Legenda Futian

Kota Barren, Gunung Cermin



Kota Barren, Gunung Cermin

0Kota Barren adalah pusat dari Dunia Barren Kuno. Kota itu juga merupakan sebuah kota kuno yang paling megah dengan sejarah yang sangat panjang. Semua kultivator hebat dari seluruh Wilayah Barren Timur dikelompokkan di Kota Barren. Tidak peduli betapa berbakatnya orang asing datang di kota itu, mereka tidak berani bertingkah seenaknya sendiri di sini. Kesalahan sekecil apa pun dapat menghina seorang murid dari sebuah pasukan besar dan kemudian mereka bahkan tidak akan tahu bagaimana mereka mati nantinya. Karena itu, para murid dari pasukan terhebat adalah para bintang utama di kota yang mewah ini. Yang lainnya hanyalah pelengkap ketenaran mereka. Para murid pasukan terhebat itu juga sering bertarung di kota itu.     
0

Pada saat ini, sekelompok orang sedang berjalan menyusuri jalanan berbatu. Mereka tampak menonjol dari kerumunan orang di sekitarnya. Satu sosok yang berada di tengah tampak berusia sekitar 17 atau 18 tahun. Dia terlihat sangat tampan dengan senyum yang terus menerus muncul di wajahnya. Senyuman itu sangat efektif dalam menarik perhatian para gadis.     

Di sebelah kirinya terdapat seorang pria berotot. Dia tampak mengintimidasi dan sangat kekar. Dia seperti dipenuhi dengan sebuah kekuatan yang tak ada habisnya. Di sebelah kanannya adalah seorang pemuda yang hanya memiliki satu tangan. Terlihat sebilah pedang tersampir di punggungnya. Tatapan matanya terlihat tajam; dia jelas seorang pendekar pedang yang tangguh.     

Di belakang ketiganya terdapat dua orang gadis. Mereka berdua sangat cantik, terutama gadis yang berada di sebelah kanan. Rambut berwarna peraknya terlihat seperti salju, dan dia sangat cantik seperti seorang peri. Auranya terasa dingin. Sekelompok pria sedang mengikuti di belakang mereka, tampaknya mereka adalah para penjaga.     

Orang yang lewat pasti akan melirik kelompok tersebut, bertanya-tanya apakah mereka adalah para murid dari sejumlah pasukan terhebat di Wilayah Barren Timur. Satu-satunya hal yang menonjol dari kelompok tersebut adalah Elang Angin Hitam. Bagaimana mungkin kelompok yang begitu kuat seperti mereka hanya menunggangi seekor iblis biasa? Monster itu terlihat tidak sesuai dengan kelompok tersebut. Tentu saja, kelompok yang dimaksud adalah Ye Futian dan yang lainnya.     

Loulan Xue telah mengikuti mereka, sesuai perintah dari sang Permaisuri. Dia bahkan tidak membawa orang-orangnya. Ye Futian merasa aneh tapi dia tidak bisa mengatakan apa pun tentang hal itu.     

"Apakah kau menemukan sesuatu?" Ye Futian bertanya pada Lin Yueyao.     

"Ya." Lin Yueyao mengangguk sambil memelototi Ye Futian. Setelah tiba di Kota Barren, Ye Futian menyuruhnya untuk mencari tahu informasi setiap kali suatu peristiwa terjadi. Tampaknya dia telah mengambil peran Yun Qianmo sebagai seorang pelayan setelah Yun Qianmo memutuskan untuk pergi. Hal itu sangat menyebalkan.     

"Tunjukkan jalannya," ujar Ye Futian dengan acuh tak acuh, ia sepertinya tidak melihat tatapan mata Lin Yueyao yang kesal. Kelompok itu naik ke atas punggung Elang Angin Hitam. Elang itu terbang bersama angin dan melakukan perjalanan di udara.     

Terdapat banyak iblis di langit Kota Barren. Mereka semua pergi ke tempat yang berbeda dan tidak saling mengganggu. Kecantikan Lin Yueyao dan Loulan Xue kadang-kadang menarik perhatian beberapa orang tetapi tidak ada yang berani mengganggu mereka.     

Setelah beberapa waktu, mereka telah tiba di pusat kota Barren. Bangunan-bangunan di sini bahkan lebih megah dari kota sebelumnya. Di sini juga terdapat lebih banyak iblis, serta para kultivator kuat. Lin Yueyao tengah memegang sebuah peta dan menunjuk ke suatu tempat. Perlahan-lahan, sebuah gunung yang sangat tinggi muncul dalam penglihatan mereka. Gunung ini berdiri dengan kokoh di pusat kota tersebut tetapi pemandangan tersebut tidak terlihat aneh. Sebaliknya, terdapat sebuah aura suci yang terpancar dari gunung tersebut. Banyak orang menuju ke sana.     

