Legenda Futian

Kesempatan



Kesempatan

0Sambil menatap ke arah sosok-sosok yang berada di atas langit itu, ekspresi orang-orang dari Perguruan Tinggi BarrenTimur terlihat kesal. Bahkan ketika menghadapi aliansi dari Dinasti Qin, Perguruan Tinggi Barren Timur dan Pondok tidak pernah mundur.     
0

Dinasti Qin telah kehilangan banyak kultivator berbakat karena Pondok tetapi mereka masih tetap tidak bisa mengatasi Dinasti Qin. Tetapi sekarang mereka harus tunduk pada pasukan-pasukan tidak dikenal ini. Siapa-pun dapat melihat bahwa Perguruan Tinggi Barren Timur tidak mampu mengatasi pasukan-pasukan dari Negeri Barren ini. Itulah mengapa Ye Futian memilih untuk berkompromi dengan mereka meskipun Gu Dongliu mendesaknya untuk tetap tinggal.     

"Ayo kita pergi," ujar Nan Feng kepada Ye Futian.     

Yu Sheng mengambil satu langkah ke depan. Dia merasa kesal.     

"Tenangkan dirimu." Ye Futian meliriknya lalu ia menatap ke arah langit sambil tersenyum. Dia naik ke atas udara, namun ia tidak pergi menuju naga yang dikendarai oleh Nan Feng, melainkan kapal perang yang berada di depannya.     

Nan Yu mengerutkan alisnya. Dia melirik ke arah Ye Futian dengan ekspresi kesal.     

"Bolehkah aku masuk ke dalam?" Ye Futian tersenyum pada wanita yang memimpin kapal ini.     

Wanita yang memiliki kaki jenjang ini bernama Chu Shang, tipe kecantikan yang jarang ditemui di dunia ini. Ketika melihat Ye Futian terbang mendekat, dia tersenyum lembut dan menjawab, "Silahkan masuk."     

"Terima kasih." Ye Futian naik ke atas kapal perang tersebut. Ketika melihat hal ini, orang-orang dari Perguruan Tinggi Barren Timur yang berada di bawah tidak bisa berkata-kata. Pemuda ini benar-benar memilih tempat yang bagus, tetapi mereka merasa senang karena Nan Yu yang berada di atas punggung seekor naga sepertinya tidak senang dengan tindakan Ye Futian itu.     

"Karena semuanya sudah beres, saatnya untuk pergi." Sambil berdiri di atas punggung naga yang ia kendarai, Nan Feng memilih untuk tidak memperdulikan tindakan Ye Futian karena dia telah mencapai tujuannya di tempat ini.     

Naga itu naik ke atas langit dan kapal perang itu juga berangkat menuju Gunung Langit. Semua kultivator kuat itu pergi meninggalkan Gunung Buku.     

Sambil berdiri bersama orang-orang dari Pondok, Hua Jieyu terlihat sedikit cemas. Dia bertanya pada Tuan Du, "Guru?"     

"Jangan khawatir!" Tuan Du berbicara dengan lembut. Ketika dia menunggu di kaki Gunung Langit pada hari itu, dia merasakan sesuatu dari suara lonceng yang berbunyi. Kemudian pada akhir tahun, dia mendengar Ukiyo dimainkan di Pondok. Dia mengetahui apa arti dari semua peristiwa itu.     

Hal itu berarti jika Ye Futian pergi ke Gunung Langit, itu akan sangat menguntungkan baginya. Terlebih lagi, Ye Futian adalah pria yang sangat cerdik.     

"Aku akan pergi untuk melihat mereka." Zhuge Hui masih merasa cemas.     

Tuan Du tidak menghentikannya. Banyak orang di Gunung Buku telah bersiap-siap untuk pergi ke Gunung Langit, termasuk Zhuge Hui, Gu Dongliu, dan Sword Saint. Mereka naik ke udara dan terbang menuju Gunung Langit.     

Deretan awan berkumpul dan bergulung satu sama lain di sepanjang perjalanan. Kapal perang itu bergerak sangat cepat. Naga milik Klan Nantian dan Gagak Emas berkaki tiga berjaga di samping kapal perang itu apabila ada seseorang datang untuk membawa Ye Futian pergi.     

Sambil berdiri di atas geladak kapal perang tersebut, Ye Futian tersenyum pada wanita itu dan berkata, "Namaku Ye Futian. Siapa namamu?"     

"Namaku Chu Shang," jawab wanita itu, sambil memandang ke kejauhan.     

