Legenda Futian

Sangat Kuat



Sangat Kuat

0Saat ini, banyak kultivator sedang berkumpul di luar Istana Kekaisaran di Negeri Nandou, mereka menatap ke arah istana yang megah itu. Terdapat banyak kaisar yang sedang berada di dalam istana, termasuk enam kaisar dari Negeri Yunchu dan kaisar lainnya yang datang untuk meminta maaf pada Kaisar Luo.     

Nandou Yue adalah seorang kultivator dari Klan Nandou, dan pemimpin mereka baru saja memasuki Noble Plane. Namun, Luo Junlin telah kembali, dan mereka harus mengamati situasi saat ini terlebih dahulu. Karena tingkat Plane yang dimiliki oleh pemimpin mereka saat ini, mereka sedang berpikir apakah Keluarga Luo bersedia mengembalikan Negeri Nandou kepada mereka setelah Kaisar Luo berhasil mendominasi Hundred Lands atau mungkin memberi mereka kerajaan lainnya, misalnya Kerajaan Cangye.     

Nandou Yue datang kemari untuk memberikan ucapan selamat, dan pada saat yang sama juga mengumpulkan informasi. Lebih dari satu tahun yang lalu, Kerajaan Cangye dan Ye Futian meraih kejayaan. Namun, semua itu ternyata hanya sebuah ilusi dan akan menjadi sejarah semata.     

"Salam, Menteri Hua." Tiba-tiba, Menteri Hua berjalan keluar dari Istana Kekaisaran.     

"Aku mendengar bahwa pemimpin dari Klan Nandou telah memasuki Noble Plane. Aku ucapkan selamat," Menteri Hua berbicara tanpa ekspresi, sedikit merasa iri. Nandou Tai telah memasuki tingkat Noble Plane sebelum dia berhasil melakukannya.     

"Semua berkat dukungan anda. Kapan saya bisa bertemu dengan Yang Mulia dan sang pangeran?" Nandou Yue bertanya.     

"Yang Mulia saat ini sedang mengobrol dengan para kaisar, sementara sang pangeran sedang berkultivasi dengan orang-orang dari Kuil Royal Xuan. Kau dapat ikut denganku dan berjalan-jalan di sekitar istana kekaisaran," ujar Menteri Hua. Nandou Yue mengangguk dan berkata, "Baiklah kalau begitu. Terima kasih." Lalu, keduanya berjalan menuju istana kekaisaran.     

Tiba-tiba, terdengar suara mendesing di kejauhan, disertai dengan banyak seruan dari orang-orang, yang menyebabkan Menteri Hua dan Nandou Yue berhenti dan berbalik untuk melihatnya. Disana, seekor monster berukuran besar sedang menerjang ke arah istana kekaisaran dengan kecepatan yang luar biasa. Tampaknya itu adalah seekor Kunpeng.     

"Kunpeng." Tatapan mata Menteri Hua berubah menjadi serius. Lebih dari satu tahun yang lalu, Ye Futian mengendarai seekor Kunpeng untuk kembali ke Kerajaan Cangye. Sekarang, seekor Kunpeng telah muncul di atas langit dari Negeri Nandou. Apakah 'dia' telah tiba disini?     

Selain Menteri Hua, banyak orang di luar Istana Kekaisaran juga mengangkat kepala dan melihat ke atas langit, mereka semua merasa terkejut.     

Itu benar-benar seekor iblis Kunpeng yang legendaris.     

Kunpeng yang berukuran sangat besar itu langsung terbang menuju ke Istana Kekaisaran. Akhirnya, sekelompok orang yang berada di punggungnya dapat dengan jelas terlihat. Yang memimpin mereka adalah seorang pria berwajah tampan dengan ekspresi yang tampak serius. Dia, tentu saja, adalah Ye Futian.     

Kala itu di Perjamuan Tingfeng, Ye Futian berperilaku sangat sembrono. Hampir semua orang di Negeri Nandou mengenalnya.     

"Ye Futian telah kembali." Semua orang sangat terkejut. Ditambah lagi, dia sedang menuju Istana Kekaisaran dari Negeri Nandou.     