Saat Elang Angin Hitam melanjutkan perjalanan, mereka perlahan mendekati gunung tersebut. Mereka bisa melihat sebuah monumen batu besar berada di depan gunung itu. Monumen itu sangat mencolok dengan tiga kata raksasa diukir di atasnya: Dunia Barren Kuno. Kata-kata ini diukir di atas monumen batu tersebut. Dari sinilah nama tempat ini berasal.     

"Kita sudah sampai," Ye Futian bergumam pada dirinya sendiri.     

Elang Angin Hitam melanjutkan perjalanan ke puncak gunung itu dan mendarat di depan monumen batu sebelumnya. Terdapat banyak orang yang memadati bagian depan dari monumen setinggi lebih dari 100 meter tersebut. Tiga kata itu, yaitu Dunia Barren Kuno, tampaknya memiliki daya tarik tersendiri, membuat siapa pun secara tidak sadar menatapnya. Tidak jauh dari monumen tersebut, terdapat beberapa tangga menuju puncak gunung itu. Banyak orang mendakinya seperti sedang melakukan ziarah.     

"Ayo pergi," ujar Ye Futian. Kemudian dia mengikuti orang-orang dan menaiki tangga batu itu. Dia terus mendaki tangga tersebut hingga ke puncak di mana dia bahkan dapat berdiri sejajar dengan monumen batu yang sebelumnya. Puncak gunung itu terlihat sangat datar seolah puncaknya telah dipotong menjadi dua bagian. Lokasi tersebut adalah sebuah area yang sangat luas dipenuhi dengan berbagai aktivitas dan orang-orang. Ketika Ye Futian dan yang lainnya melangkah ke tempat itu, hembusan takdir menghantam wajah mereka.     

Ye Futian menatap daerah di sekelilingnya dan ia tersentak kaget. Seperti yang baru dia ketahui, Gunung Cermin ini memiliki semua hal yang diinginkan oleh seorang kultivator. Terdapat banyak area yang berbeda di wilayah yang luas ini. Setiap area tampaknya memiliki sebuah peninggalan.     

Beberapa orang terlihat sedang bermain catur. Permainan itu sangat sulit seolah-olah di dalamnya berisi sebuah matriks yang canggih.     

Beberapa orang sedang melukis. Lukisan mereka bisa mampu berkomunikasi dengan langit dan bumi.     

Beberapa orang tengah memainkan alat musik, sementara yang lainnya tampak sedang menulis sesuatu.     

Setiap orang di masing-masing area sedang berkultivasi dan berkomunikasi dengan aura Noble untuk mengumpulkan sebuah takdir.     

*Brak* Pada saat itu, terdengar sebuah suara keras. Ye Futian dapat merasakan sebuah kekuatan yang mengerikan. Dia melihat ke arah sumber suara dan melihat deretan drum. Seseorang memukul drum pertempuran tersebut dengan bersemangat. Saat suara dentuman drum itu terus terdengar tanpa henti, lebih banyak drum yang ikut berbunyi. Suara dentuman itu menciptakan sebuah kekuatan yang bahkan lebih mengerikan dari sebelumnya.     

Terdengar suara ledakan menggelegar lainnya. Ye Futian melihat ke arah lainnya. Terdapat sebuah area yang dipenuhi oleh kilatan petir. Selain itu, terdapat beberapa patung Noble di gunung tersebut. Patung-patung itu mengandung kekuatan dari aura yang mengerikan. Banyak orang berkultivasi di depan patung-patung tersebut. Orang-orang terus menerus berkultivasi dan belajar di setiap area di wilayah yang luas ini. Mereka semua datang dari berbagai pasukan terhebat di Wilayah Barren Timur.     

Puncak gunung ini memiliki sebuah pemandangan yang menakjubkan.     

"Seperti yang diharapkan dari pusat Kota Barren," Ye Futian bergumam. Setiap kultivator dari jenis apa pun bisa mendapatkan sesuatu di sini. Dia perlahan mengalihkan pandangannya dan melihat ke depan. Di kejauhan, terdapat salah satu bagian gunung tersebut yang terlihat halus seperti sebuah cermin. Itu adalah Dinding Batu dari Gunung Cermin yang sangat terkenal di Kota Barren. Misteri di balik dinding tersebut tidak terbatas dan bahkan mampu menguji bakat dari seorang kultivator.     

Berbagai pasukan terhebat menuliskan mantra-mantra kuat di dinding batu tersebut. Ketika seorang kultivator yang kuat pergi ke sana dan mengaktifkan dinding tersebut dengan bantuan aura Noble mereka, pasukan itu dapat melihat peristiwa apa yang terjadi di sini sebelumnya.     

Ye Futian tidak tahu apakah Luo Junlin pernah berkunjung kesini atau tidak tapi di sini, dia bisa menyingkirkan ancaman yang ditimbulkan oleh Luo Junlin.     

