Legenda Futian

Lokasi: Negeri Nandou



Lokasi: Negeri Nandou

0He Yulu mengangkat kepalanya dan menatap ke arah Ye Futian dengan ekspresi dingin. Putrinya telah meninggal tetapi Ye Futian masih berbicara dengan sikap yang sombong.     
0

"Jangan menatapku seperti itu." Ye Futian balas menatapnya dengan ekspresi dingin. "Aku tahu kau ingin membunuhku. Jika aku bukan dari Pondok, aku pasti sudah lama mati. Aku bahkan tidak akan bisa berdiri di hadapanmu seperti ini."     

"Satu tahun yang lalu, putrimu He Xirou telah membawa Luo Junlin dan orang-orang dari Kuil Royal Xuan ke Kerajaan Cangye. Dia mengancam Kerajaan Cangye untuk menyerahkan anggota keluargaku. Pada waktu itu, aku bahkan tidak mengenal putrimu."     

Ye Futian menatap ke arah He Yulu dan berkata dengan nada dingin, "Jika waktu itu aku tidak membuat reputasi untuk diriku sendiri di Dunia Barren Kuno, dan jika para kultivator kuat dari Kerajaan Liu tidak pergi bersamaku, apa hasilnya? Keluargaku akan mati secara tragis karena status dari putrimu. Aku juga akan mati begitu saja karena di mata putrimu, aku bukan siapa-siapa. Dimana kau selama ini, ayah?"     

Suara Ye Futian terdengar sangat dingin. Menyedihkan? Tidak ada yang menyedihkan tentang Xirou. Haruskah orang-orang mengasihani dia hanya karena dia sudah mati? Sejak kapan Xirou peduli dengan kehidupan orang lain?     

Sambil melihat tatapan mata yang dingin dari He Yulu, Ye Futian melanjutkan, "Mungkin, kau tidak akan peduli bahkan jika kau mengetahuinya. Seseorang yang memiliki status tinggi sepertimu tidak akan peduli dengan nasib orang-orang di Hundred Lands yang lemah. Kehidupan mereka tidak dapat dibandingkan dengan kehidupan putrimu. Pada saat itu, pernahkah kau memikirkan sebuah istilah, 'menindas orang lain dengan kekuatanmu?'"     

"Tidak. Untuk orang-orang penting sepertimu, wajar saja untuk berperilaku buruk terhadap orang lain. Jika Kuil Royal Xuan dapat bertarung melawan Pondok, kau bahkan tidak akan sempat untuk meminta maaf. Kau hanya akan memikirkan 'menindas orang lain dengan kekuatanmu' ketika kau sedang tidak berdaya seperti saat ini. Bukankah itu menggelikan?"     

Ekspresi He Yulu terlihat kesal. Dia tidak bisa membantahnya.     

Semua orang terdiam ketika mereka mendengarkan ucapan Ye Futian. Kata-katanya terdengar apa adanya dan realistis. Ini adalah yang terjadi dunia kultivasi. Jika Ye Futian bukan dari Pondok, dia pasti sudah mati saat ini. Sang penguasa kelima dari Kuil Royal Xuan bahkan tidak akan tahu keberadaannya.     

"Apakah kau bahkan sempat merasa bersalah tentang kematian Hu Tong? Aku mendengar bahwa seluruh keluarganya telah menghilang. Kau jelas mengetahui apa yang terjadi pada mereka," ujar Ye Futian sambil mencibir. "Kau sama sekali tidak peduli dengan kehidupan orang lain, jadi apa yang menyedihkan tentang kematian putrimu? Ini adalah sebuah karma bagimu."     

Bahkan tanpa adanya percobaan pembunuhan ini, Ye Futian tetap akan membunuh Xirou di masa depan. Tidak ada alasan lain kecuali untuk membalas peristiwa yang terjadi di Kerajaan Cangye saat itu.     

Tindakan itu tidak dapat dimaafkan.     

"Adik Junior, tidak perlu mengatakan hal seperti itu padanya. Dia tidak akan mengerti," ujar Zhuge Hui.     

Guru mereka pernah mengatakan bahwa pemikiran logis berlaku di dunia ini. He Xirou telah melakukan kejahatan ini jadi dia harus siap bertanggung jawab. Mereka tidak akan melibatkan kerabat atau keluarganya. Bukan berarti mereka tidak mampu bertarung melawan Kuil Royal Xuan. Kasus mengenai percobaan pembunuhan ini jelas menuntut agar keluarga He Xirou juga dihabisi tetapi mereka tidak melakukannya.     

