Legenda Futian

Pendatang Baru di Perguruan Tinggi Barren Timur



Pendatang Baru di Perguruan Tinggi Barren Timur

0Kompetisi yang diadakan di Dinasti Qin terus berlanjut tetapi semua pasukan besar sudah mulai meninggalkan Kota Chaoge. Setelah itu, Perguruan Tinggi Dongqin akan mulai membuka pendaftaran murid baru.     
0

Kelompok Ye Futian telah kembali ke Gunung Buku. Semuanya tampak kembali normal.     

Ujian masuk ke Perguruan Tinggi Barren Timur untuk tahun ini akan segera dimulai. Para kultivator kuat dari seluruh penjuru Ibukota Divine akan datang kesana. Mungkin karena tertekan oleh keberadaan Perguruan Tinggi Dongqin, Perguruan Tinggi Barren Timur akan mengadakan ujian masuk berskala besar tahun ini, dan mendaftarkan lebih banyak kultivator yang berbakat. Hal itu menyebabkan kehebohan di Ibukota Divine. Para generasi muda akan berbondong-bondong datang ke Perguruan Tinggi Barren Timur.     

Peristiwa yang telah terjadi di Kota Chaoge telah menyebar ke seluruh Wilayah Barren Timur. Semua orang telah mengetahui tentang peristiwa tersebut. Ibukota Divine adalah wilayah milik Perguruan Tinggi Barren Timur dan merupakan salah satu dari tiga kota utama di Wilayah Barren Timur. Tentu saja, mereka lebih menarik perhatian orang-orang daripada tempat lainnya.     

Perguruan Tinggi Dongqin pasti akan menjadi sebuah pasukan yang kuat, tetapi Pondok masih memiliki reputasi yang hebat. Terutama dengan kemenangan Gu Dongliu atas Lu Nantian dan kemunculan Zhuge Hui di Kota Chaoge, semua orang telah menyaksikan kehebatan Pondok sekali lagi.     

Tiga murid Pondok yang tertua semuanya mampu mewakili kekuatan terhebat di Wilayah Barren Timur.     

Perguruan Tinggi Barren Timur akan mengadakan ujian penerimaan murid dan seluruh penjuru Ibukota Divine ikut menyaksikannya. Orang-orang dari pegunungan yang ada di Perguruan Tinggi Barren Timur juga menaruh perhatian pada acara tersebut. Banyak kultivator berbakat yang akan muncul, sehingga menarik banyak perhatian dari orang-orang.     

Semua kehebohan ini tampaknya tidak berhubungan dengan Ye Futian. Dia melanjutkan kultivasinya dengan tenang di Pondok, bersiap-siap untuk kembali ke Negeri Nandou. Dia merasa percaya diri, tetapi dia juga tidak bisa meremehkan Luo Junlin. Bagaimanapun juga, ada perbedaan tingkat Plane antara keduanya.     

Suatu hari, Yi Xiaoshi menemui Ye Futian dan ekspresinya terlihat aneh.     

"Kakak Ketujuh, mengapa kau menatapku seperti itu?" Ye Futian menyadari tatapan aneh dari kakaknya itu.     

"Berapa banyak kekasih yang kau miliki?" Yi Xiaoshi bertanya secara terang-terangan.     

Kini ekspresi Ye Futian yang terlihat aneh. Dia melirik ke arah Zhuge Hui dan Xing'er. Dua gadis cantik itu memandang ke arahnya dan Ye Futian menatap ke arah Yi Xiaoshi. "Kakak Ketujuh, kau merusak citraku."     

'Apa-apaan? Dia bertanya berapa banyak kekasih yang kumiliki. Apakah dia dengan sengaja merusak citra sempurnaku di hadapan Kakak Kedua dan Keenam? Perasaan cemburu. Dia pasti cemburu dengan status yang kumiliki.'     

Yi Xiaoshi menatapnya. Citra apa yang kau maksud?     

