Legenda Futian

Cium Aku



Cium Aku

0Ye Futian merasa dikhianati. Terakhir kali dia bertarung dengan seorang gadis, dia dihina karena tidak menjadi laki-laki sejati. Sekarang, dia dianggap seorang brengsek yang tak tahu malu? Mengapa mereka tidak bisa menantang seperti orang lain pada umumnya?     
0

Di samping Yu Sheng, Yi Qingxuan memikirkan apa yang terjadi terakhir kali dan menghela nafas. Dia melirik ke tangan gadis itu dan kemudian memandang Ye Futian, dia berkata, "Kau telah melewati batas."     

"Aku telah mengatakan semua harus adil dalam pertarungan dan aku tidak ingin bertarung tetapi kau bersikeras," Ye Futian menjelaskan secara logis.     

Gadis itu memelototinya. Jelas, tidak ada gunanya membicarakan logika dengan wanita.     

"Guru, aku menginginkannya," kata gadis itu kepada pria paruh baya yang tampak pintar.     

"Hah?" Ye Futian bingung. Dia memandangi gadis itu dengan tetepan aneh dan berkata, "Aku punya pacar."     

Gadis itu juga bingung. Kemudian memahami apa yang dimaksud Ye Futian, ekspresinya berubah secara drastis. "Kau... sangat tak tahu malu."     

Menteri Zuo, yang disebut "Guru" oleh gadis itu berdeham. "Kau menggunakan kata-kata yang salah."     

Gadis itu terdiam. Memikirkan kembali bagaimana dia berkata, "Aku menginginkannya," dia menyadari bahwa memang kata-kata untuk mudah untuk salah dipahami, tetapi dia tidak peduli. Dia merengek, "Guru, anda tahu maksud saya."     

"Dasar keras kepala." Menteri Zuo menatapnya, lalu kembali ke Ye Futian. "Siapa namamu?"     

"Nama saya Ye Futian," dia membungkuk dan berkata. "Menteri, muridmu yang terlebih dulu menantangku."     

"Aku tahu." Menteri Zuo mengangguk. "Sangat bagus, baik mantra dan kekuatanmu sangat kuat. Kau bahkan tidak menggunakan teknik bela diri. Muridku tidak sebanding denganmu."     

"Bagaimana bisa anda mengatakan itu?" Gadis itu memandang profesornya, merasa terluka.     

"Itu kebenarannya," kata Menteri Zuo. "Ye Futian berada di Plane yang lebih rendah darimu. Sekarang kau tahu ada banyak orang berbakat di luar sana. Ini hanya salah satu sekolah di Prefektur Laut Timur. Jangan jadi sombong di masa depan."     

Pada saat ini, Xia Fan berjalan keluar dari kerumunan ke sisi Menteri Zuo. Dia melihat Ye Futian dengan tatapan dingin dan menggumamkan sesuatu ke telinga Menteri.     

Menteri Zuo terkejut dan melirik Ye Futian dengan kaget.     

Ye Futian curiga. Mata Xia Fan tampak dingin dan dia mungkin merencanakan sesuatu untuk menjatuhkannya.     

"Ye Futian, kemarilah," kata Menteri Zuo. Bocah itu mengangguk dan berjalan ke arah menteri berdiri.     

"Aku datang kali ini untuk membahas peninggalan Kota Qingzhou," Menteri Zuo berkata kepadanya. "Kudengar dari Xia Fan bahwa seseorang di Akademi Donghai telah keluar dari sana hidup-hidup jadi aku ingin melihatnya. Aku tidak menyangka akan bertemu denganmu. Apakah kau bersedia ikut denganku? Jangan khawatir, semua akan kulakukan untuk melindungi keselamatanmu."     

Mata Ye Futian bercahaya. Tentang peninggalan Kaisar Ye Qing lagi. Kota Qingzhou berada di bawah Prefektur Laut Timur. Sejak kemunculan berita peninggalan Kaisar Ye Qing tersebar, Prefektur Laut Timur jelas harus melapor ke Bangsa Nandou. Wajar bagi mereka untuk mengirim seseorang juga. Namun, jika Xia Fan melakukan ini secara sukarela, dia mungkin ingin membunuh Ye Futian. Lagi pula, dia tahu apa yang dimiliki Gunung Tianyao. Tapi rencana Xia Fan kemungkinan besar akan gagal. Bayangkan saja apa Kera Salju bisa lakukan padanya di Gunung Tianyao?     

"Menteri, seorang raja iblis melindungi patung Kaisar Ye Qing di Gunung Tianyao. Iblis itu benar-benar kuat. Bahkan jika anda memiliki kemampuan, itu akan tetap berbahaya. Ini adalah murni keberuntungan bahwa saya bisa selamat," Ye Futian memperingatkan.     

"Aku mengerti, tetapi kaisar memerintahkan hal ini. Aku harus memeriksanya." Menteri Zuo mengangguk. "Aku sudah mengirim seseorang untuk menyelidiki. Ketika dia kembali, kita akan pergi. Aku akan membuatmu tetap bersamaku."     

