Legenda Futian

Kuburan Para Prajurit



Kuburan Para Prajurit

0Tatapan mata Ye Futian tampaknya mampu menembus kabut tebal tersebut. Ketika ia mampu melihat apa yang ada di balik kabut, Ye Futian akhirnya melihat peristiwa yang sedang berlangsung. Ekspresinya berubah drastis sebelum ia berteriak, "Awas!" Dia baru saja berbicara ketika puluhan ribu anak panah melesat di udara langsung ke arah mereka seperti sebuah hujan meteor, menutupi keseluruhan langit di atas mereka. Dalam sekejap, orang-orang mulai terbang ke udara satu per satu.     
0

Di sebelah Qian Yang, Zhao Han, Shi Tong, dan yang lainnya melangkah maju. Sebuah aura pedang menembus udara saat sebuah kapak besar diayunkan ke depan dan menghancurkan gelombang anak panah yang menyerang ke arah mereka.     

"Ayo pergi," seru Qian Yang sebelum dia berlari ke depan. Para kultivator dari kelompok lainnya juga mempercepat gerakannya, mereka bergerak dengan kecepatan cahaya.     

Di depan Ye Futian, Elang Angin Hitam mengepakkan sayapnya yang besar, menciptakan hembusan angin yang mendorong anak panah yang menyerang mereka. Pada saat yang sama, elang itu membawa Ye Futian dan yang lainnya menuju gerbang yang berada di depan. Mereka berhasil melewati kabut itu dan masuk ke dalam peninggalan. Mereka bertemu dengan sebuah pasukan besar berbaju pelindung baja yang sepertinya jumlah mereka tidak ada habisnya dari tempat kelompok Ye Futian melihat.     

"Ayo pergi ke Kuburan Para Prajurit," sebuah suara tiba-tiba berbicara. Suara itu datang dari seorang pemuda yang tampak serius di sebelah Sang Virgin. Mata Ye Futian terlihat bersemangat dan dia memerintahkan Elang Angin Hitam untuk mengikuti di belakang Sang Virgin dan kelompoknya. Sudah jelas bahwa ini bukan pertama kalinya mereka berada di peninggalan ini.     

Apa itu Kuburan Para Prajurit? Pasukan tak berbatas yang baru saja mereka lihat tidak terdiri dari orang-orang yang nyata, tetapi seolah-olah mereka hidup karena mereka ingin memulai sebuah serangan.     

*BOOM!* Sebuah kekuatan energi yang mengerikan menyelimuti daerah itu. Pasukan yang berada di bawah menyerang mereka dengan menggunakan sihir. Serangan mereka ditujukan langsung pada kelompok-kelompok di udara. Virgin Loulan Xue melihat ke bawah dengan matanya yang berwarna perak. Sebuah cahaya mengerikan yang dipancarkan dari kedua matanya menyegel semua anak panah yang menyerang mereka di dalam es saat mereka terbang ke langit.     

Di sisi Ye Futian, Elang Angin Hitam terus mengeluarkan serangan Pisau Angin ke arah pasukan tersebut. Namun, pasukan itu tampaknya memiliki persediaan panah yang tidak terbatas. Yun Qianmo turun dari langit untuk mengeluarkan guyuran hujan pedang. Sebuah cahaya bersinar dari Pisau Angin tersebut saat pedang-pedang itu menghujani mereka, menciptakan medan perlindungan di daerah sekitarnya untuk membantu Elang Angin Hitam terus melaju.     

"Sebuah kota kuno." Ye Futian mengangkat kepalanya untuk melihat ke depan. Peninggalan Loulan ternyata adalah sebuah kota kuno yang misterius. Terlebih lagi, sepertinya seluruh kota dibangun untuk membentuk sebuah matriks yang kuat. Sambil melanjutkan perjalanan mereka, Ye Futian memperhatikan bahwa kota di bawah ini dipenuhi dengan orang. Terdapat kultivator kuat di mana-mana.     

"Ini adalah matriks," ujar Ye Futian, terlebih lagi matriks ini sangat kuat. Matriks tersebut menutupi seluruh kota tersebut. Saat memasuki kota, mereka juga masuk ke dalam matriks itu.     