Banyak wanita lainnya sedang berdiri di belakang keduanya. Beberapa kultivator kuat di tingkat Noble Plane juga menatap ke arah Ye Futian. Pemuda ini memilih kapal perang mereka hanya untuk menggoda Chu Shang? Apakah dia sedang memikirkan hal-hal yang tidak senonoh?     

Chu Shang memang seorang wanita yang sangat menawan dengan penampilan dan temperamen yang luar biasa, tetapi bukankah Ye Futian mengetahui status yang dimiliki oleh Chu Shang? Berani sekali dia menggodanya? Mungkin karena Wilayah Barren Timur terisolasi dari dunia luar sehingga dia tidak mengetahui seberapa besar jarak diantara mereka.     

"Aku mendengarmu berbicara dengan kakak ketiga. Kau mengatakan bahwa kau berasal dari Dunia Fana, nama yang indah. Pasukan seperti apa Dunia Fana di Negeri Barren? Kurasa pasukanmu itu pasti termasuk klan yang sangat terkenal disana," Ye Futian berbicara dengan santai. Orang-orang di belakang mereka berpikir terlalu berlebihan. Alasan Ye Futian memilih kapal perang ini hanya karena Chu Shang terlihat lebih menyenangkan daripada Nan Feng. Selain itu, wanita lebih mudah untuk diajak mengobrol. Dia bisa mengatakan hal itu setelah belajar dari sikap mereka terhadap kakak ketiganya.     

"Tentu saja, tidak ada satu-pun klan di Wilayah Barren Timur yang bisa menandingi kami," ujar Chu Shang secara terang-terangan.     

"Bahkan jika semua pasukan kalian bersatu melawan kami," wanita lain di belakang mereka ikut menambahkan dengan acuh tak acuh.     

Ye Futian menyeringai. Tentu saja, dia tahu bahwa pasukan terkuat yang akan mengatur semuanya. Para pasukan dari Negeri Barren sangat kuat. Bahkan para pengawal mereka sudah berada di Noble Plane. Mereka pasti memiliki banyak Sage di klan mereka. Bagaimana mungkin pasukan di Wilayah Barren Timur mampu menandingi mereka? Ye Futian tidak bertanya lebih lanjut. Dia tahu bahwa mereka sedang meremehkannya. Dia mulai mengamati kapal perang itu. Biaya untuk membuat kapal perang sangatlah mahal. Negeri Barren pasti memiliki harta yang berlimpah.     

"Aku dengar kau adalah pemuda paling berbakat diantara generasi muda disini?" Nan Yu bertanya, sambil menatap ke arah Ye Futian dari punggung naga yang dikendarainya.     

Di Gunung Langit, biksu itu mengatakan bahwa jika ada seseorang dari Wilayah Barren Timur yang mampu mendapatkan peninggalan para kaisar agung, orang itu pasti Ye Futian.     

Kedua mata Ye Futian berbinar. Jelas, seseorang memberitahu mereka beberapa hal tentang dirinya. Itu sebabnya orang-orang ini datang ke Pondok untuk mencarinya. Apakah seseorang yang memberitahu mereka itu Hua Qingqing atau tidak, dia tidak begitu yakin. Tapi ketika mendengar apa yang dikatakan Nan Yu tentang dirinya, Ye Futian bertanya-tanya siapa orang yang sangat membencinya tersebut.     

"Aku hanya memiliki bakat yang biasa-biasa saja. Aku bahkan baru mencapai Arcana Plane belum lama ini. Siapa yang memberitahumu tentang hal itu? Aku benar-benar tersanjung." Ye Futian tertawa.     

"Bakatmu biasa-biasa saja? Lalu bagaimana kau bisa mencapai puncak Gunung Langit?" Nan Yu mencibir. Dia tidak akan percaya bahwa Ye Futian hanyalah seorang pria biasa. Karena dia mampu mencapai puncak Gunung Langit, pasti ada sesuatu yang istimewa tentang pemuda ini.     

"Mungkin aku sedang beruntung waktu itu," balas Ye Futian.     

Nan Yu meliriknya dengan acuh tak acuh. Jika Ye Futian benar-benar berbakat, mengapa dia tidak ikut bertarung ketika mereka mengalahkan semua penantang dari Perguruan Tinggi Barren Timur? Kenapa dia tidak berani ikut campur? Ye Futian tampaknya tidak layak mendapatkan perhatiannya.     

