Legenda Futian

Sangat Disukai



Sangat Disukai

0Ye Wuchen berdiri di udara. Aura pedang mengalir di tubuhnya; matanya menatap Du Guleng.     
0

Qian Yang memiliki takdir Noble dan berada di tingkat puncak Dharma Plane. Bahkan tanpa menggunakan alat ritual, dia masih bisa melawan Ye Wuchen. Tetapi, karena Du Guleng, Qian Yang meninggal sebelum dia bisa mengeluarkan kemampuan sejatinya. Dia meninggal secara terpaksa dan tidak adil. Tentu saja, Ye Wuchen tidak mengasihaninya. Dia hanya merasa bahwa Du Guleng adalah seseorang yang sangat kejam. Dia telah menikam Qian Yang tanpa ragu-ragu saat Qian Yang sedang melawan Ye Wuchen.     

Dan Ye Wuchen harus mengakui bahwa kata-katanya sangat masuk akal. Setelah peninggalan Loulan runtuh, semua orang telah pergi. Tidak ada yang tahu bahwa kelompok Ye Futian dan Qian Yang tetap berada di istana tersebut. Selama orang-orang di Bangsa Loulan Kuno membantu untuk merahasiakannya, tidak akan ada yang tahu tentang kejadian ini. Ye Futian juga telah meminta tolong Sang Virgin untuk merahasiakan kejadian ini. Berita ini tidak akan menyebar, itulah sebabnya dia berani melakukannya.     

Tetapi jika kelompok Qian Yang lenyap secara tiba-tiba, daerah Qianmeng pasti akan menyelidiki dan menemukan beberapa hal yang mencurigakan. Jika Du Guleng bisa bekerja sama dan menyalahkannya pada Kota Barren, rencana ini akan menjadi lebih sempurna. Mengenai cara untuk merahasiakannya, Du Guleng pasti punya taktik tersendiri jika dia memutuskan untuk melakukan hal ini.     

"Yun Qianmo bisa merusak segalanya," ujar Ye Wuchen. Yun Qianmo mengetahui tentang persaingan kedua kelompok tersebut.     

Sebenarnya, jika dia membunuh Qian Yang, dia tidak takut akan balas dendam dari Dunia Barren Kuno. Daerah Qianmeng tidak akan mampu melakukannya. Dia hanya takut bahwa mereka akan melampiaskan amarah mereka pada Kerajaan Cangye.     

"Karena Yun Qianmo telah setuju untuk menjadi pelayanmu, sudah jelas bahwa dia sangat ambisius. Guruku hanya memiliki seorang putra. Setelah kematian Qian Yang, sangat mungkin bahwa aku akan mewarisi posisi sebagai seorang raja. Dengan kematian Zhao Han, jika Yun Qianmo mau bersekutu denganku, dia mungkin akan diangkat sebagai petinggi dari Klan Pedang," ujar Du Guleng. "Dia cerdas, dan aku lebih meyakinkan daripada kedua orang lainnya."     

Du Guleng mampu menyelesaikan Tiga Belas Langkah Kematian di Gua Noble. Bakatnya tak terbantahkan lagi.     

Ye Wuchen terdiam, dan aura pedangnya menghilang. "Kau lebih baik benar-benar melakukan apa yang kau katakan barusan."     

"Tentu saja aku tahu apa yang harus dilakukan," ujar Du Guleng. "Dengan hadirnya kultivator berbakat seperti kalian bertiga, aku tidak ingin menjadi musuh kalian bahkan jika aku menjadi penguasa daerah Qianmeng nantinya."     

Dia telah menyaksikan bakat mereka di Gua Noble. Dia tidak bisa membunuh mereka; dia-lah yang akan mati jika berani melawan mereka. Kematian Qian Yang dan yang lainnya hari ini adalah bukti nyata betapa luar biasa-nya bakat mereka.     

Qian Yang ingin memanfaatkan Ye Futian tetapi ia malah bertemu ajalnya.     