Ye Futian mengamati kerumunan orang di bawah mereka. Pasukan yang berbaju pelindung perak memancarkan sebuah aura dari Dharma Plane tingkat rendah. Namun, di antara mereka yang berbaju pelindung perak, terdapat beberapa jenderal yang mengenakan baju pelindung emas. Aura yang mereka pancarkan adalah aura Dharma Plane tingkat menengah. Matriks besar itu telah memisahkan pasukan di kota kuno ini sesuai dengan tingkat Plane dari kultivasi.     

Loulan Xue memimpin jalan ketika semua orang mengikutinya dari belakang. Mereka bergerak sangat cepat tetapi itu tidak menghentikan pasukan di bawah mereka yang setiap saat akan menyerang ke arah langit. Namun, di antara orang-orang yang memasuki peninggalan, hanya Ye Futian dan teman-temannya yang berada di Dharma Plane tingkat rendah. Yang lainnya adalah para kultivator Dharma Plane tingkat atas. Tentu saja, pasukan yang berada di bawah tidak dapat menghentikan mereka untuk terus bergerak maju. Meskipun demikian, Ye Futian memperkirakan akan ada keberadaan sebuah kekuatan yang lebih hebat di situs bersejarah ini.     

Setelah beberapa saat, mereka tiba di sebuah lokasi yang dijaga oleh para jenderal berbaju pelindung emas. Bahkan ada beberapa orang yang mengenakan baju pelindung emas-merah jambu. Aura mereka membuat orang lain tahu bahwa mereka berasal dari Dharma Plane tingkat tinggi.     

"Bunuh mereka." Di samping Loulan Xue, pemuda yang berwajah serius itu memimpin orang-orangnya ke depan. Realisasi Dharma muncul di belakangnya lalu muncul sebuah badai angin. Dari badai itu, muncul tombak yang tak terhitung jumlahnya, menewaskan para jenderal yang mengenakan baju pelindung itu. Yang lainnya bergabung dalam pertarungan itu dan dalam sekejap mata, seluruh area tersebut berantakan. Dengan sangat cepat, mereka telah membunuh semua orang yang menjaga lokasi tersebut.     

Di depan, muncul sebuah menara kokoh. Menara itu memancarkan sebuah aura yang penuh misteri. Semua peralatan ritual melayang di udara di sekitar menara itu.     

Kuburan Para Prajurit. Mata Ye Futian menjadi berbinar. Apakah menara ini yang disebut dengan Kuburan Para Prajurit?     

"Selama kalian bisa membawa peralatan ritual itu bersamamu, peralatan itu akan menjadi milik kalian," ujar Loulan Xue. Tempat itu adalah sebuah area yang luas dimana peralatan itu tersebar. Semua orang memandang sekitarnya terutama pada benda-benda yang bersinar, bersiap untuk menentukkan pilihan mereka. Rumor mengatakan bahwa sangat sulit untuk mengambil peralatan dari Peninggalan Loulan. Bahkan jika mereka tepat di depan mata kalian, kalian tidak bisa dengan mudah membawanya bersama kalian.     

Peralatan ini mengandung Aura Noble, sehingga akan membutuhkan seorang individu yang memiliki aura yang cukup bagi mereka sendiri.     

Zhao Han menuju ke arah sebilah pedang tertentu. Pedang itu bersinar dengan cahaya berwarna keemasan, membuat bilahnya tampak sangat tajam. Orang bahkan bisa melihat bayangan mereka sendiri pada bilah pedang tersebut.     

"Milikku," ujar Zhao Han. Ia mengeluarkan sebuah kekuatan aura pedang yang mengerikan, lalu ia berjalan ke arah pedang itu. Dia mengulurkan tangannya untuk meraih pedang tersebut. Namun kemudian, pedang itu meledak dengan sebuah kekuatan pedang yang mengejutkan dan kekuatan penghancur dari aura pedang itu sendiri. Dalam hitungan detik, kekuatan yang kuat itu telah mendorong tubuh Zhao Han mundur bersama dengan sebuah erangan kesakitan. Mulutnya mengeluarkan darah dan wajahnya terlihat pucat.     

