Legenda Futian

Badai Perubahan akan Segera Menghantam



Badai Perubahan akan Segera Menghantam

0Tentu saja, Ye Futian tahu bahwa ucapan Qin Li barusan bertujuan untuk memicu lebih banyak masalah baginya. Dia tahu bahwa Ye Futian tidak akan meminta maaf pada Chu Lian. Tujuan utama Qin Li adalah untuk membuat Klan Bulan memiliki kesan buruk pada Ye Futian. Kalau tidak, apakah pantas bagi Qin Li untuk memberi perintah pada Ye Futian sesuka hatinya?     
0

Qin Li bukanlah anggota dari Klan Bulan.     

Status sebagai seorang cucu dari sang Raja Qin jelas-jelas bukan identitas biasa, tetapi dengan status yang dimiliki oleh Pondok di Wilayah Barren Timur, seorang murid dari Pondok tidak akan peduli dengan status dari seorang cucu sang Raja Qin.     

Qin Li menatap ke arah Ye Futian dan terkekeh. Sepertinya dia tidak terganggu akan respon dari Ye Futian. "Aku hanya merasa khawatir. Aku hanya menginginkan yang terbaik untuk Klan Bulan. Sepertinya aku terlalu banyak bicara."     

Ye Futian balas menatapnya. Dia benar-benar seseorang yang licik. Dia selalu mencoba untuk membuat orang lain berbalik melawan Ye Futian, tetapi dia tidak pernah berani berhadapan langsung dengannya.     

"Di atas Gunung Kuno di Dunia Barren Kuno, banyak dari anggota Klan Bulan lainnya telah mendengar apa yang dikatakan oleh Chu Lian dan melihat apa yang telah dilakukannya. Apakah aku memerlukan izin darinya untuk datang dan menemui Jieyu? Dan menggunakan alasan seperti berkencan dapat mempengaruhi kultivasi? Kalau begitu, lalu apa yang dilakukan oleh cucu dari sang Raja Qin di Klan Bulan? Jangan bilang kau hanya datang kemari untuk bermain-main."     

Tatapan mata Ye Futian yang dingin tertuju pada semua orang yang berada di depannya. Ketika pandangannya tertuju pada Chu Lian, dia berkata, "Menurutku kalian memiliki hubungan yang cukup baik. Jadi, mengapa kalian menganggap bahwa hanya kunjunganku yang mengganggu kultivasi? Dalam hatimu, kau pasti tahu apakah kau benar-benar sengaja menyulitkanku untuk masuk ke dalam Klan Bulan. Apakah kau pikir semua orang disini adalah idiot?"     

Jika ini adalah cara Chu Lian dan yang lainnya dalam menyelesaikan masalah ini, maka Ye Futian akan membiarkan mereka bertindak sesuka hati. Bukankah Chu Lian akan terlihat seperti orang yang menyedihkan? Ye Futian tidak peduli dengan hubungannya dengan orang-orang ini. Jadi, memangnya kenapa jika beberapa orang di Klan Bulan tidak menyukainya? Apakah dia seharusnya membiarkan Chu Lian menghentikannya untuk masuk ke Klan Bulan dan kembali ke Perguruan Tinggi Barren Timur hanya karena tindakan egoisnya? Atau apakah Ye Futian seharusnya meminta maaf dan mengakui bahwa dia telah melakukan kesalahan?     

Chu Lian dan yang lainnya terlihat kesal. Ye Futian melanjutkan, "Apa yang dikatakan Yun Rou memang benar. Kalian dipersilahkan untuk bertarung melawanku, tetapi jangan menggunakan alasan bahwa aku tidak menghormati Klan Bulan. Memangnya siapa itu Chu Lian? Pantaskah dia mewakili seluruh anggota dari Klan Bulan? Aku akan pergi sekarang." Ye Futian mengucapkan selamat tinggal dan terus melangkah dengan Hua Jieyu yang berada di sisinya. Kerumunan orang yang berada di depan mereka tentu saja berpindah tempat untuk memberi jalan bagi mereka dan menyaksikan Ye Futian dan yang lainnya pergi.     

Elang Angin Hitam mengikuti mereka dari belakang, sambil mengepakkan sayapnya. Tatapan matanya yang tajam tertuju pada semua orang. Siapa-pun dapat merasakan bahwa elang itu seperti sedang mengejek mereka.     

Makhluk bodoh ini. Chu Lian terlihat kesal. Beraninya elang itu memandang rendah mereka.     

