Legenda Futian

Adik Ipar



Adik Ipar

0Dalam suasana sunyi tersebut, hanya suara Dewi Wangyue yang bisa terdengar. Qin Yu terdiam tapi kemudian keinginan membunuh terlintas di kedua matanya. Orang-orang dari Klan Bulan juga tercengang. Mereka tidak menyangka bahwa peri mereka yang lembut dan cantik akan menghina Qin Yu dengan nada bicara seperti itu, tetapi ledakan emosi dari Dewi Wangyue dapat dimengerti. Tindakan Dinasti Qin benar-benar kasar dan tidak masuk akal.     
0

Semua orang di Wilayah Barren Timur mengetahui konflik antara Dinasti Qin dan Pondok. Tetapi Dinasti Qin telah menghindar untuk berhadapan dengan Pondok. Mereka menghancurkan Kerajaan Liu hanya untuk menunjukkan kekuatan mereka. Sekarang mereka berencana untuk melibatkan Klan Bulan dalam konflik ini?     

Suasana menjadi semakin tegang. Qin Yu dan Dewi Wangyue saling memandang satu sama lain dengan tatapan mata yang serius. Beberapa orang datang dari Menara Bulan dan turun ke samping sang peri. Meskipun dia memiliki status sebagai pemimpin dari Klan Bulan, senioritas Dewi Wangyue di klan itu tidak terlalu tinggi. Diantara para pendatang baru itu, banyak diantara mereka adalah kakak seniornya.     

"Cukup mengejutkan untuk mengetahui bahwa Dewi Wangyue begitu keras kepala." Qin Yu tiba-tiba tertawa dengan sikap yang menghina. "Sayang sekali! Kau memiliki begitu banyak murid disini! Izinkan aku bertanya sekali lagi. Siapa-pun yang bersedia untuk bergabung dengan Dinasti Qin dapat dibebaskan dari semua hukuman!"     

Qin Yu melirik ke arah kerumunan orang di depannya. Banyak dari mereka yang merasa ragu-ragu.     

Yan Feihong melangkah ke depan dan berbicara, "Aku ingin bergabung dengan Dinasti Qin. Adakah dari kalian yang mau bergabung denganku?" Ketika mendengar kata-kata Yan Feihong, banyak orang berdiri dari tempatnya, termasuk beberapa murid yang berbakat dari Klan Bulan.     

"Guru Yan?" Chu Yaoyao memandang ke arah Yan Feihong dengan tatapan mata kecewa.     

"Yan Feihong, apakah Klan Bulan selama ini tidak memperlakukanmu dengan baik?" seorang wanita tua bertanya padanya dengan nada serius.     

"Senior, ini adalah satu-satunya jalan keluar dari masalah yang kita hadapi. Melawan situasi ini bukan keputusan yang baik untuk Klan Bulan. Bisakah anda membujuk mereka? Saya tidak ingin melihat mereka semua mati," Yan Feihong menjawabnya.     

"Bagus! Setidaknya aku tahu orang seperti apa kau sekarang. Ketika klan dalam bahaya, kesetiaanmu langsung goyah bahkan mengkhianati klan. Klan Bulan tidak membutuhkan orang seperti itu." Dewi Wangyue tidak peduli dengan pengkhianatan Yan Feihong. Dia melihat ke arah pasukannya dan menghela napas. "Sebagai pemimpin dari Klan Bulan, aku selalu memilih untuk menjauh dari kekacauan yang terjadi di Wilayah Barren Timur. Tapi beberapa orang selalu muncul untuk memprovokasi Klan Bulan."     

"Kau tahu bahwa hal ini tidak bisa dihindari. Kenapa kau masih memilih cara ini?" Di udara, Qin Yu memegang tombak panjang yang mengerikan di tangannya. Tombak panjang itu berputar dan tiba-tiba terdengar suara raungan naga.     