"Murid-murid baru sedang memilih gunung mereka hari ini. Seorang gadis yang sangat cantik tidak memilih gunung mana-pun—bahkan gunung pertama. Dia bilang dia ingin bergabung dengan Pondok untuk bertemu denganmu." Yi Xiaoshi menatap ke arah Ye Futian dengan mata terbelalak. Berapa banyak gadis-gadis polos yang terjebak oleh rayuan pria ini?     

Yi Xiaoshi telah menuruni gunung untuk melihatnya secara langsung. Kedua mata gadis itu sangat jernih dan dia sangat cantik. Dia benar-benar seorang gadis yang polos. Ketika memikirkan karakter dari Ye Futian, dia pasti telah dibohongi. Jadi mengapa Ye Futian berpura-pura tidak bersalah di hadapan Kakak Kedua?     

"Uh..." Ye Futian tampak canggung. "Kakak Ketujuh, kau sengaja melakukan ini padaku. Bagaimana bisa orang lain selain Jieyu datang untuk menemuiku?" Jieyu adalah anggota dari Klan Bulan. Dia tidak akan mengambil berpartisipasi dalam ujian masuk Perguruan Tinggi Barren Timur.     

"Aku akan memberimu petunjuk. Dia seorang gadis cantik dengan rambut berwarna perak, temperamennya sedingin es." Yi Xiaoshi terus menatapnya. Apakah dia benar-benar ingin menyangkalnya? Apakah gadis itu telah menemukan pria yang salah?"     

"Uh..." Ye Futian berkedip. Dia tengah memikirkan seseorang. Rambut berwarna perak, temperamen sedingin es... Sosoknya memang sulit untuk dilupakan.     

Ketika melihat Zhuge Hui dan Xing'er menyeringai padanya, Ye Futian memalingkan muka. Suasana ini terlalu canggung!     

"Seberapa cantik?" Zhuge Hui tersenyum pada Yi Xiaoshi.     

Yi Xiaoshi memandangnya dan menjawab, "Dia sangat cantik tapi jelas tidak secantik kau, Kakak Kedua." Yi Xiaoshi memiliki pipi yang tembam ketika dia tersenyum dan terlihat patuh. Setelah hidup bersama Ye Futian selama satu tahun, dia telah belajar beberapa hal hanya dengan melihat tingkah Ye Futian. Dia harus melakukannya—statusnya dalam bahaya.     

"Xiaoshi, senyumanmu sangat palsu," ujar Zhuge Hui dengan riang. Senyum Yi Xiaoshi langsung berubah menjadi canggung. Sambil melihat Zhuge Hui, dia bahkan tidak tahu harus menjawab apa.     

"Kakak Ketujuh, Sepertinya ada yang salah dari ucapanmu. Beberapa wanita memang dapat dibandingkan dengan Kakak Kedua. Aku memang mengenal gadis itu, tetapi dia bahkan tidak bisa dibandingkan dengan Kakak Kedua," ujar Ye Futian dengan ekspresi serius. Nada suaranya jauh lebih alami daripada Yi Xiaoshi.     

"Aku selalu menyukai ucapan dari Adik Junior," ujar Zhuge Hui sambil tersenyum.     

Yi Xiaoshi seperti ingin menangis. Kenapa mereka begitu berbeda? Bahkan menjadi orang yang tak tahu malu membutuhkan bakat tersendiri. Dia hanya bisa menyesali kelemahannya dalam hal ini.     

Beitang Xing'er menyaksikan pemandangan ini sambil tersenyum. Xiaoshi ingin meniru tingkah dari adik junior tetapi keduanya jelas tidak sama. Ye Futian sangat tampan dan terlihat semakin menarik ketika dia tersenyum. Ini adalah daya tarik lainnya yang dimiliki Ye Futian. Dia begitu meyakinkan ketika memuji gadis-gadis dan rasanya cukup menyenangkan dipuji olehnya.     