Mata semua orang tertuju padanya. Peralatan ritual di Peninggalan Loulan tidak mudah untuk diperoleh. Jika peralatan tersebut dapat diambil semudah itu, peralatan di peninggalan sejarah ini pasti sudah lama menghilang.     

"Apa yang terjadi?" Qian Yang bertanya pada Zhao Han. Meskipun dia sudah melakukan penelitian sebelumnya, ini juga pertama kalinya dia berada di Peninggalan Loulan.     

"Pedang itu tampaknya memiliki pikirannya sendiri. Pedang itu memukul mundur saya," ujar Zhao Han yang berwajah pucat.     

Di belakang mereka, mata Ye Futian mengamati setiap peralatan ritual yang ada disana. Dengan mengaktifkan Meditasi Kebebasan, dia bisa melihat sebuah kekuatan aura yang menakutkan di setiap peralatan tersebut. Hal itu tampak seolah-olah kekuatan itu terkunci di dalam peralatan tersebut. Kekuatan aura ini kemungkinan besar adalah aura Noble.     

Sosok lainnya bergerak maju. Dia adalah seorang kultivator dari Klan Gunung Yunxiao. Saat dia melangkah maju, seluruh tubuhnya bermandikan sebuah cahaya petir. Ketika ia mengulurkan tangannya, terlihat bahkan tangannya membawa sebuah kekuatan yang menakutkan dari petir. Telapak tangannya memegang sebuah palu petir yang bersinar dengan cahaya berwarna dominan emas kemerahan.     

Sebuah kekuatan petir meledak di udara. Lalu, kekuatan petir di telapak tangan kultivator itu menekan kekuatan dari alat ritual tersebut.     

Saat itu, kekuatan tersebut mengikuti lengkungan lengan kultivator itu dan bergegas masuk ke dalam tubuhnya. Aura yang mengerikan dari alat itu berbenturan dengan aura yang ada di tubuhnya. Kemudian terdengar suara erangan dari kultivator yang berkultivasi di elemen petir itu. Dia tersambar oleh petir dan terpanggang hingga berwarna hitam pekat. Kultivator dari Klan Gunung Yunxiao ini mengalami hasil yang menyedihkan ini dan jatuh ke tanah dari atas langit.     

Orang-orang melangkah maju untuk mencoba upaya mereka sendiri satu per satu tetapi tidak ada yang berhasil.     

Situs sejarah kuno ini sudah ada sejak lama, tetapi semua peralatan ritual itu masih ada di sana. Ini berarti bahwa tidak ada satu orang pun yang dapat mengambil peralatan tersebut dari Peninggalan Loulan. Hal itu adalah sebuah tugas yang mustahil untuk diselesaikan.     

Loulan Xue menyaksikan semua yang terjadi dengan tenang. Apakah aura Noble yang disegel dalam peralatan ritual itu masih tidak dapat menemukan siapa penerus mereka?     

"Ye Futian, kau tidak mencobanya?" Qian Yang bertanya dan matanya tertuju pada Ye Futian.     

"Setelah anda, Tuan Muda." Qian Yang melangkah maju. Takdir dari tubuhnya meledak, tingginya mencapai sepuluh kaki di atasnya. Aura Noble miliknya menarik perhatian semua orang di sekitar.     

"Tuan Muda Qian pasti akan dapat mengambil salah satu peralatan itu," ujar Zhao Han.     

"Aku akan mencobanya dulu." Qian Yang berbicara. Dia bergerak ke arah sebilah pedang emas yang berusaha diambil oleh Zhao Han sebelumnya. Takdir Noble terbentuk menjadi seekor naga, berputar di sekitar tubuhnya dan cakar tajamnya mencapai gagang pedang tersebut.     

Sebuah kekuatan dari aura pedang yang mengerikan meledak dari pedang itu, mengabaikan kekuatan takdir di depannya. Aura itu langsung memasuki pikiran Qian Yang. Takdirnya kembali ke tubuhnya. Aura yang membentuk takdir Noble-nya sangatlah kuat. Sambil menutup matanya, aura miliknya bertarung melawan aura pedang itu di pikirannya.     

Kedua pihak tersebut terlibat dalam sebuah pertarungan tak berbentuk. Aura pedang itu mengalir di luar tubuh Qian Yang, menciptakan sebuah suara melengking tajam saat aura pedang itu bertarung melawan kekuatan auranya.     

