Legenda Futian

Cerewet



Cerewet

Ye Futian melihat ke arah sosok itu, ia merasa sedikit tertekan. Dia dipandang rendah oleh sisa-sisa dari aura pemilik peralatan ritual itu.     

"Jika itu masalahnya, aku tidak akan mengganggumu," ujar Ye Futian sambil tersenyum dan berjalan pergi.     

"Aku akan melakukannya," sebuah suara berkata saat itu. Seseorang berjalan ke depan. Dia adalah seorang kultivator kuat dari Klan Yan yang berspesialisasi dalam elemen api. Dia saat ini bermandikan kobaran api, dan sebuah tanda api menyala di antara matanya. Dia meraih tongkat api yang berada di depannya. Sosok api itu kembali ke dalam tongkat tersebut. Pada saat itu, hembusan api yang mengerikan tiba-tiba meledak.     

Tanda api yang terletak di antara alis kultivator dari Klan Yan tampak menyala dan berubah menjadi sebuah aura api yang kuat. Aura itu di berada di tingkat Noble. Energi Spiritual Qi di sekitarnya menerjang ke tanda itu. Energi itu bersinar semakin terang seperti sebuah zona api.     

Kedua kekuatan itu saling berhadapan satu dengan yang lain, namun tidak ada yang menang ataupun kalah. Setelah beberapa lama, sebuah suara yang terdengar malas berkata, "Aku akan langsung memilihmu. Aku tidak mau menunggu lebih lama lagi. Aku harap kau tidak akan mempermalukanku ketika menggunakan alat ritual ini. Aku akan menemanimu dalam beberapa hari terakhir di Peninggalan ini. Berapa banyak aura api yang bisa kau warisi sepenuhnya terserah padamu. Begitu keluar dari lokasi peninggalan ini, kau hanya bisa menggunakan kemampuanmu sendiri untuk mengaktifkan kekuatan di dalam alat ini."     

"Terima kasih, kakak senior." Kultivator Klan Yan itu tampak bersemangat. Dia adalah orang pertama yang berhasil menerima alat ritual yang mengandung aura Noble. Dengan ini, ia akan memiliki kesempatan untuk mengubah aura Noble menjadi sebuah aura api paling murni dan terkuat, yang nantinya akan menciptakan aura Noble tingkat menengah. Dengan bantuan alat itu, ia juga akan memiliki sebuah kemampuan yang sangat meledak-ledak, terutama ketika berada di dalam Peninggalan ini karena alat yang lainnya dapat membantunya.     

Banyak orang melirik ke arah Ye Futian. Bagaimana mungkin seorang kultivator Dharma Plane Tingkat Pertama begitu percaya diri tentang dirinya sendiri dan memasuki tempat peninggalan ini? Pada saat yang sama, banyak orang melakukan percobaan setelah melihat anggota Klan Yan yang berhasil sebelumnya tetapi mereka semua gagal.     

Tapi saat itu, terdengar sebuah suara jeritan yang mengejutkan. Di satu daerah, beberapa orang menerima pengakuan dari peralatan ritual itu di waktu yang hampir bersamaan.     

Itu mereka. Mata semua orang bercahaya. Mereka adalah empat orang misterius sebelumnya. Sekarang, mereka bertiga telah berhasil mendapatkan peralatan ritual yang membawa aura Noble. Bahkan Virgin Loulan Xue sedikit tertegun melihatnya.     

Ketika orang terakhir menerima alat ritualnya, mereka berempat terbang ke udara dan pergi tanpa melirik siapa pun.     

"Virgin," ujar pemuda yang berwajah serius di sebelah Loulan Xue, Oorang-orang itu berasal dari Kota Barren. Mereka juga tertarik pada peninggalan itu dan mungkin saja ada maksud tertentu dari kedatangan mereka."     

Mata Loulan Xue bercahaya. Dia sudah jelas bisa melihat bahwa keempat orang dari Kota Barren itu memang menakutkan. Mereka mungkin berada di tingkat atas. Jika mereka benar-benar tertarik pada Peninggalan Loulan dan berhasil mendapatkan sesuatu, mereka kemungkinan besar tidak akan menukarkannya dengan Bangsa Loulan Kuno.     

Pada saat ini, Ye Wuchen berjalan ke suatu tempat di udara. Terdapat sebilah pedang di depannya. Pedang itu terbuat dari perak, berkilau dengan cahaya berwarna perak. Tatapan mata Ye Wuchen seperti sebilah pedang dan dia langsung dikelilingi oleh aura pedangnya. Aura itu terpancar darinya, mengelilinginya ke arah pedang perak tersebut.     

Dalam sekejap, pedang perak itu meledak dengan mengeluarkan cahaya yang menyilaukan. Aura pedang yang mengejutkan menembus pikiran Ye Wuchen seolah mencoba membunuhnya. Tatapan mata Ye Wuchen sangat tajam. Aura pedangnya melayang dari antara kedua matanya, bertarung melawan aura pedang lainnya dan mencoba untuk menerjang ke pedang tersebut.     

