Legenda Futian

Dikepung lalu Dimusnahkan



Dikepung lalu Dimusnahkan

0Ye Futian memusatkan pandangannya pada sosok yang tampak seperti seorang Noble sejati itu. Kemungkinan besar bahwa aura dari seorang Noble yang memasuki Istana Loulan Kuno tidak akan padam. Kemampuan Noble ini mirip seperti sosok yang terbentuk oleh aura api sebelumnya.     
0

"Mati," ujar Noble itu dengan nada dingin. Begitu dia berbicara, pasukan itu segera melangkah maju. Semburan dari aura penghancur terbentuk dan menerjang ke arah kelompok Ye Futian di langit, tampak ingin menghancurkan mereka semua.     

Ye Wuchen mengambil satu langkah ke depan. Dia mengayunkan pedangnya dan sebuah hujan pedang langsung turun dari langit, turun ke arah serangan yang datang. Segala sesuatu yang berada di jalannya langsung dihancurkan. Namun, sosok-sosok yang menakutkan itu terus menyerang. Pasukan itu tidak takut mati.     

Yu Sheng juga melangkah ke depan. Dia mengeluarkan kapaknya. Bayangan kapak tersebut menembus udara, menghancurkan semua prajurit berbaju zirah yang berada di jalurnya.     

Ye Futian duduk bersila di atas Elang Angin Hitam. Dia meletakkan guqin di atas lututnya dan menatap ke arah Noble tersebut. Dia sekarang tahu apa tingkat kemampuan bertarungnya di peninggalan itu, tetapi dia tidak yakin seberapa kuat Noble itu.     

Orang-orang yang mengikuti Ye Futian juga melihat pemandangan ini tetapi tidak ada yang maju untuk bertarung. Trio Ye Futian semuanya telah menerima alat ritual tingkat Noble. Di antara yang lainnya, hanya mereka yang memiliki takdir Noble yang akan memiliki kemampuan bertarung. Sementara yang lainnya sudah dipastikan akan mati jika mereka dihajar oleh para kultivator tingkat Noble. Sosok itu bukanlah seorang Noble sejati tetapi sosok tersebut diciptakan dari aura Noble.     

Kelompok Sang Virgin Loulan Xue berdiri di belakang dan menyaksikannya dengan tenang. Ye Futian sedang menuju ke pusat peninggalan dimana tempat sang kaisar terdahulu berada.     

Selain Ye Futian, terdapat pula sebuah kekacauan di depan. Loulan Xue tahu bahwa pertempuran pasti telah terjadi. Para kultivator kuat dari Kota Barren pasti telah tiba dan bertarung di dalamnya. Sangat mungkin bahwa para jenius dari Kota Barren berada di puncak kekuatan di Wilayah Barren Timur. Mereka menggunakan Peninggalan Loulan sebagai tempat uji coba dan mereka sangatlah kuat.     

Melihat pasukannya terus dihancurkan, Noble itu melangkah maju. Sebuah aura yang mengerikan langsung muncul dari tubuhnya. Tubuhnya tampak berubah menjadi sebuah bayangan ilusi. Dia berjalan di udara, langsung menuju ke arah kelompok Ye Futian. Auranya sangatlah kuat—ia adalah perwujudan fisik dari sebuah aura Noble yang telah sempurna.     

Sosok Ye Wuchen melesat. Dia berjalan maju dan sebuah aura yang tidak bisa dihancurkan terpancar darinya. Aura itu akan menghancurkan setiap makhluk di sekitarnya; udara di sekitarnya berhembus dengan mengerikan. Yu Sheng juga berjalan mendekat dan mengayunkan kapaknya. Mereka semua bisa merasakan betapa kuatnya lawan mereka itu.     

Sosok Noble itu berjalan menuju area pertarungan dari Ye Wuchen dan Yu Sheng. Aura yang sangat mengerikan keluar dari tubuhnya. Pada saat itu, seolah-olah sebuah telapak tangan raksasa menyerang dan siap untuk membunuh mereka. Telapak tangan itu menyerang dan aura pedang Ye Wuchen padam akibat serangan tersebut. Cahaya dari kapak Yu Sheng juga ikut padam. Bagaimanapun juga, Ye Wuchen dan Yu Sheng berada di tingkat Plane yang lebih rendah dan keduanya bahkan tidak memiliki takdir Noble. Mereka tidak bisa mengaktifkan sebuah serangan aura tingkat Noble sejati dari alat ritual mereka.     

