Legenda Futian

Keputusan Ye Futian



Keputusan Ye Futian

0Sang Permaisuri dari Loulan Kuno sangat kuat. Dia adalah sang penguasa dan raja dari Kerajaan Loulan. Tapi Ye Futian begitu menyusahkannya.     
0

Kala itu, Ye Futian telah menerima harta karun dari seorang sage di Peninggalan Loulan. Sage itu memberinya pesan untuk menjalin hubungan yang baik dengan Ye Futian dan menjadikannya bagian dari Kerajaan Loulan serta mencarikan seorang suami untuk putrinya. Tapi dia telah gagal.     

Kemudian, Loulan Xue kembali menemuinya dan memberitahunya bahwa kekasih Ye Futian benar-benar luar biasa. Dia juga telah memecahkan banyak rekor di puncak Gunung Cermin. Sang permaisuri sangat frustrasi akan hal ini.     

Sekarang, nama Ye Futian telah dikenal di seluruh Wilayah Barren Timur. Seperti yang sudah diprediksi oleh Sage tersebut, dia secara bertahap akan menampilkan bakatnya yang menakjubkan. Dia bahkan mungkin menjadi seorang kultivator terbaik dari Wilayah Barren Timur. Dengan kondisi seperti ini, dia tentu saja harus merebutnya terlebih dulu dan juga membuat Loulan Xue berkultivasi di Pondok.     

Dia tidak bermaksud menerima dua keuntungan sekaligus. Dia juga tidak mengirimkan bantuan yang sangat dibutuhkan oleh Ye Futian tetapi dia telah melakukan yang terbaik. Dia mempercayakan putrinya di sisi Ye Futian dan memberinya kekuasaan yang luar biasa. Dia yakin Ye Futian akan menerimanya. Ditambah lagi, putrinya sangat cantik dan polos. Setelah beberapa waktu, dia pasti akan melunak.     

Alasannya memiliki seorang kekasih adalah sebuah omong kosong. Dia tahu bagaimana sifat pria pada umumnya.     

"Permaisuri, saya berharap anda tidak akan lagi membuat keributan dengan melibatkan sang Virgin. Hal itu akan mempengaruhi reputasinya," ujar Ye Futian.     

Adapun pemberian dari sang Permaisuri sebagai sang Putra Loulan dan sembilan orang Noble itu, dia dengan enggan menerimanya. Dia tidak suka mengambil keuntungan dari orang lain tapi... kali ini dia bisa membuat pengecualian.     

Baj*ngan ini, sang permaisuri mengumpat dalam hati saat dia melihat ke arah Ye Futian yang terlihat bersungguh-sungguh dengan ucapannya. Dia bahkan tidak akan berterima kasih padanya?     

Terlepas dari pemikirannya, ekspresinya menjadi lebih tenang. Sambil menatap ke arah Ye Futian dengan lembut, dia berkata, "Baiklah, kalian berdua bisa mengurus perasaan kalian masing-masing. Aku tidak akan memaksamu. Kau telah melihat sikapku. Sementara itu mengenai hubungan kalian berdua nantinya, aku akan menyerahkannya pada kalian, aku tidak akan ikut campur. Tapi kau harus membantu menjaga Loulan Xue di Pondok. Dia tidak terlalu peka mengenai banyak hal."     

"Ah, bagaimana mungkin saya tidak berusaha untuk memenuhi keinginan sang Permaisuri?" ujar Ye Futian. Dia tahu bahwa wanita tua itu sebenarnya ingin menghajarnya. Mereka berdua pandai berakting dan dia tidak takut akan hal tersebut.     

Sang Permaisuri mengangguk. "Kau bisa memiliki sembilan Pengawal Salju Perak itu. Aku tidak akan mengganggumu lagi dan aku harus segera pergi dari sini."     

"Anda terburu-buru sekali," ujar Ye Futian. "Kenapa anda tidak tinggal di Ibukota Divine selama beberapa hari lagi?"     

