Legenda Futian

Kedatangan



Kedatangan

0Hari ini adalah hari terakhir dari tahun 10002 dari Kalender Prefektur Suci, akhir dari tahun yang kembali berganti. Hari terakhir di setiap tahunnya sangat luar biasa dan cukup bermakna bagi Prefektur Suci bagian Timur. Bagi orang-orang di Prefektur Suci, hari itu adalah hari pertemuan kembali. Tahun ini hampir berakhir dan tahun berikutnya akan datang.     
0

Pada hari terakhir di tahun ini, Kota Chaoge terlihat sangat ramai. Saat ini, semua pasukan besar telah berkumpul di Kota Chaoge. Selain itu, banyak orang juga datang dari daerah pusat Wilayah Barren Timur, menunggu untuk menyaksikan sebuah acara besar di hari berikutnya. Banyak orang akan menghabiskan akhir tahun di Kota Chaoge.     

Pada malam hari, bulan sabit menggantung tinggi di langit, dihiasi oleh banyak bintang kecil. Sesekali, kembang api menghiasi langit Kota Chaoge. Seluruh tempat itu terlihat sangat meriah dan spektakuler.     

Di tempat para kultivator dari Klan Donghua tinggal, terdapat sebuah halaman. Saat ini, seorang wanita sedang duduk disana dan memainkan guqinnya. Dibawah langit malam, dia tampak sangat mempesona. Penampilannya yang elegan dan kepolosannya yang seperti batu permata membuatnya tampak seperti seorang wanita cantik yang bahkan tidak berasal dari dunia ini.     

Dia adalah Hua Qingqing, salah satu dari tiga wanita tercantik di Wilayah Barren Timur dan seorang peri idaman di benak semua murid Klan Donghua. Namun, tidak ada seorang-pun di Klan Donghua yang berani memiliki niat buruk terhadap Hua Qingqing.     

Seseorang tidak akan berpikir untuk tidak menghormati Hua Qingqing setelah melihat wajahnya sekilas saja. Selain itu, semua orang di Klan Donghua tahu bahwa hanya 'dia' yang berhak untuk mendampingi Hua Qingqing.     

Hanya 'dia' yang pantas mendapatkan wanita seperti Hua Qingqing.     

Dia jelas orang yang telah dihormati oleh pemimpin Klan Donghua sebagai sang jenius yang hanya akan muncul di klan itu sekali setiap seratus tahun. Dia juga merupakan harapan bagi Klan Donghua di masa depan, orang yang bisa membawa Klan Donghua ke masa kejayaannya.     

Dia adalah Lu Nantian, orang yang paling berbakat di Klan Donghua.     

Meskipun Qian Shanmu dikenal sebagai seorang musisi terbaik diantara generasi muda, baik itu tingkat Plane maupun bakat bela dirinya jauh lebih lemah dari Lu Nantian. Semua orang di Klan Donghua tahu dengan jelas bahwa Lu Nantian akan menjadi pemimpin mereka berikutnya. Bahkan ada rumor yang mengatakan bahwa sang pemimpin saat ini sudah bersiap untuk membiarkan Lu Nantian mengambil alih Klan Donghua dan mungkin akan memberikan takhta pemimpin klan kepadanya kapan saja. Selain itu, Hua Qingqing, putri tercinta dari sang pemimpin klan, juga telah bertunangan dengan Lu Nantian.     

Sebelumnya, Gu Dongliu telah pergi ke Dinasti Qin dan membuat lumpuh seorang Noble dari Klan Donghua. Setelah berita itu tersebar ke Klan Donghua, sebuah surat tantangan dikirim ke Pondok. Rumor mengatakan bahwa Lu Nantian sebenarnya ingin mengirim surat tantangan itu secara pribadi.     