Menteri Hua mengerutkan kening. Setelah sang pangeran kembali, Yang Mulia berkata bahwa dalam beberapa hari ke depan dia akan membunuh Ye Futian dan menghancurkan Kerajaan Cangye. Memang, Ye Futian telah tiba disini. Tampaknya Yang Mulia dan sang pangeran telah mengetahuinya selama ini     

Kedua mata Nandou Yue berbinar. Dia tidak hanya melihat Ye Futian, tetapi juga seorang wanita yang menawan dan elegan di sampingnya. Dia adalah Hua Jieyu, seorang junior yang telah berusaha keras untuk dilatih oleh Klan Nandou kala itu. Lalu, Hua Fengliu dan Nandou Wenyin juga berada disana.     

"Hentikan mereka," perintah Menteri Hua dengan nada dingin. Saat dia selesai berbicara, para penjaga terbang ke udara dan menghalangi jalan menuju Istana Kekaisaran. Mereka memandang ke arah Ye Futian dan kelompoknya dan berteriak, "Berhenti."     

"Terus masuk," ujar Ye Futian. Sayap Kunpeng itu bergetar dan tubuhnya yang besar menerjang ke depan. Sudah jelas, semua penjaga itu langsung terhempas ke udara. Diikuti dengan suara gemuruh yang keras, gerbang dari Istana Kekaisaran itu langsung hancur karena hantaman Kunpeng. Di belakang mereka, banyak orang sedang menyaksikan pemandangan itu dan langsung tercengang. Apakah Ye Futian baru saja menerobos masuk ke dalam Istana Kekaisaran?     

"Beraninya kau." Menteri Hua seketika berpindah tempat dan menghalangi jalur mereka. Tatapan matanya sangat dingin.     

"Bunuh semua orang yang menghalangi jalan," ujar Ye Futian. Pengawal Salju Perak di belakangnya mengeluarkan aura Noble mereka dan melangkah ke depan. Menteri Hua sangat terkejut. Ketika melihat para Pengawal Salju Perak dan Kunpeng yang menerjang ke arahnya, dia tidak berani untuk menghalangi mereka dan memilih untuk mundur dan tatapan matanya berubah menjadi sangat kesal.     

Bagaimana bisa dia berani menghalangi kekuatan seperti itu?     

Saat ini, banyak orang penting dari Kuil Royal Xuan berada di dalam Istana Kekaisaran, termasuk sang penguasa kelima. Mengapa Ye Futian berani menerobos masuk ke dalam istana seperti ini? Bahkan jika dia memiliki para Noble bersamanya, dia semestinya tidak bertindak seberani ini.     

Kunpeng itu terbang melewati Menteri Hua. Sambil berdiri di punggung kunpeng, Ye Futian melirik ke arah Menteri Hua. Tatapan matanya yang sangat dingin menyebabkan Menteri Hua merasakan hawa dingin di sekujur tubuhnya. Tatapan mata Ye Futian membuatnya merasa bahwa Ye Futian sedang melihat orang mati. Seolah-olah di mata Ye Futian, Menteri Hua sudah mati.     

Jantung Nandou Yue berdegup kencang. Belum lama ini, dia masih berpikiran bahwa Ye Futian dan Kerajaan Cangye kali ini mungkin berhasil dihancurkan. Namun, dalam sekejap mata, Ye Futian telah tiba disini, dan dia langsung menerobos Istana Kekaisaran dari Negeri Nandou dengan paksa.     

Tetapi bukankah Kaisar Luo mengatakan bahwa dia akan membunuh Ye Futian dan menghancurkan Kerajaan Cangye?     

Mengapa Ye Futian masih berani melakukannya? Apakah Ye Futian benar-benar tidak mendapatkan bantuan dari klannya? Lalu dari mana para Noble itu berasal?     

"Ayo kita pergi," ujar Menteri Hua dengan nada dingin. Dia terus bergerak ke depan, mengikuti Kunpeng itu.     

Saat ini, berbagai kaisar yang sedang minum teh di dalam Istana Kekaisaran telah menyadari keributan yang terjadi di luar. Tatapan mata dari Kaisar Luo menjadi serius, karena dia tahu bahwa Ye Futian telah datang. Hanya dia yang mengetahui alasan kembalinya Luo Junlin ke Negeri Nandou. Dia tidak memberi tahu orang lain dan bahkan mengumumkan kepada publik bahwa dia akan membunuh Ye Futian dan memusnahkan Kerajaan Cangye.     

Namun, Ye Futian telah tiba disini.     

