Legenda Futian

Keberangkatan



Keberangkatan

0Tetua dari Klan Bulan itu juga terdiam. Chu Yaoyao dan Hua Jieyu sama-sama seorang jenius di klan ini. Chu Yaoyao adalah sang Virgin sementara Hua Jieyu adalah seseorang yang mungkin bisa saja merebut posisi Chu Yaoyao di masa depan.     
0

Ketika memiliki sebuah konflik atas masalah sepele seperti ini, sulit untuk mengatakan siapa yang salah. Mungkin mereka berdua punya alasan tersendiri. Tapi tidak peduli siapa yang dia bela, yang lainnya pasti akan merasa tidak senang.     

Tepat disamping Chu Yaoyao, Qin Li menyaksikan pemandangan ini, tatapan matanya tertuju pada Hua Jieyu. "Yaoyao," ujarnya dengan lembut. "Bagaimana kalau kau turuti saja permintaan adik juniormu? Jangan menyulitkan para Tetua."     

Begitu dia berbicara, banyak dari anggota Klan Bulan menatapnya. Dia sepertinya berbicara untuk membela Hua Jieyu tetapi ada arti lain dari ucapannya tersebut. Seolah-olah Hua Jieyu tidak mengikuti peraturan yang ada, sehingga mempersulit para Tetua, jadi dia ingin Chu Yaoyao mengalah pada adik juniornya itu.     

"Adik Junior, bagaimana menurutmu?" seorang wanita cantik bertanya pada seseorang yang berada disebelahnya. Dia adalah guru dari Hua Jieyu.     

Guru Hua Jieyu menatap ke arah Hua Jieyu dan tersenyum. "Jieyu, kakak seniormu juga benar. Saat ini, berkultivasi adalah hal yang paling penting untukmu dan Yaoyao juga memikirkan untuk kebaikanmu sendiri. Kau tidak akan pergi kali ini."     

Hua Jieyu memandang ke arah gurunya. Gurunya bersikap sangat baik padanya sehingga tentu saja dia mengatakan hal ini karena alasan tertentu. Hua Jieyu merasa sedih tapi ia tetap mengangguk. "Baik."     

Setelah itu, suasana mulai kembali normal. Chu Yaoyao tersenyum dan berkata, "Aku ingin kau tetap tinggal karena aku berharap kau akan berkultivasi dengan baik tetapi sepertinya aku tidak mempertimbangkan perasaanmu. Aku harap kau akan memaafkan kesalahanku."     

"Tidak apa-apa," ujar Hua Jieyu, sambil menggelengkan kepalanya. Kemudian dia berjalan menuju wanita yang berada di dekat gurunya itu. "Kakak Senior," panggilnya dengan lembut.     

"Ya?" Gadis itu mengangguk.     

"Jika Ye Futian datang untuk mencariku di Kota Chaoge," Hua Jieyu berbicara dengan senyuman tipis di wajahnya, "Tolong sampaikan padanya bahwa aku baik-baik saja di klan dan kemampuanku telah banyak berkembang. Aku tidak bisa pergi kali ini sehingga aku bisa melanjutkan berkultivasi." Sampaikan padanya untuk tidak mengkhawatirkanku."     

Kakak senior itu mengangguk dan tersenyum. "Baiklah. Ada lagi?"     

Kedua mata Hua Jieyu berbinar. Ekspresi malu muncul di wajahnya. Dia memelankan suaranya dan berkata, "Dan tolong sampaikan padanya untuk selalu mengingat bahwa ada seseorang yang akan selalu menunggunya. Jangan mencoba untuk berbuat macam-macam."     

Kedua mata wanita itu berkedip dan dia menyeringai pada Hua Jieyu. Kata-kata ini bisa membuat orang lain salah paham. Hua Jieyu tersipu. Dia begitu cantik sehingga semua gadis lainnya cemburu padanya.     