"Karena dia sudah jauh-jauh datang kemari untuk menemui Adik Junior, bawa dia kesini agar aku bisa melihatnya," ujar Zhuge Hui sambil tersenyum.     

"Uh..." Yi Xiaoshi berkedip dan menatapnya dengan kaget sebelum akhirnya mengangguk. "Baik."     

Setelah itu, dia pergi sambil merasa sedih atas sikap pilih kasih dari Kakak Kedua. Zhuge Hui terlalu pilih kasih. Bahkan gadis-gadis yang datang untuk menemui Ye Futian diperbolehkan masuk ke dalam Pondok.     

Ketika Yi Xiaoshi pergi, Zhuge Hui tersenyum pada Ye Futian. "Kekasih lama?"     

"Kakak Kedua, aku tidak seperti itu." Ye Futian menatap matanya dan menjelaskan dengan serius, "Namanya adalah Loulan Xue. Dia hanyalah teman biasa yang kukenal di Dunia Barren Kuno."     

"Kenapa 'teman biasa' rela datang menemuimu di Pondok?" Beitang Xing'er bertanya. Tatapan matanya seolah tidak percaya pada kata-kata Ye Futian.     

"Astaga..." Ye Futian menatap ke arah kedua kakak perempuannya dan bergumam dengan sedih, "Jika kalian tidak percaya padaku, kalian bisa langsung bertanya padanya nanti."     

"Oke," jawab Zhuge Hui, sambil tersenyum.     

Pendatang baru itu memang Loulan Xue. Dia berpartisipasi dalam ujian penerimaan murid tahun ini dan telah tampil dengan sangat baik. Dia dikenal sebagai murid yang paling kuat tahun ini. Semua orang menaruh perhatian padanya dan bahkan gunung tertinggi menginginkannya. Mereka yakin dia bisa menjadi murid dari sang dekan.     

Pada saat ini, ada banyak murid yang sedang berkumpul di alun-alun Gunung Buku. Loulan Xue sedang berdiri dengan anggun di tengah alun-alun. Seseorang akan langsung tertarik dengan satu lirikan ke arahnya dan begitu pula semua orang yang melihatnya. Setiap gunung di Perguruan Tinggi Barren Timur menginginkannya tetapi Loulan Xue berkata bahwa dia ingin menemui Ye Futian di Pondok. Hal ini menyebabkan sebuah keributan. Banyak orang yang menduga bahwa dia adalah kekasih lama dari Ye Futian.     

Beberapa orang telah mengenal Loulan Xue, contohnya Tang Ye. Dia telah melihat Loulan Xue ketika dia pergi bersama kelompok Ye Futian di Dunia Barren Kuno. Tapi Ye Futian dan yang lainnya semuanya memasuki Wilayah Barren Timur tahun lalu sedangkan Loulan Xue tidak. Banyak orang telah melupakannya.     

Murid-murid dari tahun lalu juga berada diantara kerumunan orang, seperti Nangong Jiao dan Tuoba Yun. Mereka juga tertarik oleh aura yang dimiliki oleh Loulan Xue. Banyak orang yang mengatakan bahwa Loulan Xue bukan hanya murid terbaik di tahun ini, murid tahun lalu juga tidak bisa mengalahkannya.     

Saat ini, seseorang berjalan mendekat dan berhenti di dekat kerumunan orang. Semua orang melihat ke arahnya. Dia adalah Yi Xiaoshi dari Pondok. Loulan Xue juga melihat ke arahnya. Banyak orang mengira dia akan pulang dengan perasaan kecewa. Dia memang berbakat tetapi seseorang tidak dapat bergabung dengan Pondok hanya sekedar berbakat. Tidak ada seorang-pun di Pondok itu yang biasa-biasa saja.     

Peristiwa yang terjadi di Kota Chaoge telah meningkatkan reputasi Pondok.     

"Kakak Kedua ingin kau ikut denganku ke atas gunung," ujar Yi Xiaoshi. Begitu dia berbicara, semua orang menatapnya dengan kaget.     

