Legenda Futian

Sama Sekali Tidak Sopan



Sama Sekali Tidak Sopan

0Ye Futian tersenyum lebar dan menyaksikan gadis yang berada di depannya itu tanpa mengatakan apa-pun, ia dengan seksama memperhatikan kecantikannya. Dan Hua Jieyu juga melakukan hal yang sama padanya. Mereka berdua saling memandang dengan senyuman terlintas di kedua mata mereka. Dapat dilihat dari kedua mata Hua Jieyu bahwa ia jelas merasa malu, tetapi wajahnya masih memancarkan senyum yang lembut.     
0

"Kenapa kau menatapku seperti itu?" Suaranya terdengar begitu lembut. Di telinga Ye Futian, kata-katanya seperti sedang menggodanya. Dia sedikit memalingkan wajahnya dari Ye Futian tetapi ia masih tetap mempesona seperti biasanya.     

"Istriku menjadi semakin cantik." Ye Futian tersenyum. Begitu dia berbicara, semua gadis di sekitarnya mulai tertawa.     

"Memangnya siapa istrimu?" Hua Jieyu menundukkan kepalanya ketika mendengar kata-kata Ye Futian, ekspresi malu-malu muncul di wajahnya. Banyak kakak seniornya sedang memperhatikan mereka! Bagaimana orang ini bisa begitu berani?     

Ye Futian tersenyum lebar dan berjalan mendekatinya. Dia menggenggam tangan Jieyu dan mengacak-acak rambutnya yang lembut. Wajah Hua Jieyu semakin tersipu malu. Sambil sedikit mengangkat kepalanya, tatapan matanya yang indah menatap ke arah Ye Futian.     

"Kau..." ujar Ye Futian dengan lembut. Gelak tawa-pun bermunculan. Mereka semua sedang menggoda Hua Jieyu. Ketika merasakan tatapan mata semua orang tertuju padanya, wajah Hua Jieyu menjadi merah padam seperti sedang terbakar.     

"Aku belum menyetujuinya." Hua Jieyu menatap ke arah Ye Futian dengan ekspresi cemberut. Dia kemudian berbalik dan berlari pergi. Dia terlalu malu dengan begitu banyak orang yang melihatnya. Si br*ngsek ini selalu muncul di situasi yang tidak tepat. Sambil tersenyum lebar, Ye Futian mulai mengikutinya dari belakang.     

"Apakah kalian benar-benar perlu menunjukkan betapa kasmarannya kalian saat ini?" Yun Rou terkekeh dari samping mereka.     

"Benar. Kami semua belum mempunyai kekasih," ujar anggota lainnya dari Klan Bulan. Dua orang ini benar-benar tak tahu malu. Klan Bulan adalah tempat bagi para kultivator perempuan untuk berkultivasi dan mayoritas dari mereka masih lajang. Tindakan keduanya cukup menjengkelkan dengan memamerkan kemesraan mereka di depan umum seperti ini.     

"Terimakasih semuanya." Ye Futian meninggalkan kerumunan orang itu sambil tersenyum. Elang Angin Hitam mengikuti di belakangnya, sayapnya mengepak dan kemudian bergerak ke atas untuk menutupi kedua matanya. Bahkan elang itu tidak tahan menyaksikan tingkah dari pasangan itu. Ketika melihat respon dari elang itu, kerumunan orang itu awalnya terkejut tetapi mereka segera pulih dari keterkejutan mereka dan mulai tertawa histeris. Monster iblis ini cukup unik.     

Pasangan itu tiba di halaman dari tempat Hua Jieyu tinggal. Dia memperlambat langkahnya dan Ye Futian bertanya sambil tersenyum, "Jadi, apakah kau setuju untuk menjadi istriku?"     

Hua Jieyu berhenti berjalan dan berbalik untuk menatapnya. Dengan mengambil beberapa langkah kecil, dia sekarang berdiri tepat di hadapan Ye Futian. Dia mengangkat kepalanya, menatap ke arah Ye Futian. Kedua matanya begitu indah dan jernih, tatapan matanya sangat lembut. Dia menatap ke arah wajah tampan yang berada di depannya.     

Setelah berjinjit, Hua Jieyu meletakkan kedua tangannya di bahu Ye Futian dan berkata dengan lembut, "Aku setuju." Setelah mengucapkan kata-kata ini, bibirnya yang berwarna merah mempesona bertemu bibir Ye Futian dan membuat satu kecupan yang lembut.     

