bukan berarti mereka tidak mengagumi sosok Gu Dongliu dan yang murid-murid dari Pondok lainnya. Terutama setelah peristiwa dimana tiga murid pertama dari Pondok menunjukkan kehebatan mereka di depan semua orang, Gu Dongliu sudah seperti legenda bagi para murid dari generasi muda. Jadi memangnya kenapa jika para penyusup ini adalah pasukan yang berasal dari luar Wilayah Barren Timur?     

Seorang kultivator kuat dari Klan Nantian telah dikalahkan dengan satu kali serangan.     

"Darimana si pecundang ini mendapatkan kepercayaan diri?"     

"Bagaimana mungkin pihak yang kalah masih bersikap sangat sombong? Apakah seperti ini sifat yang dimiliki oleh klan elit?"     

Banyak murid mulai mencibir para pasukan tersebut. Mereka merasa kesal ketika mendengar nada bicara pemuda yang berasal dari Klan Nantian itu. Mungkin para penyusup ini berpikir bahwa mereka sedang berusaha bersikap sopan untuk mengundang Gu Dongliu bergabung dengan klan mereka, tetapi bagi para murid dari Gunung Buku, tindakan mereka itu merupakan sebuah penghinaan.     

'Jika kau ingin bergabung dengan pasukanku, aku tidak akan memperlakukanmu dengan buruk.'     

Mereka menganggap Gu Dongliu sebagai apa? Apakah mereka ingin menjadikannya sebagai pengawal pribadi? Sungguh menggelikan.     

Terdapat pemuda lainnya berusia sekitar 20 tahun di belakang pemuda Nantian yang baru saja berbicara. Mendengar pembicaraan ini, alisnya terangkat dan kedua matanya tampak serius.     

Orang-orang rendahan dari Wilayah Barren Timur ini sama sekali tidak menghormati Klan Nantian. Selama ini mereka benar-benar terisolasi dari dunia luar.     

Tubuhnya melesat ke depan dan melompat ke bawah seperti seekor Roc. Sebuah aura tingkat Arcana Plane terpancar dari tubuhnya ketika dia mengumumkan pada semua orang, "Aku berada di Arcana Plane tingkat bawah. Aku ingin melihat secara langsung bagaimana kekuatan dari para murid di surga kultivasi ini." Dia tidak menyebutkan namanya karena orang-orang ini tidak cukup pantas untuk melawannya. Dia menantang mereka seperti ini karena dia telah mendengar komentar-komentar itu dan ingin memberi mereka pelajaran. Mereka akan mengetahui seperti apa Klan Nantian itu. Pria yang bertarung dengan Gu Dongliu itu sama sekali tidak pantas mewakili Klan Nantian.     

Tubuhnya memancarkan cahaya berwarna perak yang menyilaukan. Pemuda itu tampak mengenakan sebuah baju zirah suci, kemudian dia melesat ke arah Gunung Buku seperti kilat. Ekspresi para murid dari Perguruan Tinggi Barren Timur tampak serius. Satu sosok melangkah keluar dari kerumunan orang dan langsung melesat ke udara, menuju sosok yang menjadi lawannya itu. Dia ingin melihat seberapa kuat perwakilan dari Klan Nantian itu.     

Cahaya berwarna emas yang meyilaukan itu mencuri perhatian semua orang. Murid dari Perguruan Tinggi Barren Timur itu mengayunkan tangannya dan mengeluarkan sihirnya. Sinar-sinar cahaya berwarna emas melesat ke arah lawannya seperti bilah-bilah tombak. Namun, pemuda dari Klan Nantian itu tidak menghindar. Dia berjalan di atas langit. Tombak emas yang tak terhitung jumlahnya yang menerjang ke arahnya dalam sekejap dihancurkan tepat di bawah kakinya. Tombak-tombak itu langsung melewati tubuhnya atau dia menginjak tombak tersebut hingga hancur. Dia sangat mengintimidasi.     

Setelah menghancurkan sihir tersebut, dia terus terbang menukik ke bawah seperti kilat. Spiritual Qi beresonansi di sekitar murid dari Perguruan Tinggi Barren Timur itu. Spiritual Qi elemen emas tanpa batas berkumpul di sekitarnya. Namun, sebelum dia sempat mengeluarkan sihirnya, lawannya telah tiba di depannya. Dia melangkah ke depan dan ekspresi murid dari Perguruan Tinggi Barren Timur itu langsung berubah. Spiritual Qi berubah menjadi sebuah tombak emas yang menusuk lawannya.     

