Legenda Futian

Warlock Gu Zhiqiu



Warlock Gu Zhiqiu

0Ketika berjalan keluar dari penginapan itu, Ye Futian melihat ke atas. Dia bisa melihat sebuah gedung yang menjulang tinggi di kejauhan. Gedung itu adalah Perguruan Tinggi Dongqin. Semua pasukan besar kini tinggal di daerah dekat Perguruan Tinggi Dongqin. Kemudian keduanya berjalan melewati gedung tersebut, dia berjalan menyusuri jalanan Kota Chaoge. Banyak orang tampaknya sedang berkumpul di depan mereka, sedang melihat sesuatu.     
0

Ye Futian melirik dari bagian samping. Terlihat dua kelompok saling berhadapan. Aura yang mereka pancarkan terasa tajam—aura pedang.     

"Klan Pedang Fuyun?" Kedua mata Ye Futian bercahaya. Dia berjalan kesana, memasuki kerumunan orang-orang yang menyaksikan. Dia melihat banyak wajah yang dikenalnya. Terdapat orang-orang dari Klan Pedang Fuyun, Gunung Sword Saint, dan Klan Penyihir. Selain Perguruan Tinggi Barren Timur, semua pasukan besar telah mengirim murid-murid mereka kesini. Tujuh gunung di Klan Pedang Fuyun berdiri secara independen antara satu sama lain. Ketujuh gunung itu memiliki perwakilan murid mereka sendiri disini tetapi Ye Futian tidak melihat Ye Wuchen diantara mereka.     

Orang-orang yang sedang berhadapan berasal dari Klan Pedang Fuyun dan Gunung Sword Saint. Mereka selalu bersaing satu sama lain. Ye Futian tidak tahu apa yang terjadi diantara mereka saat ini. Semakin banyak kultivator kuat yang berkumpul ke tempat ini.     

Tatapan dari sepasang mata yang cantik dari Klan Penyihir tertuju pada Ye Futian. Gadis itu tersenyum. "Tuan Muda Ye, lama tidak bertemu. Karismamu bahkan lebih kuat sekarang. Aku benar-benar merindukanmu."     

Dia adalah si Penyihir, Gu Biyue. Suaranya terdengar lembut dan tatapan matanya begitu memikat. Dia seperti ingin memasukkan dirinya sendiri ke dalam pikiran orang lain. Dia sangat mempesona.     

"Kalau begitu, kenapa kau tidak melayaniku saja?" ujar Ye Futian, sambil tersenyum pada sang Penyihir.     

Gu Biyue tersenyum manis. "Kuharap aku bisa melakukannya, tetapi aku datang kemari bersama kakak laki-lakiku kali ini. Dia sangat tegas. Aku tidak bisa menyusahkanmu."     

Percakapan mereka menarik banyak perhatian orang-orang. Banyak orang menatap ke arah Ye Futian. Orang-orang telah mendengar beberapa hal tentang bagaimana Ye Futian menjadikan Gu Biyue sebagai pelayannya di Dunia Barren Kuno.     

"Membuatku kesusahan?" Ye Futian ingat apa yang dikatakan Tang Ye waktu itu. Dia tahu bahwa ada seseorang yang sangat kuat di Klan Penyihir—kakak laki-laki dari sang Penyihir. Dia pasti juga datang ke Kota Chaoge.     

Li Daoqing berada diantara kelompok Klan Pedang Fuyun. Dia menatap dengan dingin ke arah Ye Futian, tatapan matanya penuh dengan keinginan membunuh. Kakaknya, Li Daoyun, sebelumnya salah satu lengannya telah terbakar habis oleh sihir Ye Futian dan kini ia telah terbunuh dalam suatu tantangan karena konfliknya dengan kelompok Ye Futian dan Ye Wuchen. Li Daoqing tidak akan pernah melupakan hal ini.     

Pada saat ini, kelompok lainnya telah tiba. Seseorang memanggilnya, "Ye Futian."     

Dia berbalik. Ketika melihat Ye Wuchen, Liu Feiyang, dan Liu Chenyu, dia memiliki tatapan mata yang aneh. Sambil menahan diri untuk tidak tersenyum, dia menatap ke arah Ye Wuchen dan Liu Chenyu. "Sepertinya aku tidak dibutuhkan lagi."     

Liu Chenyu memelototinya, tetapi dia sudah terbiasa dengan cara Ye Futian menggodanya.     

"Kami bertemu di jalan," ujar Ye Wuchen. Ye Futian menyadari bahwa banyak pendekar pedang dari Klan Pedang Fuyun mengikuti Ye Wuchen dari belakang. Ye Wuchen tampaknya menjadi pemimpin dari kelompok ini. Melihat hal ini, Ye Futian menebak bahwa Ye Wuchen telah memiliki status cukup tinggi di klannya.     

"Ye Wuchen, ingat posisimu," sebuah suara yang terdengar dingin berbicara. Suara itu datang dari orang-orang di gunung pertama Klan Pedang Fuyun yang sedang berhadapan dengan Gunung Sword Saint. Yang berbicara adalah Luo Xiao. Dia adalah seorang pemimpin dari generasi muda di gunung pertama dan dia sangat kuat.     