"Qin Yu, kau pikir kau adalah orang yang paling pintar di Wilayah Barren Timur? Tidak. Orang lain tidak akan melakukannya dengan caramu. Kau ingin kami terlibat dalam perang ini? Baiklah, aku akan membuatmu merasa puas," ujar Dewi Wangyue dengan nada sombong.     

Qin Yu tidak mengatakan apa-apa lagi. Dinasti Qin, Klan Donghua, Klan Pedang Fuyun, dan Kuil Royal Xuan telah bersekutu. Pondok adalah satu-satunya target mereka. Klan Bulan telah memberontak. Kalau begitu, dia akan memusnahkan klan pemberontak ini.     

Tombak panjang itu memancarkan cahaya berwarna emas yang menyilaukan di udara. Beberapa ekor naga yang mengerikan mengelilingi tubuh Qin Yu. Tiba-tiba, beberapa Aura Pedang muncul di sampingnya. Jelas, Dinasti Qin bukan satu-satunya tamu yang datang hari ini.     

"Sepertinya Klan Pedang Fuyun dan Kuil Royal Xuan memilih untuk menjadi budak yang setia pada tuannya. Sungguh menyedihkan!" Dewi Wangyue mencibir. Dia mengenali tiga penguasa dari Klan Pedang Fuyun serta tiga penguasa dari Kuil Royal Xuan hadir disini. Bersama mereka, Qin Yu jelas membawa pasukan yang jauh lebih kuat daripada pasukan yang dia bawa ketika menghadapi Kerajaan Liu sebelumnya.     

Sudah jelas bahwa Dinasti Qin telah belajar dari pengalaman ketika bertarung melawan Kerajaan Liu. Pada saat itu, jika Kaisar Liu hadir disana, pasukan Qin Yu mungkin tidak mampu mengalahkan Kerajaan Liu dengan begitu mudah.     

Semua murid dari Klan Bulan bisa merasakan kesulitan yang mereka hadapi. Pada saat ini, Dewi Wangyue naik ke atas langit. Kunpeng yang berukuran sangat besar muncul di belakangnya, memenuhi langit. Ketika Kunpeng muncul, hawa dingin langsung menyelimuti area tersebut. Semua uap air di udara mengembun menjadi guyuran hujan yang deras. Sebuah badai tiba-tiba muncul di markas Klan Bulan.     

Kunpeng adalah roh kehidupan milik Dewi Wangyue. Dengan tingkat Plane yang dimilikinya, roh kehidupannya telah berkembang sangat kuat dan berubah menjadi Kunpeng raksasa. Karena para Kunpeng berevolusi dari ikan, mereka memiliki banyak sihir angin dan air yang kuat. Dewi Wangyue berada di puncak Noble Plane, ia hampir menjadi seorang Sage. Kemampuan mengontrol kekuatan alam seperti hujan dan angin sangat mudah baginya.     

Sebuah bulan sabit menggantung di belakang sang peri pada saat ini, memantulkan area luas di depannya seperti sebuah cermin kuno. Bulan sabit ini adalah roh kehidupan kedua milik Dewi Wangyue.     

"Itu Cermin Bulan." Qin Yu memandang ke arah Realisasi Dharma itu yang juga harta peninggalan milik Klan Bulan. Cermin Bulan adalah asal mula dari nama Klan Bulan. Cermin Bulan termasuk dalam peralatan ritual tingkat Sage.     

Setiap pasukan besar mempunyai cerita tersendiri. Kerajaan Liu berkembang pesat karena keberadaan Pertapa Penyu, sedangkan Klan Bulan menjadi pasukan besar karena memiliki peralatan ritual ini.     

"Hati-hati! Biarkan aku yang bertarung dengannya," ujar Qin Yu dengan nada serius. Dewi Wangyue dan Cermin Bulan adalah ancaman besar baginya. Meskipun dia sudah lama tidak bertarung, Dewi Wangyue dikenal sebagai kultivator terbaik dalam pertarungan satu orang melawan banyak orang.     

