Legenda Futian

Berlatih



Berlatih

0Ketika seseorang hanya sedikit lebih kuat dari yang lainnya, mungkin mereka akan merasa iri pada orang tersebut, namun pada saat yang sama sebenarnya mereka tidak terlalu yakin pada kemampuan orang tersebut. Namun, ketika seseorang begitu kuat sehingga yang lainnya bahkan tidak berani merasa iri, mereka hanya bisa memandangnya dengan kagum dan penuh rasa hormat.     
0

Ye Futian jelas berusaha meninggalkan kesan seperti itu di Akademi Qingzhou. Sejak saat itu, tidak ada seorang-pun yang berani untuk tidak menghormati Jenderal Qin dan Qin Yi. Walaupun pada akhirnya dia masih tidak berhasil bertemu dengan anggota keluarganya, tetapi dia akhirnya menyelesaikan masalah lainnya di Kota Qingzhou.     

Di Hundred Lands, berbagai kaisar pergi berkunjung ke Kerajaan Cangye dan Negeri Nandou untuk memberikan ucapan selamat. Para kaisar yang ikut minum-minum dan mengobrol dengan Kaisar Luo telah menyatakan bahwa mereka benar-benar akan patuh dan bersedia menerima semua syarat yang diajukan pada mereka. Hua Fengliu dan Nandou Wenyin menghabiskan beberapa hari di Istana Kekaisaran Negeri Nandou. Kemudian, kelompok itu kembali ke Wilayah Barren Timur.     

Ye Futian pertama-tama mengantarkan Hua Jieyu kembali ke Klan Bulan, setelah itu mereka pergi ke Taman Guqin di Ibukota Divine. Ketika Ye Futian dan Yu Sheng akhirnya kembali ke Pondok, lebih dari satu bulan sudah berlalu sejak keberangkatan mereka ke Negeri Nandou.     

Di Gunung Buku, Pondok itu masih terlihat damai dan harmonis seperti biasanya.     

Disamping hutan bambu, tepatnya di depan gubuk-gubuk kecil.     

"Adik Junior, kau telah kembali." Ketika melihat Ye Futian, Beitang Xing'er tersenyum lembut. Dia memiliki dua lesung pipi yang indah.     

"Ya. Setelah satu bulan, kakak terlihat semakin cantik." Ye Futian tersenyum.     

Beitang Xing'er sudah terbiasa dengan rayuan adiknya itu. Sambil tersenyum, dia berkata, "Duduklah. Kau kembali di waktu yang tepat ketika kami akan makan bersama. Aku akan pergi dan memanggil kakak keempat kemari."     

"Lain kali ketika aku bergabung dengan klan mana-pun, aku ingin menjadi yang paling muda," seseorang menghela napas. Ye Futian tersenyum dan menatap ke arah kakak kelima yang sedang memasak. Kemudian, dia berkata, "Kakak kelima, mengapa kau tidak menghabiskan beberapa hari lagi di luar gunung?"     

Luo Fan membelalakkan matanya ke arah Ye Futian yang sudah mengingatkannya kembali terkait hal yang berusaha dia lupakan. Awalnya, ia berencana menikmati waktunya di luar gunung. Namun, kakak ketiga mengatakan bahwa tanpa dia, tidak akan ada orang di Pondok yang akan memasak untuk kakak kedua.     

Hal ini terlalu menyedihkan dan tidak manusiawi! Luo Fan berpikir dalam hati.     

"Apakah kau sedang mengeluh?" Tiba-tiba, terdengar suara tertawa yang lembut. Kakak kedua keluar dari dalam hutan bambu dan tersenyum pada Luo Fan.     

"Kakak, silahkan duduk. Makanan akan segera dihidangkan." Tidak lama kemudian, Luo Fan yang sebelumnya dipenuhi dengan rasa antusias dan tatapan matanya yang kosong kini benar-benar telah menghilang. Baru pada saat itulah kakak kedua tersenyum puas. Dia menatap ke arah Ye Futan dan berkata, "Adik Junior, kau tidak membawa Jieyu kesini?"     

"Kakak, Jieyu telah kembali ke Klan Bulan," ujar Ye Futian.     

"Oke. Dia bisa datang kapan saja jika dia punya waktu luang," ujar Zhuge Hui, sambil tersenyum. "Aku telah mendengar kakak-kakakmu membicarakan tentang pertempuranmu di Negeri Nandou. Bahkan aku menyesal tidak pergi ke Negeri Nandou untuk menontonnya secara langsung."     

Ye Futian menggaruk-garuk kepalanya dan berkata, "Aku jelas-jelas tidak boleh mempermalukan reputasi dari Pondok."     

"Benar. Akhirnya, ada adik laki-laki yang dapat diandalkan di Pondok ini," ujar Zhuge Hui. "Kemarilah dan duduk disampingku."     