"Adik Junior, jangan khawatir. Aku pasti akan menyampaikan pesanmu tanpa melewatkan sepatah kata-pun," ujar wanita itu sambil tertawa.     

Hua Jieyu mengangguk dengan malu-malu dan bergumam, "Aku akan pergi untuk berkultivasi sekarang." Setelah itu, dia pergi meninggalkan tempat tersebut.     

"Gadis ini..." Guru Hua Jieyu menggelengkan kepalanya dengan penuh kegembiraan.     

"Guru, sepertinya dia sangat merindukan kekasihnya. Mengapa anda tidak membiarkannya pergi?" wanita itu bertanya dengan pelan.     

"Aku memberikannya motivasi untuk berkultivasi," ujar guru Hua Jieyu. Wanita itu sangat bijaksana. Dia melihat ke arah Chu Yaoyao dan mulai memahami maksud dari ucapan guru Hua Jieyu.     

Adik juniornya memiliki kepribadian yang sangat dingin. Selain berkultivasi dengan giat, dia tidak peduli dengan hal lainnya. Dia benar-benar seperti seorang peri dari surga yang tidak memiliki keinginan apa-pun. Dia bahkan tampaknya tidak tertarik pada posisi sang Virgin. Kepribadian seperti ini memang mudah disukai oleh orang lain, tentu saja, tetapi kadang-kadang, tidak bersaing untuk meraih apa-pun juga tidak baik.     

Ditambah lagi, bahkan jika dia tidak bersaing memperebutkan posisi sang Virgin, orang lain mungkin masih memiliki pemikiran bahwa dia layak untuk mendapatkan posisi tersebut.     

…     

Orang-orang dari pasukan besar dan pasukan teratas dari seluruh Wilayah Barren Timur sedang melakukan perjalanan ke Kota Chaoge.     

Sudah lama sejak Wilayah Barren Timur mengadakan acara sebesar ini. Apakah itu upacara pembukaan Perguruan Tinggi Dongqin maupun upacara pernikahan antara Dinasti Qin dan Klan Donghua, keduanya adalah peristiwa yang besar. Lebih penting lagi, para kultivator terhebat akan saling bertarung di Kota Chaoge. Bagaimana orang-orang bisa melewatkan hal ini?     

Di Gunung Buku, Perguruan Tinggi Barren Timur sudah memilih siapa saja yang akan hadir di acara tersebut.     

Upacara pembukaan Perguruan Tinggi Dongqin dan tantangan Lu Nantian terhadap Gu Dongliu semuanya ditujukan pada Perguruan Tinggi Barren Timur. Pasukan lainnya mungkin tidak begitu peduli tetapi Perguruan Tinggi Barren Timur harus benar-benar menaruh perhatian lebih pada jalannya kedua peristiwa ini daripada yang lainnya.     

Kali ini, Perguruan Tinggi Barren Timur mengirimkan yang terbaik dari yang terbaik, mulai dari para kultivator kuat tingkat Noble Plane hingga Dharma Plane ada di dalam kelompok mereka.     

Semua murid Pondok sedang berkumpul bersama. Perwakilan dari Perguruan Tinggi Barren Timur telah datang untuk mendesak mereka pergi. Pondok dan Perguruan Tinggi Barren Timur akan pergi bersama-sama kali ini. Mereka tidak bisa menunjukkan perpecahan ketika sedang berhadapan dengan Dinasti Qin dan Klan Donghua.     

Perguruan Tinggi Barren Timur sebenarnya ingin berangkat beberapa hari yang lalu tetapi pihak Pondok tampaknya tidak ingin terburu-buru. Perguruan Tinggi Barren Timur tidak bisa berbuat apa-apa. Mereka hanya bisa terus menerus menekan mereka untuk segera berangkat.     

"Siapa yang mau pergi kesana?" Gu Dongliu bertanya pada semua orang.     

"Kakak Senior, aku belum cukup bersenang-senang di perjalanan sebelumnya dan kali ini aku ingin memberi pelajaran pada Perguruan Tinggi Dongqin. Aku akan pergi denganmu," ujar Xue Ye.     

