Legenda Futian

Tujuan



Tujuan

0Di Taman Guqin, Yu Sheng dan yang lainnya sedang menunggu dengan cemas. Saat ini, kereta telah siap dengan seekor monster yang menariknya. Tang Lan yang telah mempersiapkannya. Setelah mengatur semuanya disini, dia pergi menolong mereka dan tak sengaja berpapasan dengan ketiganya yang sedang dikejar.     
0

Beberapa sosok turun dari langit. Mereka adalah Nandou Wenyin, Tang Lan, Ye Futian, dan Hua Jieyu. Ketika Hua Fengliu melihat bahwa istri dan putrinya berada disana, hatinya berdebar. Sambil berpegangan pada Yu Sheng, dia mencoba untuk berdiri dan berjalan ke arah mereka.     

"Jieyu, apa yang terjadi?" Hua Fengliu bertanya ketika ia melihat Ye Futian sedang menggendong putrinya.     

"Ayah, aku baik-baik saja." Hua Jieyu tersenyum pada Hua Fengliu.     

"Dimana ayahku?" Yi Qingxuan bertanya pada Ye Futian. Dia tidak melihat Yi Xiang dimanapun. Selain ayahnya, semuanya sudah kembali.     

"Senior Yi membantuku menghentikan pasukan pengejar. Dia memiliki teknik kultivasi yang tinggi jadi tidak akan ada masalah baginya," Ye Futian berkata pada Yi Qingxuan, ia terlihat seperti menghibur dirinya dan juga Yi Qingxuan.     

"Bagaimana bisa Kepala Sekolah Yi menghentikan Menteri Hua dan yang lainnya? Bagaimana bisa kalian semua kembali?" tanya Hua Fengliu. Yi Xiang dan Ye Futian tidak bisa membiarkan para wanita ini kembali sendirian.     

"Guru, Grandmaster…" Mata Ye Futian berkaca-kaca dan ia merasa sedih.     

Hati Hua Fengliu berdebar. Dia langsung mengerti, ia teringat masa lalu dan melihat ke arah langit, air mata terlihat di matanya. Gurunya telah mengorbankan nyawanya untuk menyelamatkan murid, istri, dan putri Hua Fengliu.     

"Tidak ada waktu untuk menangis. Ayo kita pergi," ujar Tang Lan.     

Mereka semua tahu bahwa perkataan Tang Lan benar. Hua Fengliu mengangguk. Ia mendorong Yu Sheng ke samping, berlutut di atas tanah dan bersujud memberi hormat. Dia benci bahwa dia kini tak berdaya dan gurunya telah mati demi dirinya.     

Ye Futian berjalan ke depan. Dia menyerahkan Hua Jieyu pada Nandou Wenyin dan ikut berlutut, bersujud ke arah dimana grandmaster terakhir kali berada.     

"Grandmaster, Aku akan pergi ke Sekolah Emperor Star untuk mencarimu di masa depan," ujar Ye Futian. Lalu ia membantu Hua Fengliu berdiri dan berjalan menuju kereta.     

Setelah semuanya naik ke atas monster dan kereta tersebut, Tang Lan bertanya, "Kemana sekarang?"     

"Ke Laut Timur terlebih dahulu," ujar Ye Futian. Laut Timur tidak memiliki batasan dan pergi kesana merupakan pilihan terbaik.     

"Bagaimana dengan ayahku?" mata Yi Qingxuan berkaca-kaca. Dia sangat khawatir.     

"Kakak Senior Yi akan lebih mudah kabur jika dia sendirian. Dia akan baik-baik saja." Ye Futian meyakinkannya lagi.     

Yi Qingxuan mengangguk. Dia tahu bahwa mereka tidak bisa tinggal lebih lama lagi. Saat ini, Yu Sheng menggenggam tangannya, memberikannya kekuatan. Lalu monster itu terbang dan menarik kereta menembus awan.     

Setelah mereka pergi, Menteri Hua dan Nandou Tai tiba di Taman Guqin dengan pasukannya. Melihat kondisi taman yang kosong, wajah Menteri Hua berubah kesal. "Dimana Xia Feng dan Han Mo?" ia bertanya dengan nada serius.     

"Mereka mungkin melanjutkan pengejaran. Sebelumnya, Yi Xiang menghentikanku tapi Han Mo dan Xia Feng terus melanjutkan pengejaran. Saya kira tidak akan ada masalah," ujar Yan Shao—Kepala Sekolah dari Sekolah Emperor Star.     

"Lalu bagaimana dengan semua mayat di samping jalan itu?" suara Menteri Hua terdengar serius. Dia sudah melihat jasad Xia Fan dan pasukan Xia Feng. Bahkan ada kultivator Arcana Plane yang tewas. Berdasarkan penjelasan Yan Shao, Yi Xiang sedang sibuk menghadapinya. Sementara di kelompok yang kabur, hanya Nandou Wenyin yang berada di tingkat Arcana Plane. Bagaimana bisa mereka membunuh semua pasukan itu? Ditambah lagi, Han Mo, Xia Feng, dan anggota klan Nandou, semuanya mengejar mereka. Kecuali kalau ada seseorang yang datang menolong mereka...     

