Legenda Futian

Lahirnya Sepasang Sayap



Lahirnya Sepasang Sayap

0Pada akhir dari hari kedua Perjamuan Tingfeng, Kaisar Luo tidak memperpanjang undangan kepada Kaisar Ye seperti yang dia lakukan sehari sebelumnya. Saat ini, baik itu Kaisar Luo atau Luo Junlin, mereka memusatkan perhatian mereka dalam momen perayaan ini.     
0

Segera setelah perjamuan berakhir untuk hari itu, Menteri Hua dan yang lainnya bergegas memberi selamat kepada sang Putra Mahkota. Para bangsawan dari Negeri Nandou mengakui semua komentar dan pujian yang dilontarkan pada Luo Junlin. Mereka semua mengerti, setelah sang Putra Mahkota Luo Junlin memasuki Kuil Royal Xuan, ada kemungkinan dia tidak akan mewarisi takhta ke Negeri Nandou. Dia akan berada dalam posisi yang bahkan lebih menakutkan. Jika Luo Junlin berhasil menjadi murid yang luar biasa di Kuil Royal Xuan, lupakan saja Negeri Nandou, dia akan bisa melakukan apapun yang dia suka di The Hundred Lands. Dia bahkan bisa membangun sebuah negara baru yang lebih kuat.     

Di The Hundred Lands, beberapa negara paling kuat dibangun dengan cara seperti ini, semua karena kemunculan lebih dari satu kultivator Noble Plane. Tentu saja, orang-orang dari Kerajaan Cangye tidak termasuk di dalamnya. Mereka sudah tahu bahwa ini adalah alasan sebenarnya di balik undangan dari Kaisar Luo. Inilah saat yang ditunggu-tunggu olehnya. Hal ini membuat Ye Danchen dalam suasana hati yang buruk sehingga dia ingin segera kembali ke Kerajaan Cangye. Namun, Kaisar Ye menentangnya. Karena mereka sudah ada di sini, mereka harus menunggu sampai Perjamuan Tingfeng berakhir, atau orang lain mungkin berpikir bahwa dia—seorang kaisar—iri terhadap Luo Junlin.     

Setelah kembali ke istana, Ye Futian memperhatikan bahwa Yu Sheng terus menundukkan kepalanya. Dia tidak bisa menahan diri untuk bertanya, "Ada apa?"     

"Aku sedang dalam suasana hati yang buruk," Yu Sheng mengangkat kepalanya untuk menjawab.     

"Karena Luo Junlin berhasil memasuki Kuil Royal Xuan?" Ye Futian terkekeh.     

"Bukan hanya itu. Duo dari ayah dan anak itu dengan sengaja mengundang orang-orang dari tiga negara tetangga ke acara ini, tetapi mereka melakukan hal itu agar bisa membanggakan diri mereka sendiri. Apakah mereka benar-benar berpikir bahwa Luo Junlin adalah segalanya?" Yu Sheng tampak sangat kesal.     

"Dia bisa berhasil memasuki Kuil Royal Xuan, jadi dia pasti berbakat." Ye Futian tersenyum.     

"Siapa yang peduli dengan Kuil Kerajaan Xuan? Mereka lebih baik tidak ikut campur ketika kita membunuh Luo Junlin di masa depan. Jika mereka melakukannya, kita harus menyingkirkan mereka juga," ujar Yu Sheng dengan marah. Keringat menetes dari wajah Ye Futian.     

Bajingan ini hanya berada di Glory Plane dan kini dia berbicara tentang menyingkirkan salah satu kekuatan terhebat Wilayah Barren Timur? Ye Futian tengah berpikir. Ketika Yu Sheng sedang marah, dia memang berpikiran tidak logis...     

"Berhenti berpikir tentang hal itu. Apakah kau ingin pergi berkultivasi? Kita tidak usah datang di Perjamuan Tingfeng besok," Ye Futian berkata kepada Yu Sheng.     

"Tidak pergi?" tanya Yu Sheng.     

"Ya. Tidakkah menurutmu itu benar-benar membosankan?" Ye Futian tersenyum pada Yu Sheng. "Kita bisa pergi di hari terakhir," lanjutnya.     

