Legenda Futian

Menjaga



Menjaga

0Murid pertama dari Pondok diberi gelar sebagai Sword Saint. Setelah pertarungan hari ini, murid ketiga Gu Dongliu dapat disebut sebagai seorang 'saint' [1][1] juga. Tidak ada yang tahu seperti apa Pondok itu. Selain murid-murid dari Pondok, tidak ada seorangpun—bahkan murid-murid dari Perguruan Tinggi Barren Timur—yang pernah tinggal disana sebelumnya. Tempat misterius ini adalah sebuah tempat suci bagi banyak kultivator berbakat di Wilayah Barren Timur.     
0

Gu Dongliu berbalik. Dia masih berdiri tegak, meskipun pakaiannya kini berantakan dan terdapat beberapa bekas luka bakar. Tapi memangnya kenapa? Semua orang kini menghormati dan mengaguminya, bahkan mereka yang bukan berasal dari Perguruan Tinggi Barren Timur. Seseorang seperti dirinya layak untuk dihormati. Lu Nantian, yang telah kalah, juga sama. Jika dia tidak menghadapi Gu Dongliu, Lu Nantian-lah yang akan menjadi seorang 'saint' hari ini.     

"Kakak Senior," Xue Ye, Luo Fan, dan yang lainnya berjalan ke depan.     

"Ayo kita pergi," ujar Gu Dongliu. Setelah itu, dia mulai berjalan pergi. Xue Ye dan yang lainnya tampaknya merasakan sesuatu; mereka semua mengikutinya dari belakang.     

Ye Futian juga merasakan sesuatu. Dia dan Yu Sheng mengikuti Gu Dongliu keluar.     

"Ye Futian," sebuah suara tiba-tiba memanggilnya, memecah keheningan. Ye Futian melihat ke arah orang yang berbicara. Di samping kelompok Dinasti Qin, dia melihat Yin Zhen dari Keluarga Yin sedang memandang ke arahnya. "Sebelumnya, kau telah mencuri Tongkat Lima Elemen dan Tripod Iblis kami. Hari ini, aku juga ingin melihat kemampuan dari murid-murid Pondok."     

"Kau tidak pantas untuk melihatnya." Ye Futian menatap ke arah pria itu dengan dingin dan terus mengikuti Gu Dongliu.     

Tatapan mata Yin Zhen menegang. Dia menatap dengan dingin ke arah punggung Ye Futian. "Pondok itu sepertinya memiliki berbagai macam murid di dalamnya."     

"Dia terluka," ujar Qin Yu sambil melihat ke bagian belakang Gu Dongliu yang mulai menjauh. Semua orang memandang ke arah Qin Yu, setuju dengan pendapatnya. Gu Dongliu mungkin saja terluka. Serangan terakhir dari keduanya terlalu kuat. Jika seseorang sekuat Lu Nantian bisa terjatuh seperti itu, Gu Dongliu juga pasti terluka. Namun, dia masih sanggup berdiri. Berdiri berarti sebuah kemenangan bagi Gu Dongliu. Dia juga pergi dengan punggung yang tegak meskipun dia terluka. Dia adalah seseorang yang sangat sombong.     

Tentu saja, dia punya hak untuk bersikap sombong. Tidak banyak orang di seluruh Wilayah Barren Timur yang lebih berkualitas daripada dirinya.     

Gu Dongliu memang terluka. Ketika mereka berjalan keluar dari Perguruan Tinggi Dongqin, terdapat kerumunan orang yang menunggu di luar. Ketika melihat Gu Dongliu, mereka menjadi bersemangat. Seseorang bertanya tanpa basa-basi, "Siapa yang menang?"     

"Xue Ye," panggil Gu Dongliu. Xue Ye langsung mengerti dan pergi untuk menopang lengan Gu Dongliu. Kemudian mereka melayang ke udara dan pergi. Melihat hal ini, kerumunan orang itu berdiskusi dengan berisik.     

"Gu Dongliu menyuruh Xue Ye membantunya terbang?"     

"Dia pasti terluka parah," banyak orang menebak-nebak.     

Semua orang membicarakan hal ini. Jika Gu Dongliu kalah, apakah itu berarti Pondok telah kalah? Kalau tidak, mengapa mereka semua pergi? Tapi Perguruan Tinggi Dongqin tidak berkomentar apa-pun. Tidak ada yang keluar dari sana selain orang-orang dari Pondok dan mereka tidak tahu hasil yang sebenarnya. Mereka semua sudah tidak sabar, berharap mereka bisa segera masuk dan bertanya mengenai hasil pertarungan.     