Sebagai seorang yatim piatu, kehidupan Du Guleng jauh lebih sulit daripada Qian Yang. Dia lebih kejam dan tahu bagaimana cara membaca situasi. Jika tidak, dia tidak akan bertahan sampai sekarang.     

"Pergilah," ujar Ye Wuchen. Dia harus mengakui bahwa dia telah diyakinkan oleh Du Guleng dan merekrut Yun Qianmo benar-benar sebuah kesalahan yang fatal. Du Guleng memang yang paling pantas untuk mengatasi masalah Yun Qianmo.     

"Selamat tinggal." Du Guleng berbalik dan pergi. Tidak ada yang menghentikannya.     

Setelah dia pergi, Loulan Xue muncul. Ye Futian dan Yu Sheng juga datang. Ye Futian tidak turun tangan karena dia percaya bahwa Ye Wuchen akan mampu mengatasi kelompok Qian Yang.     

"Dia tidak mengatakan apa-apa sebelumnya," ujar Yu Sheng. Dari kelima orang tersebut, Du Guleng adalah yang paling jarang menarik perhatian. Meskipun bakatnya sama dengan Qian Yang, sangat mudah untuk mengabaikan kehadirannya.     

"Orang seperti itu adalah yang paling berbahaya," ujar Ye Futian. "Virgin, bisakah anda membantu saya?" dia bertanya pada Loulan Xue.     

"Bantuan seperti apa?" Loulan Xue menatapnya.     

"Tolong bantu saya dengan mengirim beberapa orang ke Kota Qianmeng untuk mengawasi mereka," ujar Ye Futian. Dia kini terlibat dengan Du Guleng, tetapi dia masih harus berhati-hati. Dia harus melihat apakah Du Guleng berhasil menjaga rahasia ini atau tidak. Berita kematian Qian Yang akan menyebar ke Kota Qianmeng cepat atau lambat. Lalu mereka akan mengetahui situasi yang terjadi saat ini.     

"Baiklah." Loulan Xue mengerti maksud dari permintaan Ye Futian. Dia mengangguk.     

"Kita akan berkultivasi sebentar dan menunggu berita dari mereka. Lalu kita akan menuju Kota Barren," kata Ye Futian kepada yang lainnya. Tentu saja, tidak ada yang menentang perintah tersebut.     

Kota Barren adalah pusat dari Wilayah Barren Timur. Daerah di sekitarnya adalah pintu masuk ke berbagai pasukan di Wilayah Barren Timur. Mereka semua berkuasa atas satu wilayah bagian dan saling bertarung di dalam Kota Barren. Akan ada banyak kultivator kuat di sana, seperti yang ada di Bangsa Loulan Kuno.     

Kota ini mungkin adalah pemberhentian terakhir di Dunia Barren Kuno. Setelah melakukan perjalanan ke Kota Barren, mereka akan pergi. Di sana, Ye Futian akan mencoba untuk menyingkirkan ancaman dari Luo Junlin yang bergabung dengan Kuil Royal Xuan.     

…     

Beberapa bulan kemudian, Ye Xiao kembali ke istana Cangye dengan beberapa kultivator kuat yang melindunginya.     

Ketika Kaisar Ye membawa mereka ke Dunia Barren Kuno, sang kaisar telah mengirim para kultivator kuat untuk menjaga mereka. Semua orang mengetahui tentang keinginan Kaisar Luo untuk membunuh Ye Futian. Dia telah menyatakan tekadnya di Perjamuan Tingfeng. Jika Kaisar Luo tidak berencana untuk tampil habis-habisan, dia tidak akan bertindak secara pribadi. Namun, Kaisar Ye masih harus berhati-hati. Karena itulah, ia menempatkan beberapa kultivator kuat di gerbang menuju Dunia Barren Kuno tersebut.     

Ditambah lagi, situasi perang antara Cangye dan Nandou telah meningkat secara drastis. Kaisar Ye selalu memperhatikan pergerakan Kaisar Luo.     

Karena Ye Xiao telah kembali, Kaisar Ye jelas pergi untuk menemuinya. Saat ini, para kultivator berbakat dari Perguruan Tinggi Cangye juga memasuki istana bersama Ye Xiao.     