Sword Saint telah menggunakan Klan Pedang Fuyun untuk membuat reputasi bagi dirinya sendiri. Dia adalah kebanggan sejati bagi Gunung Sword Saint dan Pondok. Tapi bagi Klan Pedang Fuyun, itu adalah penghinaan yang tak terlupakan. Karena hal inilah, Klan Pedang Fuyun sangat membenci Pondok. Sikap mereka terhadap Gunung Sword Saint sudah bisa ditebak.     

Ye Wuchen melirik ke arah Luo Xiao. "Kau seharusnya tahu bahwa kami berada di Kerajaan Cangye bersama-sama sebelum bergabung dengan Klan Pedang Fuyun."     

"Karena kau telah bergabung dengan klan, kau harus melupakan masa lalu," ujar Luo Xiao. Suaranya terdengar tenang tetapi tatapan matanya sangat tajam. Ye Wuchen telah membunuh Li Daoyun dalam sebuah ujian pertarungan. Mereka berasal dari gunung pertama tetapi pertarungan itu sangat memalukan. Li Daoyun telah menerima tantangan Ye Wuchen dan ia dibunuh dalam kondisi berada di tingkat Arcana Plane. Gunung Pertama tidak bisa berkata apa-apa. Tapi sekarang, Ye Wuchen sedang berbicara dengan seseorang dari Pondok.     

"Aku tidak membutuhkan izinmu ketika ingin melakukan sesuatu," ujar Ye Wuchen acuh tak acuh.     

Tatapan mata Luo Xiao menegang. Kedua matanya bercahaya dan kemudian dia membuang muka. Orang-orang di sekitarnya terkejut. Gunung yang paling terkenal dari Klan Pedang Fuyun adalah gunung pertama dan ketujuh. Sekarang, para murid dari dua gunung itu sedang berdebat di depan umum. Pemandangan itu sangat menarik.     

Ketika mereka berbicara, kelompok lainnya muncul. Orang-orang dari Kuil Royal Xuan berjalan ke arah kerumunan orang-orang.     

Sebuah tatapan mata terpaku ke arah Ye Futian. Tatapan itu sangat dingin dan mengandung keinginan membunuh. Dia adalah Luo Junlin. Disampingnya, tatapan mata Xirou juga terlihat dingin. Setelah kembali dari Kerajaan Cangye, dia dihukum oleh ayahnya. Luo Junlin juga dihukum. Karena kejadian itu, ayahnya juga telah dipermalukan.     

Xirou tidak pernah peduli tentang Kerajaan Cangye yang begitu asing baginya itu. Tapi sekarang, Ye Futian telah bergabung dengan Pondok dan dengan cepat dikenal di seluruh Wilayah Barren Timur.     

Ye Futian tentu saja juga melihat mereka. Tatapan matanya menjadi tampak dingin. Sang Putra Mahkota Kerajaan Nandou ini pernah menginginkan Ye Futian menjadi pelayan untuknya. Dia bertanya-tanya apa yang sedang dirasakan oleh Luo Junlin setelah mereka bertemu lagi disini.     

Keduanya saling memandang. Luo Junlin sama sekali tidak menyamarkan keinginan membunuhnya. Sekarang, Ye Futian benar-benar telah menjadi ancaman baginya dan Kerajaan Nandou. Jika Ye Futian terus berkembang hingga mencapai Noble Plane, itu akan menjadi akhir dari Kerajaan Nandou. Dengan bantuan dari Pondok di pihak Ye Futian, bahkan Kuil Royal Xuan tidak bisa membantunya.     

"Disini sangat ramai," ujar seseorang. Qin Li, cucu dari sang Raja Qin, juga datang kemari. Dia sepertinya sedang terburu-buru karena dia mendengar keributan ini. Chu Yaoyao dari Klan Bulan datang bersamanya. Pemandangan ini membuat banyak orang bertanya-tanya. Menurut rumor yang beredar, Qin Li sebelumnya telah pergi ke Klan Bulan. Para peri telah datang ke Kota Chaoge bersamanya.     

"Beberapa hari ke depan akan menjadi hari pernikahan antara bibiku dan Qian Shanmu dari Klan Donghua," ujar Qin Li dengan riang. "Hari itu juga merupakan upacara pembukaan dari Perguruan Tinggi Dongqin. Semua yang hadir adalah para kebanggaan dari Wilayah Barren Timur. Mengapa kalian semua tidak memamerkan bakat pada hari itu?"     

Perguruan Tinggi Dongqin merupakan hasil kerja sama dari Dinasti Qin dan Klan Donghua. Banyak dari kebanggaan mereka juga akan mengumumkan bahwa mereka akan berkultivasi di perguruan tinggi tersebut pada hari itu. Selain tantangan antara Lu Nantian dan Gu Dongliu, pasti ada juga acara lainnya. Kalau tidak, bagaimana mereka bisa memamerkan betapa luar biasanya perguruan tinggi itu?     