Guru mereka telah memberi tahu bahwa jika mereka memiliki senjata, aura pembunuh akan terbentuk dengan sendirinya. Dalam dunia kultivasi, akan lebih berbahaya bagi seorang kultivator yang kuat menerima ajaran yang salah. Jika mereka tidak memiliki prinsip, mereka akan bertindak sesuka hati dan membunuh orang-orang seperti memotong rumput. Hal itu akan menjadi sebuah dosa yang besar.     

Kebajikan bukan merupakan sebuah kultivasi.     

Zhuge Hui tahu bahwa He Yulu akan membenci Pondok dan bahkan mungkin saja akan melukai mereka di masa depan tetapi mereka tetap berpegang pada prinsip mereka. Dia memang tidak bisa bertindak seperti guru mereka, tetapi Pondok telah bertindak tanpa perlu merasa bersalah.     

"Kakak Senior, Pondok tidak bisa diremehkan olehnya." Ye Futian melirik ke arah Zhuge Hui. Pondok tidak perlu memberikan penjelasan apa-pun, tetapi ia tidak bisa membiarkan Pondok dihina. Saat ini, ia sudah menganggap Pondok sebagai keluarganya sendiri.     

Zhuge Hui menatap ke arah mata Ye Futian yang tegas dan tersenyum lebar. Adik juniornya itu sering membuat masalah dan pandai dalam merayu seseorang tetapi ia begitu polos. Guru mereka pasti akan menyukainya. Dia tidak mengatakan apa-apa lagi. Ye Futian sudah yakin akan keputusannya sehingga dia bisa mengurusnya sendiri. Dia berdiri di belakangnya; Pondok juga akan berdiri di belakangnya.     

Setiap murid dari Pondok dapat mewakili mereka semua.     

Ye Futian terus melihat ke arah orang-orang dari Kuil Royal Xuan. "Tidak ada orang yang bodoh disini," ujarnya. "Xirou memang pantas untuk mati tetapi yang menyedihkan adalah ia harus mati karena dia telah jatuh cinta pada seseorang yang tidak bisa diandalkan. Semua kejahatannya dilakukan untuk orang itu. Bahkan sekarang, dia masih berdiri di belakang, mengawasi semuanya. Luo Junlin, tidakkah kau merasa malu?" Begitu dia berbicara, banyak orang melihat ke arah Luo Junlin, termasuk orang-orang dari Kuil Royal Xuan dan He Yulu.     

Tatapan mata Luo Junlin menegang. Dia menatap ke arah Ye Futian dengan dingin. "Tentu saja aku merasa malu. Karena aku tidak mampu membalas dendam untuk Xirou," ujarnya dengan nada dingin.     

Ye Futian mencibir. "Kau masih berpura-pura? Jika kau benar-benar mencintai Xirou, mengapa kau, seorang pria, memberitahunya tentang kebencianmu dan apa yang terjadi di Hundred Lands. Mengapa kau memanfaatkannya dan meminjam kekuatan dari Kuil Royal Xuan untuk melawanku dan Kerajaan Cangye?" Ye Futian tertawa sinis. "Jika kau tidak memikirkan konsekuensinya sebelumnya, bukankah kau masih mengetahui tentang Hu Tong dan percobaan pembunuhan ini melalui hubunganmu dengan Xirou? Tidakkah kau mengetahui konsekuensinya?"     

"Bahkan jika kau tidak ikut campur dan hal ini adalah murni dari ide Xirou sendiri, pernahkah kau melakukan sesuatu untuk menghentikannya? Kau hanya berdiri di belakang, menyaksikan semuanya, membiarkannya membunuhku dan melimpahkan semua kesalahan padanya. Bahkan sekarang, kau malah berdiri di belakang untuk melindungi dirimu sendiri. Apakah kau menganggap Kuil Royal Xuan atau aku sebagai seorang idiot?"     

Ye Futian menatap ke arah Luo Junlin dengan ekspresi dingin. He Xirou sudah mati dan masalah itu sudah berakhir. Tapi bagaimana semua masalah ini dimulai? Semua itu karena satu sosok yang berada di belakangnya—Luo Junlin.     