Terdengar sebuah alunan musik. Ye Futian duduk di atas Elang Angin Hitam dan memainkan guqinnya. Dalam sekejap, deretan aura musik menerjang ke tubuh Noble tersebut. Sihir musik merupakan pilihan paling baik untuk menyerang aura spiritual. Serangan itu pasti akan memiliki efek balik. Namun, tubuh dari sosok itu seperti sebuah cahaya ilusi. Ia disinari oleh sebuah cahaya yang mengerikan di sekelilingnya sementara sebuah tekanan yang sangat kuat menyelimuti Elang Angin Hitam dan orang-orang lainnya. Dalam sekejap, Elang Angin Hitam tidak bisa menahan kekuatan tersebut dan jatuh dari atas langit     

Mata Ye Futian bercahaya. Bahkan aura dari seorang kultivator Noble Plane saja sudah sangat menakutkan. Dia terus memainkan guqin, memenuhinya dengan aura kaisar. Melodi yang ia mainkan, 'Negeri yang Kacau', menghancurkan segalanya dengan nada-nada yang tegas. Melodi itu menghancurkan serangan telapak tangan yang menerjang ke arahnya.     

Noble itu mendengus. Dia berubah menjadi sebuah bayangan dan bergerak sangat cepat. Serangan telapak tangan tak berbatas menerjang ke arah Ye Futian, Ye Wuchen, dan Yu Sheng. Dia berdiri dengan tangan di belakang tubuhnya, sambil menampilkan aura Noble-nya. Sebuah badai pedang muncul di sekitar Ye Wuchen, dan kapak milik Yu Sheng terus menyerangnya. Namun, mereka nyaris tidak bisa menghentikan serangan lawannya.     

Ye Futian menunduk dan terus memainkan guqin. Musik itu semakin menguat. Alunan musik ttu terus-menerus mencabik serangan telapak tangan yang datang. Di sekelilingnya, muncul sebuah badai musik yang mengejutkan, menghancurkan semua aura yang menyerangnya.     

Noble itu mengabaikan segalanya. Dia langsung berjalan menuju ke badai musik tersebut. Apakah seorang kultivator Dharma Plane Tingkat Pertama ingin melawannya dengan peralatan ritual tingkat Noble? Dia hanyalah sebuah aura daripada seorang Noble sejati tetapi dia lebih dari cukup untuk menghancurkan Ye Futian.     

Noble itu melangkah langsung ke dalam badai pedang Ye Futian. Dalam sekejap, Ye Futian merasakan sebuah aura mengerikan sedang menekannya. Dia tidak bisa melawan kekuatannya sama sekali. Meskipun dia bisa menggunakan aura kaisar untuk mendesak kekuatan dari peralatan ritual miliknya, hal itu masih jauh dari kekuatan aura Noble sejati.     

Pada saat itu, dia mengaktifkan Imperial Tactics. Sebuah cahaya yang tidak biasa tampak muncul di sekelilingnya, tak terkalahkan seperti seorang kaisar. Aura kekaisaran yang lebih kuat bergegas masuk ke dalam guqin. Pada saat itu, sang pangeran tampak tertegun. Kekuatan dari aura tersebut didorong ke tingkat maksimal, ia kini memainkan guqin bersama dengan aura kaisar. Sekali lagi, musik yang dipercepat itu menyebabkan badai di sekitar Ye Futian bersinar terang dan mampu menghantam Noble tersebut.     

Noble itu sepertinya merasa terancam. Dia berani membunuh Ye Futian secara langsung karena dia merasa bahwa Ye Futian tidak bisa mengalahkannya dengan sihir musik. Tetapi pada saat itu, badai musik tersebut menjadi begitu menakutkan. Tubuhnya gemetar dan menjadi semakin pudar. Namun, dia masih belum mundur. Pada titik ini, tidak ada jalan untuk kembali. Sebagai seorang Noble, dia masih bangga meski hanya auranya saja yang tersisa.     

*Boom* Sebuah aura yang lebih kuat menerjang ke arah Ye Futian untuk menghancurkannya. Elang Angin Hitam dan yang lainnya telah jatuh ke tanah dari tadi. Hanya Ye Futian-lah yang tersisa, melawannya di udara. Ye Futian menggunakan aura kaisar untuk melindungi dirinya sendiri sementara jari-jarinya tidak berhenti sama sekali. Hembusan musik yang lebih mengerikan meledak, menembus langsung ke tubuh Noble tersebut.     

Noble tersebut melihatnya dengan sebuah ekspresi yang jelek tapi kakinya tidak goyah. Dia terus menerjang ke arah Ye Futian.     

"Matilah!" Ye Futian mengucapkannya dengan nada dingin. Lagunya masih terdengar semakin cepat. Dia akhirnya mengerti tekanan mengerikan yang dialami oleh grandmasternya saat bermain lagu 'Negeri yang Kacau'. Bertarung dengan lagu ini, ia ditakdirkan untuk mati.     