Sepertinya mereka tidak akan bertarung saat ini, banyak penonton berpikiran seperti itu. Hubungan antar klan memang sangat rumit. Namun, Qin Li tampaknya ingin memanfaatkan mereka semua selama upacara pembukaan berlangsung dan menggunakannya untuk membuat berita-berita yang menarik untuk perguruan tinggi mereka.     

"Ayo kita pergi," ujar Ye Futian. Dia tidak ingin berada disini. Untuk beberapa alasan, dia benar-benar tidak menyukai Qin Li. Dia ingin menghajar pria itu. Namun, Gu Dongliu mengatakan bahwa Pondok dikenal dengan tindakannya yang beralasan. Dia tidak bisa bertarung sesuka hatinya. Dengan demikian, dia memilih untuk pergi. Kelompoknya berbalik untuk pergi tetapi tatapan mata Luo Junlin masih tertuju pada Ye Futian. Di matanya, hanya ada Ye Futian seorang.     

Kelompok Ye Futian berhenti tidak terlalu jauh dari tempat sebelumnya. Di kejauhan, terdapat satu sosok berpakaian serba hitam. Rambutnya yang berwarna hitam gelap terurai di bahunya. Dia terlihat cukup tampan. Tatapan matanya terlihat sangat serius. Orang-orang seperti bisa takluk olehnya. Meskipun dia tidak mengeluarkan auranya, dia masih mengeluarkan sebuah perasaan mengancam dengan hanya berdiri disana.     

Kelompok Ye Futian terpaksa berhenti ketika melihatnya.     

Ye Wuchen mengerutkan alisnya. Aura pedang mulai muncul di sekelilingnya. Dia bisa merasakan kekuatan mengerikan dari pria itu.     

Liu Feiyang dan Lui Chenyu mengamati sosok pria tersebut. Kedua mata Liu Feiyang berkedip. Bayangan seseorang muncul di benaknya tetapi dia tidak yakin akan dugaannya.     

Sosok berpakaian serba hitam itu mendongak, tatapan matanya tertuju pada Ye Futian. Tatapan matanya seperti mampu menghisap mereka satu demi satu. "Kau yang bernama Ye Futian?" dia bertanya dengan acuh tak acuh.     

"Apa yang kau inginkan?" Ye Futian meliriknya. Dia tidak mengenal pria itu. Begitu pria itu berbicara, Ye Futian seperti bisa melihat kobaran api iblis yang menyala di kedua mata berwarna hitam itu dan terbakar di dalam pikirannya. Pada saat ini, rasanya seperti Energi Spiritual Ye Futian sedang terbakar. Seolah-olah dia sedang terbakar dan kobaran api kegelapan tengah menyelimutinya, mencoba untuk membakarnya.     

"Hati-hati," Liu Feiyang memperingatkan Ye Futian, tampaknya ia mengetahui identitas pria itu. Ketika dia melihat kobaran api kegelapan muncul di kedua mata Ye Futian, hatinya berdegup kencang.     

"Gu Zhiqiu, hentikan," Liu Feiyang berteriak. Ye Futian menutup matanya dan bergegas mundur. Kedua mata pria itu memiliki kekuatan yang mengerikan. Energi Spiritual Ye Futian terluka. Ketika dia mundur, serangan itu menghilang ke dalam benaknya dan dia berhenti. Kedua matanya mulai terbuka dan berkedip ketika dia berusaha memfokuskan pandangannya pada pria itu.     

Dia adalah Gu Zhiqiu, sang Warlock dari Klan Penyihir. Dia menganggap Gu Biyue seperti adik perempuannya sendiri.     

"Di masa depan, aku berharap tidak akan pernah lagi mendengar kata 'pelayan' atau 'pembantu' dari mulutmu, bahkan jika kau berasal dari Pondok," ujar Gu Zhiqiu dengan tenang. Lalu dia pergi meninggalkan kelompok Ye Futian. Dia terlihat begitu tenang seolah-olah tidak ada yang terjadi. Jelas, dia telah memperingatkan Ye Futian, ia melarangnya untuk memanggil Gu Biyue dengan semua sebutan itu.     

Gu Biyue seperti adik perempuannya sendiri. Bagaimana dia bisa membiarkan seseorang menggunakan semua sebutan itu untuk menghina Gu Biyue? Jika Ye Futian tidak bergabung dengan Pondok, dia tidak akan ragu untuk bertindak lebih jauh.     

Ketika menatap punggung pria itu, tatapan aneh terlintas di mata Ye Futian.     

Dia pernah mendengar tentang Witch Requiem dari Klan Penyihir. Selama satu lirikan itu, Gu Zhiqiu seperti menanamkan kobaran api iblis dalam pikiran Ye Futian. Tingkat Plane pria ini jauh lebih tinggi daripada miliknya. Reputasinya sebagai sang Warlock dari Klan Penyihir tidak perlu diragukan lagi!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.