"Murid-murid dari Pondok begitu mengintimidasi seperti biasanya." Qin Li terkekeh. Semua orang di sekitarnya tampaknya berada dalam suasana hati yang buruk. "Ayo kita pergi." Tentu saja, mereka harus melaporkan kejadian ini kepada para tetua dari Klan Bulan.     

Chu Yaoyao menyaksikan sosok Ye Futian yang pergi menjauh dan merasakan emosinya campur aduk. Meskipun Ye Futian tidak mengenalnya, setiap kali dia melihat Ye Futian, kesannya terhadap pria itu semakin mendalam.     

Ye Futian jelas tidak peduli dengan apa yang dipikirkan oleh Chu Yaoyao dan teman-temannya tentang dia. Kadang-kadang, ketika seseorang sejak awal memiliki sudut pandang yang berbeda, percuma berdebat dengan mereka karena itu tidak akan mengubah apa-pun.     

Yun Rou memandu mereka keluar dari wilayah Klan Bulan, dan pasangan itu mengendarai Elang Angin Hitam untuk kembali ke Perguruan Tinggi Barren Timur. Di langit dari Dunia Barren Kuno, Elang Angin Hitam terbang dengan Ye Futian dan Hua Jieyu berada di atas punggungnya.     

"Sangat menyenangkan ketika hanya ada kita berdua disini." Ye Futian melihat ke arah wanita cantik yang berada di sampingnya itu. Sambil berdiri disana, rambutnya yang panjang berkibar ditiup angin. Dia tampak seperti seorang malaikat yang jatuh ke bumi, kecantikannya tidak dapat dibandingkan dengan hal-hal duniawi.     

"Jangan lupakan monster iblismu." Hua Jieyu tersenyum kecil.     

"Haruskah kita memanggangnya untuk makan malam?" Ye Futian berkata dengan nada bercanda. Elang Angin Hitam tersentak kaget. 'Tolong jangan bercanda seperti itu. Hal itu akan membuat seekor elang sangat ketakutan.'     

Hua Jiyu memutar matanya ke arahnya. Ye Futian berjalan ke depan sampai akhirnya dia berdiri tepat di belakangnya dan memeluk pinggangnya yang ramping. Sambil memeluk wanita cantik itu erat-erat dengan kedua lengannya, dia meletakkan kepalanya di bahu Hua Jieyu. Kemudian ia memiringkan kepalanya ke bawah, hidung Ye Futian menyentuh rambut Jieyu, hanya berjarak beberapa inci dari lehernya. Aroma khas dari Jieyu seperti merangsang panca indranya. Wajah Hua Jieyu langsung tersipu. Tindakan Ye Futian begitu menggodanya.     

"Jieyu, aku sangat merindukanmu," ujar Ye Futian dengan lembut.     

"Aku juga merindukanmu," jawabnya. Elang Angin Hitam berkedip beberapa kali. 'Ya ampun, ini terlalu berlebihan, bahkan untuk seekor elang.'     

"Jieyu, tahukah kau apa harapan terbesarku setiap hari?" Ye Futian bertanya. Suaranya yang lembut begitu hangat dan penuh kasih sayang.     

Hua Jieyu menggelengkan kepalanya.     

"Harapan terbesarku adalah agar kau menjadi orang pertama yang kulihat ketika aku membuka mata di pagi hari," ujarnya dengan lembut.     

Hua Jieyu berkedip, dan ketika dia mulai memahami apa yang dikatakan oleh Ye Futian, wajahnya semakin tersipu malu. Ia tidak dapat menahan emosinya lagi dan dia menginjak kaki Ye Futian. Dengan nada suara yang terdengar seperti sebuah rengekan, dia berkata, "Kau benar-benar tidak tahu malu."     

"Rubah, kapan kau berencana untuk memenuhi keinginanku?" Ye Futian menggodanya dengan senyuman menghiasi wajahnya.     

"Dalam mimpimu," ujarnya.     

"Aku memang sering melihatmu dalam mimpiku." Dia menghela napas.     

"Aku tidak mau berbicara denganmu lagi." Hua Jieyu tidak tahan lagi. Dia ingin berpindah tempat tetapi ia tidak bisa lepas dari pelukan erat Ye Futian. Tubuhnya menyerah dan akhirnya dia bersandar pada tubuh Ye Futian. Pemandangan itu sering terjadi dalam buku cerita.     

Ketika mereka kembali ke Perguruan Tinggi Barren Timur, Ye Futian menjelaskan pada Jieyu mengapa Loulan Xue datang ke Pondok. Hal ini membuat Hua Jieyu berpikir apakah semua kata-kata Ye Futian di perjalanan tadi adalah sebuah persiapan baginya untuk membicarakan masalah ini.     