Ye Futian dapat merasakan bahwa hatinya telah meleleh. Tatapan matanya masih tertuju pada Hua Jieyu ketika dia berkata, "Rubah, kau sangat menawan. Aku begitu ingin memilikimu."     

"Kau tidak akan berani," Hua Jieyu menjawabnya dengan wajah tersipu.     

"Kenapa tidak?" Ye Futian berbicara sementara lengannya melingkari pinggang yang ramping dari Jieyu dan memeluknya erat-erat. Dia lalu menciumnya dengan mesra. Kedua tangan Hua Jieyu yang berukuran kecil bersiap meninju dan memukulnya dengan pelan. Tak lama setelah itu, dia berhenti melawannya dan membiarkan Ye Futian melanjutkan ciumannya.     

Beberapa saat kemudian, Ye Futian akhirnya melepaskan pelukannya. Melihat ekspresi tersipu dan malu-malu dari Hua Jieyu membuatnya tersenyum. "Bisakah kita melanjutkan hal ini sekarang juga?"     

"Pergilah ke neraka." Hua Jieyu mengangkat kakinya yang panjang dan menendang Ye Futian dengan pelan. Orang ini terus mencoba keberuntungannya. Apa yang sedang dipikirkannya?     

Melihat Hua Jieyu bertindak seperti seorang gadis remaja membuat Ye Futian merasa seperti kembali di masa lalu. Masa muda yang sangat indah.     

"Jieyu, aku sudah bersiap-siap untuk kembali ke Negeri Nandou. Apakah kau ingin ikut denganku?" Ye Futian bertanya dengan lembut.     

"Ya." Dia mengangguk. Tentu saja, dia telah mengetahui tentang peristiwa yang terjadi di Kota Chaoge. Pertarungan antara Ye Futian dan Luo Junlin di Negeri Nandou akan menjadi akhir dari persaingannya dengan negara tersebut. Tentu saja, dia harus pergi bersamanya. Ditambah lagi, dia memang berkeinginan untuk berkunjung ke Negeri Nandou.     

"Ayo kita pergi menemui guruku." Hua Jieyu meraih tangan Ye Futian dan membawanya pergi. Tidak lama kemudian, mereka telah tiba di sebuah bangunan di suatu daerah yang sangat menenangkan. Guru Hua Jieyu, dan juga pemimpin dari Rumah Xiaoyue, tinggal di tempat ini. Dia terlihat sangat muda dan cantik. Dia memiliki kecantikan yang tampak begitu tenang, elegan dan anggun. Melihat wajahnya saja mampu membuat siapa-pun merasa nyaman.     

"Guru," Hua Jieyu memanggilnya. Ye Futian membungkuk hormat dan juga ikut menyapanya, "Salam, Senior."     

Dewi Xiaoyue meliriknya sekilas. Dia adalah pria yang dicintai oleh muridnya. Dia memang luar biasa. Sejak awal dia telah mendengar semua hal tentang bakat dan kemampuan yang dimiliki oleh Ye Futian. Penampilan dan auranya adalah yang terbaik dari yang terbaik. Dia sangat cocok untuk menjadi kekasih dari Hua Jieyu.     

"Jieyu selalu membicarakanmu. Dia bahkan tidak bisa fokus berkultivasi denganku. Katakan padaku, apa yang sebaiknya kulakukan?" Dewi Xiaoyue tersenyum. Jelas dari nada suaranya bahwa dia sedang bercanda. Hua Jieyu melirik ke arah gurunya. Memangnya kapan dia berbicara tentang Ye Futian? Gurunya melakukan hal ini dengan sengaja.     

"Kalau begitu, jika Senior tidak keberatan, saya bersedia untuk tinggal disini dan berkultivasi di Klan Bulan. Jika saya selalu bersamanya, maka Jieyu tidak akan merindukan saya." Ye Futian menanggapinya sambil tersenyum.     

Dewi Xiaoyue berkedip beberapa kali, lalu berbalik untuk tersenyum pada Hua Jieyu. Kekasihnya ini suka mengada-ngada.     

Hua Jieyu memelototi Ye Futian. Orang ini jelas tidak memiliki niat yang baik.     

"Lupakan saja tentang idemu. Kau bahkan menjadikan sang Penyihir dari Klan Penyihir sebagai pelayanmu. Aku tidak ingin pelayanmu terus bermunculan di Rumah Xiaoyue." Hua Jieyu menertawakan Ye Futian. Ye Futian menatapnya dengan canggung. Kemudian, Hua Jieyu tersenyum dan berkata, "Aku mendengar bahwa sang Penyihir bahkan melayanimu di Kota Chaoge."     