"Tidak, aku mempunyai beberapa urusan yang harus diselesaikan di Kerajaan Loulan. Aku akan datang berkunjung di masa depan," ujar sang permaisuri. Dia mengutuk Ye Futian dalam hati, kau sungguh pandai berakting. Kau pasti berharap agar aku segera pergi sekarang.     

"Baiklah." Ye Futian mengangguk. Lalu dia berkata kepada sembilan pengawal itu, "Karena sang Permaisuri sedang terburu-buru untuk pergi, saya tidak akan menghalangi anda. Adapun kalian sembilan senior, mari kita ganti tempat tinggal kalian saat ini. Aku punya kerabat yang berkultivasi di Ibukota Divine. Kalian semua bisa tinggal disana dan saling menjaga satu sama lain."     

Sang Permaisuri menggertakkan giginya. Ye Futian baru saja mengatakan bahwa dia ingin dirinya tetap tinggal disini tapi sekarang dia sudah memberi perintah pada Pengawal Salju Perak.     

Sungguh pengertian? Aku belum pernah melihat seseorang yang begitu tak tahu malu seperti dia.     

"Ya. Kalian semua harus mendengarkan perintah dari sang Putra Loulan di masa depan. Melihatnya sama saja seperti melihatku," ujar sang Permaisuri pada kesembilan pengawal tersebut.     

"Ya, Permaisuri." Sembilan orang itu membungkuk hormat dan kemudian berkata kepada Ye Futian, "Kami siap menerima apa-pun perintah anda."     

"Kakak-kakak senior, kalian semua terlalu baik padaku," ujar Ye Futian. "Aku akan membawa kalian semua kesana sekarang. Kakak Kedua masih menungguku jadi aku tidak boleh berlama-lama. Permaisuri, hati-hati di jalan."     

"Oke, lakukan apa yang harus kau lakukan." Sang Permaisuri tersenyum dan mengangguk sambil menggertakkan giginya.     

"Sampai jumpa." Ye Futian menyatukan kedua tangannya di depan dan kemudian langsung pergi. Sembilan Pengawal Salju Perak membungkuk hormat pada sang permaisuri dan mengikutinya pergi.     

Loulan Xue menatap ke arah sang Permaisuri, yang mengangguk padanya. "Pergilah dan berkultivasi dengan baik disana. Dengan bantuan dari buku kita yang berharga dan bimbingan dari seorang Sage, aku yakin suatu hari nanti Pondok akan benar-benar menyetujuimu sebagai seorang murid."     

"Baik, aku akan pergi sekarang." Loulan Xue mengangguk pelan dan pergi bersama Ye Futian.     

Ketika semua orang telah pergi, seorang pengawal wanita di paviliun itu berjalan mendekat ke arah sang Permaisuri. Dia melihat ke arah dimana Ye Futian pergi dan berkata, "Permaisuri, pria itu sungguh tak tahu malu."     

"Aku sudah tahu." Senyumannya menghilang dan dia menatap ke arah itu. Dia telah memerintah Loulan Kuno selama bertahun-tahun sebagai seorang Permaisuri. Dia telah melihat semua tipe orang dan telah mengendalikan banyak kultivator yang kuat. Hanya Ye Futian yang tidak bisa dikendalikan olehnya.     

Dia telah memberi Ye Futian putrinya dan bahkan sembilan orang Noble sebagai pengawalnya, serta memberinya gelar sang Putra Loulan. Tetapi baj*ngan itu malah menerima para pengawal itu dengan gembira tetapi tidak memberinya apa-pun. Dia bahkan tidak merasa berterima kasih padanya dan ingin dirinya segera pergi. Si baj*ngan itu...     

Ye Futian tidak peduli dengan apa yang dipikirkan oleh sang Permaisuri tentangnya. Wanita tua itu mencoba memanfaatkannya sehingga dia tidak bisa terlalu ramah padanya. Karena dia telah memberinya sembilan orang Noble, dia akan menerima mereka dengan senang hati.     