"Kakak senior, aku merasa bahwa para junior juga ingin pergi kesana. Haruskah kita pergi bersama-sama?" Luo Fan bertanya. Dia melihat bahwa Yi Xiaoshi sedang menatapnya dengan mata yang berbinar seolah-olah ingin mengatakan sesuatu.     

Ye Futian menghela napas ketika melihat pemandangan ini. Mereka semua merasa terkurung di gunung ini tetapi dia malah tidak ingin pergi kesana. Dua kakak perempuannya begitu lembut dan baik. Tapi karena Jieyu mungkin saja ikut pergi ke Kota Chaoge, maka dia juga harus pergi kesana. Ditambah, ia tentu saja ingin menyaksikan pertarungan antara Gu Dongliu dan Lu Nantian dari Klan Donghua.     

"Kalian semua tidak ingin tinggal di gunung ini?" Zhuge Hui tersenyum pada semua orang dan mereka semua menundukkan kepalanya.     

Xue Ye berdiri dan berbicara dengan lantang, "Klan Donghua telah menyombongkan diri mereka sendiri dan berani menantang Kakak Ketiga. Tentu saja aku harus melihatnya dengan mata kepala sendiri bagaimana dia akan dikalahkan. Jika kita melewatkan hal ini, kita akan menyesal seumur hidup."     

"Ya, bagaimana bisa kita tidak pergi ke pertarungan Kakak Ketiga? Meskipun kita ingin tinggal disini, kita juga ingin menyaksikan bagaimana Kakak Ketiga menampilkan kekuatannya," tambah Luo Fan.     

Tak tahu malu, pikir Ye Futian. Dia tidak ingin ikut campur dengan mereka. Sambil memandang mereka, dia berkata, "Kakak Keempat dan Kakak Kelima benar. Terakhir kali, pertarungan dari Kakak Ketiga sungguh luar biasa tetapi itu masih belum cukup bagi kita. Kita harus mendukungnya secara langsung di Kota Chaoge dan menyaksikan kemenangannya."     

Gu Dongliu menatap mereka semua dan mengangguk pelan. "Semua alasan kalian cukup masuk akal. Kalau begitu, sebaiknya kita semua pergi kesana."     

"Terima kasih, Kakak Senior." Semua orang tampak bersemangat. Yi Xiaoshi bahkan sangat terharu hingga dia hampir saja menangis. Dia akhirnya bisa pergi dari gunung ini...     

"Apakah kau dan Xing'er juga ikut pergi?" Gu Dongliu bertanya pada Zhuge Hui.     

"Kalian semua bersenang-senanglah. Xing'er dan aku akan tetap tinggal di Pondok," ujar Zhuge Hui dengan tenang sebelum pergi meninggalkan yang lainnya.     

Beitang Xing'er menatap ke arah Gu Dongliu dan tersenyum. "Kakak Ketiga, aku ingin melihat pertarunganmu dengan Lu Nantian tetapi karena Kakak Kedua tidak ikut pergi, maka aku harus menemaninya."     

"Oh, kalau begitu jaga diri kalian baik-baik." Gu Dongliu mengangguk.     

Zhuge Hui bisa dibilang adalah orang yang merawat Beitang Xing'er selama ini. Guru mereka sangat malas sehingga dia menyerahkan urusan gadis itu ke Zhuge Hui setelah membawanya ke Pondok. Karena itu, hubungan keduanya sangat dekat. Meskipun Zhuge Hui adalah seorang kakak perempuan, dia lebih seperti orang tua bagi Beitang Xing'er.     

"Aku akan menunggu kabar baik dari kakak," ujar Beitang Xing'er sambil tersenyum.     

Gu Dongliu mengangguk. Lalu dia memberi tahu Yi Xiaoshi, "Katakan pada Perguruan Tinggi Barren Timur untuk bersiap-siap. Kita akan pergi sekarang."     