"Beberapa orang mengira kau telah mendapatkan peninggalan dari Gunung Langit. Apakah itu benar?" Chu Shang juga bertanya sambil tersenyum dengan lembut. Dia terlihat lemah lembut dan rendah hati, tapi Ye Futian dapat merasakan ketidakpedulian dibalik senyumannya.     

"Gunung Langit adalah tempat yang misterius," jawab Ye Futian. "Lagu itu saja sudah sangat sulit untuk dipelajari. Aku sangat kesulitan untuk memahami arti dari lagu tersebut. Aku hanya bisa merasakan konsepsi artistik dari lagu itu secara samar. Bagaimana mungkin aku bisa mendapatkan peninggalan tersebut? Apakah kau pikir ada yang mampu mempelajarinya?" Ye Futian tentu saja tidak akan mengakui bahwa dia berhasil mendapatkan peninggalan tersebut.     

Chu Shang memandang ke arah Ye Futian dengan tatapan mata yang serius dan menyadari bahwa Ye Futian memiliki sepasang mata yang indah dan wajah yang tampan. Dia memalingkan muka dan tidak bertanya lagi.     

Pemuda ini terlihat luar biasa. Dia tidak tahu bakat apa yang dimilikinya, tetapi jika ada kesempatan, dia ingin Ye Futian bergabung dengannya. Mungkin ide yang bagus untuk membawa Ye Futian ke Dunia Fana untuk berkultivasi lebih lanjut.     

Sederetan tokoh terlihat melayang turun di Gunung Langit, termasuk Qin Yu. Dia membawa Hua Qingqing kemari. Pemimpin dari Klan Donghua dan Nyonya Yuxiao juga datang. Mereka merasa kesal karena Qin Yu telah memberitahu kisah Hua Qingqing pada orang lain. Tapi Qin Yu sedang memikirkan keuntungan yang akan didapatkan oleh aliansi mereka di masa depan. Mereka hanya bisa menahan kemarahan mereka untuk saat ini.     

Hua Qingqing telah mengaku pada mereka bahwa Ye Futian memang berada di puncak Gunung Langit, tetapi dia tidak mengatakan apa yang sebenarnya terjadi disana. Nyonya Yuxiao sangat ingin mengetahui apa yang terjadi antara putrinya dan Ye Futian. Namun dia tidak mengatakan hal ini pada Qin Yu.     

Ketika kembali melihat Ye Futian di depannya, keinginan membunuh samar-samar muncul di kedua mata Qin Yu.     

Ye Futian juga menyadari kehadiran mereka. Kedua matanya menjadi serius. Dia tahu bahwa yang memberitahu para pasukan ini tentang dirinya pasti mereka. Benar-benar sekelompok orang jahat! Lalu dia melihat Hua Qingqing berada disana, yang juga mengangkat kepalanya dan menatapnya dengan emosi yang tak terlukiskan. Dia bertanya-tanya apakah dia akan bertarung dengan Ye Futian jika waktu dapat kembali ke masa lalu.     

"Dia yang berhasil mencapai puncak gunung?" Nan Feng melirik ke arah Hua Qingqing. Wanita ini juga memiliki wajah yang cantik. Dia bisa dianggap sebagai tipe kecantikan yang jarang ditemui bahkan di Negeri Barren. Kepolosan yang dimiliki Hua Qingqing membuatnya terlihat lebih cantik dari Chu Shang.     

"Ya, dia adalah Hua Qingqing, adik juniorku yang telah mencapai puncak Gunung Langit." Qin Yu mengangguk.     

"Bagus. Kalian berdua akan memandu kami ke puncak Gunung Langit." Nan Feng memandang ke arah Ye Futian dan Hua Qingqing. Karena keduanya berhasil mencapai puncak gunung, pasti ada sesuatu yang tidak biasa dari mereka berdua. Dua orang ini mungkin mengetahui metode yang tepat untuk mendaki Gunung Langit. Karena itulah mereka menjadikan Ye Futian dan Hua Qingqing sebagai pemandu mereka.     

"Tapi tekanan dari Gunung Langit jauh lebih kuat dari sebelumnya. Aku tidak yakin apakah kita bisa mendakinya," ujar Hua Qingqing dengan suara yang pelan. Hanya dengan berdiri di kaki gunung saja, dia sudah bisa merasakan tekanan itu.     

"Bagaimana kau bisa tahu kalau kau tidak mencobanya? Tunjukkan saja jalannya," ujar pemuda yang memancarkan cahaya yang seperti kobaran api. Dia berasal dari Sekte Api Suci, namanya adalah Du Ao.     