Adapun Loulan Xue, mereka telah melakukan perjalanan bersama di Dunia Barren Kuno. Hua Jieyu sudah tahu bahwa dia hanya menganggap Loulan Xue sebagai seorang teman biasa. Karena Zhuge Hui telah mengizinkannya berkultivasi di Pondok, dia akan berusaha menjaga dan membantunya selama di Pondok.     

Ketika berada langit, Ye Futian bertanya kepada para pengawal itu, "Bagaimana sebaiknya caraku memanggil kalian semua?"     

"Perak Satu, Perak Dua, Perak Tiga..." ujar sembilan Noble itu satu per satu.     

Ye Futian terkejut tapi dia tetap mengangguk. "Oh baiklah." Mereka cukup istimewa.     

Tidak lama kemudian, mereka telah tiba di Taman Guqin yang berada di Ibukota Divine. Secara kebetulan, Hua Fengliu dan yang lainnya sedang berada disana. Melihat kedatangan Ye Futian, mereka semua bergegas keluar. Mereka telah mendengar peristiwa yang terjadi di Kota Chaoge.     

Nandou Wenyin berjalan mendekat dan bertanya, "Futian, apakah kau terluka di Kota Chaoge?"     

"Hanya beberapa luka ringan. Saya baik-baik saja, anda tidak perlu khawatir." Ye Futian tersenyum polos. Tuan Putri memang yang terbaik. Tuan Putri tidak bisa dibandingkan dengan sang Permaisuri tua itu.     

"Berhati-hatilah di luar sana," ujar Nandou Wenyin.     

Di sisi lain, tatapan mata Hua Fengliu dan Tang Lan tertuju pada Loulan Xue. Dia terlihat sangat cantik dan memiliki aura yang unik. Rambutnya yang berwarna perak seperti salju dan kedua matanya yang juga berwarna perak tampak indah. Apakah pria ini bergaul dengan gadis-gadis lagi? Dan dia bahkan mengajaknya bertemu dengan ayah mertuanya?     

Yi Xiang menatap ke arah sembilan pengawal tersebut. Dia dapat merasakan dengan samar tekanan yang dikeluarkan dari tubuh mereka. Mereka adalah para Noble—sembilan Noble yang kuat. Dari apa yang dia ketahui, Pondok hanya memiliki delapan orang murid sehingga mereka pasti bukan para murid dari Pondok.     

Pondok juga tidak akan memakai baju zirah yang terbuat dari perak.     

"Guru, Tuan Putri, ini temanku yang bernama Loulan Xue," Ye Futian memperkenalkan Loulan Xue. "Kami bertemu di Dunia Barren Kuno. Dia adalah sang Virgin dari Loulan Kuno dan dia telah menyelamatkan hidupku. Dia akan berkultivasi di Pondok."     

Nandou Wenyin mengangguk dan berkata, "Terima kasih, Virgin."     

Loulan Xue menatapnya dengan ekspresi yang aneh. Ye Futian memanggil mereka dengan sebutan Guru dan Tuan Putri. Dia tidak tahu banyak tentang dunia ini tetapi dia tidak bodoh. Dia samar-samar bisa menebak identitas keduanya. Dia telah melihat Hua Jieyu sebelumnya. Gadis itu memiliki kemiripan dari keduanya. Dia mewarisi daya tarik mereka berdua dan bahkan telah melampaui mereka. Ketika memikirkan semua yang telah terjadi hingga saat ini, mengapa rasanya aneh jika Ye Futian membawanya kesini?     

"Sembilan senior ini adalah para Noble dari Loulan Kuno. Sang Permaisuri telah membantuku dan bahkan menjadikanku sebagai sang Putra Loulan. Sembilan orang ini ikut bersamaku," Ye Futian melanjutkan.     