Badai musik itu menghancurkan segalanya. Badai itu menghantam sosok Noble tersebut, mencabiknya sedikit demi sedikit. Sosok ilusi tersebut tidak mau menyerah tetapi akhirnya ia pun lenyap. Ketika badai yang mengerikan itu menghilang, orang-orang di belakang memandang ke depan dengan kaget. Ye Futian benar-benar telah berhasil membunuh Noble itu. Sebuah aura Noble tidak bisa dibandingkan dengan seorang Noble sejati tetapi hal ini tetap saja mengejutkan.     

Loulan Xue terkejut. Pencapaian Ye Futian melebihi harapannya.     

Pasukan di bawah masih terus menerjang, tetapi mereka bukanlah sebuah ancaman lagi. Ye Wuchen dan Yu Sheng bekerja bersama dan membunuh mereka satu per satu.     

"Ayo pergi," ujar Ye Futian. Paviliun Kaisar sudah berada di depan mereka dan tampak tidak biasa. Kebanggaan dari Kota Barren telah memasukinya dan dia ingin melihat seperti apa suasana di dalamnya.     

Elang Angin Hitam mendarat di dekat kaki Ye Futian dan terbang ke depan. Kelompok itu bergerak maju sementara yang lainnya mengikuti dari belakang.     

"Mereka sangat menyebalkan," ujar Yu Sheng dengan nada dingin. Mereka terus mengikuti mereka tanpa bertarung sama sekali. Apakah mereka benar-benar kebanggaan dari kota mereka? Apakah mereka semua berencana mencuri harta tersebut setelah kelompok Ye Futian berhasil menemukannya?     

Akhirnya, Ye Futian tiba ke lokasi kekacauan. Terdengar suara jeritan yang seolah mengguncang langit dari segala arah. "Hati-hati," ujar Ye Futian. Elang Angin Hitam menurunkan kecepatannya. Mereka berada di atas suatu tangga sekarang. Paviliun Kaisar yang megah berada tepat di depan mereka, tetapi mereka merasa resah dengan suasana di sekitarnya.     

Pada saat itu, sebuah aura yang mengerikan datang dari belakang. Ye Futian melihat ke belakang dan melihat pasukan prajurit menakutkan yang tak terhitung jumlahnya menyerbu dari segala arah. Mereka sepertinya tahu bahwa kelompok Ye Futian telah menerobos masuk dan sekarang mereka mengepung kelompok Ye Futian. Orang-orang di belakang Ye Futian terkejut. Semua pasukan ini memiliki seorang jendral di tingkat Noble Plane sementara mereka tidak bisa bertarung sama sekali. Dengan begitu cepat, mereka bergerak ke samping, segera melarikan diri.     

"Kita sudah memasuki paviliun," ujar Ye Futian. Mereka sudah mencapai titik ini, tidak ada alasan untuk mundur. Tapi saat ini, dua sosok muncul dengan cepat dari kiri dan kanan mereka. Di belakang mereka, sosok Noble yang tak terhitung jumlahnya menyusul mereka seperti kilat. Keempatnya adalah kultivator kuat dari Kota Barren. Mereka tiba di sini terlebih dahulu dan telah dikepung.     

"Dia mengarahkan mereka ke sini." Ye Wuchen mengerutkan kening, tatapan matanya terlihat tajam.     

Keempat kultivator itu melihat kelompok Ye Futian tiba dan berlari ke tempat ini. Para Noble dan pasukan itu mengepung mereka dari kedua sisi, serta orang-orang di belakang mereka.     

"Maju," ujar Ye Futian langsung. Elang Angin Hitam melesat ke depan seperti sambaran petir.     

Hembusan angin yang mengerikan menyerang dari kiri dan kanan. Keempat sosok itu datang ke arah Ye Futian, mengepung kelompoknya. Mereka berlari menuju paviliun, berdampingan. Ye Futian menempatkan guqin di pangkuannya. Dia duduk di atas Elang Angin Hitam dan alunan musik mengalir. Dia siap bertarung kapan saja.     

"Kembali." Seorang kultivator dari Kota Barren menerjang ke depan kelompok Ye Futian dan menghunus pedangnya. Pedang itu meledak dan sebuah cahaya dari pedang itu menenggelamkan segalanya, membungkus semua orang yang berada di atas Elang Angin Hitam. Bukan hanya itu, tetapi tiga kultivator lainnya bertindak pada saat yang sama. Dengan menggunakan kekuatan dari alat ritual, keempatnya bekerja bersama, memaksa Elang Angin Hitam kembali ke posisi semula. Setelah memaksa mereka kembali, sihir mereka menghilang. Mereka tidak benar-benar ingin membunuh kelompok Ye Futian; sebaliknya, mereka hanya ingin kelompok Ye Futian menghadang para pengejar itu. Barisan Noble itu turun dan bergegas ke arah Ye Futian, dengan tatapan dingin melirik ke arah empat orang yang telah kabur dan memasuki paviliun tersebut. Keinginan membunuh terlintas di mata para Noble itu. Di mata mereka, kelompok Ye Futian sudah mati!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.