Sesampainya di Pondok, Ye Futian membawa Hua Jieyu untuk menemui kakak kedua. Hal pertama yang dipikirkan oleh kakak kedua dan Beitang Xing'er ketika mereka melihat Hua Jieyu adalah dia sangat cantik. Hal kedua yang terlintas di benak mereka tetap saja adalah dia sangat cantik.     

"Sangat cantik," Zhuge Hui memuji Hua Jieyu. Sambil tersenyum pada Ye Futian, dia berkata, "Adik Junior, kenapa kini aku merasa bahwa semua ucapanmu sebelumnya merupakan sebuah kebohongan belaka?" Baj*ngan ini memujinya setiap hari. Dia berkata padanya bahwa dia tampak seperti seorang dewi dan tidak ada orang yang bisa dibandingkan dengan kecantikannya. Ternyata, dia telah menyembunyikan seorang kekasih yang begitu cantik. Tingkahnya memang mencurigakan.     

"Bagaimana mungkin aku berbohong? Bagiku, kakak kedua dan Jieyu sama-sama cantik," ujar Ye Futian tanpa basa-basi. Jelas, Hua Jieyu tidak akan memarahinya di depan Zhuge Hui.     

"Benarkah?" Zhuge Hui terkekeh mendengar jawaban dari Ye Futian. "Kau benar-benar pandai merayu. Tidak heran jika kau mampu menjebak seorang gadis yang paling cantik untuk menjadi kekasihmu. Kau memang adik juniorku."     

Ye Futian menggaruk kepalanya dan bergumam, "Kakak Senior, tidak ada tipu muslihat yang terjadi diantara kami. Kami memang saling mencintai."     

"Ya, saling mencintai." Kakak kedua merasa terhibur dengan tindakan Ye Futian dan mulai tertawa.     

Ketika melewati Ye Futian, Yi Xiaoshi dan Luo Fan menyaksikan pemandangan ini dan menghela napas dalam-dalam. Mereka kemudian menundukkan kepala dan melanjutkan kegiatan mereka masing-masing.     

Benar-benar seperti monster.     

Hua Jieyu menyempatkan waktu untuk makan di Pondok dan kemudian kembali ke Taman Guqin bersama Ye Futian. Ye Futian akan pergi terlebih dulu, ia perlu berkunjung ke Kerajaan Cangye sebelum bertemu dengan Hua Jieyu di Negeri Nandou.     

...     

Hundred Lands, di pintu masuk menuju Dunia Barren Kuno     

Sejak pintu masuk menuju Dunia Barren Kuno dibuka lebih dari setahun yang lalu, daerah ini mulai berkembang dibandingkan dengan keadaan sebelumnya. Sebuah kota sedang dibangun dari awal. Para kaisar dari seluruh negara di Hundred Lands telah mendirikan markas di daerah ini. Sehingga tidak mungkin daerah itu tidak akan berkembang.     

Saat ini, para kultivator kuat dengan berbagai tingkat Plane sedang berkeliaran di jalanan kota ini. Baik itu mereka yang berada di Arcana Plane atau Dharma Plane, mereka semua ingin menguji keberuntungan mereka di Dunia Barren Kuno. Meskipun mungkin saja mereka akan kehilangan nyawa di sana atau mungkin kembali tanpa mendapatkan apa-pun, orang-orang terus menerus pergi kesana. Hal ini adalah sebuah peluang besar bagi orang-orang di Hundred Lands.     

Saat itu, terdengar sebuah keributan dari pintu masuk menuju Dunia Barren Kuno. Sekelompok orang terlihat keluar dari pintu itu dan melangkah ke area ini. Yang memimpin mereka adalah seorang pria paruh baya. Auranya begitu luar biasa dan sangat mendominasi. Dia mengulurkan kedua tangannya dan sebuah energi dikeluarkan dari tubuhnya. Kekuatan dari aura Noble meledak dari tubuhnya. Dia menatap ke atas langit dan tertawa dengan seperti orang gila. "Langit belum meninggalkanku!"     

Seorang Noble. Dia akhirnya telah mencapai tingkat Plane impiannya. Tingkat Plane yang hanya bisa diraih oleh para kaisar.     

Meskipun dia sudah bisa merasakan kekuatan dari Dunia Barren Kuno, dia tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya begitu dia melangkah ke area ini.     