Semua orang terus menerus terkejut ketika mendengarkan semua informasi ini. Sang Permaisuri telah membantunya, menjadikannya sebagai sang Putra Loulan, dan memberinya sembilan orang Noble?     

"Permaisuri itu sangat baik." Yi Xiang menatapnya dengan tatapan menghina. Ye Futian sedang melantur.     

"Ya, aku juga berpikir begitu. Dia sangat baik dan seorang wanita yang luar biasa." Ye Futian mengangguk dengan serius. Sang Permaisuri akan kebingungan jika dia mendengar ucapannya ini.     

"Ha." Hua Fengliu menatapnya; Tang Lan juga menatap ke arahnya. Tang Wan dan Yi Qingxuan tersenyum penuh arti.     

Mengapa sang permaisuri dari Kerajaan Loulan melakukan semua ini? Ketika memikirkan hubungan antara Hua Fengliu, Ye Futian, dan Hua Jieyu, bukankah semuanya sudah jelas?     

Ketika melihat tatapan mata dari semua orang, Ye Futian kehilangan kepercayaan diri. Namun, dia masih berusaha berbicara dengan normal, "Guru, Tuan Putri, ini bukan seperti yang kalian pikirkan."     

"Lalu apa arti dari semua ini?" Hua Fengliu bertanya. Maksud dari perlakuan sang Permaisuri sudah jelas. Hua Fengliu juga tahu bahwa Ye Futian bisa mengerti arti dibalik perlakuan sang Permaisuri. Sebagai seorang guru dan ayah mertuanya, dia mengetahui sifat dari bocah ini.     

Ye Futian menghela napas dalam hati. Mengapa mereka tidak percaya padanya? Apakah dia gemar mempermainkan hati seorang wanita?     

"Guru, Tuan Putri, saya ingin sembilan senior itu tinggal di Taman Guqin. Jika terjadi sesuatu, mereka dapat mengatasinya. Jika anda dan Senior Yi Xiang memiliki beberapa pertanyaan, kalian juga dapat bertanya pada mereka," ujar Ye Futian. Dengan bantuan patung batu dari Gunung Cermin itu, mereka pasti bisa mencoba untuk memasuki Noble Plane. Akan lebih mudah jika mereka didampingi oleh para Noble untuk membimbing mereka.     

"Lalu, saya akan segera bertarung dengan Luo Junlin di Negeri Nandou untuk menyelesaikan semuanya. Bagaimana kalau anda dan Tuan Putri kembali kesana bersama saya? Anda juga bisa menyelesaikan masalah anda dengan Keluarga Nandou," Ye Futian melanjutkan. "Saya akan pergi ke Klan Bulan untuk menjemput Jieyu. Lalu kita bisa kembali ke Negeri Nandou bersama-sama. Bagaimana menurut anda?"     

Mendengar hal ini, Hua Fengliu meliriknya. Setidaknya dia mengingat keberadaan Jieyu.     

Nandou Wenyin menatapnya dengan lembut. "Futian, kau sudah bekerja keras." Ye Futian harus menyelesaikan semua masalah ini seorang diri. Nandou Wenyin selalu memikirkan nasib Keluarga Nandou. Tempat itu mengingatkannya akan kekecewaan dan kesedihan yang dialaminya. Kakaknya juga masih berada disana.     

"Kau akan kembali kesana?" Yi Xiang melihat ke atas langit. Meskipun dia selalu menghina Ye Futian, dia telah melihat perkembangan bocah itu tahun ini. Dia bahkan belum berusia 20 tahun tetapi dia sudah mengguncang Wilayah Barren Timur. Meskipun dia masih berada di Dharma Plane, ia sudah dikenal oleh semua orang. Dia memang tidak mengatakannya secara lantang tetapi dia tahu bahwa Ye Futian sangat menghargai hubungan dengan orang-orang terdekatnya. Sudah waktunya untuk menyelesaikan masalah dengan Negeri Nandou. Hingga saat ini, mereka hanya bisa melarikan diri.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.