Legenda Futian

Penari



Penari

0Bai Qiu tersenyum sambil melihat ke arah Ye Futian tapi senyuman itu memudar dengan cepat. Ye Futian, Hua Jieyu, dan Yu Sheng sedang menikmati makanan dan bahkan tidak memandangnya.     
0

"Jamuan dari sang kaisar sangat menyenangkan, banyak makanan enak dan anggur. Rubah, makanlah yang banyak," Ye Futian berkata pada Hua Jieyu sambil tersenyum.     

"Oke." Hua Jieyu tersenyum balik sementara Yu Sheng menatap mereka dengan jengkel.     

Senyum Bai Qiu terhenti. Apakah dia diabaikan begitu saja?     

Puteri Ye Lingxi berusia sama dengan Ye Futian. Dia memandang sisi samping Ye Futian yang tampan, bibirnya tampak melengkung menjadi senyuman. Pemuda ini terlalu jahat, pikirnya. Dia jelas tahu bahwa Bai Qiu berusaha mempersulit keadaan Ye Futian tapi apa ada yang lebih memalukan dari diabaikan? Terlebih lagi untuk orang sepenting Bai Qiu.     

Semua orang melihat mereka. Sebagian ingin menyaksikan drama yang terjadi; yang lainnya berpikir bahwa Bai Qiu sedang mencari masalah sendiri. Lagipula, mereka sudah berkonflik pada Perjamuan Fenghua hari ini. Jika dia mengincar Ye Futian sekarang, pemuda itu tidak akan menaruh hormat padanya. Tetapi, tanggapan Ye Futian cukup spesial. Atau bisa dibilang, dia tidak menanggapinya sama sekali.     

Tentu saja, yang lainnya berpikir bahwa Ye Futian terlalu sombong. Lagipula, Bai Qiu di tingkat Dharma Plane dan merupakan perwakilan dari Klan Qin. Dia telah diejek oleh Yu Sheng dan Ye Futian karena penawaran sebelumnya. Sekarang, dia telah berbicara tetapi diabaikan. Terlebih lagi, sang puteri-lah yang berbicara terlebih dahulu.     

"Jika seseorang bertanya, kau seharusnya menjawab apapun jawabannya," sebuah suara berbicara. Yang berbicara adalah salah satu murid dari Perguruan Tinggi Cangye.     

Disana banyak terdapat murid berbakat dari Perguruan Tinggi Cangye; delapan orang berada di jamuan makan malam. Cen Xia, yang Futian kenali, juga berada disini tapi bukan dia yang berbicara. Malah, yang berbicara adalah murid yang jauh berbakat bernama Yu Jiang. Dia salah satu peserta yang tidak menyukai Ye Futian. Lagipula, Bai Qiu adalah seseorang yang berada di tingkat yang sama dengannya.     

Ye Futian menaruh gelas anggurnya dan melihat sekitarnya. Pandangannya jatuh ke arah Perguruan Tinggi Cangye. Dia telah bertemu dengan Yu Jiang di kampus. Di hari babak kualifikasi, Cen Xia memberitahu tentang Yu Jiang dan Bai Qiu, bahwa mereka merupakan kandidat populer untuk masuk ke Tingkat Fenghua.     

Ye Futian melihat ke arah Yu Jiang. Dia menatapnya sementara Yu Jiang mengangkat gelas dan menyeruputnya tanpa memutuskan pandangan matanya pada Ye Futian. Di mata Yu Jiang, kelompok Ye Futian berbakat, tetapi mereka terlalu sombong.     

"Apa kita sudah akrab?" senyum Ye Futian lebih terlihat seperti seringai.     

"Tentu saja tidak dan aku juga tidak mau." Yu Jiang meletakkan gelas anggurnya. "Tetapi karena sang puteri memintamu tampil, bukankah kau seharusnya menanggapi?"     

"Tidak apa-apa. Itu hanya permintaan secara tiba-tiba," Ye Lingxi berkata, karena melihat suasana menjadi aneh. Senyumnya yang indah seperti angin di musim semi seolah meniup sedikit rasa canggung saat ini.     

"Puteri, toleransi anda sungguh luar biasa tapi beberapa orang berpikir terlalu egois," Yu Jiang melanjutkan perkataannya, "Ini adalah jamuan yang diadakan oleh sang kaisar tapi ada yang hadir dengan wajah bercadar. Ini terlalu egois. Bahkan Lin Yueyao, gadis tercantik di Cangye, tidak seperti itu." Dia sudah jelas mengincar Hua Jieyu.     

"Ayahku berkata sebelumnya bahwa ini hanya seperti makan malam keluarga. Tidak perlu merasa dibatasi dan memaksa yang lainnya," ujar Pangeran Ye Danchen, karena melihat bahwa Yu Jiang tidak membiarkan masalah ini berlalu.     