Ye Futian pura-pura tidak nyaman. Kemudian dia dengan sangat enggan mengangguk. "Jika ada bahaya, kuharap kita segera mundur."     

"Jangan khawatir." Menteri Zuo menepuk pundak Ye Futian. Ye Futian menghela nafas dalam hati. Dia tidak berharap untuk kembali ke Kota Qingzhou begitu cepat. Dia hanya bisa bertanya pada Kera Salju apakah dia akan keluar atau tidak.     

"Apa yang anda bicarakan?" gadis itu datang dan bertanya.     

"Aku meyakinkan dia untuk menerima permintaanmu. Dan dia menerimanya sekarang," kata Menteri Zuo.     

Gadis itu menyeringai dan menatap Ye Futian dengan bangga. "Bagus, kau tahu tempatmu. Kau milikku sekarang."     

Ye Futian kesal. Ye Futian memandangnya dan berkata, "Kau cantik tapi aku benar-benar punya pacar, dan dia lebih cantik darimu."     

"Dasar brengsek." Gadis itu kesal.     

Menteri berkata, "Oke, tuan putri, kita harus pergi." Kemudian dia berkata kepada orang-orang dari Akademi Donghai, "Terima kasih atas waktu kalian."     

"Sama-sama Menteri. Tinggalah beberapa hari di sini" para pemimpin akademi berusaha mempertahankannya lebih lama.     

"Tidak, aku tinggal di Rumah Xia." Menteri Zuo menggelengkan kepalanya. Dia adalah menteri Negara Nandou dan Prefektur Laut Timur berada di bawahnya. Dia bisa tinggal di Rumah Xia.     

"Aku akan menjemputmu saat kami akan berangkat," katanya kepada Ye Futian. Kemudian dia membawa orang-orangnya pergi. Sambil pergi, gadis itu memelototi Ye Futian. Bocah itu mengangkat bahunya tak berdaya. Apakah dia mencoba menakutinya? Tampaknya akan ada ombak yang merusak ketenangan di Gunung Tianyao lagi.     

Setelah Menteri Zuo pergi, banyak orang dari Akademi Donghai melirik Ye Futian. Orang ini adalah orang yang mesum. Banyak murid yang gagal melawan gadis itu tetapi dia memukulnya begitu cepat dan dipuji oleh Menteri. Para pemimpin akademi menatap Ye Futian dengan serius. Apakah dia akan disukai oleh Menteri Zuo?     

Kerumunan siswa bubar secara bertahap. Yi Qingxuan berjalan dan tersenyum padanya. "Habislah kau. Orang-orang akan mengingatmu sekarang."     

"Sungguh sulit untuk menjadi tampan," Ye Futian menghela nafas.     

Qingxuan memelototinya dan berkata, "Kau jelas mengusik suatu tempat yang seharusnya tidak kau lakukan. Kau melewati batas."     

"Ini sebuah pertarungan. Bagaimana aku tahu batasannya?" Ye Futian berkata dengan polos.     

"Siapa yang tahu apakah kau melakukannya dengan sengaja atau tidak," goda Yi Qingxuan sambil tersenyum.     

"Kau tahu terlalu banyak," kata Yu Sheng dari samping kepada Ye Futian.     

Ye Futian menatap mereka dan menghela nafas. "Yu Sheng, kau sudah berubah."     

"Aku belajar darimu," kata Yu Sheng. Ye Futian hanya bisa menghela nafas.     

"Ayo pergi," panggil Yi Xiang.     

Ye Futian berlari dan berkata, "Kepala sekolah, saya ingat anda menyebutkan sebelumnya bahwa Menteri Hua dan Menteri Zuo adalah saingan. Apakah orang itu Menteri Zuo?"     

"Ya," Yi Xiang mengangguk. "Sekarang kau tahu kenapa aku tidak bisa menolaknya."     

"Bukankah ini tidak etis untuk menjualku seperti ini?" Ye Futian frustrasi. "Bagaimana jika sesuatu terjadi padaku?"     

"Kau bukan muridku. Aku tidak punya urusan dengan hal ini." Yi Xiang melirik Ye Futian.     

Ye Futian terkejut sampai tak bisa berkata-kata.     

"Kau bilang punya pacar. Apakah itu Hua Jieyu?" Tanya Yi Xiang.     

"Bagaimana anda tahu?" Ye Futian menatapnya.     

"Huh, kau pikir kau satu-satunya yang pintar? Sekolah Emperor Star juga bukan orang idiot. Rumor Mu Yunxuan dengan Hua Jieyu adalah untuk menguji kalian berdua. Mereka mungkin sudah menebak hubungan kalian," kata Yi Xiang.     

"Lalu?" Ye Futian berkata dengan tak peduli. Ye Futian merasa jengkel akhir-akhir ini dan dia terus memikirkan kapan harus mengumumkan berita ini. Rumor itu telah berhasil membuatnya kesal.     

"Kau tampak santai dan bebas. Dari mana kau mendapatkan kepercayaan diri?" Tanya Yi Xiang.     

"Saya memiliki anda," Ye Futian mendongak.     