Sangat lucu melihat para kaisar bodoh dari Negeri Yunchu dan negara-negara lainnya itu telah mendengar rumor yang beredar dan ingin menyerah padanya. Tapi dia jelas tidak akan peduli dengan nasib dari para kaisar itu.     

Kala itu, orang-orang yang selalu berpihak pada sosok yang lebih kuat ini telah berkhianat satu kali. Karena mereka telah bersedia datang kemari, dia menyambut mereka dengan hangat. Jelas, dia tidak peduli dengan konsekuensinya.     

"Apa yang sedang terjadi?" Semua kaisar itu tercengang.     

"Apa yang terjadi?" Kedua mata Kaisar Chu berbinar. Tiba-tiba, Kaisar Luo berdiri dan tersenyum, dia berkata, "Saudara-saudaraku, kalian semua harus berdiri dan menyambut tamu kita." Setelah selesai berbicara, dia mulai berjalan ke depan. Di depannya, seekor Kunpeng tiba-tiba muncul dengan begitu ganas. Dalam perjalanannya kemari, banyak orang yang ingin menghentikannya tetapi mereka tidak berani melakukannya. Karena itu, mereka hanya bisa menyaksikan Kunpeng itu telah meratakan banyak bangunan dan akhirnya mencapai tempat itu.     

Ye Futian muncul di atas punggung Kunpeng.     

Kaisar dari Negeri Yunchu terdiam dan jantungnya berdegup tak terkendali. Ye Futian sekali lagi mengendarai Kunpeng disini. Pemandangan itu sangat mirip dengan yang terjadi lebih dari satu tahun yang lalu. Selain itu, kali ini, terdapat lebih banyak kultivator kuat di sampingnya.     

"Dimana mereka?" Ye Futian bertanya dengan nada dingin. Dia mengatakan banyak hal dan langsung bertanya pada sang kaisar.     

Melihat pemandangan itu, Kaisar Ye sangat terkejut. Dalam perjalanan menuju Negeri Nandou, tatapan mata Ye Futian sangat serius karena suasana hatinya sedang buruk, sementara Kaisar Ye juga khawatir tentang keadaan Ye Danchen dan Ye Lingxi. Karena itu, keduanya tidak berminat untuk mengobrol mengenai hal-hal yang terjadi di Wilayah Barren Timur. Karena itu dia juga tidak begitu memahami situasinya dan hanya mengikuti Ye Futian ke Negeri Nandou.     

Dengan melihat cara mereka memasuki Istana Kekaisaran, sepertinya Ye Futian sama sekali tidak takut pada Luo Junlin. Jadi, apakah Kaisar Luo dengan sengaja menyebarkan rumor itu beberapa hari terakhir?     

Ketika melihat tatapan mata Ye Futian, keenam kaisar itu memandang ke arah Kaisar Luo satu demi satu.     

Kaisar Luo menatap ke arah Ye Futian. Pada saat yang sama, Ye Futian juga menatapnya. Keduanya saling bertatapan, dan ini adalah pertama kalinya keduanya benar-benar berdiri saling berhadapan. Meskipun mereka sudah saling bertemu di Perjamuan Tingfeng, Ye Futian masih terlalu lemah untuk berdiri di hadapannya saat itu. Namun, pada saat ini, ketika Ye Futian menatap ke arah seorang kaisar yang dulunya sangat kuat dan mampu mengubah takdirnya hanya dengan sebuah surat perintah, hanya ada hawa dingin di kedua matanya.     

Di masa lalu, Kaisar Luo jauh lebih unggul daripada Ye Futian. Dia bahkan tidak bisa menolak perintah dari Kaisar Luo. Namun, sekarang, dia telah melihat terlalu banyak Noble dalam kurun waktu satu tahun ini.     

"Ye Futian, apakah kau baru saja menerobos masuk ke dalam Istana Kekaisaran-ku seperti ini?" Kaisar Luo sedang menatap ke arah pemuda berwajah tampan di depannya, dan juga mengingat kembali peristiwa yang terjadi di masa lalu. Pemuda yang tidak dipedulikannya, dan seorang pemuda yang takdirnya dia pikir bisa dengan mudah diubah itu kini sudah terkenal di Wilayah Barren Timur. Dia bahkan bisa memaksa He Xirou, putri dari sang penguasa kelima di Kuil Royal Xuan, untuk mati.     

Betapa ironisnya hal tersebut.     

