Legenda Futian

Raksasa yang Terlahir dengan Kekuatan yang Mengerikan



Raksasa yang Terlahir dengan Kekuatan yang Mengerikan

0Di pusat pelatihan, Ye Futian tengah berlatih tinju. Gerakannya tampak luwes dan dia bergerak dengan leluasa seperti seorang kaisar.     
0

Suara raungan naga, geraman kera, dan sambaran petir bisa terdengar dari tinju Ye Futian, yang membuatnya tampak sangat perkasa. Tubuhnya bergerak begitu fleksibel seperti seekor roc yang sedang terbang di atas langit. Tekanan yang kuat itu tidak menghalangi pergerakan tubuhnya.     

Setelah menyelesaikan latihannya, ia mengangkat tongkatnya yang panjang dan mulai berlatih hanya dengan kekuatan fisiknya. Rentetan ledakan yang mengerikan kembali terdengar. Dia tidak perlu mengumpulkan kekuatan untuk mengeluarkan teknik Nine Heavenly Attacks. Dia hanya membutuhkan kekuatan fisik yang murni untuk memegang tongkat tersebut dan mengendalikan ritme tubuhnya. Tanpa perlu mengumpulkan kekuatan, setiap gerakan yang dilakukannya menjadi sangat melelahkan bagi Ye Futian. Dia membutuhkan kekuatan yang lebih kuat. Sangat sulit baginya untuk berlatih sambil menggenggam tongkat yang sangat berat di tangannya, terutama di pusat pelatihan ini.     

Namun, Ye Futian tetap berlatih terus menerus. Terkadang, dia terpaksa berhenti dan akan ada sebuah ledakan besar di udara. Orang-orang terus menerus menatapnya. Setiap ledakan yang berhasil dipotong oleh Ye Futian akan membuatnya semakin kuat. Sebuah kekuatan yang tak terlihat bertumbuh semakin kuat dengan cara yang mengerikan.     

Sementara dia terus berlatih dengan menggunakan tongkatnya, beberapa suara berderak yang mengerikan dapat terdengar dari dalam tubuhnya. Suara raungan naga dan gemuruh petir menjadi semakin nyaring. Darah di dalam pembuluh darahnya seperti mendidih. Akhirnya, langit tampak terguncang oleh suara ledakan lainnya. Sebuah momentum yang lebih kuat muncul di atas tubuh Ye Futian. Seni bela dirinya telah memasuki tingkat yang lebih tinggi—Dharma Plane Tingkat Kedelapan.     

Dia melirik ke arah Yu Sheng. Saat ini Yu Sheng sedang menatap ke arah patung-patung yang berada di udara. Beberapa hari yang lalu, Yu Sheng telah membuat terobosan. Mengamati patung-patung itu dapat membantu memperkuat mentalitas seseorang. Inilah yang diajarkan oleh Ye Futian kepada Yu Sheng.     

Pusat pelatihan ini adalah sebuah tempat yang sempurna bagi para kultivator seni bela diri untuk berkultivasi. Tetua Gunung Zong Xu berspesialisasi dalam seni bela diri. Tapi Ye Futian juga bisa melatih energi Spiritual miliknya dengan bantuan dari patung-patung itu disini.     

Ye Futian meletakkan tongkat batunya. Kemudian ia mulai bermeditasi sambil menatap ke arah patung-patung itu, sehingga membuat patung-patung itu terlihat lebih jelas baginya. Tiba-tiba, patung-patung itu tampak hidup. Wajah mereka mulai bergerak, dan muncul sebuah aura mengerikan yang langsung menekan pikiran Ye Futian.     

Ye Futian terlihat sangat tenang. Dia terus menatap ke arah patung-patung itu, berusaha untuk melawan aura yang dipancarkan dengan kekuatan pikirannya. Tidak lama kemudian, keringat mengalir di dahinya. Serangan terhadap pikiran jauh lebih menyakitkan daripada serangan fisik. Ye Futian perlu beristirahat dari waktu ke waktu. Setelah itu, dia akan kembali berlatih seni bela diri.     