Siapa yang memenangkan pertarungan puncak pemecah rekor ini?     

Tempat dimana para murid dari Pondok menginap terletak tidak jauh dari Perguruan Tinggi Dongqin. Mereka dengan cepat kembali ke penginapan. Begitu mereka mendarat, Gu Dongliu memuntahkan darah. Wajahnya menjadi pucat dan auranya tampak meredup.     

"Kakak Senior!" semua orang berseru. Dengan sangat gelisah, mereka membantunya duduk.     

"Tidak apa-apa," ujar Gu Dongliu, sambil melambaikan tangannya ketika duduk di kursinya. "Aku sudah jauh lebih baik. Lu Nantian adalah seorang lawan yang pantas untuk dihormati."     

Semua orang setuju dengannya. Siapa-pun yang bisa bertarung dengan kakak ketiga mereka sejauh itu memang layak untuk dihormati.     

"Kakak Senior, Lu Nantian sudah terjatuh terlebih dulu. Memangnya kenapa jika mereka melihat lukamu? Mengapa kau menyembunyikannya?" Xue Ye bertanya. Dia tahu bahwa membiarkan luka itu terlalu lama akan membuatnya semakin parah.     

"Orang-orang dari Pondok tidak boleh kalah." Gu Dongliu memandang ke arah Xue Ye, Luo Fan, dan yang lainnya dan berkata, "Ini tidak ada hubungannya dengan reputasi kita. Pondok saat ini sudah sangat terkenal. Seluruh perhatian di Wilayah Barren Timur tertuju pada kita. Inilah sebabnya kita hanya bisa terus menjadi semakin kuat. Jika tidak, itu akan menjadi sebuah bencana. "     

Mendengar kata-katanya, semua orang tampak merenung. Mereka perlahan-lahan bisa memahaminya.     

Darimana datangnya reputasi Pondok selama ini? Dua pertarungan hebat dari sebelumnya itulah yang membuat status Pondok seperti saat ini. Hal itu juga menjadi penyebab semua perhatian kini tertuju pada mereka. Mengapa Dinasti Qin dan Klan Donghua memilih untuk bersekutu untuk mengincar Perguruan Tinggi Barren Timur and Pondok? Bukankah itu karena mereka terlalu sukses?     

Terakhir kali, mereka telah bekerja bersama untuk mengalahkan Ye Futian. Sementara itu Yu Sheng hampir tewas. Peristiwa itu adalah sebuah ujian bagi Pondok sehingga Gu Dongliu langsung turun tangan ke istana kekaisaran untuk membuat lumpuh seorang Noble dari Klan Donghua. Hal ini bukan hanya karena masalah reputasi yang dimiliki Pondok. Hal itu juga untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Pondok tidak bisa ditindas sesuka hati.     

Karena itu, Gu Dongliu tidak boleh kalah. Selama dia dan Sword Saint tidak pernah kalah, tidak ada yang berani mengganggu Pondok. Di sisi lain, jika kedua legenda itu kalah, Pondok tidak akan lagi sama. Mereka hanya memiliki delapan orang murid. Mereka tidak bisa menerima kekalahan. Kekalahan oleh siapa-pun adalah sebuah bencana bagi Pondok.     

"Xue Ye, Luo Fan," ujar Gu Dongliu, sambil menatap mereka. "Pondok hanya akan bertahan dengan kuat di Wilayah Barren Timur ketika kalian berdua mencapai tingkat Plane yang sama denganku."     

Xue Ye dan Luo Fan mengangguk. Tatapan mata mereka tidak pernah seserius ini sebelumnya. Mereka semua mengetahui tanggung jawab yang ditanggung oleh Kakak Ketiga. Hal itu adalah nama baik dari Pondok. Karena itu, ia terus berjuang bahkan ketika terluka parah.     

Lu Nantian dari Klan Donghua ternyata sekuat itu. Mungkinkah sang pemimpin klan lebih lemah? Ditambah lagi, dengan latar belakang dari Klan Donghua, mereka semestinya juga memiliki beberapa Tetua yang sangat kuat.     

"Xiaoshi, Futian, Yu Sheng, kalian semua juga harus bekerja keras." Gu Dongliu menoleh ke arah Yi Xiaoshi dan Ye Futian. Di wajahnya muncul sebuah senyuman yang jarang terlihat. Pada saat ini, dia tidak terlihat seperti kakak ketiga yang tegas. Dia tampak lebih seperti seorang Tetua yang membimbing mereka untuk menjadi lebih baik di masa depan.     