"Kita hanya bisa menunggu kabar dari Han Mo dan Xia Feng sekarang," ujar Nandou Tai. Dia juga terlihat kurang sehat. Jika generasi muda dari klan mereka selamat, dia akan membalas dendam atas kejadian hari ini.     

Ditambah, hanya dia yang tahu ramalan dari Menteri Zuo tentang takdir Hua Jieyu. Sebelumnya, ketika surat perintah kaisar tiba, dia salah mengira bahwa takdir menjadi permaisuri berarti menjadi seorang ratu. Ketika ia melihat kepandaian Ye Futian, dia memikirkan Lencana Menteri yang diberikan pada Ye Futian dan sadar bahwa ia telah keliru.     

"Pergilah, laksanakan patroli kota dan tempatkan pasukan di semua pintu keluar, terutama di udara," Menteri Hua memberi perintah. Tetapi, dia juga menyadari bahwa apabila Xia Feng dan Han Mo gagal, akan sangat sulit untuk menangkap mereka.     

Jika mereka benar-benar berhasil kabur, dia tidak bisa menghadap ke Kaisar Luo. Menteri Hua telah menyetujui bahwa ia akan mengurus kedua anak muda tersebut dengan caranya sendiri tapi mereka berhasil kabur. Dia akan sangat malu untuk melaporkan hal ini.     

Mereka menunggu sangat lama tetapi Han Mo dan Xia feng tidak kembali. Anggota klan Nandou juga menghilang, seolah-olah mereka telah lenyap.     

Ketika malam tiba, Nandou Tai kembali ke rumahnya, Yan Shao kembali ke Akademi Donghai, sementara Menteri Hua pergi ke rumah Xia Feng. Tetap saja, tidak ada berita tentangnya.     

Nandou Tai mengetahui kedatangan Menteri Zuo dari anggota klan. Setelah mendengar peristiwa yang terjadi, Menteri Zuo pergi sambil tertawa. Dia mengeluh bahwa takdir tidak dapat dirubah dan membawa kembali pasukannya ke Kota Imperial. Hal ini membuat Nandou Tai merasa seolah ada sebongkah batu besar yang memberatkan hatinya.     

Tidak hanya fakta bahwa tak ada lagi gelar Putri Mahkota, tetapi klan Nandou juga kehilangan Hua Jieyu. Karena Hua Jieyu memutuskan untuk menolak penawaran tersebut, Kaisar Luo kemungkinan besar juga akan marah pada klan Nandou. Inilah alasan mengapa Menteri Hua memaksanya untuk mengambil keputusan dengan tepat. Dia harus melakukan tindakan yang jahat dengan membunuh keluarganya sendiri untuk membuktikan kesetiaannya kepada Kaisar.     

Tokoh penting yang telah datang untuk memberikan selamat telah kembali ke rumahnya masing-masing. Mereka juga mendengar bahwa Menteri Hua belum menangkap ketiganya dan menganggapnya aneh. Bagaimana Ye Futian bisa kabur dari pasukan sekuat Menteri Hua? Ini sangat tidak masuk akal.     

Di hari terakhir tahun 10000 pada Kalender Ilahi, banyak peristiwa tak terduga telah terjadi di Kota Donghai.     

Menteri Hua telah datang dengan surat perintah kaisar ke klan Nandou untuk mengangkat Hua Jieyu sebagai Putri Mahkota. Semua orang pergi untuk memberinya selamat. Mereka mengira klan Nandou akan kembali berjaya di Negeri Nandou, tidak terjebak di Kota Donghai. Tetapi, terjadi perubahan. Pemuda berusia tujuh belas tahun menerobos masuk, menunjukkan bakatnya dengan roh kehidupan kembar dan sihir elemental lengkap. Ia tidak hanya menentang perintah kaisar, dia juga mencoba meyakinkan klan Nandou untuk melakukan hal yang sama. Klan Nandou memutuskan untuk membunuhnya. Dia seharusnya mati, tapi ia pergi dan masih hidup. Menteri Hua tidak bisa menangkapnya.     

Akhirnya, Ye Futian membawa pergi Hua Jieyu, yang seharusnya menjadi Putri Mahkota. Tidak ada yang tahu kemana ia pergi, tapi semua orang tahu bahwa suatu hari nanti, ia akan kembali.     

...     

Tahun 10001 telah tiba. Hari pertama di tahun baru, banyak rumor tersebar di Akademi Donghai.     

Rupanya, sang Putri Mahkota Hua Jieyu nyaris bunuh diri demi Ye Futian.     

Tampaknya, seorang jenius yang bertarung di depan Sekolah Emperor Star itu memiliki roh kembar dan mampu mengkultivasi semua elemen. Dia telah mengalahkan semua petarung handal di bawah Dharma Plane bahkan Zhuo Qing tidak mampu melawannya. Dia telah menyembunyikan kemampuannya yang sesungguhnya selama di Akademi Donghai.     

