Legenda Futian

Rencana Sang Permaisuri



Rencana Sang Permaisuri

0Loulan Xue menatap ke arah Ye Futian. Ekspresinya terlihat dingin tetapi tatapan matanya terlihat aneh seolah-olah dia merasa ada sesuatu yang salah. Setelah beberapa saat, dia menggelengkan kepalanya dan berbisik, "Itu tidak bertindak sembrono."     
0

Yi Xiaoshi berjalan mendekat dan menepuk bahu Ye Futian. "Adik Junior," ujarnya, sambil tersenyum jahat. "Mengakulah." Kau ingin berpura-pura di depan Kakak Kedua tetapi sepertinya kau tidak bisa terus berpura-pura.     

Ketika melihat senyuman menjengkelkan di wajah Yi Xiaoshi itu, Ye Futian benar-benar ingin menghajarnya. Sayangnya, dia tidak akan menang melawan kakak ketujuh.     

"Virgin, bukankah aku telah memberitahumu di istana bahwa aku sudah mempunyai seorang kekasih? Kau juga sudah melihatnya sendiri." Ye Futian memandang ke arah Loulan Xue. Dia ada disana ketika Hua Jieyu pergi ke puncak Gunung Cermin.     

"Aku tidak keberatan." Loulan Xue menggelengkan kepalanya.     

"Uh..." Ye Futian benar-benar tidak bisa berkata apa-apa saat dia menatap ke arah gadis berambut perak itu. Apa yang sedang dia pikirkan?     

"Sungguh mengerikan," komentar Yi Xiaoshi dengan gembira.     

Zhuge Hui dan Beitang Xing'er menyaksikan semua pemandangan ini sambil tersenyum. Mereka tidak mengatakan apa-apa; hanya menyaksikan Ye Futian dengan tenang.     

"Virgin, jangan bercanda." Dia seperti ingin menangis. Apa yang sedang dipikirkan oleh Loulan Xue? Sudah berapa lama mereka saling mengenal?     

Kedua mata Loulan Xue yang berwarna perak tampak kecewa setelah mendengar penolakan Ye Futian. Namun, masih ada kegembiraan di tatapan matanya. Mungkin dia akan merasa lebih kecewa jika Ye Futian menerimanya di situasi seperti ini.     

Alasannya sebenarnya cukup sederhana mengapa ia menuruti perintah sang Permaisuri dengan begitu mudahnya. Dia tidak terlalu peduli tentang hubungan antara pria dan wanita. Sangat sulit untuk menemukan seseorang yang dia sukai di Loulan Kuno. Orang-orang yang berinteraksi dengannya semuanya berada di bawah standarnya. Sang Virgin dari Loulan Kuno jelas-jelas harus memiliki keturunan. Ini berarti dia harus memilih seorang pendamping cepat atau lambat. Kalau tidak, dia akan terjebak di Kerajaan Loulan selamanya.     

Ye Futian sangat cocok dengannya. Dia tampan dan berbakat. Loulan Xue masih bisa mengingat penampilannya di Dunia Barren Kuno. Dia tidak begitu menyukainya tetapi setidaknya dia meninggalkan kesan mendalam baginya. Dia adalah pilihan terbaik diantara yang lainnya sehingga dia tidak menolak ide dari sang Permaisuri. Tentu saja, ia memiliki maksud lainnya, yang juga dipikirkan oleh ibunya.     

"Ibuku menyuruhku untuk mengikutimu dan aku menyetujuinya," ujar Loulan Xue, sambil menatap ke arah Ye Futian. "Bukankah kau merekrut seorang pelayan di Dunia Barren Kuno? Aku juga bisa melayanimu."     

Ye Futian menatapnya, ekspresinya seperti ingin menangis. Dia tahu orang seperti apa itu Loulan Xue. Dia adalah seorang gadis cantik dengan temperamen sedingin es, sang Virgin dari Loulan Kuno. Bahkan jika dia ingin menjadi seorang pelayan, apakah dia tahu cara melayaninya? Apakah ini sebuah lelucon?     

"Virgin, apakah sang permaisuri memaksamu untuk melakukan hal ini?" Ye Futian bergumam, sambil memikirkan wanita tua yang cantik itu. Wanita itu telah mencoba memaksanya untuk menikahi Loulan Xue sebelumnya. Mungkin saja dia juga memaksa Loulan Xue untuk melakukan hal ini.     

"Tidak, aku melakukan hal ini secara sukarela," ujar Loulan Xue. "Jika kau berpikir bahwa aku tidak bisa mengurus dan melayani seseorang, aku bisa belajar."     

"Aku berkultivasi di Pondok. Aku tidak pantas memiliki seorang Virgin untuk mengurusku," ujar Ye Futian. "Pondok tidak akan mengizinkannya." Dia tidak bisa berdebat melawan Loulan Xue jadi dia hanya bisa berharap pada Kakak Kedua untuk mengurus masalah ini. Setelah itu, Ye Futian menatap ke arah Zhuge Hui dengan menyedihkan.     