Mata Yu Sheng terlihat berbinar ketika mendengar kata-kata dari Ye Futian. Dia sepertinya mengerti tentang suatu hal. Dia tersenyum. Suasana hatinya sudah sangat membaik. Ye Futian menatapnya sebentar dan kemudian berbalik untuk berkultivasi.     

Malam telah berlalu dan keesokan paginya, Ye Lingxi datang untuk menjemput mereka. Ye Futian memberitahunya bahwa mereka tidak berencana untuk menghadiri acara hari ini. Ketika berita ini didengar oleh Kaisar Ye, ia memerintahkan beberapa orang untuk tinggal di istana untuk melindungi Ye Futian lalu membawa yang lainnya ke perjamuan hari ini.     

Berita bahwa sang Putra Mahkota Negeri Nandou diterima di Kuil Royal Xuan sebagai murid dan akan menjadi seorang kultivator Noble Plane kedua dari Negeri Nandou tersebar dengan cepat dalam waktu semalam saja. Karena itulah, ada peningkatan yang jelas dalam jumlah penonton di jamuan hari ini. Pemandangan kerumunan penonton ini begitu mengesankan. Sudah jelas, Kaisar Luo saat ini dalam suasana hati yang gembira. Perjamuan Tingfeng terus berlanjut dan dia memperhatikan bahwa Ye Futian tidak ada disana. Orang-orang dari Negeri Yunchu dan Kerajaan Yan juga memperhatikannya.     

"Tidak hanya pemenang peringkat pertama dari Tingkat Fenghua menghindari sebuah pertarungan sebelumnya, bahkan dia kini sedang bersembunyi?" Chu Kuangren mengeluarkan pernyataan mengejek ketika dia melihat Ye Futian tidak ada.     

"Kau salah." Entah dari mana, Ye Wuchen berkata, "Dia mungkin hanya berpikir acara ini membosankan. Perjamuannya membosankan dan begitu pula orang-orangnya. Jika aku tahu akan hal ini, aku juga tidak akan datang hari ini."     

"Itu benar-benar sebuah alasan yang bagus. Kau dan Ye Futian sangat mirip," ujar Chu Kuangren.     

"Mungkin dia sangat terpengaruh oleh apa yang terjadi kemarin," seseorang dari Kerajaan Yan tertawa. Meskipun ini adalah Perjamuan Tingfeng tetapi orang yang mencuri perhatian kemarin sudah pasti adalah Luo Junlin. Banyak orang merasa penasaran dan ketika mereka pulang, banyak dari mereka pergi untuk mencari informasi tentang Wilayah Barren Timur dan Dunia Barren Kuno.     

"Yang Mulia, saya juga tidak akan datang besok," ujar Ye Wuchen kepada Kaisar Ye.     

"Baiklah," Kaisar Ye mengangguk.     

"Kau mencoba lari dari apa memangnya?" Chu Kuangren tersenyum pada Ye Wuchen.     

"Jangan khawatir. Aku akan hadir pada hari terakhir Perjamuan Tingfeng," jawab Ye Wuchen. Chu Kuangren menatapnya, masih tersenyum, dan berkata, "Bagus. Aku akan menantikannya."     

...     

Seperti yang Ye Wuchen katakan, dia tidak muncul di hari keempat dari Perjamuan Tingfeng.     

Ye Futian dan Yu Sheng juga tidak hadir. Bukan hanya pada hari keempat, tetapi selama Perjamuan Tingfeng berlanjut, para jenius terus bermunculan. Suasana perjamuan menjadi lebih menarik. Namun, Ye Futian dan Yu Sheng masih belum terlihat di antara kelompok yang duduk di dekat Kaisar Ye. Bahkan orang-orang dari Akademi Donghai dan Klan Nandou memperhatikannya. Mereka berpikir bahwa Ye Futian mungkin terpicu oleh fakta bahwa Putra Mahkota berhasil menarik perhatian sebuah kelompok yang begitu kuat. Meskipun Ye Futian memiliki bakat yang menakutkan dan tidak kalah dengan bakat milik Luo Junlin, tingkat kultivasi tidak hanya didasarkan pada bakat yang dimiliki. Hal itu juga berkaitan dengan takdir. Tampaknya Ye Futian tidak ditakdirkan untuk dibandingkan dengan sang Putra Mahkota. Setelah Luo Junlin bergabung dengan Kuil Royal Xuan, dia pasti tidak akan membiarkan Ye Futian berkesempatan untuk lebih berkembang.     