Dia sudah tidak bertarung selama bertahun-tahun. Sampai saat ini, dia tidak pernah kalah dalam sebuah pertarungan. Dalam pertarungan yang akan datang, lawannya adalah murid ketiga dari Pondok. Bagi orang-orang dari Klan Donghua, itu akan menjadi tantangan terakhir bagi Lu Nantian sebelum menjadi pemimpin dari Klan Donghua. Dia akan menghebohkan dunia dengan namanya ketika dia berhasil mengalahkan Gu Dongliu, dan kemudian perlahan-lahan mengambil alih Klan Donghua.     

Saat ini, Lu Nantian berdiri disamping Hua Qingqing dan menatapnya tanpa mengatakan apa-pun. Dia menikmati saat-saat ia menatap gadis itu dan mendengarkan musik yang dia mainkan. Hua Qingqing begitu suci dan polos, seperti aliran air di dunia yang berlumpur, tidak pernah terpengaruh oleh hal-hal buruk.     

Selama seseorang hidup di dunia, ia akan terus menerus menghadapi konflik dan perjuangan hidup. Bahkan di Klan Donghua, orang-orang saling curiga dan menipu satu sama lain. Hanya saja dia selalu terlihat cantik dan polos. Setiap kali Lu Nantian melihatnya, dia akan merasakan perasaan damai yang jarang ia temui di dalam hatinya. Dia benar-benar menyukainya, tanpa ada niatan buruk padanya. Dia merasa senang hanya dengan melihatnya.     

Alunan musik yang merdu itu perlahan-lahan berhenti. Hua Qingqing memiliki tangan yang indah dan jari-jari yang ramping. Dia meletakkan kedua tangannya dan kemudian sedikit mengangkat kepalanya dengan pandangan yang jelas di kedua matanya. Sambil menatap sosok yang berdiri di depannya, dia berkata dengan lembut, "Besok akan menjadi hari pertarunganmu dengan Gu Dongliu. Apakah kau merasa percaya diri?"     

Lu Nantian tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.     

"Jika kau mengubah lawanku menjadi seseorang dari pasukan lainnya, aku tentu saja akan percaya diri. Namun, lawanku adalah Gu Dongliu, murid ketiga dari Pondok. Siapa yang berani mengatakan bahwa dia pasti akan menang melawan Gu Dongliu?" Lu Nantian tersenyum dan berbicara dengan tenang. Tidak banyak orang di Wilayah Barren Timur yang akan ia hormati dan dipandang sebagai lawan yang layak baginya. Namun, tentu saja murid pertama dan murid ketiga dari Pondok termasuk lawan yang layak baginya. Ditambah lagi, Pondok itu memang pasukan yang memiliki reputasi tinggi di Wilayah Barren Timur.     

"Kalau begitu berhati-hatilah," Hua Qingqing berkata dengan lembut, dan dia juga terlihat sangat tenang. Seolah-olah pertarungan yang telah menarik banyak perhatian itu tidak terlalu penting bagi mereka, atau setidaknya, mereka tidak terlalu terganggu olehnya.     

"Baik." Lu Nantian tersenyum. Kemudian, dia mengangkat kepalanya dan menatap ke arah bintang-bintang di langit.     

Bintang-bintang yang tak terhitung jumlahnya di langit sama seperti para kultivator di dunia ini. Namun, hanya ada beberapa yang bisa tetap bersinar paling terang. Kebanyakan orang, meskipun berbakat, hanya seperti sebuah meteor. Mereka akan melintas di langit dan kemudian menghilang, hanya mampu mengeluarkan cahaya dalam waktu singkat saja.     

...     

Para murid dari Pondok saat ini sedang berkumpul bersama, mereka tengah menikmati perjamuan tahunan. Ye Futian berkata, "Kakak kelima, keterampilan memasakmu memang luar biasa."     

"Semuanya berkat latihan secara rutin." Meskipun Luo Fan sedang dipuji, dia tampaknya sama sekali tidak merasa bangga.     

"Aku benar-benar iri padamu. Kau bisa menjadi sangat terampil memasak dengan latihan." Ye Futian tersenyum lembut.     