Ekspresi Luo Fan menjadi kesal. Wajah dari Yi Xiaoshi yang sedang berjalan mendekat juga dibasahi oleh air mata. Itulah kesan yang dimiliki oleh kakak kedua tentang mereka!     

Luo Fan dan Beitang Xing'er akhirnya telah kembali. Makanan sudah siap dan mereka duduk melingkar. Ye Futian bertanya, "Dimana kakak ketiga?"     

"Dia sedang pergi untuk berkultivasi," jawab Beitang Xing'er.     

Ye Futian mengangguk pelan. Tiba-tiba, Zhuge Hui tampaknya tengah memikirkan sesuatu dan berkata, "Adik Junior, aku mendengar dari mereka bahwa kau jauh lebih mahir menggunakan seni bela diri daripada ilmu sihir?"     

"Ya." Ye Futian mengangguk. Dia telah memperoleh teknik peningkatan tubuh dari Kaisar Ye Qing dan Nine Heavenly Attacks yang telah diberikan oleh Kera Salju kepadanya. Sihir-sihir yang dia pelajari tentu saja tidak sekuat dua teknik tersebut, sehingga dia jauh lebih mahir dalam seni bela diri. Faktanya, pada tingkat Plane yang tinggi, tidak akan ada keuntungan khusus sebagai seorang penyihir maupun seorang kultivator seni bela diri. Hal itu tergantung pada aspek mana yang lebih menonjol dari kultivator tersebut.     

"Xue Ye, pergilah dan beritahu Zong Xu bahwa adik junior dan Yu Sheng akan pergi berkunjung ke pusat pelatihan mereka untuk berkultivasi," ujar Zhuge Hui kepada Xue Ye.     

"Sekarang?" Xue Ye bertanya.     

"Menurutmu?" ujar Zhuge Hui, sambil tersenyum.     

"Baik." Xue Ye meletakkan sumpitnya, ia tampak sakit hati. Kemudian, dia pergi meninggalkan tempat itu.     

'Aku tidak menerima perlakuan yang pantas disini... Aku bahkan belum makan. Perbedaan dalam perlakuan dari kakak kedua terlalu mencolok...'     

"Terima kasih, kakak." Ye Futian tersenyum lebar. Kakak kedua sangat baik padanya.     

Ketika mendengar suara Ye Futian, Xue Ye mempercepat langkahnya dengan air mata membasahi pipinya. Dia ingin segera pergi dan melupakan semua ini.     

Tiba-tiba, beberapa langkah kaki berjalan mendekat. Ye Futian berbalik dan melihat sosok bertemperamen dingin berjalan ke arahnya. Dia adalah Luolan Xue, sang Virgin dari Kerajaan Luolan Kuno. Namun, yang membingungkan Ye Futian, sang Virgin Luolan Xue yang suci itu saat ini tengah memegang sebuah ember. Di dalam ember tersebut, terdapat banyak sekali pakaian yang telah dicuci. Ye Futian tersedak saat memakan nasinya.     

*Uhuk, uhuk* Apakah dia benar-benar sang Virgin dari Kerajaan Luolan Kuno, gadis cantik bertemperamen dingin bernama Luolan Xue?     

Luolan Xue melirik ke arah Ye Futian dan kemudian berkata kepada Zhuge Hui, "Aku akan mengeringkan pakaian di bawah sinar matahari."     

"Baiklah. Setelah selesai, bergabunglah dan makan bersama kami." Zhuge Hui mengangguk.     

"Baik." Luolan Xue mengangguk pelan, setelah itu dia berjalan menuju bagian belakang dari hutan bambu.     

Beitang Xing'er menatap ke arah Ye Futian, ia merasa malu. Di masa lalu, dia yang biasanya melakukan semua ini.     

"Adik Junior, ada apa?" Zhuge Hui bertanya pada Ye Futian yang tersedak.     

"Tidak ada apa-apa. Aku hanya makan terlalu cepat." Ye Futian menunduk dan melanjutkan makan. Ketika memikirkan kembali bagaimana sikap mengesankan yang ditampilkan oleh kakak keempat dan kakak kelima di luar gunung lalu memikirkan hal-hal yang harus mereka lakukan di gunung ini, Ye Futian perlahan-lahan dapat menerima situasi yang dihadapi oleh Loulan Xue.     

Pondok adalah sebuah tempat yang spesial. Tempat ini tidak bisa dinilai dengan cara yang biasa.     

Mungkin saja... Mencuci pakaian juga semacam cara untuk berkultivasi?     

"Tidak usah terburu-buru," ujar kakak kedua, sambil tersenyum. "Karena dia akan menjadi pelayanmu, aku akan membantumu untuk mengajarinya beberapa hal."     