"Dinding batu itu tidak hanya memungkinkan orang-orang di Wilayah Barren Timur untuk melihat takdir Noble, dinding itu juga mengandung banyak misteri," ujar Lin Yueyao. "Dinding itu mampu menguji bakat yang dimiliki seseorang. Selain takdir Noble, sebuah fenomena aneh muncul ketika seorang kultivator merasakan kekuatan di dalam dinding tersebut. Gambar dari bayangan para Noble akan muncul di dinding itu. Semakin berbakat seorang kultivator, akan semakin banyak gambar yang muncul."     

Lin Yueyao adalah orang yang mendapatkan informasi tersebut setelah tiba di Kota Barren jadi dia adalah orang yang paling mengerti tentang hal itu. Sudah cukup lama dia merasa kesal tentang hal ini. Bagaimana bisa Ye Futian memerintahnya seperti seorang pelayan? Tetapi ketika dia mengucapkan kata-kata itu, dia sedikit mengantisipasi sesuatu di dalam hatinya. Ketika Luo Junlin menerima takdir Noble, dia telah diterima oleh Kuil Royal Xuan.     

Saat ini, Ye Futian, Yu Sheng, dan Ye Wuchen setidaknya berada di tingkat yang sama dengan Luo Junlin. Ye Wuchen sudah memiliki takdir Noble tingkat menengah selama pertempuran di Istana Loulan beberapa bulan yang lalu.     

Jika ketiganya akan menampilkan bakat mereka di Dinding Batu Gunung Cermin dan dilihat oleh pasukan terhebat yang berada disini, dia bahkan tidak bisa membayangkan seperti apa Kerajaan Cangye nantinya. Ketiganya akan diterima oleh pasukan terhebat. Hal itu tidak dapat disangkal lagi.     

Memikirkan bagaimana semua kaisar pergi untuk memberi selamat kepada Luo Junlin ketika dia diterima oleh Kuil Royal Xuan, Lin Yueyao mulai mengantisipasi apa yang mungkin terjadi di Kerajaan Cangye. Seperti apa ekspresi Kaisar Luo saat hal itu terjadi?     

Kaisar Ye dari Kerajaan Cangye telah melakukan banyak hal untuk Ye Futian. Dia bahkan rela berperang dengan Kaisar Luo. Dia pasti sangat bangga dengan kemampuannya memprediksi masa depan.     

Saat memikirkan hal ini, tatapan mata Lin Yueyao tertuju pada Ye Futian. Sambil tersenyum, dia berkata, "Apakah kau tidak ingin pamer saat ini?"     

"Bukankah kita harus bersikap merendah?" Ye Futian menjawab dengan acuh tak acuh.     

Lin Yueyao terlihat cemberut. Sejak kapan orang ini bersikap merendah?     

"Ada begitu banyak takdir Noble di gunung ini. Kita tidak boleh menyia-nyiakannya." Ye Futian melihat ke sekelilingnya dan tersenyum cerah. Baginya, semua peninggalan ini sedang memberikan takdir Noble secara gratis padanya.     

Mata Lin Yueyao bercahaya. Dia terdiam. Dia tidak tahu di tingkat apa takdir Noble milik Ye Futian sekarang, tetapi jika Ye Wuchen berada di tingkat menengah, Ye Futian seharusnya tidak lebih rendah dari itu. Dia telah menerima dua buku berharga di Peninggalan Loulan. Dia juga telah mengambil buku paling berharga di seluruh wilayah Bangsa Loulan Kuno. Dia mungkin telah menerima takdir yang sangat kuat.     

"Baiklah, semuanya silahkan memilih area yang paling cocok untuk kalian." Ye Futian tersenyum, dan semua orang mengangguk.     

Ye Wuchen berjalan menuju ke suatu tempat. Sesaat kemudian, dia tiba di depan sebuah matriks pedang. Matriks pedang itu sangat mengerikan dan di dalamnya berisi sebuah aura pedang yang tak ada habisnya. Tidak ada yang berani sembarangan masuk ke dalamnya. Namun, ada seseorang yang sedang duduk di dalam matriks itu dengan tenang. Dia membiarkan aura pedang tanpa akhir itu melewati tubunhnya. Dia menuntun pedang itu ke dalam dirinya dan berkultivasi. Sebuah aura pedang yang mengejutkan mengalir di tubuhnya.     

"Tampaknya," seseorang di sampingnya berkata, "Semua murid dari Klan Pedang Fuyun yang memasuki Dunia Barren Kuno untuk berlatih akan datang ke sini untuk membuat pedang tersebut menguji tubuh mereka. Tidak ada yang pernah gagal. Li Daoqing adalah salah satu kebanggaan dari klan itu. Dia jelas tidak akan gagal. Rupanya, saudaranya yang bernama Li Daoyun juga sama hebatnya."     

Mata Ye Wuchen seketika bercahaya dan menatap pemuda yang berada di dalam matriks pedang itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.