Tatapan mata dari pria itu terlihat dingin. Semua kata-kata Ye Futian menyiratkan bahwa Ye Futian menginginkannya mati. Sekarang, gurunya melihat ke arahnya. Tatapan matanya begitu dingin.     

"Guru, saya mencoba menghentikan Xirou," ujar Luo Junlin, suaranya terdengar sedih saat dia mengepalkan tangannya.     

"Benarkah?" Ye Futian tertawa. "Lalu mengapa Xirou yang melakukan semua ini, bukan kau? Semua yang dilakukannya hanya untukmu. Bukankah lebih baik dirimu yang mengaku bersalah, bukan He Xirou? Jika kau yang mengaku sebagai pelakunya, bukankah amarahku dan amarah Pondok akan terlampiaskan? Bukankah Xirou akan tetap hidup saat ini? "     

"Diam." Tatapan mata Luo Junlin berubah mengancam. "Kau yang memaksa Xirou untuk mengakhiri hidupnya sendiri dan sekarang kau malah menyalahkanku."     

"Apakah kamu merasa marah karena telah dipermalukan?" Ye Futian mencibir. "Semua orang dapat memutuskan sendiri siapa yang benar atau salah. Luo Junlin, aku selalu berpikir bahwa persaingan kita akan terselesaikan oleh diri kita sendiri, namun, kau terus bersikap keterlaluan. Kalau begitu, aku tidak akan bermain-main denganmu lagi."     

Luo Junlin telah mencoba memanfaatkan Kuil Royal Xuan dan Xirou untuk membunuhnya. Semua trik dan pembunuhan ini telah mengancam nyawanya. Kalau begitu, ia harus mengakhirinya sekarang.     

"Karena kau begitu mencintai Xirou, kau pasti ingin membalaskan dendamnya. Sekarang, aku akan memberimu kesempatan," ujar Ye Futian. "Kita akan bertarung. Baik Pondok maupun Kuil Royal Xuan tidak akan ikut campur. Hanya satu orang yang bertahan hidup." Setelah itu, dia mengalihkan pandangannya dari Luo Junlin ke arah He Yulu. "Muridmu kini bisa membalas kematian putrimu. Aku yakin Kuil Royal Xuan tidak akan menolak." Ketika dia mengatakan hal itu, dia tahu bahwa Luo Junlin tidak bisa menolak tantangannya. Bahkan jika Pondok tidak menekannya, He Yulu pasti akan menyetujuinya.     

Seperti yang diharapkan, He Yulu melihat ke arahnya begitu dia selesai berbicara. Itu adalah sebuah pertarungan antara kultivator tingkat Arcana Plane melawan Dharma Plane. Luo Junlin telah memasuki Arcana Plane tahun lalu sementara Ye Futian masih berada di Dharma Plane. Bagaimana dia bisa melewatkan kesempatan untuk membalaskan dendam putrinya?     

Luo Junlin menatap ke arah Ye Futian. Pertarungan dengan taruhan nyawa? Dia benar-benar sombong.     

Ye Futian sangat kuat. Luo Junlin telah menyaksikan penampilannya di panggung pertarungan Perguruan Tinggi Dongqin. Tapi apakah dia benar-benar pantas memandang rendah Luo Junlin?     

"Saat ini juga?" He Yulu bertanya.     

"Satu bulan ke depan di Negeri Nandou dari wilayah Hundred Lands." Ye Futian memandang ke arah Luo Junlin. "Kala itu, kau ingin aku menjadi pelayanmu. Satu surat keputusan dari ayahmu telah membuatku putus asa. Bagaimana kalau kita mengakhiri semuanya hari ini? Jika kau kalah dalam pertarungan ini, kau tidak akan menjadi satu-satunya yang mati."     

Mendengar kata-katanya, ekspresi Luo Junlin berubah menjadi dingin. Dia jelas mengerti apa yang dimaksud oleh Ye Futian.     

Ye Futian mengincar Negeri Nandou.     

Jika dia menang, Ye Futian akan mati dan persaingan ini akan berakhir.     

Jika dia kalah, tidak hanya dia yang akan mati, tetapi Negeri Nandou juga akan dihancurkan.     

Ye Futian ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk menghancurkan Negeri Nandou. Dia jelas-jelas tidak ingin menunggu lagi. Dia tidak ingin terus bermain-main dengan Luo Junlin!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.