"Bagaimana perjalan kalian?" Kaisar Ye bertanya, memandangi kelompok tersebut.     

"Dunia Barren Kuno dipenuhi dengan kultivator berbakat dan kebanggaan dari berbagai wilayah. Sekarang aku tahu betapa besarnya dunia ini. Kerajaan Cangye juga memiliki banyak kultivator berbakat, tetapi mereka tidak ada apa-apanya di sana." Ye Xiao menghela nafas. "Ayah, aku harus berusaha lebih keras."     

"Baguslah kalau kau menyadari hal itu." Kaisar Ye mengangguk. Tampaknya dia belum menerima takdir Noble. Luo Junlin benar-benar berbakat sehingga mampu mendapatkannya. "Bagaimana dengan Futian dan Wuchen? Apakah mereka tidak kembali?" Dia bertanya.     

Mendengar pertanyaan itu, Ye Xiao mengerutkan alisnya. Dia mulai berbicara tetapi kemudian berhenti. Melihat ekspresinya, Kaisar Ye bertanya, "Berbicaralah dengan jelas."     

"Ayah, Ye Futian tetap saja adalah orang asing bagi Cangye. Tidak peduli betapa berbakatnya dia, bukankah ayah telah membawa masalah ke dalam Cangye?" Ye Xiao bertanya pada Kaisar Ye. "Di Dunia Barren Kuno, dia tidak menghormatiku hanya karena bakat yang dimilikinya dan ia tidak mau bepergian denganku. Ye Wuchen juga seorang kebanggaan dari perjamuan Fenghua, dan keduanya menjadi semakin akrab sementara aku malah terasingkan dari mereka."     

Mata Kaisar Ye terbelalak. Dia melirik yang lainnya. Mereka semua terdiam seolah-olah menyetujui kata-kata Ye Xiao.     

"Aku mengerti. Sekarang beristirahatlah," kata Kaisar Ye dengan ekspresi datar.     

"Baik." Ye Xiao mengangguk dan pergi dari hadapan sang kaisar.     

"Panggil Ye Danchen dan Ye Lingxi kemari," Kaisar Ye berkata kepada penjaganya setelah Ye Xiao pergi. Setelah beberapa saat, mereka tiba di hadapannya.     

Kaisar Ye melihat mereka dan mengulangi apa yang telah dikatakan oleh Ye Xiao. Lalu dia bertanya, "Bagaimana menurutmu?"     

"Ye Futian memang suka membanggakan diri, tapi dia tidak seperti itu. Terlepas dari apakah kakak adalah seorang pangeran, dia berhutang budi pada ayah dan dia tidak akan melakukan hal seperti itu," ujar Ye Danchen.     

"Aku setuju. Di Perjamuan Fenghua, Ye Futian meminta agar cedera gurunya disembuhkan sementara Yu Sheng meminta agar gurunya ditemukan. Kemudian, mereka semua berusaha untuk menampilkan yang terbaik di Perjamuan Tingfeng di Negeri Nandou," ujar Ye Lingxi. "Ayah, kau tidak akan memperlakukannya dengan begitu baik jika bukan karena alasan-alasan tersebut, betul?"     

Perlakuan Kaisar Ye terhadap Ye Futian bisa dibilang sempurna. Dia telah menerima Hua Jieyu sebagai seorang putri baptis-nya dan secara terus terang menyatakan perang dengan Kaisar Luo karena Ye Futian, yang mengarah ke perang sesungguhnya, meskipun Luo Junlin telah diterima oleh sebuah pasukan dari Wilayah Barren Timur.     

Jika Kaisar Ye hanya menghargai Ye Futian karena bakatnya dan dia ternyata tidak berperasaan, apa yang bisa dia lakukan jika Kerajaan Cangye dalam bahaya?     

"Jadi kalian berdua mengira bahwa Ye Xiao telah berbohong?" Kaisar Ye bertanya.     

Ye Danchen terlihat menunduk. Ye Lingxi juga terdiam. Bagaimanapun juga, ini adalah topik yang sensitif.     