Mereka semua bangga akan dirinya dan juga saingan di Perjamuan Fenghua. Sangat wajar akan terjadi beberapa konflik. Ini nantinya akan menguji reaksi dan kemampuan pemahaman mereka.     

Melihat bahwa puteri dan pangeran sudah berbicara, Yu Futian tidak boleh bersikap kurang ajar. Dia tersenyum pada Puteri Ye Lingxi dan berkata, "Tentu saja puteri, saya tahu tentang tarian kerajaan dan saya berkenan memainkannya untuk anda."     

Setelah itu, Ye Futian berjalan sendirian. Dia menghampiri pohon persik di belakang jamuan dan duduk dengan kaki bersila. Adapun saran Bai Qiu agar Hua Jieyu menari dan apa yang dikatakan Yu Jiang tentang cadar, dia mengabaikan keduanya. Dia menghormati puteri tersebut tapi tidak untuk mereka berdua.     

Roh Guqin miliknya muncul. Melodi yang anggun memasuki telinga semua orang, menarik semuanya ke dalam konsep artistik dari lagu itu. Melodi dari lagu "White Feathers Garment" merupakan lagu tarian kerajaan yang merdu dan sesuai dengan suasana saat ini. Saat musik diputar, suasana menjadi lebih rileks. Saat mereka minum di bawah suasana yang gembira, banyak orang secara tidak sadar terpengaruh.     

"Lagu ini membuatku merasa bahwa semua lagu tarian kerajaan dari zaman dahulu tidak ada apa-apanya," puji Ye Danchen. Tetapi, seperti ada yang kurang."     

"Ini adalah lagu dansa. Lagu ini butuh seorang gadis cantik," Bai Qiu berkata sambil tersenyum saat ia melirik ke arah Hua Jieyu lagi. "Tetapi gadis cantik itu menolak tampil untuk kita."     

Yu Sheng berdiri, ekspresinya terlihat sangat dingin. Bai Qiu sedang mencari masalah.     

Alunan musik juga ikut terpengaruh, menjadi semakin dingin. Melihat situasi ini, Puteri Ye Lingxi tersenyum dan berkata, "Jika tidak ada yang keberatan, aku bisa sedikit mempermalukan diriku sendiri."     

Pandangan mata semua orang terlihat terkejut mendengar perkataan tersebut. Apakah sang puteri akan menari?     

"Puteri, jangan," ujar Yu Jiang. Bagaimana bisa seorang puteri menari untuk Ye Futian?     

"Saya hanya bercanda. Putri tidak perlu menganggapnya dengan serius," ujar Bai Qiu.     

"Aku tiba-tiba ingin melakukannya. Musiknya sangat indah sehingga seseorang ingin menari. Kenapa aku tidak boleh?" Ketika Ye Lingxi berbicara, dia berjalan menuju Ye Futian. Gaun panjangnya berkibar saat ia menari.     

"Sangat indah," Ye Danchen memuji sementara semua orang masih terkejut.     

Pandangan mata semua orang tertuju pada sang penari, Puteri Ye Lingxi, dan sang pemain musik, Ye Futian. Di bawah sinar rembulan, bunga persik terlihat menutupi tanah di sekitar mereka layaknya lukisan.     

"Jika berita dari jamuan hari ini tersebar, ini akan menjadi legenda yang indah," Seseorang berkata. Banyak orang mengangguk setuju. Sebelumnya, mereka mengira bahwa sang puteri bermaksud merendah dengan menari. Sekarang, mereka menyadari bahwa itu pesona yang ia miliki dan penampilan ini memang sangat indah.     

"Nona Zhixin, apakah anda dapat bergabung untuk memeriahkan penampilan ini?" Ye Danchen bertanya pada Hua Zhixin.     

Hua Zhixin tersenyum dan berjalan menuju pohon persik. Dengan menggunakan tangannya sebagai kuas, dia mengumpulkan Spiritual Qi dan merubahnya menjadi berbagai macam burung spiritual. Elang malam, bangau, dan phoenix terbang di udara. Mereka mengitari Ye Futian dan Ye Lingxi, membuat siapapun langsung mengira mereka sedang melihat lukisan para peri. Ini seharusnya tidak ada di dunia manusia.     

"Sangat indah." Lin Yueyao juga tidak bisa menahan diri untuk memuji penampilan ini. Ye Futian sangat tampan, nampak bercahaya ketika memainkan guqin dan sang puteri menari, serta lukisan Zhixin. Pemandangan ini tampak begitu mempesona.     

Pada saat ini, Bai Qiu dan Yu Jiang terlihat tidak nyaman. Mereka tidak menyukai Ye Futian, jadi mereka menyuruhnya tampil. Mereka tidak menyangka penampilan ini menjadi sesuatu yang indah. Bai Qiu terutama berpikir bahwa jika ia yang bermain musik saat ini, ini akan menjadi pemandangan yang indah.     