*Uhuk, uhuk* Mendengar hal ini, Ye Futian yang telah menundukkan kepalanya untuk makan kini kembali tersedak. Matanya memerah dan dia hampir meneteskan air mata... Mengapa kakak kedua begitu luar biasa!     

Setelah Luolan Xue menjemur pakaiannya, dia kembali dan berdiri dengan tenang di bagian samping.     

"Bantu adik junior untuk mengisi mangkuknya terlebih dulu," ujar kakak kedua.     

"Baik," Luolan Xue mengangguk. Dia menatap ke arah Ye Futian dan mengulurkan lengannya yang ramping. Ye Futian memberikan mangkuk nasi padanya. Luolan Xue mengisi mangkuk itu dengan nasi dan memberikannya kembali kepada Ye Futian. Baru setelah itu, kakak kedua berkata, "Duduklah dan makan bersama kami."     

Luolan Xue duduk dengan tenang disamping Ye Futian. Selama beberapa saat, Ye Futian telah menundukkan kepalanya dan melanjutkan makan tanpa berkata apa-pun.     

"Adik junior, makanlah yang banyak." Zhuge Hui tersenyum dan membantu Ye Futian mengisi mangkuknya dengan daging. Kemudian, dia menatap ke arah Luolan Xue dan berkata, "Tubuh adik junior sangat kurus. Kau harus membantunya mengambil lebih banyak daging. Di masa depan, kau yang akan bertanggung jawab untuk melakukan hal-hal kecil semacam ini. Jangan menunggu orang lain untuk memberitahumu terlebih dahulu."     

"Baik," Loulan Xue terus menerus mengangguk. Ye Futian terus melanjutkan makan dengan kepala tertunduk. Luo Fan, Yi Xiaoshi, dan Beitang Xing'er berusaha menjaga ekspresi mereka terlihat normal.     

Di sisi lain, Yu Sheng melihat pemandangan itu dengan rasa puas. Kakak kedua benar-benar bijaksana. Futian lebih baik mulai membiasakan diri dengan hal ini.     

Zhuge Hui tersenyum dan menatap ke arah Ye Futian dan Luolan Xue. Adik juniornya itu memang sangat luar biasa dalam semua aspek kecuali sebuah fakta bahwa dia terlalu baik terhadap setiap wanita cantik. Karena Luolan Xue memohon padanya untuk menjadi pelayan Ye Futian, dia jelas harus bersiap untuk itu. Zhuge Hui mendengar bahwa hal itu adalah keinginan dari sang permaisuri dari Kerajaan Luolan Kuno. Apakah dia ingin putrinya bergabung dengan Pondok dengan cara seperti ini? Maka dia harus menjadi seorang pelayan terlebih dahulu.     

Meskipun demikian, Zhuge Hui cukup puas dengan kinerja Luolan Xue sejauh ini. Dia sama sekali tidak berperilaku seperti seorang putri dan sangat patuh padanya. Karena itu, dia bisa mengajarinya perlahan-lahan dan di masa depan, dia pasti akan menjadi seorang pelayan yang handal.     

Xue Ye baru kembali setelah mereka selesai makan. Zhuge Hui bertanya kepadanya, "Apakah semuanya sudah beres?"     

"Sudah. Adik Junior dan Yu Sheng bisa pergi ke pusat pelatihan itu kapan saja." Xue Ye mengangguk.     

"Kalau begitu bawa mereka kesana sekarang," ujar Zhuge Hui.     

"Baik," Xue Ye mengangguk.     

"Bolehkah aku ikut pergi dan melihat-lihat?" Luolan Xue berkata dengan lembut sambil melihat ke arah Zhuge Hui.     

"Bawa juga dia," ujar Zhuge Hui kepada Xue Ye.     

Xue Ye mengangguk. Kemudian, dia membawa Ye Futian, Yu Sheng, dan Luolan Xue keluar dari Pondok. Mereka datang ke gunung lainnya di Perguruan Tinggi Barren Timur. Gunung itu dipimpin oleh Tetua Gunung Zong Xu dan dikenal dengan nama Gunung Chong. Gunung itu dipenuhi dengan banyak istana dan rumah yang tertata rapi. Lapisan kabut yang tipis memenuhi tempat itu, membuat gunung tersebut terlihat seperti negeri dongeng.     

Pondok itu mungkin tempat yang paling sederhana diantara sembilan gunung di Perguruan Tinggi Barren Timur, pikir Ye Futian dalam hati.     

Tentu saja, sejak awal hanya ada beberapa orang yang tinggal di Pondok.     

Pusat pelatihan Gunung Chong adalah sebuah tempat untuk berkultivasi yang sangat terkenal di Perguruan Tinggi Barren Timur. Setiap hari, banyak murid yang datang kemari untuk berkultivasi dan berlatih.     