"Apakah kau ingin seluruh anggota keluargamu mati?" Nada suara Ye Futian terdengar sangat dingin. Dia langsung mengancam Kaisar Luo, tidak peduli dengan sikapnya yang tidak sopan. Saat dia selesai berbicara, semua orang yang hadir tercengang, terutama enam kaisar dari Negeri Yunchu dan negara lainnya. Kalimat itu begitu mengejutkan semua orang yang mendengarnya.     

Ye Futian bertanya pada Kaisar Luo apakah dia ingin seluruh anggota keluarganya mati.     

Betapa sombongnya ucapannya itu?     

Justru makna di balik kesombongan itu yang benar-benar menyebabkan semua kaisar yang hadir merasakan gelombang hawa dingin menjalar di sekujur tubuh mereka.     

Ye Futian datang kemari dengan cara yang begitu mengintimidasi, dan dia pasti tahu bahwa Luo Junlin berada disini. Karena itu, apa artinya ketika dia berani berbicara dengan Kaisar Luo sedemikian rupa?     

Saat ini, wajah Kaisar Chu menjadi sangat pucat. Dia merasa bahwa dia mungkin telah melakukan sebuah kesalahan yang fatal.     

Selain para kaisar, Menteri Hua dan Nandou Yue juga tercengang setelah mendengar kata-kata Ye Futian, seolah-olah Ye Futian mengatakan kalimat itu tidak hanya ditujukan untuk Kaisar Luo tetapi juga kepada mereka.     

"Dimana mereka?" Ye Futian melanjutkan ucapannya dengan nada dingin. Ekspresi Kaisar Luo menjadi sangat canggung. Pemuda yang pernah dia singkirkan hanya dengan sebuah surat perintah itu kini sedang berbicara kepadanya dengan nada seperti itu.     

Apakah kau ingin seluruh anggota keluargamu mati?     

"Ye Futian, beraninya kau," seseorang tiba-tiba berteriak dengan nada dingin. Luo Junlin dan orang-orang dari Kuil Royal Xuan telah tiba. Secercah harapan kembali muncul di hati Kaisar Chu ketika dia berdoa agar Luo Junlin mampu menghadapi Ye Futian.     

Ye Futian melirik ke arah Luo Junlin. Tepat ketika Luo Junlin berhenti dan hendak berbicara, Ye Futian berkata tanpa ekspresi, "Apakah kau percaya bahwa aku bisa membunuhmu sekarang?" Pondok memiliki peraturannya sendiri. He Xirou harus memikul semua tanggung jawabnya sendiri atas percobaan pembunuhan yang telah direncanakannya dan akhirnya ia harus mengakhiri nyawanya sendiri, sehingga Luo Junlin tidak dihukum.     

Ye Futian tahu bahwa Luo Junlin telah melakukan beberapa kecurangan, tetapi dia tidak bergantung pada seniornya di Pondok untuk membunuh Luo Junlin secara langsung. Sebaliknya, dia memberikan Luo Junlin sebuah tantangan resmi dan kesempatan untuk membalas dendam. Pihak yang kalah akan mati. Namun, jika Luo Junlin dan Negeri Nandou tidak mengikuti peraturan, maka mereka tidak perlu menerima tantangannya.     

Wajah Luo Junlin menjadi pucat. Dia tahu bahwa Ye Futian akan benar-benar berani melakukannya.     

Ye Futian berani membunuhnya, tetapi orang-orang dari Kuil Royal Xuan tidak berani membunuh Ye Futian. Alasannya sederhana—Pondok itu jauh lebih kuat. Ditambah lagi, status Ye Futian di Pondok jauh lebih tinggi daripada statusnya sendiri di Kuil Royal Xuan. Oleh karena itu, bahkan jika Ye Futian benar-benar membunuhnya, Kuil Royal Xuan akan membenci Ye Futian, tetapi tidak ada yang berani membalaskan dendamnya untuk saat ini.     

Jika kalimat sebelumnya dari Ye Futian telah menyebabkan suasana hati dari Kaisar Chu dan yang lainnya benar-benar memburuk, maka kalimat ini telah membuat keenam kaisar itu menjadi sangat putus asa dan menyesali keputusan yang telah mereka ambil.     

Ye Futian bertanya kepada Luo Junlin apakah dia percaya bahwa Ye Futian berani membunuhnya saat ini juga.     

Sebenarnya siapakah yang mampu membunuh lawannya terlebih dulu?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.