Seorang Noble. Mulai saat ini dan seterusnya, dia akan berdiri di puncak kekuatan Hundred Lands. Dia akhirnya telah mencapai tingkat Plane yang dimiliki oleh leluhurnya dan kini memiliki kualifikasi untuk menjadi seorang kaisar dari suatu negara.     

Para kultivator yang berada di belakangnya tersenyum. Perjalanan ke Dunia Barren Kuno ini sangat berbahaya. Situasi yang mengancam jiwa selalu muncul di setiap kesempatan. Beberapa rekan kultivator Arcana Plane mereka tidak akan pernah kembali tetapi semuanya sepadan dengan hasilnya. Ini adalah sebuah kesempatan yang telah mereka tunggu-tunggu selama ini. Sang pemimpin klan kini berada di tingkat Noble Plane. Setelah ditindas selama bertahun-tahun, dia akhirnya berhasil menjadi seorang Noble.     

Pria paruh baya itu adalah pemimpin dari Klan Nandou, Nandou Tai.     

Setelah melampiaskan amarahnya, suasana kembali sunyi. Tatapan matanya tertuju pada semua orang di sekitarnya. Dia berkata, "Ayo kita pergi." Kemudian, dia pergi meninggalkan daerah itu. Meskipun dia sekarang berada di tingkat Noble Plane, dia masih tidak boleh bertindak sembrono ketika berhadapan dengan Ye Futian dan Luo Junlin yang merupakan murid dari pasukan besar di Wilayah Barren Timur. Sangat disayangkan bahwa dia belum menjadi seorang Noble bertahun-tahun yang lalu. Meskipun ia belum terlambat meraihnya kali ini. Setidaknya sekarang dia cukup mampu untuk menangani banyak hal. Kaisar Luo mungkin tidak akan berani membuat masalah lagi dengan Klan Nandou.     

"Siapa itu?" seseorang bertanya.     

"Tidak tahu," jawab seorang kaisar di daerah itu. Mereka semua bingung dengan kehadiran sosok yang mulai pergi menjauh itu.     

"Berapa banyak kultivator yang berhasil masuk ke Noble Plane sejauh ini?" seorang pengamat bertanya. Sejak Dunia Barren Kuno dibuka, semakin banyak Noble yang muncul di Hundred Lands.     

Beberapa saat setelah Nandou Tai pergi, kelompok lainnya keluar dari Dunia Barren Kuno. Orang-orang ini memiliki aura yang mengerikan. Hanya satu kali memandangnya saja sudah cukup untuk membuat orang-orang gemetar ketakutan.     

"Apakah kita sudah sampai?" seseorang diantara kelompok pendatang baru itu bertanya.     

"Kita telah tiba di pintu masuk ke Dunia Barren Kuno di Hundred Lands. Kita akan pergi menuju ke Negeri Nandou sekarang," jawab seorang pemuda. Dalam sekejap, mereka semua bergerak, pergi menuju arah yang sama sebagai satu kesatuan. Energi mereka memenuhi daerah tersebut.     

Suasana saat ini sangat sunyi. Banyak orang melihat ke arah kelompok besar yang berada di langit itu.     

Itu adalah energi dari para Noble.     

Selain pemuda itu, semua orang dalam kelompoknya adalah seorang Noble.     

Ini... Hundred Lands tidak mungkin memiliki pasukan yang begitu kuat seperti mereka.     

"Dia tampak seperti sang Putra Mahkota dari Negeri Nandou, Luo Junlin," ujar seorang kaisar. Semua orang langsung membelalakkan matanya.     

Luo Junlin dari Negeri Nandou telah kembali? Dia telah bergabung dengan Kuil Royal Xuan, sebuah pasukan besar di Wilayah Barren Timur, dan sekarang dia telah kembali bersama para Noble. Apa artinya ini?     

Satu tahun yang lalu, Ye Futian telah bergabung dengan sebuah pasukan besar dan banyak kaisar tunduk padanya ketika dia masih berada di Kerajaan Cangye. Banyak orang pergi kesana untuk memberi penghormatan saat itu. Mereka merasa bahwa reputasi Kerajaan Cangye sedang naik daun setelah peristiwa itu terjadi.     

Tapi bagaimana dengan sekarang?     

Luo Junlin telah kembali bersama para Noble. Berita ini menyebar dengan sangat cepat ke seluruh penjuru kota. Orang-orang dari semua negara di Hundred Lands mendengar berita ini dan mereka menyadari satu hal: badai perubahan akan segera menghantam Hundred Lands.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.