"Uh..." Ye Futian terdiam. Seseorang telah mengadu pada Jieyu tentang hal tersebut.     

"Itu hanya sebuah kesalahpahaman. Itu hanya lelucon. Kau seharusnya sudah memahamiku saat ini, Jieyu. Apakah kau tidak tahu bagaimana perasaanku padamu? Apakah aku tipe pria seperti itu?" Ye Futian bertanya secara terang-terangan.     

"Ya." Hua Jieyu mengangguk dengan senyuman di wajahnya. Dari ekspresi Ye Futian, jelas bahwa dia merasa sedang dipermainkan.     

"Berhenti bermesraan di depanku, kalian berdua," Dewi Xiaoyue tersenyum. Hua Jieyu langsung tersipu. Sambil melirik sekilas ke arah gurunya, dia berkata, "Apa yang anda bicarakan, Guru?"     

Dewi Xiaoyue menatapnya sejenak dan tersenyum. "Apakah kau ingin pergi meninggalkan gunung?"     

"Ya." Hua Jieyu mengangguk. Tentu saja, gurunya telah mengetahui tentang peristiwa yang terjadi di Kota Chaoge.     

"Kau bahkan tidak bisa fokus berkultivasi akhir-akhir ini, bukan?" canda Dewi Xiaoyue. "Ingatlah untuk kembali ke Klan Bulan. Jangan tergoda oleh rayuan seseorang." Ye Futian bisa merasakan keringat mengalir di wajahnya. Sepertinya Dewi Xiaoyue memiliki kesalahpahaman yang mendalam tentang dirinya.     

Saat itu, terdengar langkah kaki dari luar. Yun Rou dan yang lainnya datang ke tempat tersebut. Dia memandang ke arah Dewi Xiaoyue dan berkata, "Guru, orang-orang dari Paviliun Qianyue dan Kuil Hanyue mengatakan bahwa Ye Futian telah masuk tanpa izin ke dalam Klan Bulan. Mereka bertanya apakah dia ada disini."     

Dewi Xiaoyue mengerutkan kening. Dia berbalik ke arah Ye Futian. "Apa yang telah terjadi?"     

"Maafkan saya, Senior." Ye Futian membungkuk hormat dan kemudian menjelaskan situasinya. Yun Rou mengangguk setuju. "Salah satu murid Rumah Xiaoyue House kita, Ning Qiaoqiao, telah menyaksikan semuanya. Dia mengatakan hal yang sama seperti yang dijelaskan oleh Ye Futian."     

"Kalau begitu, maka Chu Lian dengan sengaja menyulitkan Ye Futian." Dewi Xiaoyue terdengar agak kesal. Mereka tidak mengatakan apa-apa setelah peristiwa yang terjadi sebelumnya, tetapi tampaknya pihak mereka masih menyimpan dendam terkait peristiwa tersebut.     

"Meski begitu, Chu Lian adalah seorang murid dari Klan Bulan, dan Ye Futian adalah orang asing. Ye Futian telah melawan mereka dan memasuki Klan Bulan dengan paksa. Dengan menggunakan hal ini sebagai alasan, tidak banyak yang bisa kita lakukan untuk melawan argumen mereka," ujar Yun Rou.     

"Qin Li seharusnya sedang berada di Paviliun Qianyue, benar begitu?" Tiba-tiba Dewi Xiaoyue bertanya.     

"Benar," Yun Rou mengangguk.     

"Kalau begitu, maka kau harus pergi dan katakan padanya, jika mereka ingin berurusan dengan Ye Futian, mereka bisa melakukannya sesuka hati. Jika mereka cukup berani untuk bertarung melawan seorang murid dari Pondok, maka aku jelas tidak akan menghentikan mereka. Jika mereka mencoba untuk mengangkat reputasi dari Klan Bulan, tanyakan pada mereka apakah Chu Lian telah diizinkan untuk menahan Ye Futian agar tidak dapat masuk ke Klan Bulan untuk menemui seorang murid dari Rumah Xiaoyue. Apakah mereka telah meminta izin pada kita sebelum mengizinkan Qin Li masuk ke Klan Bulan?"     

Yun Rou mengangguk pada setiap kata yang dikatakan oleh Dewi Xiaoyue. "Saya mengerti. Saya akan pergi memberi tahu mereka sekarang."     