Akhirnya, setelah beberapa hari, Ye Futian, yang kini sedang duduk di tepi tebing, telah mengalami terobosan pada kekuatan pikirannya. Baik seni bela diri maupun ilmu sihirnya telah memasuki Dharma Plane Tingkat Kedelapan. Dia semakin dekat ke tingkat Arcana Plane. Ketika ia berkultivasi di Kota Qingzhou, tingkat Arcana Plane dulu dianggap seperti legenda baginya.     

Ye Futian berdiri dan melangkah ke depan dengan membawa tongkat di tangannya. Dia menatap ke arah tepi tebing dan mengumumkan dengan keras, "Adakah dari kalian yang berada di Arcana Plane tingkat rendah yang ingin bertarung denganku? Aku akan menunggu kalian disini." Suaranya bisa didengar di seluruh penjuru pusat pelatihan tersebut. Tatapan mata semua orang kini tertuju pada Ye Futian. Apakah dia akhirnya akan menerima tantangan lagi?     

Dua bulan lalu, Ye Futian telah mengalahkan Xia Houchu. Setelah itu, semua orang ingin menantangnya untuk bertarung. Pada saat ini, dia masih berada di tingkat Dharma Plane tetapi ia ingin menantang para kultivator Arcana Plane tingkat rendah? Ye Futian sangat berani! Arcana Plane tingkat rendah mencakup dari tingkat pertama hingga tingkat ketiga.     

Di atas langit, seorang pria berdiri dengan sombong dan menatap ke arah Ye Futian. Sambil berjalan ke atas tebing itu, yang langsung menarik perhatian semua orang dengan tubuhnya yang kekar. Rambutnya yang pendek membuatnya terlihat sangat kuat.     

Dia adalah Mo Bei, seorang kultivator kuat di Arcana Plane Tingkat Kedua.     

"Kakak Senior Mo!" Banyak orang berseru padanya. Mo Bei adalah seorang murid yang luar biasa dari Gunung Chong. Dia menukik ke atas tanah dengan kekuatan yang mengejutkan.     

Ye Futian memandang ke arah pendatang baru itu dan merasakan sebuah tekanan yang mengerikan seolah-olah Mo Bei adalah sebuah gunung yang sedang menerjang ke arahnya, bukan seorang manusia.     

*Boom* Muncul sebuah cahaya berwarna putih yang menyilaukan. Mo Bei menghentakkan kakinya layaknya dua gunung yang menjulang tinggi, seolah akan menghancurkan segala sesuatu yang berada di bawah kakinya.     

Ye Futian mengangkat kepalanya. Tongkatnya yang panjang mulai berputar. Auranya kini tumbuh semakin kuat. Perlahan-lahan, sebuah tornado yang mengerikan terbentuk, tampaknya diakibatkan oleh putaran dari tongkat tersebut. Aura yang mengerikan itu memenuhi area tersebut. Spiritual Qi dari alam seperti sedang berkumpul tempat ini. Ye Futian mencengkeram tongkatnya dan mengayunkannya ke arah Mo Bei yang turun dari langit. Untuk sesaat, tongkat itu berputar dan melesat seperti seekor naga sementara Mo Bei terlihat seperti sebuah patung Noble, menginjak-injak dan menghancurkan semua yang berada di bawahnya.     

Ketika keduanya bertabrakan, suara ledakan yang nyaring terdengar dimana-mana. Pegunungan hancur dan batu-batu meledak. Tubuh Mo Bei terlempar tinggi di atas langit. Dia memuntahkan darah di udara dan kemudian terjatuh seperti sebuah parasut. Seseorang terbang kesana untuk menolong pria yang terluka parah itu. Mo Bei terus memuntahkan darah dan wajahnya terlihat sangat pucat.     

"Ini..." orang-orang gemetar ketakutan. Mereka tidak menyangka bahwa Mo Bei, yang turun ke dalam tebing itu dengan kekuatan yang sangat mengerikan, akan dikalahkan dengan sangat menyedihkan.     

"Siapa lagi?" Ye Futian meletakkan tongkatnya di sampingnya dan menatap ke arah orang-orang itu seperti seorang raja. Tekanan yang ada di tebing itu tetap menimpa tubuh Ye Futian, tapi dia sama sekali tidak terganggu. Dia telah melatih kekuatan fisiknya di pusat pelatihan. Fisiknya kini menjadi sangat kuat.     