*Krek!* Semburan aura pedang yang mengerikan langsung menembus udara, membungkus Ye Wuchen di dalamnya. Aura itu muncul untuk membunuh dan ingin menghancurkan aura milik Ye Wuchen.     

Dia seperti tidak merasakan apa pun. Tubuhnya tampak berubah menjadi sebilah pedang. Aura pedang yang tak berbatas terbang melewatinya. Dia sepertinya tidak lagi menjadi seorang manusia; melainkan, dia memiliki sebuah tubuh berbentuk pedang. Alih-alih mundur, dia terus melaju ke depan.     

*Krak* Terdengar sebuah suara benda tajam, dan darah muncul di sudut bibir Ye Wuchen. Luka itu seperti sebuah peringatan terakhir baginya.     

Ye Wuchen menutup matanya. Dia bisa merasakan pedang itu sedang menunjuk padanya seolah-olah pedang itu bisa mengakhiri hidupnya kapan saja. Pada saat itu, dalam pikirannya, Ye Wuchen juga berubah menjadi sebilah pedang. Dia menerjang ke arah pedang di depannya, mencoba beresonansi dengannya.     

Kedua pedang itu berbenturan dan pedang yang merupakan perubahan wujud dari Ye Wuchen menjadi retak. Pedang itu pecah sedikit demi sedikit tetapi pedang yang mulai patah itu menyatu dengan yang lainnya. Pedang itu tidak bisa dihancurkan.     

Pedang itu berdentang dan bersinar terang. Kemudian pedang itu berhasil digenggam di tangan Ye Wuchen; aura pedang itu menyatu dengan aura milik Ye Wuchen.     

"Dia berhasil." Mata semua orang bersinar, pandangan mata mereka tertuju pada Ye Wuchen.     

Tatapan mata Qian Yang juga terlihat aneh. Dia mengundang kelompok Ye Futian karena dia melihat penampilan trio tersebut di Gua Noble. Mereka bisa menang atas Gua Noble; dapatkah mereka menang atas peralatan ritual Noble?     

Kenyataan membuktikan bahwa mereka bisa melakukannya. Ye Wuchen telah mendapatkannya sementara dia dan Zhao Han telah gagal. Itu adalah pedang yang berbeda tetapi hal itu menunjukkan bahwa aura milik Ye Wuchen sangat kuat dan ia telah diakui oleh pedang tersebut.     

Ye Futian melihat ke arah Ye Wuchen dengan pedangnya di udara. Ia tersenyum dengan matanya. Dia tidak boleh diremehkan. Saat ia mengangkat kakinya, Ye Futian telah tiba di tempat yang jauh di belakang. Terdapat sebuah guqin berbentuk naga di depannya. Dia berdiri di depannya dan memetik senarnya. Pada saat itu, sebuah sihir musik yang menakutkan masuk ke dalam benak Ye Futian. Musik itu mengguncang gendang telinga semua orang pada saat yang bersamaan tetapi serangan yang ditujukan pada Ye Futian jauh lebih kuat.     

Musik yang diciptakan ketika senar itu dimainkan terdengar seperti jeritan seekor naga.     

Guqin itu mengandung pesona seekor naga. Mata Ye Futian berbinar. Dia memainkan senar guqin lagi dan naga itu menjerit sekali lagi mengguncang langit dan bumi. Kali ini, aura yang bergetar dalam benak Ye Futian semakin kuat, seperti semacam serangan balik pada Ye Futian.     

"Berhenti," ujar sebuah suara yang sedingin es. Ye Futian mendongak dan melihat tongkat api di tangan kultivator Klan Yan dari sebelumnya. Aura ilusi itu muncul lagi. Sosok yang berselimut api itu menatap ke arah Ye Futian dan berkata dengan nada dingin, "Kau tidak diizinkan menyentuh instrumen itu."     

"Kenapa?" Ye Futian meliriknya. Sangat wajar bagi sosok itu untuk tidak membiarkan Ye Futian menyentuh peralatan tersebut karena dia adalah perwujudan fisik dari aura tongkat api dari sebelumnya. Tapi mengapa sosok itu peduli jika Ye Futian ingin memilih alat ritual lainnya?     

"Tidak ada alasan. Jika aku menyuruhmu berhenti, maka berhentilah," jawab sosok berselimut api itu dengan acuh tak acuh. Ia tampak sangat sombong.     

Ye Futian meliriknya dan kemudian menundukkan kepalanya. Dia memainkan instrumen itu lagi. Terdengar suara raungan seekor naga sejati, raungan itu mengguncang dunia. Pikirannya menderita terkena serangan balasan lagi. Dia menyadari bahwa guqin itu hanya memiliki sebuah aura yang murni dan tidak memiliki kesadaran. Aura itu benar-benar menyatu dengan guqin.     

"Aku menginginkan ini," Ye Futian berkata dengan nada dingin pada sosok berselimut api itu, ia mendongak.     

"Kau tidak akan bisa menahannya," ujar sosok berselimut api itu dengan nada dingin. Ia tampak peduli dengan guqin itu dan tidak ingin Ye Futian mempermalukan guqin itu.     