Ketika lagu berakhir, semua orang masih terbawa oleh melodi. Roh guqin milik Ye Futian menghilang. Ye Lingxi melihat ke arahnya, matanya berbinar. "Musik yang menakjubkan."     

"Puteri, tarian anda juga sangat indah," Ye Futian berkata sambil tersenyum.     

"Kau harus mengajari lagu ini padaku nanti," Ye Lingxi menjawab, lalu kembali ke kerumunan orang. Hua Zhixin mengangguk pelan ke arah Ye Futian.     

Ye Futian meresponnya dengan tersenyum dan kembali ke tempatnya. Dia memandang ke kerumunan orang dan melihat Bai Qiu dan Yu Jiang menatapnya dengan dingin. Bibirnya melengkung menjadi seringai. Dia telah tampil dengan baik di Perjamuan Fenghua dan baik Yu Sheng dan Hua Jieyu tampil sangat luar biasa. Tapi Bai Qiu dan Yu Jiang masih ingin mengganggunya. Mereka mungkin berpikir bahwa ketiganya berada di Plane lebih rendah dan masih memandang rendah ketiganya. Semoga, perasaan superioritas ini masih bertahan hingga Perjamuan Fenghua berakhir.     

"Yang Mulia," Ye Futian memanggil. Semua orang melihat ke arahnya dan ia tersenyum. "Para kakak senior di rumah sedang menunggu kami kembali. Saya telah memainkan satu lagu, jadi saya pamit pergi terlebih dahulu."     

"Baiklah." Ye Danchen memilih tersenyum dan mengangguk daripada menghentikannya. Jika Ye Futian memilih tinggal, mungkin akan terjadi lebih banyak konflik. Suasana akan menjadi lebih baik jika ia pergi.     

"Sampai bertemu besok." Ye Lingxi menambahkan.     

Ye Futian mengangguk pelan dan berkata, "Sampai bertemu di Perjamuan Fenghua." Tidak ada yang tahu apakah dia mengatakannya untuk sang puteri atau orang lain.     

Setelah itu, ketiganya berdiri dan pergi. Seseorang membantu mereka keluar dari istana. Di bawah sinar rembulan, ketiganya naik ke atas Elang Angin Hitam untuk kembali.     

"Bukankah itu menyenangkan bahwa sang puteri menari untukmu?" Hua Jieyu tersenyum pada Ye Futian.     

"Ketika kita kembali. Aku akan memainkan satu lagu dan kau menari untukku. Penampilan ini akan lebih indah," ujar Ye Futian, tertawa.     

"Tentu." Hua Jieyu tersenyum tetapi Ye Futian mendapat firasat buruk dari senyuman itu.     

...     

Esok paginya, banyak orang berkumpul di sekitar Panggung Fenghua. Kemarin, Perjamuan Fenghua telah dimulai. Ribuan orang berbakat dan kuat datang dari seluruh penjuru Kerajaan Cangye. Sekarang, hanya sekitar 200 peserta tersisa tetapi mereka membuat penonton semakin tak sabar.     

Ketika kelompok Ye Futian tiba, banyak orang sudah berada disana—Klan Qin, murid dari Perguruan Tinggi Cangye, Klan Iblis, dan berbagai macam pasukan serta bangsawan, semuanya sudah hadir.     

Seolah merasakan sesuatu, Ye Futian melirik dan melihat Bai Qiu tersenyum padanya. Dia tahu arti dari senyuman itu.     

Ye Futian memalingkan muka, mengabaikan Bai Qiu. Ketiganya terus berjalan, menghampiri Panggung Fenghua untuk mempersiapkan pertarungan.     

Sebuah kereta datang dari arah istana. Sang kaisar dan permaisuri datang bersama para pangeran dan puteri. Mereka semua duduk di kursinya. Ye Danchen dan Ye Lingxi berada disana juga, pastinya. Ye Lingxi mengamati kerumunan orang dan tersenyum pada Ye Futian ketika ia melihatnya.     

Ye Futian tersenyum balik dan memandang ke arah Hua Jieyu dengan gugup. "Aku sedang bersikap sopan..."     

Apa yang terjadi setelah mereka kembali ke penginapan kemarin malam sungguh tak terlupakan.     

"Aku tidak keberatan," Hua Jieyu berkata sambil tersenyum.     

"Ya, aku tahu." Jawab Ye Futian. Ketika melihat senyuman lembut Hua Jieyu, dia hampir mempercayainya.     

Pada saat ini, banyak orang berdiri untuk memberi hormat pada sang kaisar tetapi ia melambaikan tangannya, "Tidak perlu terlalu formal. Silahkan dilanjutkan."     

Tetua dari Perguruan Tinggi Cangye berjalan ke atas Panggung Fenghua. Dia menaruh penanda buku yang tersisa menjadi satu baris. Nantinya, sebagian dari nama-nama ini akan bersinar di Panggung Fenghua dan dikenal di seluruh penjuru kerajaan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.