Tongkatnya yang panjang bahkan memiliki berat beberapa ton. Setiap pukulan yang dia keluarkan mengandung kekuatan penuh. Orang-orang bisa membayangkan betapa kuatnya Ye Futian. Dalam pertarungan ini, Ye Futian yang berada di Dharma Plane Tingkat Kedelapan telah mengalahkan Mo Bei, seorang kultivator kuat dari Arcana Plane Tingkat Kedua, dengan mudah. Mo Bei dihantam oleh tongkat milik Ye Futian. Bagaimana bisa dia menerima serangan sekuat itu?     

Suara Ye Futian bergema di seluruh tebing, mengancam semua kultivator yang berada disana. Mereka semua menatap ke arah sosok berwajah tampan itu. Para murid yang berkultivasi di Gunung Chong sangat kesal. Ini adalah tempat mereka tetapi Ye Futian malah menjadikannya sebagai panggung bagi dirinya sendiri. Namun, Mo Bei telah dikalahkan. Sangat sedikit kultivator di Arcana Plane tingkat rendah disini yang bisa mengalahkan Ye Futian.     

Tepat pada saat ini, satu sosok yang berdiri tegak turun dari langit. Diikuti dengan suara ledakan, seluruh wilayah dari pusat pelatihan itu bergetar. Semua orang yang menyaksikan juga ikut gemetar. Mereka melihat ke dalam tebing dan melihat satu sosok berukuran besar berdiri disana seperti seorang raksasa.     

Sambil melihat sosok itu, Ye Futian sangat terkejut. Dia belum pernah melihat seseorang dengan tubuh lebih besar dari pria ini. Tubuh Yu Sheng memang cukup kekar, tapi pria ini bahkan lebih tinggi dari Yu Sheng. Tubuhnya sangat berotot dan dia berdiri di tempatnya seperti sebuah gunung.     

"Tu Ling akan bertarung?" Orang-orang terkesima dengan pemandangan ini. Mereka berpaling ke arah seorang penonton yang tengah melipat tangannya di belakang. Pemuda itu adalah murid yang dibimbing langsung oleh Tetua Gunung Zong Xu, Zhong Lihen, yang merupakan kultivator terbaik diantara para murid di Gunung Chong. Zhong Lihen berada di tingkat Noble Plane dan sangat berbakat.     

Tu Ling juga murid dari Tetua Gunung Zong Xu, tetapi dia hanya mengikuti perintah Zhong Lihen. Jelas, kemunculan Tu Ling saat ini diatur oleh Zhong Lihen.     

Zhong Lihen berdiri di tempatnya dengan tangan yang dilipat di belakang punggungnya. Dia tahu seberapa kuat Tu Ling. Dia memiliki kekuatan fisik terkuat di Gunung Chong.     

Ye Futian telah menantang reputasi dari Gunung Chong. Zhong Lihen percaya bahwa Tu Ling akan memberi tahu semua orang betapa kuatnya kultivator dari Gunung Chong.     

Tubuh Tu Ling yang berukuran besar membuatnya tampak seperti gunung yang berotot. Dia pergi ke samping untuk mengambil sebuah palu batu yang sangat mengerikan, lalu melangkah ke arah Ye Futian. Tatapan matanya dipenuhi dengan keinginan membunuh. Dia mulai berlari dengan tubuhnya yang berukuran besar. Setiap langkah yang dibuatnya mampu mengguncang tebing tersebut.     

Ye Futian dapat merasakan tekanan mengerikan yang dipancarkan oleh lawannya itu. Dia kembali memegang tongkatnya dan tubuhnya berputar. Sebuah pukulan yang kuat disiapkan untuk menghajar Tu Ling.     

Tu Ling menahan tongkat panjang Ye Futian dengan palu batunya. Palu dan tongkat itu bertabrakan.     