Zhao Han dan yang lainnya memusatkan perhatian mereka pada Qian Yang. Hanya beberapa saat kemudian, dahi Qian Yang sudah basah kuyup. Keringat mengalir di wajahnya seperti sebuah air terjun tanpa akhir.     

*WHOOSH* Sebuah kekuatan dari aura pedang itu menerjang dengan cepat. Qian Yang terdorong ke belakang dan aura pedang itu menghilang, kembali ke pedang tersebut. Sebuah suara berbicara segera setelahnya, "Masih kurang akan sesuatu."     

Mendengar suara tersebut, mata semua orang melebar dan melihat ke arah pedang itu. Mungkinkah pedang tersebut yang membuat suara seperti itu? Siapa yang berbicara sebelumnya?     

Wajah Qian Yang bermandikan keringat dan dia menjadi pucat seperti hantu. Dia sebenarnya telah gagal. "Aku tidak bisa menang melawan aura Noble dalam pedang itu. Peralatan ritual di Kuburan Para Prajurit ini sedang memilih penerusnya," ujar Qian Yang dengan ekspresi kelelahan. Peralatan itu memiliki sebuah kehidupan, kehidupan dari pemilik aslinya. Aura Noble mereka tidak hancur dan disegel di situs bersejarah ini, untuk hidup dalam peralatan yang mereka miliki ketika mereka hidup.     

Pedang dan aura Noble itu akan datang sebagai satu kesatuan. Aura itu tidak akan pernah hancur. Dengan demikian, seseorang harus mendapatkan sebuah pengakuan akan aura Noble dari dalam peralatan tersebut sebelum mampu mengendalikan peralatan ritual itu.     

Ye Futian mengamati dengan diam. Dia juga menyimpulkan bahwa peralatan di Kuburan Para Prajurit memilih penerusnya sendiri, seperti yang dikatakan oleh Qian Yang.     

"Aku akan mencobanya," ujar Ye Futian. Dia berjalan maju dan menatap sebuah tongkat api. Semakin dekat, sebuah kobaran api menyala di telapak tangannya saat dia meraih tongkat tersebut.     

Seorang kultivator Dharma Plane tingkat pertama? Semua orang memandang Ye Futian dengan kaget. Dia adalah pemuda yang berjalan dan berdiri berdampingan dengan Sang Virgin tempo hari yang lalu. Tidak ada yang mengira tingkat kultivasinya begitu rendah.     

Saat telapak tangan Ye Futian menggenggam tongkat api itu, sebuah kekuatan aura api yang mengerikan memasuki pikirannya. Hal itu seolah-olah kekuatan dari aura api yang mengerikan itu ingin membakarnya habis-habisan. Ye Futian segera melepaskannya dan mengambil langkah mundur. Dia menatap ke arah tongkat api di depannya.     

"Di mana Sang Virgin Loulan?" tanya suara yang tiba-tiba muncul. Loulan Xue melangkah maju dan akhirnya berbicara, "Disini." Saat itu, sebuah penampakan yang dibentuk oleh sebuah aura muncul di sebelah tongkat api itu. Sosok itu dikelilingi oleh kobaran api. Tatapan semua orang tampak terkejut pada kemunculannya yang tiba-tiba.     

"Ini sudah di luar kendali. Kau bahkan membiarkan para kultivator Dharma Plane tingkat pertama masuk ke dalam peninggalan sebagai penantang peralatan ritual?" penampakan yang berapi-api itu bertanya pada Sang Virgin Loulan. Dia jelas merasa sangat tidak puas.     

Loulan Xue melirik ke arah Ye Futian dengan cepat. Dia tidak tahu bahwa dia berada dalam tingkat kultivasi yang begitu rendah.     

"Apakah kemampuan setiap generasi selalu menurun setiap kali mereka berkunjung? Apakah ada orang lainnya yang ingin mencoba?" Sosok itu memandang sekeliling ruangan pada yang lainnya. Aura dari kultivator Dharma Plane tingkat pertama tidak akan pernah bisa melampaui auranya. Bahkan para kultivator Dharma Plane tingkat atas nyaris tidak bisa mengatasinya sama sekali!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.