Loulan Xue juga menatapnya, tampak agak takut. Zhuge Hui menyeringai pada Ye Futian. Apakah dia ingin menjadikannya sebagai orang jahat?     

Dia menatap ke arah Loulan Xue dan tersenyum. "Jika dia ingin menjadi seorang pelayan, maka aku bisa membuat pengecualian untuknya dan membiarkannya tinggal disini." Dia cukup menyukai kepribadian Loulan Xue. Dia begitu menarik.     

"Uh..." Ye Futian tercengang mendengar ucapan Zhuge Hui. Dia benar-benar membuat pengecualian bagi Loulan Xue.     

"Terima kasih, kakak senior." Senyuman kecil muncul pada wajah cantik Loulan Xue. Dia terlihat bahagia.     

Zhuge Hui menatapnya dengan seksama dan berkata, "Kau bisa tinggal dengan Adik Junior dan mengurusnya."     

"Baik." Loulan Xue mengangguk pelan. Lalu dia berkata kepada Ye Futian, "Ibuku juga ada disini. Dia berada tidak jauh dari Gunung Buku dan ingin bertemu denganmu."     

"Aku tidak mau," Ye Futian menolak dengan tegas. Wanita itu sungguh merepotkan dan sulit untuk dilawan.     

"Tenanglah. Dia tidak akan menyusahkanmu," Loulan Xue melanjutkan.     

Ye Futian berkedip. "Apakah dia yang merencanakan semua ini?" dia bertanya, tak mampu berdebat lagi dengannya.     

Loulan Xue hanya menatapnya dengan tenang tanpa menjawab.     

Ye Futian tidak bisa marah menghadapi gadis cantik bertemperamen dingin ini. Apa yang bisa dia lakukan? "Baiklah, aku akan pergi denganmu," dia hanya bisa menyetujuinya karena tatapan mata Loulan Xue terus tertuju padanya.     

"Oke." Loulan Xue mengangguk.     

Lalu Ye Futian berkata kepada Zhuge Hui, "Kakak Senior, aku akan keluar sebentar."     

"Baiklah." Zhuge Hui tersenyum dan mengangguk.     

Loulan Xue membawa Ye Futian menuruni gunung. Setelah mereka pergi, Zhuge Hui masih tersenyum.     

"Kakak Kedua," panggil Beitang Xing'er. "Kenapa kau menyetujuinya?"     

Zhuge Hui menatap bagian belakang dari keduanya dan terkekeh. "Jika orang lain yang melakukannya, aku akan berpikir bahwa dia sekedar ingin tinggal di Pondok. Tapi mengapa aku menganggap bahwa gadis ini sangat lucu?"     

Kedua mata Beitang Xing'er berbinar sementara Yi Xiaoshi memutar matanya. Memiliki penampilan menarik adalah yang terpenting.     

Setelah meninggalkan Gunung Buku, keduanya pergi ke sebuah lapangan kosong. Elang Angin Hitam mengepakkan sayapnya dan mereka naik ke atas punggungnya. Mereka berdua tidak berbicara apa-pun. Keduanya hanya diam, tidak mengatakan apapun.     

"Apakah kau menganggapku sebagai orang yang tidak tahu malu?" Loulan Xue menoleh, kedua matanya menatap ke arah Ye Futian.     

"Tidak." Ye Futian menggelengkan kepalanya.     

"Ibuku bilang bahwa aku tidak akan bisa bergabung ke Pondok hanya dengan mengandalkan bakatku. Jika aku ingin berkultivasi disana, aku harus memanfaatkanmu."     

'Aku tahu ini pasti rencana wanita tua itu,' pikir Ye Futian. Dia tidak mengatakannya di depan Loulan Xue. Dia tidak bisa menghina ibu Loulan Xue di hadapannya langsung.     

"Namun, semua ini bukan karena dia. Aku juga telah menyetujui rencananya." Loulan Xue melihat ke depan, sepertinya menghindari tatapan matanya. Dia memang sedingin es tetapi dia juga bisa malu jika berbicara perihal percintaan dan hubungan mereka.     

"Oh." Ye Futian mengangguk dan tidak mengatakan apa-apa lagi. Semua orang memang ingin bergabung dengan Pondok.     

Sang Permaisuri dari Loulan Kuno ingin Ye Futian menikah dengan Loulan Xue untuk membawa Kerajaan Loulan kembali ke masa kejayaannya. Sekarang setelah Loulan Xue datang untuk berkultivasi di pusat Wilayah Barren Timur, dia jelas ingin bergabung dengan pasukan terkuat. Semua orang mengetahui tentang reputasi dari Pondok. Sang Permaisuri pasti juga mengetahuinya. Dengan adanya Ye Futian yang berkultivasi di Pondok, sang Permaisuri tentu saja akan memikirkan trik seperti ini.     

Setelah beberapa saat, mereka tiba di sebuah paviliun di Ibukota Divine. Ye Futian masuk ke dalam dan melihat banyak kultivator kuat disana. Sang Permaisuri dari Loulan Kuno datang secara pribadi kemari. Orang-orang tentu saja berbondong-bondong mengunjunginya. Ye Futian melihatnya di halaman. Dia tidak begitu hormat padanya kali ini. Dia menatap lurus ke arahnya.     