"Jika itu masalahnya, Ye Xiao pasti telah melakukan sesuatu yang membuat Ye Futian membencinya," ujar Kaisar Ye dengan suara pelan. Jika tidak, Ye Xiao tidak perlu melapor dan menyinggung Ye Futian. Ye Xiao tidak akan mengadu padanya kecuali jika sesuatu terjadi di antara mereka.     

Selain itu, Ye Xiao berkultivasi di Perguruan Tinggi Cangye. Sangat wajar bagi mereka untuk berteman dekat tetapi jika mereka sama-sama berbohong pada sang kaisar...     

Pada saat itu, seseorang di luar memanggil, "Yang Mulia, Puteri Jieyu meminta izin untuk masuk."     

"Biarkan Jieyu masuk," ujar Kaisar Ye. Dia melihat ke luar dan menyaksikan Hua Jieyu berjalan memasuki ruangannya.     

Hua Jieyu terlihat sangat cantik dan elegan seperti biasanya. Sikapnya juga menjadi semakin luar biasa. Kaisar Ye mengetahui bahwa Hua Jieyu telah berkultivasi dengan sang penasihat kekaisaran dan dia memiliki banyak perubahan fisik. Tingkat kultivasinya juga meningkat cukup banyak.     

"Ayah baptis," Hua Jieyu menyapa, sambil membungkuk hormat.     

"Jieyu, aku sudah mengatakan bahwa kau tidak perlu membungkuk hormat layaknya orang asing. Futian bahkan tidak sesopan dirimu," ujar Kaisar Ye sambil tersenyum.     

"Ayah baptis, saya mendengar bahwa sang pangeran telah kembali," ujar Hua Jieyu.     

Sang Kaisar terkekeh. "Apakah kau datang kemari untuk mendengar berita tentang Futian?"     

"Ya." Hua Jieyu mengangguk.     

"Ye Futian tidak kembali dengan Ye Xiao. Dia pasti masih berada di Dunia Barren Kuno. Ye Xiao tidak pandai berkultivasi, jadi dia kembali lebih awal," ujar Kaisar Ye.     

"Ayah baptis, saya ingin pergi ke Dunia Barren Kuno." Hua Jieyu menatap ke arah Kaisar Ye dengan matanya yang indah.     

"Tidak. Meskipun kemampuanmu sudah sangat meningkat, kau masih berada di Dharma Plane Tingkat Kedua."     

"Dia bahkan pergi sebelum memasuki Dharma Plane," ujar Hua Jieyu. "Ditambah lagi, saya tidak bisa masuk ke tingkat ketiga. Saya juga ingin menguji diri saya sendiri di Dunia Barren Kuno."     

Kaisar Ye menatap mata Hua Jieyu dan mengangguk. "Baiklah. Danchen dan Lingxi akan pergi bersamamu. Selain itu, aku akan mengirimkan beberapa orang untuk melindungimu. Jangan membuat masalah di Dunia Barren Kuno."     

"Terima kasih, ayah baptis." Hua Jieyu tersenyum dan mengangguk. Dia segera pergi meninggalkan ruangan tersebut.     

Setelah mengetahui bahwa Jieyu akan memasuki Dunia Barren Kuno, Hua Fengliu segera menolaknya. "Jieyu, Futian benar-benar pintar. Kau tidak perlu khawatir."     

"Aku benar-benar khawatir," ujar Hua Jieyu. "Ini sudah terlalu lama, tetapi dia tidak kembali untuk menemuiku."     

Melihat ekspresi Hua Jieyu, Hua Fengliu tiba-tiba mengerti perasaan putrinya. Dia berkata, "Jieyu, Futian memang terlihat seperti seorang playboy, tapi dia tidak akan berani bertindak macam-macam. Jangan khawatir."     

"Aku mempercayainya, tetapi tidak bagi gadis lainnya," gumam Hua Jieyu. "Bocah itu sangat jahat. Dia benar-benar mudah disukai oleh gadis lain."     

Hua Fengliu tidak bisa menjawabnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.