"Oh?" Ye Futian mencibir. Dia memetik senar instrumen itu dan musik mengalir secara terus menerus. Seperti seekor naga yang meraung dari atas gunung, semburan sebuah aura yang sangat kuat mengalir tanpa henti ke dalam pikiran Ye Futian.     

Sosok berselimut api itu menatapnya. Kultivator Dharma Plane Tingkat Pertama berani menyentuh guqin ini? Dia sedang mencari kematian.     

Ye Futian tidak tahu apa yang dipikirkannya. Dia terus bermain sementara pikirannya terus menderita akibat serangan balik dari melodi tersebut. Musik itu berubah menjadi sebuah serangan aura yang mengejutkan, raungan naga itu menghancurkan segalanya.     

Alat musik ini sepertinya tidak mengizinkan siapa pun untuk memainkannya. Tapi Ye Futian tidak akan menyerah. Dia terus melanjutkan bermain. Raungan naga itu semakin kuat, nyaris menghancurkan auranya. Aura kaisar muncul, melindungi aura milik Ye Futian. Ketika ia memainkan instrumen itu, dia melupakan segalanya. Sambil mengabaikan kondisi sekitarnya, dia memetik senar dan sebuah aura yang luar biasa terpancar dari tubuhnya.     

Naga itu menjerit dan musik terus berlanjut tanpa henti. Orang-orang di sekitarnya menatap ke arah Ye Futian, mendengarkan melodi yang ia mainkan.     

Sosok berselimut api itu mengerutkan alisnya. Musiknya terdengar semakin cepat dan lebih mendominasi tetapi Ye Futian masih tidak bergerak. Ekspresi aneh terlintas di kedua matanya. Bisakah Ye Futian benar-benar merangsang guqin tersebut? Tapi bagaimana dia bisa menahan serangan balik itu dengan tingkat Plane yang begitu rendah?     

Guqin yang tampak tua dan sederhana itu perlahan mulai bersinar saat Ye Futian memainkannya. Musik itu semakin lama semakin menakutkan sementara cahaya tersebut semakin terang. Mengikuti raungan naga yang sangat keras yang mampu mengguncang langit itu, musik itu terdengar semakin jelas. Musik itu kemudian menembus langit dan banyak peralatan ritual bergetar, tampak dipengaruhi oleh musik yang mengalun.     

Pada saat itu, Ye Futian merasakan sesuatu patah di guqin tersebut. Guqin itu mengeluarkan cahaya yang menyilaukan dan akhirnya aura Ye Futian menyatu ke dalam guqin itu, ia tidak lagi merasakan serangan balasan dari guqin tersebut. Bahkan, dia merasakan sebuah aura yang sangat kuat dalam guqin itu. Tampaknya aura itu terletak pada instrumen tersebut seperti bagaimana sosok berselimut api itu berada di dalam tongkat api.     

Melihat hal ini, ekspresi dari sosok berselimut api itu menjadi tidak nyaman. Ye Futian benar-benar berhasil membangunkan guqin tersebut. Sebuah aura api yang mengerikan meledak dari mata sosok itu, menerjang untuk menandai Ye Futian. Pemandangan itu sangat menakutkan.     

Aura kaisar milik Ye Futian meresap ke dalam guqin tersebut. Dia memetik senar dan sebuah musik yang mengejutkan bergema seperti akan meledak. Musik itu menyerupai seekor naga sejati yang mulai bergerak hidup. Naga itu bertabrakan dengan aura api yang menyerang, lalu menghancurkannya. Peralatan ritual di sekitarnya bergetar semakin keras, mereka tampak dipandu oleh alunan musik itu.     

Mata dari sosok berselimut api itu terlihat sangat dingin. Aura api itu menyerang sekali lagi tetapi Ye Futian, yang sedang terbawa dalam melodi guqin itu, bahkan tidak melihatnya. Dia memainkan senar guqin lagi dan sebuah nada yang bahkan lebih kuat dari sebelumnya muncul dan menghancurkan segalanya, menyerang ke arah aura dari sosok berselimut api itu.     

Melihat hal ini, mata semua orang tertuju pada Ye Futian. Dia telah berhasil mendapatkan alat ritual dan alat itu tampak sangat kuat. Ye Futian menggunakan kekuatannya untuk bertarung secara langsung melawan aura dari tongkat api itu.     

Hal yang mereka tidak mengerti adalah kenapa sosok berselimut api ini ingin menghentikan Ye Futian. Apa kisah di balik guqin ini?     

Akhirnya, sosok berselimut api itu berhenti. Dia menatap ke arah Ye Futian dan berkata dengan nada dingin, "Kau bisa menerima instrumen ini secara kebetulan. Jika aku melihat kau mempermalukan guqin ini di dalam lokasi peninggalan ini, aku akan membunuhmu."     

Ye Futian meliriknya dengan tatapan dingin. Dia mencoba berkomunikasi dengannya tetapi telah ditolak secara langsung karena tingkat Planenya yang rendah. Sekarang setelah dia telah berhasil mendapatkan guqin itu, sosok itu masih saja bersikap cerewet.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.