Saat ini, Dewi Wangyue terlihat lebih cantik dan luar biasa seperti dewi salju. Kedua matanya yang indah memandang ke atas langit lalu sinar bulan terpancar dari belakangnya. Butiran-butiran air hujan di udara langsung membeku menjadi es. Dalam sekejap, udara yang sangat dingin menyelimuti tempat ini. Dunia menjadi ditutupi oleh lapisan salju berwana putih.     

Naga-naga di sekitar Qin Yu menggeram. Tubuh mereka yang berukuran besar itu perlahan-lahan membeku. Para kultivator kuat yang berada di atas naga-naga tersebut juga merasakan pikiran mereka membeku. Tidak lama kemudian, tubuh mereka berubah menjadi patung es. Ini adalah Ice Sorrow, sebuah sihir yang menggabungkan sihir es dengan energi spiritual.     

Tubuh Qin Yu memancarkan aura yang mengerikan dari elemen emas. Dia mengendarai naganya dan terbang ke bawah. Dia mengarahkan tombaknya ke bawah. Naga-naga di sekelilingnya tertutup oleh salju tetapi masih bisa bergerak. Qin Yu menerjang ke arah sang peri seperti sambaran petir.     

Diantara orang-orang yang hadir disini, hanya Qin Yu yang memiliki tingkat Plane setara dengan Dewi Wangyue. Para penguasa dari Klan Pedang Fuyun dan Kuil Royal Xuan jauh lebih lemah dibandingkan dengan mereka berdua. Tanpa bantuan peralatan ritual tingkat Sage, kultivator lainnya tidak akan mampu melawan Dewi Wangyue. Qin Yu harus melawannya sendiri. Meskipun jumlah pasukan mereka jauh lebih banyak Dewi Wangyue masih memiliki peluang yang besar untuk menang dengan menggunakan peralatan ritual.     

Qin Yu mahir menggunakan seni bela diri sementara Dewi Wangyue hanya mengkultivasi ilmu sihir. Pertarungan jarak dekat akan menjadi pilihan yang terbaik bagi Qin Yu.     

Kunpeng menerjang ke arah naga milik Qin Yu. Dewi Wangyue menatap ke arah Qin Yu. Bulan yang berada di belakangnya bersatu dengan peralatan ritual miliknya dan memancarkan cahaya yang menyilaukan ke arah Qin Yu. Dengan tubuh yang gemetar, Qin Yu berusaha mengendalikan pikirannya dan baju zirah yang menyilaukan muncul di tubuhnya. Sihir es tersebut tidak bisa menghentikannya lagi. Dia terbang menukik ke arah sang peri.     

Pada saat ini, sepasang sayap es muncul di punggung Dewi Wangyue seperti sayap milik Kunpeng. Dia mengumpulkan Spiritual Qi elemen angin lalu muncul sebuah tornado yang mengerikan bergerak ke arah Qin Yu. Dia melesat ke atas langit dengan kecepatan yang luar biasa.     

Qin Yu menghancurkan tornado yang bergerak ke arahnya. Dia melirik ke arah sang peri yang berada di atas langit dan mencibirnya. Dewi Wangyue mahir dalam menggunakan sihir elemen angin; tentu saja, Qin Yu tidak bisa menyusulnya. Tetapi jika sang peri memilih untuk melarikan diri, dia tidak bisa melindungi pasukannya. Mereka semua akan tewas terbunuh.     

*Boom* Sebuah aura yang sangat tajam meledak, lalu cahaya berwarna emas yang menyilaukan muncul dan menyinari seluruh wilayah dari Klan Bulan. Pada saat ini, semua orang dari Klan Bulan merasa ketakutan. Dewi Wangyue adalah satu-satunya orang yang bisa menghadapi Qin Yu.     

Pada saat ini di medan pertarungan yang lain, seorang kultivator kuat dari Kuil Royal Xuan pergi menghadapi Hua Jieyu. Ekspresi Hua Jieyu sedikit berubah. Dengan menggunakan sebuah sihir angin, dia melarikan diri, tetapi lawannya berada di tingkat Noble Plane. Bagaimana dia bisa melarikan diri? Tidak lama kemudian, dia tertangkap oleh Noble tersebut.     