Mereka jelas mengetahui siapa kakak kedua itu. Dia adalah seorang gadis luar biasa yang berani menghancurkan gerbang dari Perguruan Tinggi Dongqin. Dia ingin Loulan Xue naik ke atas gunung. Apakah dia akan menerima Loulan Xue sebagai seorang murid di Pondok?     

"Oh." Loulan Xue mulai berjalan, mengikuti Yi Xiaoshi menuju Pondok. Semua orang melihat ke arah keduanya tetapi mereka tidak berdebat mengenai ajakan Yi Xiaoshi. Jika Pondok benar-benar menginginkannya bergabung, apa lagi yang perlu diperdebatkan? Tidak ada pasukan lainnya di Wilayah Barren Timur yang dapat bersaing dengan Pondok.     

Mereka yakin bahwa satu kata yang diucapkan oleh Pondok itu lebih berharga daripada undangan resmi dari pasukan besar mana-pun.     

Yi Xiaoshi membawa Loulan Xue ke Pondok. Setelah melihat Ye Futian, Loulan Xue terus menatapnya. Waktu baru berlalu satu tahun tetapi sekarang, semua orang di Wiayah Barren Timur telah mengetahui nama Ye Futian. Ibunya berkata bahwa Ye Futian memang dilahirkan untuk menjadi seperti ini. Akan ada kekacauan kemana-pun dia pergi.     

"Halo, Virgin." Ye Futian tersenyum padanya. Dia tidak pernah berpikir bahwa mereka bisa bertemu lagi setelah berpisah di Dunia Barren Kuno. Dia jelas tidak menyangka Loulan Xue akan datang untuk menemuinya.     

"Ya." Loulan Xue mengangguk. Temperamennya dingin, seperti auranya.     

"Kenapa kau datang kemari? Apakah kau akan berkultivasi di Perguruan Tinggi Barren Timur?" Ye Futian bertanya.     

"Aku datang kemari untuk menemuimu?" Loulan Xue menatapnya dengan kedua matanya yang berwarna perak .     

"Menemuiku?"     

"Ya." Loulan Xue mengangguk.     

"Kenapa kau ingin menemuinya?" Zhuge Hui bertanya, sambil tersenyum. Gadis dengan rambut berwarna perak ini benar-benar dingin.     

Loulan Xue meliriknya dan kemudian kembali melihat ke arah Ye Futian. Dia sedikit menundukkan kepalanya dan ragu-ragu untuk berbicara.     

"Bicaralah," ujar Ye Futian setelah melihat sikapnya itu.     

Loulan Xue mengangkat kepalanya, lalu menatap ke arah Ye Futian. "Ibuku ingin aku bertanya padamu apakah kau berencana menikah denganku."     

Ye Futian terkejut. Zhuge Hui dan Beitang Xing'er juga ikut terkejut. Mereka tercengang sambil menatap ke arah Loulan Xue. Apakah gadis yang dingin ini benar-benar menanyakan hal itu pada Ye Futian?     

"Kalian memang 'teman' yang baik." Beitang Xing'er menyeringai pada Ye Futian, sambil tersenyum penuh arti.     

"Sepertinya kita tidak perlu bertanya lagi," Zhuge Hui bertanya, sambil tersenyum.     

Yi Xiaoshi merasa bersemangat. Dia menatap ke arah Ye Futian. Apakah dia masih akan menyangkalnya? Apakah dia masih akan berpura-pura? Dia telah berbohong kepada gadis tak berdosa ini dan sekarang, dia langsung datang ke Pondok. Apakah Ye Futian akan bertanggung jawab?     

Pikiran Ye Futian sedang kacau. Dia menatap ke arah Loulan Xue. "Virgin, bahkan jika sang Permaisuri bertindak sembrono, kau seharusnya tidak bertindak secara terburu-buru."     

Dia tidak tahu bagaimana menjawabnya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.