Ye Futian akhirnya menyadari bahkan Pondok yang kuat sekalipun memiliki tekanan seperti itu.     

"Kakak Ketiga, jangan khawatir. Ketika aku mencapai tingkat Plane-mu, Pondok akan menjadi abadi." Ye Futian tersenyum lebar ketika menatap ke arah Gu Dongliu. "Kakak harus istirahat sekarang."     

"Ya." Gu Dongliu menatapnya dan mengangguk dengan serius. "Mereka yang mengenalku akan memahami kesombonganku. Mereka yang tidak bisa memahamiku pantas untuk ditinggalkan. Aku yakin kau bisa melakukannya."     

"Aku akan berusaha keras." Ye Futian mengangguk sambil tersenyum.     

"Guru pernah berkata bahwa dia berharap Pondok akan menjadi tempat suci sejati di Wilayah Barren Timur. Murid-murid dari Pondok semuanya sedang berusaha untuk mewujudkannya." Kedua mata Gu Dongliu berbinar.     

Ye Futian menatapnya. Apakah ini tujuan dari sang guru? Apa arti dari 'tempat suci' yang sebenarnya?     

…     

Di Perguruan Tinggi Dongqin, semua orang menyaksikan ketika Gu Dongliu pergi dengan hati yang gelisah. Mereka setuju dengan kata-kata Qin Yu. Gu Dongliu memang terluka tetapi ini tidak menghentikannya untuk menjadi seorang legenda dari generasi ini. Semua orang yang hadir berasal dari pasukan besar di Wilayah Barren Timur dan ada banyak tokoh penting disini. Namun, tidak ada yang memiliki kepercayaan diri untuk menang melawan Gu Dongliu.     

Melihat pertarungan ini membuat perjalanan mereka kemari tidak sia-sia.     

Qin Yu mengamati kerumunan orang di depannya dan berkata, "Hari ini adalah pertarungan pertama yang terjadi di Perguruan Tinggi Dongqin. Panggung seni bela diri telah menampilkan dua sosok yang sangat berbakat. Keduanya sama-sama terluka. Pertarungan ini akan dikenal sebagai pertarungan legendaris selama berabad-abad."     

Semua orang membelalakkan matanya. Qin Yu juga cukup cerdik. Dia hanya menyebutkan bahwa keduanya sama-sama terluka dan tidak menyebutkan siapa yang menjadi pemenang. Hasil pertarungan hari ini pasti telah merusak rencananya. Namun, tidak ada yang berani membantahnya. Semua orang telah melihat hasilnya dan mengetahuinya dengan jelas. Qin Yu juga tidak salah. Pertarungan ini benar-benar sebuah pertarungan yang legendaris. Tidak ada yang akan merendahkan kemampuan Lu Nantian.     

"Dengan peristiwa ini dan fakta bahwa semua orang telah datang dari jauh untuk berkumpul disini, serta semua perwakilan pasukan besar yang telah datang untuk mendukung acara ini, Perguruan Tinggi Dongqin tidak akan mengecewakan kalian semua," ujar Qin Yu perlahan.     

"Mulai besok, kami akan mendirikan sebuah panggung pertarungan di luar gedung Perguruan Tinggi Dongqing. Para murid di Perguruan Tinggi Dongqin bersedia menantang siapa-pun dari Wilayah Barren Timur. Aku berharap, pada saat itu, kita akan dapat menyaksikan bakat yang menakjubkan dari semua orang." Setelah itu, dia menatap ke arah perwakilan dari Perguruan Tinggi Barren Timur dan melanjutkan, "Terutama bagi Perguruan Tinggi Barren Timur. Aku ingin tahu apakah ada orang lainnya seperti Gu Dongliu. Aku percaya bahwa Perguruan Tinggi Barren Timur tidak akan mengecewakan kami."     

Mata semua orang berkedip. Seperti yang diduga, Perguruan Tinggi Dongqin yang telah menelan kekalahan tidak akan berhenti disini. Mereka bersiap untuk terus memanggil berbagai pasukan di Wilayah Barren Timur untuk bertarung. Serta yang paling penting, mereka akan menantang Perguruan Tinggi Barren Timur!     

-----     

[1] Saint artinya orang yang agung dalam bahasa inggris.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.