Beberapa hari terakhir ini, Ye Futian dan Yu Sheng tinggal di istana dan berkultivasi. Yu Sheng, yang masih dalam suasana hati yang buruk, terlihat sangat fokus. Setiap kali Ye Futian pergi mencarinya, ia tengah fokus pada kultivasi, jadi, Ye Futian memutuskan untuk tidak mengganggunya.     

Di dalam istana, Ye Futian sedang melatih pukulannya di halaman tempat dia tinggal. Aura kaisar tengah mengalir dalam dirinya, menyebabkan setiap pukulannya mengandung sebuah aura misterius. Saat ia berkultivasi, aura ini menjadi semakin jelas. Dia bisa mengendalikannya dengan lebih lancar dalam serangannya.     

"AHH!" Sebuah teriakan yang keras merusak konsentrasi Ye Futian. Itu adalah suara Yu Sheng. Ye Futian merasakan jantungnya berdegup kencang, dan dia berlari ke arah suara tersebut. Dengan sangat cepat, dia tiba di lokasi tempat Yu Sheng berkultivasi. Melihat keadaan Yu Sheng saat ini, jantung Ye Futian berdegup kencang. Setiap kali dia melihat Yu Sheng berkultivasi dengan cara ini, hatinya terasa sakit seperti tertusuk jarum.     

Saat ini, Yu Sheng dikelilingi oleh sebuah kekuatan yang menakutkan. Sebuah cahaya keemasan menakutkan tampak menyelimuti dirinya. Itu terlihat seperti sebuah ledakan raksasa, mengubur seluruh tubuhnya dalam cahaya. Pemandangan ini tampak seperti seorang iblis tengah tumpang tindih di tubuh Yu Sheng. Cahaya emas tersebut berubah menjadi sebuah pusaran yang menakutkan dan mulai menyerap semua Energi Spiritual Qi di daerah sekitarnya yang menyebabkan banyak duri-duri agresif muncul di seluruh tubuh Yu Sheng. Setelah itu, Ye Futian menyaksikan ketika sesuatu mulai muncul dari punggung Yu Sheng. Sebuah benjolan itu terus tumbuh ke luar.     

Karena hal inilah Yu Sheng tidak bisa menahan jeritan kesakitannya. Dia menutup matanya rapat-rapat dan juga menggigit keras bibirnya untuk mencoba menahan teriakannya. Yu Sheng menggigit begitu keras, hingga bibirnya kini berdarah. Benar-benar pemandangan yang mengejutkan.     

Ye Futian mengepalkan tangannya dengan erat, begitu erat hingga kepalan tangannya mengeluarkan suara kertakan. Mengapa ayah baptisnya membuat Yu Sheng berkultivasi dalam metode yang kejam seperti ini? Bayangan dari iblis tersebut terus memudar, sebuah benjolan di punggungnya juga masih terus tumbuh.     

"AHH!" Terdengar kembali jeritan yang menyedihkan. Dia tampak sangat kesakitan.     

BOOM! Terdengar suara nyaring dan hembusan angin yang besar. Tampaknya ada sesuatu yang rusak. Benjolan di punggung Yu Sheng akhirnya pecah, dan keluarlah sepasang sayap yang menakutkan. Sayap itu bercahaya keemasan dan berkilau. Setiap bulu tampaknya berisi duri-duri yang terbalik. Sayapnya sangat besar, cocok dengan tubuh besar Yu Sheng.     

Jika sayap Roc Emas milik Ye Futian dikatakan sebagai sayap dari Dewa, maka sayap Yu Sheng harusnya menjadi sayap dari Iblis. Mereka berdua adalah pemandangan yang menakutkan.     