Hua Qingqing melirik ke arah Du Ao dan mengangguk. Mereka mulai bergerak menuju Gunung Langit.     

"Berhati-hatilah," Nyonya Yu Xiao memperingatkan putrinya. Dia memandang ke arah Qin Yu dengan tatapan mata yang serius. Sudah jelas, dia merasa sangat kesal dengan hal ini.     

Ye Futian, Hua Qingqing, dan para kultivator muda dari semua pasukan itu pergi menuju Gunung Langit. Orang-orang yang berada di tingkat Noble Plane tetap tinggal di kaki gunung dan menyaksikan para kultivator muda itu mulai mendaki ke atas gunung.     

Di kejauhan, beberapa sosok berdiri di atas tanah bersalju dan ikut menatap para kultivator muda itu. Mereka adalah kelompok Sword Saint. Mereka khawatir tentang kondisi Ye Futian disana. Meskipun pasukan-pasukan dari Negeri Barren ini datang ke Wilayah Barren Timur untuk mendaki Gunung Langit dan mereka berjanji tidak akan menyakiti Ye Futian, mereka tetap harus waspada.     

Dalam perjalanan menuju puncak gunung, Ye Futian dan Hua Qingqing berada di bagian depan, memimpin pendakian. Mereka tidak berbicara satu sama lain. Segerombolan kultivator kuat mengikuti mereka dari belakang. Sebelumnya, para kultivator ini sudah mencoba mendaki tetapi gagal.     

"Setiap butiran salju disini tampaknya dibentuk dari Spiritual Qi Gunung Langit." Chu Shang mengulurkan tangannya ke depan dan melihat butiran-butiran salju yang jatuh di telapak tangannya. Kemudian dia menatap ke arah badai salju yang tak berbatas di gunung tersebut.     

"Apakah itu berarti seluruh bagian gunung ini terbentuk dari Spiritual Qi?" Ye Futian tertawa. Tapi dia tahu bahwa kata-kata Chu Shang memang benar adanya. Gunung Langit memang diselimuti dengan Spiritual Qi. Aura dari dua kaisar agung telah bersatu di seluruh bagian Gunung Langit. Setiap butiran salju yang melayang turun termasuk bagian dari aura mereka.     

Ketika menginjakkan kaki di tanah bersalju dari Gunung Langit, Ye Futian merasa sangat akrab dengan semua hal yang ada disini. Setiap bagian tubuhnya terasa nyaman. Elang kecilnya masih berkultivasi di gunung ini. Dia bisa melihat semua hal yang terjadi di Gunung Langit.     

"Bagaimana kau bisa mencapai puncak gunung sebelumnya?" Chu Shang bertanya.     

"Tingkat Plane-ku cukup rendah, jadi aku tidak terlalu terpengaruh oleh tekanan yang dipancarkan oleh Gunung Langit. Aku memang beruntung," jawab Ye Futian.     

"Gunung Langit memancarkan aura penekan milik dua kaisar agung dan juga aura iblis yang kuat. Jika kalian bisa mengatasi dua rintangan itu, maka kalian bisa naik ke puncak gunung. Tapi kali ini, kedua kekuatan itu menjadi semakin kuat," gumam Hua Qingqing. Dia tidak memberitahu rahasia milik Ye Futian. Bahkan sang Arhat hanya bisa menyimpulkan dalam hati. Hanya dia yang tahu bahwa Ye Futian berhasil mempelajari Ukiyo yang ditinggalkan oleh dua kaisar agung. Ketika Ye Futian menuruni gunung, lonceng itu berbunyi. Hal itu bukan sebuah kebetulan semata. Lonceng itu berbunyi hanya untuk Ye Futian.     

"Sebaiknya kita mempercepat langkah kita," desak seorang kultivator kuat dari Gunung Super Xuan. Tekanan dari Gunung Langit belum mengancam mereka sejauh ini, sehingga mereka bisa dengan mudah mempercepat langkah mereka.     

…     

Di kaki gunung, Qin Yu memberi tahu sang pemimpin dari Klan Donghua, "Kelompok Sword Saint juga datang kemari."     

"Apa yang ingin kau lakukan?" Pemimpin dari Klan Donghua itu bertanya. Tentu saja, dia tahu bahwa kelompok Sword Saint telah tiba disini. Sword Saint, Zhuge Hui, dan Gu Dongliu sedang berada di kaki Gunung Langit.     

Qin Yu mencibir, "Bukankah ini kesempatan yang kita inginkan?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.