Mereka juga mendengar bahwa Tetua Qin dari Sekolah Emperor Star telah memainkan lagu terakhirnya untuk menyelamatkan Ye Futian dan Hua Jieyu. Emperor Star bukan lagi milik Tetua Qin. Yi Xiang juga menentang perintah kaisar demi Ye Futian.     

Xia Fan, putra dari pemimpin prefektur Laut Timur—Xia Feng, telah tewas dibunuh dengan cara eksekusi. Xia Feng menghilang, termasuk wakil kepala sekolah dari Sekolah Emperor Star Han Mo dan banyak petarung handal dari klan Nandou.     

Kemarin, sebuah badai yang mengerikan seolah menyapu seluruh Kota Donghai. Badai ini berakhir dengan menghilangnya Ye Futian dan yang lainnya.     

Diluar Akademi Donghai, dua sosok cantik berdiri disana, sambil menatap ke arah akademi. Mereka adalah Lin Xiyue dan Xiao He. Kemarin, ayah Lin Xiyue juga berada di Istana Nandou dan menyaksikan semuanya.     

"Aku tidak percaya bahwa bakatnya begitu luar biasa." Xiao He menghela napas. Setelah mendengar apa yang telah terjadi, keduanya merasa terguncang.     

"Aku berencana mengikuti Ujian Kuartal Musim Semi di Akademi Donghai dan bergabung untuk berkultivasi," ujar Lin Xiyue.     

"Kenapa kau tiba-tiba ingin bergabung dengan Akademi Donghai?" Xiao He bertanya dengan bingung.     

"Setelah Ujian Kuartal Musim Semi, Kota Imperial akan mengadakan Perjamuan Tingfeng," ujar Lin Xiyue dengan tenang. "Murid dari Akademi Donghai akan hadir, dan aku juga ingin datang melihat." Namun, ada alasan lain kenapa dia tidak mengatakannya dengan keras—jika Lin Xiyue berkultivasi di akademi dan suatu hari 'dia' kembali, Lin Xiyue dapat melihatnya.     

"Oh, Perjamuan Tingfeng. Bukankah semua orang jenius dari 36 akademi di Kerajaan Nandou juga ikut hadir? Aku bertanya-tanya berapa banyak yang akan datang ke sana." mata Xiao He dipenuhi antisipasi. "Tapi jika dia tidak kabur, dia sudah pasti akan bersinar di perjamuan tersebut."     

"Tentu saja." Lin Xiyue mengangguk pelan. Berdasarkan bakat yang ditunjukkan Ye Futian kemarin, sangat sulit untuk menemukan seseorang yang mampu mengalahkannya di Kerajaan Nandou. Dia memiliki roh kembar, bakat sihir semua elemen termasuk elemen pikiran, kultivasi bela diri yang luar biasa, dan ia merupakan seorang penyihir musik yang kuat. Lin Xiyue tidak pernah menyangka bahwa bocah menarik yang ia temui di atas kapal kala itu akan menjadi begitu luar biasa.     

Di waktu yang sama, terdapat kapal lain di Laut Timur. Sekelompok orang berdiri di haluan kapal tersebut. Pakaian mereka berkibar tertiup angin laut. Kelompok dengan aura yang luar biasa ini adalah Ye Futian dan yang lainnya.     

Seekor monster turun dari atas langit. Elang Angin Hitam mendarat di depan Ye Futian.     

Ye Futian maju ke depan dan berkata pada Yi Qingxuan yang berada paling depan, "Aku telah mengirim Elang Angin Hitam untuk memantau kondisi di Kota Donghai. Aku yakin Kakak Senior Yi baik-baik saja. Tidak usah khawatir."     

"Baik." Yi Qingxuan mengangguk, meskipun ia masih merasa khawatir.     

"Futian, kemana kau berencana untuk pergi?" Tang Lan muncul dan bertanya.     

Ye Futian menatap ke arah laut tak berbatas. "Apakah Negeri Nandou memiliki negara tetangga yang merupakan saingan mereka?" dia bertanya.     

"Jika kau pergi ke arah utara dari Laut Timur, kau akan tiba di perbatasan dari Prefektur Laut Timur," ujar Tang Lan. "Tempat itu merupakan perbatasan dengan Kerajaan Cangye. Kedua kerajaan telah bersaing dalam peperangan mulai tahun 300."     

"Kalau begitu kita pergi ke utara." Ye Futian menatap ke arah utara dan berkata. "Kita akan pergi ke Kota Imperial dari Kerajaan Cangye." Dia telah berencana menghadiri Perjamuan Tingfeng di Nandou, tetapi surat perintah kaisar telah menghancurkan semuanya. Karena ia tidak bisa tinggal di Kerajaan Nandou, dia akan pergi menuju Kota Imperial dari Kerajaan Cangye.     

"Oke." Tang Lan mengangguk. Dengan bakat mengejutkan yang ditunjukkan oleh Ye Futian kemarin, ia tidak perlu merasa khawatir untuk menemukan tempat untuk meningkatkan reputasinya. Akan mudah untuk mendapat dukungan jika ia mencarinya.     

Dengan memilih Kerajaan Cangye. Dia sudah jelas pergi kesana untuk membalas dendam pada Negeri Nandou!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.