Tiba-tiba, seberkas cahaya yang menyilaukan datang dari kejauhan. Cahaya itu begerak secepat kilat. Bahkan udara pun ikut bergetar. *Whoosh* Noble yang menangkap Hua Jieyu terbelah menjadi dua bagian. Cahaya yang menyilaukan itu berhenti dan tetap melayang di atas kepala Hua Jieyu. Suara melengking terdengar dari cahaya tersebut dan sebuah gambaran yang mengerikan menjulang tinggi. Itu adalah Aura Pedang Lebar.     

Ketika melihat masih ada seorang kultivator yang menerjang ke arah Hua Jieyu, Aura Pedang Lebar itu kembali berubah menjadi kilat dan langsung memotong kultivator itu. Darah menyembur ke udara. Para Noble yang menerjang ke arah Hua Jieyu dibunuh satu per satu. Kemudian Aura Pedang Lebar itu menerjang ke arah Qin Yu. Dia mengayunkan tombak panjangnya dan mengarahkannya pada kilat yang menerjang. Kilat itu telah menghilang tetapi wajah Qin Yu menjadi pucat. Di Wilayah Barren Timur, hanya ada satu orang yang bisa mengeluarkan Aura Pedang Lebar yang mengerikan seperti itu.     

Dia berbalik dan menatap ke kejauhan. Satu sosok berpakaian serba hitam melangkah keluar. Dia bergerak perlahan-lahan tapi ia hanya membutuhkan beberapa langkah hingga akhirnya tiba di medan pertarungan. Sosok itu memandang Hua Jieyu tetapi Hua Jieyu tidak tahu apa yang baru saja terjadi di depannya. Pria yang berpakaian serba hitam itu baru saja menyelamatkannya, tetapi dia tidak mengetahui identitasnya. Bagaimana dia bisa begitu kuat? Kemunculannya langsung menghentikan pertempuran secara tiba-tiba.     

"Adik iparku, apakah kau baik-baik saja?" Pria berpakaian hitam itu tersenyum pada Hua Jieyu. Hua Jieyu mengedipkan matanya. Adik ipar? Dia dengan cepat mengetahui identitas dari pendatang baru itu. Karena Hua Jieyu adalah adik ipar dari pria itu, dia pasti murid dari Pondok.     

Diantara murid-murid Pondok, hanya satu orang yang pandai menggunakan pedang. Ketika memikirkan hal ini, Hua Jieyu tersenyum. Dia tidak menyangka kakak senior Ye Futian akan datang kemari.     

"Salam, Senior Sword Saint." Hua Jieyu membungkuk hormat. Sword Saint adalah legenda di Wilayah Barren Timur.     

"Senior Sword Saint?" Sword Saint menggelengkan kepalanya sambil tersenyum. "Aku adalah kakak senior Ye Futian. Kau juga bisa memanggilku seperti itu."     

"Oh." Hua Jieyu mengangguk pelan dan memanggilnya, "Kakak Senior."     

"Bagus." Sword Saint mengangguk pelan dan menatap ke arah Dewi Wangyue.     

Dewi Wangyue melayang di udara. Dia memandang ke arah Sword Saint dan berkata, "Sepertinya kau benar."     

"Meskipun guru kami sedang sibuk, dia selalu peduli dengan kepentingan kami," ujar Sword Saint. Setelah lonceng di Gunung Langit berbunyi dan semua pasukan kembali ke tempatnya masing-masing, sang guru pergi menemui Sword Saint dan memintanya untuk mengunjungi Klan Bulan. Sebenarnya, Sword Saint telah tinggal di bawah gunung Klan Bulan selama beberapa hari. Dewi Wangyue telah bertemu dengannya sebelumnya. Klan Bulan tidak ingin terlibat dalam kekacauan di Wilayah Barren Timur. Dia menghormati keputusan Dewi Wangyue, jadi dia memutuskan untuk tinggal disana!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.