"Baik." Yi Xiaoshi segera berlari, ia begitu bersemangat.     

Setelah beberapa saat, alun-alun di atas tangga Gunung Buku telah dipenuhi oleh orang-orang. Perguruan Tinggi Barren Timur sudah siap untuk berangkat.     

Pada saat itu, sekelompok orang muncul di langit, bergerak menuju mereka. Itu adalah kelompok dari Pondok—Gu Dongliu, Xue Ye, Luo Fan, Yi Xiaoshi, Ye Futian, dan Yu Sheng.     

Pondok memiliki delapan orang murid dan enam orang diantaranya pergi ke Kota Chaoge. Ini mungkin pertama kalinya para murid dari Pondok pergi meninggalkan gunung dalam jumlah sebanyak ini.     

Kelompok Perguruan Tinggi Barren Timur juga sangat kuat. Mereka memiliki 3000 murid dan kali ini, sekitar 100 orang bersiap untuk pergi ke Kota Chaoge. Selain beberapa Tetua, kelompok itu juga berisi beberapa kultivator yang paling berbakat di setiap tingkat Plane.     

Ye Futian tidak mengenal banyak orang di kelompok itu, tetapi dia pernah melihat beberapa kultivator tingkat Dharma Plane yang ia temui sebelumnya. Mereka termasuk Xiao Wuji, Tang Ye, Su Muge, Tuoba Yun, Nangong Jiao, dan Kua Shan.     

Kelompok Perguruan Tinggi Barren Timur juga mengamati para murid dari Pondok. Susunan anggota mereka kali ini sangat kuat. Dua orang Tetua, Zong Xu dan Zhu Qing, seorang pria dan seorang wanita, keduanya memiliki tingkat Plane yang tinggi. Selain mereka, ada juga Bai Lishu, murid pertama dari sang Kepala Sekolah. Dia adalah salah satu kultivator terbaik di Perguruan Tinggi Barren Timur. Kultivasinya setara dengan para Tetua dari gunung mereka. Statusnya di Perguruan Tinggi Barren Timur sama seperti yang dimiliki oleh Gu Dongliu di Pondok.     

Siapa-pun bisa melihat dari susunan anggota ini bahwa Perguruan Tinggi Barren Timur sangat menaruh perhatian pada acara ini.     

"Gu Dongliu dan seluruh anggota Pondok menyapa para Tetua gunung." Gu Dongliu membungkuk hormat pada Zong Xu dan Zhu Qing. Dia memang sangat sombong tetapi itu tidak berarti bahwa dia tidak punya sopan santun.     

Para Tetua gunung memiliki status yang sama dengan gurunya. Sebagai seseorang di generasi yang lebih muda, ia jelas harus bersikap sopan. Melihatnya membungkuk hormat, murid-murid lainnya juga ikut membungkuk hormat.     

"Bangunlah. Gu Dongliu, apakah kau percaya diri akan hal ini?" Zhu Qing menatap ke arah Gu Dongliu. Pertarungan ini sangat penting bagi Perguruan Tinggi Barren Timur.     

"Saya belum pernah bertemu dengan Lu Nantian," jawab Gu Dongliu.     

Zhu Qing mengangguk dan tidak bertanya lagi. Gu Dongliu bahkan belum pernah bertemu dengan pria itu sebelumnya. Jika dia mengatakan bahwa dia percaya diri, dia akan terlihat sangat sombong. Masih terlalu dini untuk mengatakan apa-pun sebelum mengetahui dengan jelas seperti apa kemampuan lawannya.     

"Mari kita pergi," ujar Zong Xu. Kelompok itu mulai berangkat menuju Kota Chaoge.     

Di kaki gunung, orang-orang yang menyaksikan para kultivator kuat di langit itu semuanya terpana. Susunan anggota dari kelompok Perguruan Tinggi Barren Timur kali ini sangat mengerikan!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.