*Krak* Lawannya menghentakkan kakinya, mematahkan tombak emas yang diarahkan padanya. Murid dari Perguruan Tinggi Barren Timur itu mencoba untuk mundur, tetapi semuanya sudah terlambat. Kaki lawannya itu menghantam tepat di bagian dadanya. Dia terjatuh dari atas langit, meninggalkan jejak darah di udara.     

"Surga kultivasi di Wilayah Barren Timur?" Pemuda itu melihat ke bawah. Cahaya berwarna perak yang terpancar di tubuhnya seperti sebuah peralatan ritual berupa baju zirah sungguhan, terlihat sangat mengagumkan. Dia bisa menghancurkan sebuah sihir dengan kakinya. Dia sangat kuat.     

*Boom* Orang-orang melesat dari Gunung Buku satu per satu. Mereka terbang sangat cepat dengan bantuan dari sihir-sihir angin mereka dan langsung menerjang ke arah pemuda tersebut.     

Pemuda itu menatap ke arah mereka. Lalu dia melesat ke depan dan menerjang ke salah satu murid yang menyerangnya. Murid tersebut terhempas ke belakang ketika menghantam pemuda itu dan murid dari Perguruan Tinggi Barren Timur itu terjatuh dari atas langit, tubuhnya berlumuran darah. Setelah itu, pemuda dari Klan Nantian itu terus melesat ke depan, meninggalkan bayangan berwarna perak. Murid-murid yang melesat dari Gunung Buku terus berjatuhan dari atas langit. Tidak ada seorang-pun yang berada di Arcana Plane tingkat bawah yang mampu mengalahkannya.     

"Teknik yang digunakannya sangat aneh dan ia memiliki roh kehidupan yang luar biasa. Roh kehidupannya berbentuk seperti peralatan ritual suci," ujar seorang kultivator kuat dari Perguruan Tinggi Barren Timur. Pemuda ini kemungkinan besar adalah tokoh penting dari Klan Nantian. Wajar saja kalau dia sangat kuat.     

Pada saat ini, satu sosok lainnya melesat ke udara. Dia adalah Xiao Wuji. Dari semua murid di Perguruan Tinggi Barren Timur saat ini, dia adalah murid terkuat di Arcana Plane tingkat bawah.     

Dengan tubuh yang memancarkan Aura Noble beratribut lengkap, Xiao Wuji mampu mengeluarkan sihir dari setiap elemen yang ada. Keduanya berhadapan satu sama lain, bertarung di atas langit.     

Pertarungan itu sangat sengit. Akhirnya pemuda itu menemukan lawan yang sepadan dengan dirinya.     

Para kultivator kuat yang berada di udara menyaksikan pertarungan ini dengan tenang. Tempat ini adalah tempat untuk berkultivasi yang paling kuat di wilayah ini. Ketika melihat kemampuan dari para kultivator ini, mereka menyadari bahwa tempat ini masih memiliki beberapa kultivator yang berbakat. Pria ini cukup hebat.     

Pemuda yang sedang bertarung adalah kebanggaan dari Klan Nantian. Pemuda itu bernama Nan Yu dan ia masuk dalam sepuluh besar kultivator terbaik di generasinya. Sebagai seorang murid dari garis keturunan utama, teknik bertarung dan roh kehidupannya memiliki kelebihan tersendiri. Sebuah prestasi yang membanggakan bagi seseorang di Wilayah Barren Timur karena mampu melawannya sampai sejauh ini.     

Nan Yu terlihat semakin kuat. Cahaya berwarna perak yang tak berbatas terpancar dari tubuhnya, setiap sinar yang dikeluarkannya sangatlah tajam. Sinar-sinar tersebut diarahkan menuju Xiao Wuji sementara sebuah tombak muncul di tangannya. Teknik menggunakan tombak milik Nan Yu sangat baik dan mampu menjangkau area yang luas. Dia menciptakan hembusan angin dan menggerakkan deretan awan dengan gerakan menombaknya. Bahkan ketika Xiao Wuji mencoba menghindar dengan menggunakan sebuah sihir angin, tombak itu akan mengikutinya, memaksa Xiao Wuji terdorong ke belakang.     

"Benar-benar teknik yang sangat kuat." Tatapan mata Orang-orang dari Perguruan Tinggi Barren Timur tampak serius. Mereka tidak memiliki teknik menggunakan tombak sehebat itu. Hembusan angin dan deretan awan menyatu dengan tombak tersebut, membentuk sebuah kekuatan mengerikan yang mengendalikan udara. Pemuda itu melancarkan serangan-serangannya dengan kekuatan penuh.     

"Akhirnya ada kultivator berbakat yang bisa melakukan hal ini," ujar Nan Yu dengan santai pada Xiao Wuji.     

*Brak* Saat dia berbicara, tanah di bawahnya bergetar. Satu sosok lainnya melesat ke udara dengan ganas.     