"Kakak kedua tidak ada disini dan tidak ada yang akan melindungimu. Berhati-hatilah dengan ucapanmu," Luo Fan melirik ke arah Ye Futian dan memperingatkannya. Apakah pemuda ini masih berpikir bahwa dia ada di Gunung Buku dan sedang dilindungi oleh kakak kedua?     

"Tapi kita tidak selamanya tinggal disini." Ketika mendengar ancaman Luo Fan, Ye Futian tersenyum dan menatapnya. Segera, ekspresi wajah Luo Fan menjadi kesal dan dia membelalakkan matanya dengan tajam ke arah Ye Futian. Jika Ye Futian benar-benar akan mengadu tentangnya pada kakak kedua setelah kembali nanti, dia akan mengalami kesulitan di masa depan.     

*Huft* Sebagai seorang senior, aku benar-benar telah dipermainkan oleh adik juniorku.     

"Suasana menjadi benar-benar aneh tanpa kehadiran kakak kedua dan adik Xing'er di tahun ini," ujar Xue Ye dengan lembut. Saat berbicara, dia bahkan melirik ke arah Gu Dongliu.     

"Makan saja. Masih ada yang harus dilakukan besok," ujar Gu Dongliu tanpa ekspresi.     

"Kakak ketiga, apakah kau percaya diri menghadapi pertarungan dengan Lu Nantian besok?" Luo Fan bertanya dengan penasaran. Tidak ada yang tahu persis apa yang sedang dipikirkan oleh kakak ketiga.     

"Aku tidak tahu," jawab Gu Dongliu. Lu Nantian lebih dulu terkenal dan telah meraih banyak kemenangan. Ditambah, dia cukup jarang bertarung, dan tidak ada yang tahu seberapa kuat dia sekarang. Namun, tidak ada yang berani pula meragukan kekuatannya. Bahkan Pondok sekalipun tidak akan memandang rendah seseorang seperti Lu Nantian.     

"Apakah Lu Nantian sangat kuat?" Ye Futian bertanya. Bahkan orang sekuat kakak ketiga merasa tidak percaya diri untuk mengalahkan Lu Nantian.     

"Dia adalah orang yang paling berbakat di Klan Donghua. Jelas, dia bukan orang sembarangan," ujar Gu Dongliu.     

Ye Futian mengangguk pelan. Dinasti Qin dan Klan Donghua adalah pasukan paling hebat di Wilayah Barren Timur. Karena Lu Nantian bisa disebut sebagai orang paling berbakat di Klan Donghua, dia tidak diragukan lagi memang sangat kuat. Namun demikian, Ye Futian jelas berharap bahwa kakak ketiga akan memenangkan pertarungan tersebut.     

Pertarungan itu sangat penting bagi Klan Donghua dan Perguruan Tinggi Barren Timur.     

"Setelah kalian semua selesai makan, istirahatlah lebih awal." Gu Dongliu berdiri dan pergi meninggalkan yang lainnya. Semua orang menatap bagian belakang Gu Dongliu yang perlahan mulai pergi. Luo Fan kemudian berkata dengan pelan, "Sepertinya besok akan terjadi sebuah pertarungan yang sengit."     

"Selamat beristirahat dan bersiap untuk besok," gumam Xue Ye.     

"Aku ingin tahu dimana keberadaan guru sekarang," Yi Xiaoshi bergumam.     

"Dia pasti sedang berusaha menipu seorang anak di suatu tempat," Luo Fan berbisik. Kemudian, dia diam-diam mengintip ke arah dimana kakak ketiga pergi sebelumnya.     

"Jika kakak ketiga mendengarnya, kau akan berada dalam masalah serius," ujar Yi Xiaoshi, sambil tersenyum. Ye Futian memandangi beberapa kakaknya yang lain dengan ragu.     

Melihat ekspresi wajahnya yang bingung, Luo Fan menepuk pundaknya dan berkata dengan tulus, "Adik junior, kau harus ingat bahwa sebagai seorang murid dari Pondok, hal yang paling penting adalah selalu menghormati guru, sama seperti yang kulakukan." Setelah berbicara, dia berdiri dan pergi. Ye Futian tertegun melihatnya.     