"Saya harus ikut pergi bersamanya," ujar Ye Futian.     

"Oke. Yun Rou, dalam perjalananmu kesana, pandulah Ye Futian dan Jieyu turun dari gunung," ujar Dewi Xiaoyue.     

"Baik, Guru," Yun Rou mengangguk.     

"Terima kasih, Senior." Ye Futian menaruh kedua tangannya di depan dan membungkuk hormat padanya sebelum mereka pergi dari tempat itu.     

Di pintu masuk dari Rumah Xiaoyue, terlihat banyak orang sedang menunggu sesuatu. Para kultivator kuat dari Paviliun Qianyue dan Kuil Hanyue telah tiba disana. Chu Yaoyao dan Qin Li juga berada diantara kerumunan orang tersebut. Ketika kelompok Ye Futian mendekati mereka, perhatian semua orang beralih kepadanya.     

Chu Yaoyao memandang ke arah Ye Futian dan Hua Jieyu yang berdiri berdampingan, dan kemudian memikirkan Qin Li yang berada disampingnya.     

Yun Rou melangkah ke depan dan berkata kepada mereka, "Situasi telah terkendali. Ye Futian datang kemari untuk menemui adik juniorku, dan Rumah Xiaoyue telah menyetujuinya. Dia tidak masuk tanpa izin ke Klan Bulan. Adapun mengenai tuduhan bahwa dia telah melukai Adik Junior Chu Lian, Ye Futian telah berkata bahwa dia dengan sengaja menyulitkannya dan tidak mengizinkannya untuk memasuki wilayah klan. Itulah sebabnya dia menyerangnya dan hal itu bersifat pribadi diantara mereka berdua. Jika Chu Lian atau siapa-pun yang ingin berkomentar tentang hal itu, mereka sebaiknya langsung menemui Ye Futian. Rumah Xiaoyue adalah bagian dari Klan Bulan, jadi jelas, kami tidak akan ikut campur dalam urusan pribadi mereka."     

Orang-orang dari Kuil Hanyue dan Paviliun Qianyue mengerutkan kening. Berdasarkan sikapnya, sudah jelas bahwa Yun Rou tidak senang akan hal ini. Langsung menyelesaikan semuanya dengan Ye Futian? Bagaimana dengan campur tangan dari Pondok?     

Yun Rou mengeluarkan Klan Bulan dari permasalahan ini dan berkata bahwa hal itu adalah urusan pribadi mereka masing-masing. Hal ini membuat Chu Lian terlihat sebagai pihak yang bersalah.     

"Chu Lian adalah seorang murid dari Klan Bulan. Apa masalahnya ketika dia berusaha menghentikan orang asing masuk ke wilayah Klan Bulan?" seseorang dari Kuil Hanyue bertanya dengan nada dingin.     

"Jika Ye Futian datang kemari untuk menemui seseorang dari Kuil Hanyue, maka hal itu tidak akan menjadi masalah. Tapi dia datang kemari untuk menemui seseorang dari Rumah Xiaoyue kami. Sejak kapan kami membutuhkan izin dari Kuil Hanyue?" Nada bicara Yun Rou masih terdengar tenang dan lembut. "Cucu dari kerajaan Qin juga datang berkunjung kemari. Apakah ada yang datang untuk meminta izin pada Rumah Xiaoyue ketika dia memasuki wilayah klan?"     

Qin Li membelalakkan matanya. Yun Rou telah membuatnya terpojok. "Aku hanya sekedar memberikan sebuah contoh. Aku tidak memiliki masalah denganmu. Maafkan aku jika telah membuatmu tidak nyaman."     

"Tidak apa-apa," jawab Qin Li dengan acuh tak acuh sambil tersenyum. "Aku telah menyaksikan sikap para murid dari Pondok ketika di Kota Chaoge. Semua orang di Wilayah Barren Timur mengetahuinya. Tetapi kau memang benar. Ini bukan masalah besar. Jika Ye Futian bersedia meminta maaf kepada Chu Lian, maka kita semua bisa melupakan masalah ini. Kita seharusnya tidak membiarkan masalah sepele seperti itu menyakiti hubungan antara siapa-pun disini."     

Ye Futian memandang ke arah Qin Li. Orang ini menjadi semakin menyebalkan dari waktu ke waktu.     

"Sejak kapan kau ikut campur dalam urusanku?" Ye Futian berbicara dengan sikap yang dingin. Dia benar-benar tidak sopan!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.