Yi Xiang meliriknya. Dia tidak bisa membantah bocah ini. "Menteri Zuo memiliki kuasa dan Yang Mulia sangat percaya padanya. Jika kau bisa menjadi kepercayaan bagi mereka, mungkin keluarga Nandou akan mempertimbangkanmu."     

Ye Futian frustrasi. Kaisar Ye Qing dan ayah baptisnya berkata bahwa dia akan menjadi seorang kaisar, tetapi sekarang dia perlu keluarga Nandou untuk mempertimbangkannya? Sungguh sebuah tragedi.     

"Aku akan membawamu ke Sekolah Emperor Star sebagai kompensasi," Yi Xiang tiba-tiba berkata.     

Ye Futian terkejut. Dia dengan cepat tersenyum. "Anda yang terbaik."     

"Keluar." Yi Xiang memutar matanya. "Aku akan membawamu untuk menemui senior sekolah, grandmaster-mu, bukan pacarmu."     

"Saya mengerti." Ekspresi Ye Futian penuh pemahaman. Yi Xiang tidak ingin berbicara dengannya lagi.     

...     

Hari berikutnya, Yi Xiang membawa Ye Futian untuk bertemu dengan seorang senior dari Sekolah Emperor Star. Yi Xiang adalah kepala Sekolah Finance Star. Dia memiliki status yang sama dengan kepala sekolah Sekolah Emperor Star, sehingga dia tidak bisa dihentikan. Yi Xiang dan Ye Futian masuk, dan berjalan menuju sebuah paviliun.     

Di dalam Sekolah, Hua Jieyu mendengar dari Shu Yuyan tentang apa yang terjadi kemarin. Dia tampak terkhianati dan berkata, "Dia benar-benar setuju untuk ikut, si brengsek itu..."     

"Dia mungkin setuju karena Menteri Zuo. Dia tidak bisa menolaknya," kata Shu Yuyan lembut.     

"Apakah dia cantik?" Hua Jieyu bertanya.     

"Iya." Shu Yuyan mengangguk. "Tapi tidak secantik dirimu."     

"Pria suka para gadis cantik. Dia pasti sengaja melakukannya." Mendengar gadis itu cantik, Hua Jieyu merasa lebih buruk lagi. Dia berkata pelan, "Ada begitu banyak rumor tentangku tetapi aku bahkan tidak pergi menemuinya. Apakah dia marah dan jatuh cinta pada orang lain?"     

"Berhentilah berpikir aneh-aneh." Shu Yuyan menatap Hua Jieyu dan menghela nafas dalam hati. Bahkan seorang dewi pun bisa bimbang seperti ini. Dia sudah terlalu jatuh cinta.     

"Kau tidak kenal dia. Jika dia berjanji untuk pergi dengan gadis itu, dia pasti menyukainya. Dia begitu bernafsu sehingga dia tidak akan bisa menolak pesona gadis itu." Hua Jieyu khawatir.     

"Apakah dia berkharisma?" Shu Yuyan tidak bisa berkata apa-apa tetapi Hua Jieyu mengangguk dengan serius.     

"Apakah tetua Qin ada di sini?" Sebuah suara terdengar. Hua Jieyu dan Shu Yuyan mengintip dan melihat dua sosok berdiri di luar halaman.     

Itu adalah suara Yi Xiang. Mata Hua Jieyu mendarat pada pemuda tampan di belakang Yi Xiang. Matanya terfokus di sana dan melihat bocah itu berkedip padanya.     

"Salam, Kepala Sekolah Yi. Grandmaster ada di sini," kata Hua Jieyu.     

Shu Yuyan juga membungkuk. Dia tersenyum pada Hua Jieyu dan pergi.     

"Aku di sini untuk menemui tetua Qin," kata Yi Xiang. Hua Jieyu mengangguk dan memimpin jalan. Ye Futian mengikuti.     

"Berhenti berpura-pura. Pergi katakan apa yang ingin kau katakan dan kemudian temui aku," kata Yi Xiang. Dia lalu berjalan pergi. Ye Futian menatap punggungnya, menyadari pria itu ternyata cukup baik.     

"Kenapa kau menatapku seperti itu?" Ye Futian memandang Hua Jieyu sambil tersenyum. Dia melihat bahwa matanya agak merah. Jieyu menyeret Ye Futian ke sebuah ruangan.     

Hua Jieyu menutup pintu dan mengamatinya. "Kau pergi ke Istana Luo?"     

"Ya." Ye Futian mengangguk.     

"Jangan percaya rumor itu. Aku tidak ada hubungannya dengan Mu Yunxuan," kata Hua Jieyu, merasa bersalah.     

"Aku tahu." Ye Futian tersenyum dan mengangguk.     

Hua Jieyu melangkah maju. Dia mengulurkan lengan rampingnya dan memeluk Ye Futian. Dia mengangkat kepalanya. Ye Futian melihat kecantikan yang luar biasa di depannya. Mata itu dipenuhi dengan emosi. Dia samar-samar bisa melihat tetesan air mata di mata yang berkilauan. Dia sangat cantik sehingga membuat Ye Futian kehabisan nafas.     

"Cium aku!" sebuah suara lembut berkata, hampir membuat hati Ye Futian meleleh!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.