"Apakah Realisasi Dharma muncul dari metode yang kau lakukan saat berkultivasi?" Ye Futian terkejut. Dengan lahirnya sepasang sayap ini, kemampuan terbang tidak akan lagi menjadi kelemahan Yu Sheng. Energi Spiritual Qi dari segala penjuru mengelilingi tubuh Yu Sheng. Pada saat ini, Ye Futian memperhatikan bahwa energi itu bukan hanya Spiritual Qi elemen logam, tetapi juga Spiritual Qi elemen angin. Dengan munculnya sayap ini, Yu Sheng juga memperoleh bakat mengendalikan elemen angin.     

Saat itu, Yu Sheng membuka matanya. Sebuah sinar cahaya keemasan keluar dari pupil matanya, memancarkan sebuah aura yang mengerikan. Namun, hal itu segera menghilang ketika dia melihat Ye Futian. Sebuah kekuatan mengerikan yang menjalar di tubuhnya juga mulai menenangkan diri.     

Yu Sheng tersenyum lebar, seperti anak kecil, pada Ye Futian. Tidak ada sedikit pun aura mengerikan dari sebelumnya.     

"Apakah itu menyakitkan?" Ye Futian bertanya dengan lembut.     

"Ini bukan masalah besar. Aku masih bisa menahannya. Aku juga berada di tingkat Glory Plane Bintang Delapan sekarang," ujar Yu Sheng, sambil menggaruk kepalanya.     

"Kau idiot. Tidak ada lagi kultivasi untukmu hari ini. Istirahatlah." Ye Futian menatap ke arah Yu Sheng, tidak membiarkannya menolak kata-katanya.     

"Baiklah," Yu Sheng mengangguk. Dia telah berhasil naik tingkat dan kini dalam suasana hati yang lebih baik.     

Ye Futian tidak banyak bicara dan berbalik untuk pergi. Yu Sheng berkata itu tidak sakit tapi hati Ye Futian masih terasa sakit. Dia tahu bahwa selama Yu Sheng terus berkultivasi, dia harus terus menahan rasa sakit ini. Di balik kekuatan yang mengerikan itu, bukan hanya ada bakat luar biasa, ada juga rasa sakit yang tak tertahankan bagi orang biasa.     

...     

Hari-hari berlalu satu per satu, dan segera, waktu semakin mendekati akhir dari Perjamuan Tingfeng. Persaingan terakhir antara para pesaing terkuat dimulai. Kota kekaisaran Negeri Nandou dipenuhi dengan kegembiraan. Kultivator terbaik dari yang terbaik akhirnya muncul di atas panggung di depan para penonton. Mereka siap menunjukkan bakat mereka dan bertarung sampai akhir.     

Ye Futian dan Yu Sheng masih belum tahu tentang apa yang terjadi di perjamuan itu.     

Suatu saat di malam itu, Kaisar Ye tengah memimpin rombongan dari Kerajaan Cangye kembali ke istana. Ye Lingxi tiba di halaman tempat Ye Futian tinggal.     

"Ye Futian!" teriak Ye Lingxi sambil tersenyum.     

"Puteri." Ye Futian melihat ke arahnya.     

"Jangan panggil aku seorang puteri; Lingxi saja sudah cukup," dia terkekeh. "Aku datang untuk memberi tahu kau bahwa besok adalah hari terakhir dari Perjamuan Tingfeng."     

"Akhirnya berakhir?" Ye Futian tertawa. Ternyata sudah cukup lama sejak Perjamuan Tingfeng dimulai.     

"Ayah berkata bahwa kita mungkin akan langsung kembali ke Kerajaan Cangye besok. Karena tidak ada yang bisa dilakukan malam ini, apakah kau ingin berjalan-jalan? Pemandangan malam di kota kekaisaran Negeri Nandou cukup bagus. Kita tidak akan mendapat kesempatan untuk menikmatinya setelah malam ini," ujar Ye Lingxi.     

"Oke," Ye Futian mengangguk. Dia telah berkultivasi di istana selama beberapa hari terakhir. Dia merasa sangat bosan. Tidak ada salahnya untuk berjalan-jalan di kota kekaisaran. Hal yang sama juga berlaku untuk Yu Sheng. Besok akan menjadi pertarungan terakhir di Perjamuan Tingfeng. Kota kekaisaran Negeri Nandou pasti sedang merayakannya sekarang!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.