"Ada apa, kau begitu membenciku?" Sang Permaisuri melihat Ye Futian menatapnya dengan dingin.     

"Tidak, saya tidak akan berani melakukan hal itu," ujar Ye Futian.     

"Kau sekarang adalah seorang murid dari Pondok. Aku tidak bisa melakukan apa-pun padamu. Tidak seorang-pun di Wilayah Barren Timur berani berurusan denganmu. Kau bebas melakukan apa saja." Sang permaisuri tersenyum. Kemudian dia menatap ke arah Loulan Xue. "Dia tidak setuju?"     

Loulan Xue menggelengkan kepalanya dan bergumam, "Tetapi kakak senior di Pondok berkata jika aku bersedia menjadi seorang pelayan, aku diizinkan tinggal disana."     

Sang Permaisuri mengangguk. Dia bisa menerima tawaran ini. Namun, dia semakin tidak senang dengan keputusan Ye Futian. "Aku telah memberikan putriku yang berbakat kepadamu, tetapi kau berani menjadikannya seorang pelayan. Bagus sekali," ujarnya sinis. "Apakah dia tidak cukup cantik bagimu?"     

"Permaisuri, anda saat ini bersikap tidak masuk akal. Saya tidak bisa memaksakan perasaan saya. Sudah berapa lama kami saling kenal? Ditambah lagi, anda dan sang Virgin mengetahui bahwa saya memiliki seorang kekasih. Apa gunanya melakukan semua ini?" Ye Futian bertanya. "Seperti yang anda katakan, putri anda sangat berbakat. Bagaimana anda bisa membuatnya melakukan hal ini?"     

"Jika saja semua orang di dunia ini bisa sama berbakatnya sepertimu. Jika kita memiliki dukungan dari Pondok untuk membantu kita ketika sesuatu terjadi di masa depan, kita tidak akan terlalu cemas menghadapinya." Sang Permaisuri mencibir. "Dia akan berkultivasi di Pondok mulai sekarang. Dari penampilan luar, dia adalah pelayanmu tapi aku tidak akan membiarkanmu jika kau berani berbuat semena-mena padanya."     

Ye Futian menatapnya, tidak bisa berkata-kata.     

"Aku juga tidak akan memperlakukanmu dengan buruk. Sekarang aku akan memberimu gelar sang Putra Loulan. Jangan khawatir, ini hanya sebuah gelar yang belum pernah ada sebelumnya. Kau tidak perlu bertanggung jawab atas apa-pun tetapi kau akan memiliki kekuasaan. Mulai sekarang, kau akan menjadi orang terpenting kedua di Loulan Kuno. Koin ini mewakiliku." Sang Permaisuri melemparkan sebuah koin pada Ye Futian. Ketika melihat bahwa Ye Futian ingin berbicara, dia melanjutkan, "Jangan terlalu cepat untuk menolaknya. Aku tahu kau tidak memerlukan Loulan Kuno ketika kau telah memiliki Pondok. Tapi tidakkah kau merasakan bahaya dari percobaan pembunuhan sebelumnya? Kau tidak akan berpikiran bahwa kakak-kakak seniormu akan selalu melindungimu, bukan?"     

Ekspresi Ye Futian berubah. Ucapan dari Sang permaisuri cukup masuk akal. Tidak ada yang berani mengganggunya setelah peristiwa itu tetapi bagaimana jika para pasukan di Wilayah Barren Timur berubah sikap? Kakak-kakak seniornya juga harus berkultivasi. Mereka bukan pengawalnya dan tidak akan berada di sisinya setiap saat.     

"Masuk," panggil Permaisuri saat ini. Sembilan kultivator kuat berjalan memasuki halaman. Mereka mengenakan baju zirah dari perak dan terlihat sangat kuat. Tatapan mata mereka yang tajam tertuju pada Ye Futian dan mereka mengeluarkan sebuah tekanan yang tak terlihat.     

"Tunduk pada sang Putra Loulan," ujar Permaisuri dengan nada dingin.     

"Pengawal Salju Perak Loulan menyapa sang Putra Loulan," ujar sembilan orang itu sambil membungkuk hormat.     

"Pengawal Salju Perak Loulan adalah para pengawal dari Kerajaan Loulan. Mereka adalah para jenderal dari pasukan pengawal dan semuanya berada di tingkat Noble Plane. Mereka akan selalu berada di sisimu, sesuai permintaan dan panggilanmu. Kau tidak perlu meragukan kesetiaan mereka," Sang Permaisuri melanjutkan.     

Ye Futian berkedip. Wanita ini memang sangat tidak ramah tetapi tindakannya benar-benar berlawanan dengan sikapnya. Dia merasa tergoda untuk memiliki sembilan orang Noble berada di bawah perintahnya.     

Ketika melihat ekspresi Ye Futian, sang Permaisuri mengejek dalam hati. 'Kau ingin menentangku? Kau tidak dapat melarikan diri dari genggamanku!'     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.