"Pondok."     

Para murid dari Perguruan Tinggi Barren Timur mendongak ke arah langit. Sosok yang muncul adalah Yu Sheng dari Pondok. Tatapan matanya terlihat serius saat dia langsung pergi menuju Nan Yu. Nan Yu menatapnya dengan penuh rasa ingin tahu. Aura yang dimiliki pria ini sangat mengerikan.     

"Yu Sheng, kembali," panggil Ye Futian. Di udara, Yu Sheng berhenti secara tiba-tiba. Dia menoleh dan menatap ke arah Ye Futian dengan sedikit rasa frustrasi. Dia bertanya melalui tatapan matanya mengapa dia tidak boleh bertarung dengan pemuda ini.     

Orang-orang ini sangat tidak sopan dan tiba-tiba datang kemari untuk membawa Ye Futian pergi.     

Ye Futian memandang ke arah Yu Sheng dengan tatapan mata yang serius. Dengan sifat Yu Sheng yang mudah tersulut emosi, apa-pun bisa terjadi jika dia menyerang pemuda itu. Nan Yu memiliki status yang tinggi. Jika dia terluka parah, hal itu akan menyebabkan masalah lainnya. Dia harus memikirkan nasib Yu Sheng nantinya.     

"Tingkat kultivasi dari anggota Klan Nantian tidak bisa ditandingi oleh siapa-pun di Wilayah Barren Timur. Kau melihat sendiri pertempuran sebelumnya. Apakah kau ingin bergabung dengan kami?" Nan Feng, pemuda yang berada di atas seekor naga, berbicara. Dia berada di peringkat tiga besar di generasi muda mereka. Para Noble tidak mampu mendaki Gunung Langit, jadi mereka hanya mengirimkan para pemuda terbaik yang mereka miliki.     

Para murid dari Perguruan Tinggi Barren Timur merasa tidak nyaman. Sebelumnya, Gu Dongliu berhasil melawan balik, tapi sekarang, mereka tetap dipermalukan.     

"Tidak tertarik," ujar Gu Dongliu dengan acuh tak acuh.     

"Baiklah." Nan Feng mengangguk dan menatap ke arah Ye Futian. "Aku tetap membawanya pergi. Kami hanya ingin dia memandu kami ke puncak Gunung Langit. Kami tidak akan menyakitinya."     

Kata-kata Ye Futian dan Qin Yu sesuai satu sama lain; mereka tidak berbohong. Dia percaya bahwa Ukiyo memang berada di Gunung Langit, tetapi Ye Futian tidak mampu mempelajarinya.     

"Tidak ada waktu," ujar Gu Dongliu. Orang-orang disamping Nan Feng mengerutkan alis mereka. Pria ini meragukan kebaikan mereka.     

Hawa dingin terpancar dari para kultivator kuat yang berada di atas langit. Tekanan langsung menimpa para kultivator yang berada di bawah. Klan rendahan ini benar-benar keras kepala dan sulit diatur.     

"Kakak Ketiga," ujar Ye Futian, sambil naik ke udara. "Aku akan pergi bersama mereka."     

Gu Dongliu menatapnya. "Adik Junior, tidak ada yang memaksamu untuk melakukan apa-pun. Serahkan semuanya pada kami."     

"Aku tahu, tapi aku ingin kembali ke Gunung Langit," Ye Futian bersikeras pada keputusannya. Pondok telah dikepung oleh musuh dan Dinasti Qin menyaksikan mereka seperti predator yang siap memangsa kapan saja. Jika mereka memulai peperangan dengan Negeri Barren karena hal ini, perang itu akan menjadi bencana bagi Perguruan Tinggi Barren Timur dan Pondok.     

Tentu saja, Ye Futian tidak ingin Pondok hanya peduli padanya dan tidak memikirkan nasib dari murid-murid dari pasukan lainnya di Gunung Buku. Selain itu, tidak ada hal buruk yang akan terjadi jika dia pergi ke Gunung Langit.     

"Biarkan dia pergi." Sebuah suara terdengar dari arah Pondok.     

Kedua mata Gu Dongliu bercahaya dan dia mengangguk. "Baik, Guru."     

Tuan Du adalah pemilik suara tersebut. Karena guru mereka berkata seperti itu, Gu Dongliu tidak akan menentang keputusan sang guru.     

Para kultivator kuat yang berada di udara itu menarik kembali aura mereka. Tampaknya mereka memiliki seseorang yang cukup cerdas disini. Para Sage memang tidak bisa memasuki Wilayah Barren Timur, tetapi mereka tetap tidak mampu mengalahkan pasukan-pasukan kuat yang berasal dari Negeri Barren!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.