*Brak* Suara nyaring terdengar dimana-mana. Ye Futian terpaksa kembali ke posisinya semula. Dia kembali memutar tongkatnya, berusaha mengumpulkan kekuatan, tetapi Tu Ling menerjang ke arahnya dengan membawa palu batu miliknya. Diiringi dengan suara keras, tubuh Ye Futian terhempas. Tongkatnya yang panjang menopangnya sehingga dia tidak terjatuh.     

"Arcana Plane Tingkat Ketiga, kau terlahir dengan kekuatan yang luar biasa." Ye Futian memandang ke arah Tu Ling. Dia adalah seorang monster sama seperti Yu Sheng.     

*Brak, brak* Tu Ling melangkah ke arah Ye Futian selangkah demi selangkah. Ye Futian berdiri dari tempatnya. Tiba-tiba, satu sosok menerjang ke arah Tu Ling. Sosok itu adalah Yu Sheng. Dengan membawa tombak panjang di tangannya, Yu Sheng turun dari langit layaknya iblis dan bergegas menuju Tu Ling.     

Tu Ling mencengkeram palu miliknya dengan dua tangan dan menghantamkannya dengan keras ke arah Yu Sheng. Yu Sheng langsung terhempas oleh kekuatan yang sangat kuat tersebut.     

"Benar-benar kekuatan yang luar biasa!" Ye Futian menatap ke arah lawannya itu. Tu Ling berdiri disana seperti salah satu patung yang berada di langit. Dia terlahir dengan tubuh berukuran besar dan kekuatan yang mengerikan. Tu Ling jauh lebih kuat dari Luo Junlin.     

Orang-orang di atas tebing menyaksikan pertarungan ini. Mereka tidak terkejut dengan pemandangan yang sedang mereka saksikan. Jika ada seseorang di Arcana Plane yang mampu mengalahkan Ye Futian, orang itu pasti adalah Tu Ling. Tetua Gunung Zong Xu pernah berkata bahwa kekuatan Tu Ling jauh lebih kuat daripada siapa-pun yang pernah dilihatnya. Namun, Tu Ling tidak terlalu pintar.     

*Brak* Tu Ling melangkah ke arah Ye Futian lagi. Ketika melihat tubuh berukuran besar itu, Ye Futian berteriak, "Hei, pria besar." Tu Ling berhenti berjalan tetapi wajahnya terlihat semakin galak seolah-olah dia akan menelan Ye Futian hidup-hidup. "Kau hebat juga. Siapa namamu?"     

Tu Ling meliriknya dan melangkah ke arah Ye Futian. Setiap langkahnya mampu mengguncang tanah. Satu serangan lainnya dari palu itu ditujukan pada Ye Futian tetapi dia berhasil melarikan diri. Dia melesat ke atas langit dan menatap ke arah pria besar itu.     

Tu Ling menatap ke arah Ye Futian. Tatapan matanya dapat menggambarkan kemarahannya saat ini. Dia kembali menyerang, namun Ye Futian terus menghindari serangan tersebut. Dia tidak bermaksud untuk menghadapi Tu Ling secara langsung. Orang-orang menjadi penasaran. Ye Futian telah mengambil keputusan yang tepat untuk tidak bertarung secara langsung dalam menghadapi Tu Ling. Terdapat perbedaan Plane yang besar antara Tu Ling dan dirinya. Bahkan jika mereka berada di tingkat Plane yang sama, kekuatan Tu Ling masih tak tertandingi.     

"Benar-benar pria yang tangguh!" Ye Futian berseru ketika melihat Tu Ling memelototinya,     

"Menghindar? Hanya itu yang bisa kau lakukan?" Tu Ling berbicara dengan suaranya yang terdengar berat.     

"Dalam sebuah pertarungan, kekuatan bukanlah segalanya. Aku punya ratusan cara untuk mengalahkanmu tapi aku menghargai kekuatanmu, jadi aku tidak ingin menyakitimu." Ye Futian telah bertemu dengan banyak kultivator berbakat lainnya, tapi Tu Ling adalah orang pertama yang dia temui dimana kekuatannya dapat dibandingkan dengan Yu Sheng.     

Orang-orang dibuat tercengang oleh kata-kata dari Ye Futian. Ye Futian terus menerus menghindar dengan cara yang memalukan. Beraninya dia mengatakan sesuatu yang konyol seperti ini?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.