Kedatangan Ye Futian dan kelompoknya membuat kehebohan di pusat pelatihan tersebut. Seolah-olah semua murid di Gunung Chong sudah mengetahui berita itu sebelumnya. Jelas, Tetua Gunung Zong Xu dengan sengaja memberitahu mereka mengenai kedatangan Ye Futian.     

Sambil berdiri di bagian tepi dari pusat pelatihan itu, Ye Futian tidak bisa menenangkan diri. Ini adalah pertama kalinya dia datang ke sebuah tempat untuk berkultivasi di dalam Perguruan Tinggi Barren Timur. Pusat pelatihan itu dibangun menggunakan batu berwarna putih yang murni. Pusat pelatihan itu berbentuk seperti sebuah tebing yang dalamnya mencapai puluhan meter.     

Di tepi pusat pelatihan itu, terdapat beberapa batu besar menjulang yang diukir menjadi patung-patung yang menyerupai manusia. Patung-patung itu tampak miring dan menghadap ke arah pusat pelatihan. Patung-patung itu memancarkan sebuah aura mengerikan, yang menekan orang-orang yang berada di pusat pelatihan. Meskipun Ye Futian hanya berdiri di bagian tepi dari pusat pelatihan itu dan tidak melangkah ke dalamnya, dia masih bisa merasakan tekanan yang menyerupai aura Noble tersebut.     

Selain itu, seluruh pusat pelatihan itu juga diselimuti oleh sebuah matriks. Ye Futian bisa merasakan tekanan yang sangat kuat dari matriks tersebut. Tekanan itu adalah kekuatan gravitasi yang sangat kuat dan mencoba untuk menariknya ke dalam tebing. Banyak orang yang melewati kelompoknya dan memandang ke arah mereka.     

"Adik Junior, sepertinya Tetua Gunung Zong Xu telah memberitahu semua orang tentang kedatanganmu. Sekarang, banyak murid yang datang ke Gunung Chong, dan mungkin saja mereka semua menginginkanmu, seorang murid dari Pondok, untuk berlatih bersama mereka. Jaga dirimu baik-baik. Aku tidak akan mendampingimu." Xue Ye menepuk pundak Ye Futian dan tersenyum. Kemudian, dia meninggalkan tempat itu seorang diri, meninggalkan Ye Futian, Yu Sheng, dan Luolan Xue di tempat ini.     

"Dia tampak senang," Ye Futian bergumam pada dirinya sendiri. Lalu, dia berkata, "Yu Sheng, ayo kita turun." Setelah dia selesai berbicara, mereka berjalan di udara dan menuju ke pusat pelatihan tersebut. Ketika mereka melangkahkan kaki di atas pusat pelatihan, mereka merasakan kekuatan gravitasi yang sangat kuat yang mencoba untuk menarik mereka ke bawah. Tidak lama kemudian, mereka mulai terjatuh dengan kecepatan yang luar biasa dan mendarat di tebing itu seperti dua sambaran petir.     

"Gravitasinya sangat kuat!" Ye Futian berdiri di atas tebing dan merasakan bahwa langkah kakinya menjadi sangat berat. Selain itu, aura Noble yang datang dari patung-patung batu berukuran besar di atasnya juga membuatnya merasa seperti tidak bisa bergerak satu langkah-pun.     

Tempat ini memang sebuah tempat yang bagus untuk melatih kemampuan seni bela diri mereka.     

Loulan Xue tidak turun ke bawah. Dia hanya berdiri di tepi tebing dan menyaksikan mereka tanpa mengatakan apa-pun. Selain Loulan Xue, banyak orang sedang berada di tepi pusat pelatihan itu dan memandang ke arah Ye Futian. Diantara mereka, seseorang dengan temperamen yang luar biasa tersenyum dan berkata, "Aku mendengar bahwa Ye Futian telah membunuh Luo Junlin yang berada di Arcana Plane Tingkat Kedua sementara dia hanya berada di Dharma Plane Tingkat Ketujuh. Aku ingin tahu seberapa kuat kemampuan bertarung yang dimiliki oleh Luo Junlin."     

"Bagaimanapun juga, kemampuan bertarung Ye Futian memang sangat kuat." Di sebelahnya, seorang pemuda lainnya tersenyum.     

"Ya. Karena itulah, siapa-pun dari Gunung Chong yang berada di bawah Arcana Plane Tingkat Kedua dapat mengadakan pertarungan persahabatan dengan Ye Futian atau Yu Sheng jika kalian mau. Tidak perlu ragu-ragu." Pemuda itu tersenyum. Ini adalah sebuah kesempatan langka bagi mereka untuk bisa berlatih dengan dua orang murid dari Pondok yang legendaris.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.