"Jangan katakan hal buruk tentang guru di depan kakak ketiga," Yi Xiaoshi mengingatkan Ye Futian. Kemudian, dia juga pergi.     

Ye Futian mengedipkan matanya dan langsung memahami semuanya sekaligus. Namun, dia juga tidak terlalu terganggu dengan kata-kata itu. Tidak banyak murid di dunia ini yang menghormati guru mereka sama seperti dia, jadi dia sama sekali tidak perlu khawatir tentang masalah seperti ini. Bukti nyata dapat dilihat dari ayah mertuanya yang selalu merasa bangga padanya.     

Beberapa kakaknya pergi ke kamar masing-masing dan Yu Sheng juga kembali berkultivasi. Ye Futian pergi ke atap sendirian dan berbaring, sambil menatap bulan sabit dan bintang yang tak terhitung jumlahnya di langit. Di bawah sinar rembulan, satu sosok mempesona, tampak seperti seorang peri muncul dengan samar di depannya.     

Satu tahun belum berlalu. Sejak tahun-tahun tertentu, dia menghabiskan setiap akhir tahun bersama Jieyu. Namun tahun ini, Jieyu tidak ada di sampingnya dan dia benar-benar merindukannya.     

Dia benar-benar berani tetap tinggal di Klan Bulan dan tidak datang untuk menemuiku. Lain kali ketika aku melihatnya, aku harus memberinya pelajaran untuk meningkatkan statusku di matanya. Ini sangat konyol. Saat Ye Futian sedang berpikir, gambaran ayahnya juga muncul di benaknya. Aku ingin tahu dimana baj*ngan tua itu bersembunyi sekarang. Kemudian ibu, bibi, dan Ye Qin. Aku ingin tahu bagaimana keadaan mereka sekarang. Dimana tepatnya ayah baptis membawa mereka? Dimana sebenarnya ayah baptisnya berada?     

Ketika memikirkan hal ini, Ye Futian menutup matanya dan benar-benar tertidur. Dia baru saja tertidur di atap gedung tersebut.     

Dalam mimpinya, dia tampaknya telah kembali ke tahun ketika dia berusia 15 tahun, dimana dia baru saja mengenal Jieyu dan mereka saling jatuh cinta.     

Dalam mimpinya, ia juga melihat sebuah gambaran dalam ingatannya. Di Gunung Tianyao, Kera Salju menghancurkan langit dengan menggunakan Nine Heavenly Attacks dan gugur dengan gagah berani. Dia melihat para jenderal ilahi itu dan puteri Donghuang yang sangat kuat.     

Dalam mimpinya, ia tampaknya memiliki mimpi lainnya, dimana ia melihat satu sosok yang sangat kekar dan agung dan tampak seperti seorang kaisar di dunia nyata. Namun, wajahnya tampak kabur dan tidak bisa dilihat dengan jelas.     

Ketika langit akhirnya perlahan-lahan mulai cerah dan tahun 10003 dari Kalender Prefektur Ilahi telah tiba, Ye Futian membuka matanya. Diterpa oleh hembusan angin yang dingin, tatapan matanya tampak jelas dan fokus.     

Satu tahun telah berlalu. Waktu benar-benar berlalu begitu cepat.     

Kota Chaoge mulai terlihat ramai. Ketika langit menjadi cerah, banyak orang mulai pergi menuju ke Perguruan Tinggi Dongqin. Hari ini sudah ditakdirkan untuk menjadi hari yang akan dicatat dalam sejarah.     

Qian Shanmu dan Qin Mengruo akan menikah, dan Dinasti Qin dan Klan Donghua akan bersekutu melalui pernikahan ini. Perguruan Tinggi Dongqin akan dibuka secara resmi, dan Lu Nantian serta Gu Dongliu akan bertarung satu sama lain.     

Semua peristiwa ini sudah cukup untuk menarik perhatian semua orang di seluruh penjuru dunia!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.