Legenda Futian

Lakukan Apapun yang Kau Inginkan



Lakukan Apapun yang Kau Inginkan

0Banyak murid dari Akademi Donghai ikut berpartisipasi dalam Perjamuan Tingfeng. Setelah melihat Yun Tianhao, Ye Futian juga melihat Zhuo Qing dan Zhou Mu tiba di atas panggung untuk mengalahkan lawan mereka. Zhuo Qing dan Zhou Mu berada di Plane yang sama dan keduanya dapat dianggap sebagai seorang jenius. Zhou Mu adalah murid dari Art Saint dan Zhuo Qing dikenal sebagai yang terbaik dari semua kultivator di bawah tingkat Dharma Plane. Namun, selama pertarungan di Sekolah Emperor Star, sementara Ye Futian dan Yu Sheng tampil luar biasa melampaui yang lain, banyak dari kultivator "terbaik" sekolah itu kehilangan kepercayaan diri mereka. Bahkan kondisi semakin memalukan setelah pertarungan di istana Klan Nandou pada hari terakhir dari Kalender Suci di Tahun 10000. Setelah hari itu, tidak ada seorangpun di Kota Donghai yang berani mengakui bahwa mereka memiliki bakat yang tak tertandingi.     
0

Waktu berlalu sedikit demi sedikit. Perjamuan Tingfeng terus melanjutkan setiap pertarungan. Begitu banyak hal yang terjadi secara bersamaan, tidak mungkin bagi penonton untuk memahami semuanya. Keempat orang kaisar mengobrol tentang hal yang tidak terlalu khusus, tetapi setiap kata dari mulut mereka memiliki makna tersembunyi. Percakapan itu adalah sebuah pertarungan rahasia bagi mereka sendiri. Ye Futian terlihat sedang melihat ke arah panggung pertarungan, tapi dia tidak menontonnya. Pikirannya sedang ada di tempat lain.     

Kaisar Ye sudah mengirim orang untuk mencari keberadaan dari Yi Xiang, tetapi karena dia telah menentang perintah kaisar demi Ye Futian, karena itulah tidak aman baginya untuk dengan mudah mengungkapkan dirinya. Bagaimana cara Ye Futian memberi tahu Yi Xiang bahwa ia sekarang bergabung di bawah kepemimpinan sang kaisar dari Kerajaan Cangye?     

Suara sorakan akan datang dari arah penonton sesekali. Seiring Perjamuan Tingfeng berlangsung, banyak kultivator mulai terlihat menonjol dari yang lainnya. Tapi Ye Futian sepertinya tidak tertarik.     

Perlahan-lahan, hari pertama perjamuan ini akan segera berakhir, tetapi para penonton tampaknya merasa belum puas. Mereka masih terlihat antusias seperti sebelumnya. Saat waktu fajar tiba, warna langit berubah menjadi merah. Para pembawa acara jamuan itu saling bertukar pandang, lalu mengangguk, dan menunggu putaran pertarungan ini berakhir sebelum mereka mengumumkan bahwa hari pertama dari Perjamuan Tingfeng secara resmi berakhir dan pertarungan akan berlanjut pada hari berikutnya.     

Banyak dari penonton belum merasa cukup, tetapi mereka tahu bahwa ini hanyalah awal dari serangkaian acara yang hanya diadakan sekali setiap sepuluh tahun. Acara ini hanya akan menjadi lebih menarik nantinya. Pikiran ini yang membuat mereka mengantisipasi peristiwa yang akan datang.     

Banyak orang melihat ke arah tempat duduk para kaisar. Empat orang kaisar telah berkumpul di sini hari ini. Bagi semua orang, cukup sulit untuk melihat secara sekilas sosok dari seorang kaisar di hari biasa. Hal ini hanya mungkin terjadi pada acara-acara khusus, seperti Perjamuan Tingfeng kali ini. Sekarang setelah mereka dapat melihat empat orang kaisar sekaligus, banyak orang akan bercerita tentang hal tersebut untuk waktu yang lama.     

Di tempat para kaisar duduk, Kaisar Yan berbicara, "Apakah Perjamuan Tingfeng ini satu-satunya alasanmu mengundang kami ke Negeri Nandou, Kaisar Luo?"     

Tatapan mata dari Kaisar Chu dan Kaisar Ye tertuju pada Kaisar Luo. Mereka melihatnya tersenyum sebelum berkata, "Kakak Yan, apakah kau sudah tidak sabar? Apa yang salahnya menonton sebuah pertarungan antara para kultivator generasi muda di waktu luang kita? Selain itu, sangat jarang bagi kita semua untuk berkumpul seperti ini. Nantinya, kita dapat berbicara tentang kultivasi dan mengobrol satu sama lain untuk melihat apa yang dapat kita tingkatkan dari acara ini. Akan lebih baik daripada berkultivasi sendiri, bukan? "     

"Yah, dia tidak salah," Kaisar Chu terkekeh.     

"Kalau begitu ayo pergi," ujar Kaisar Luo.     

"Bagaimana dengan mereka?" Kaisar Ye bertanya, ia memandang pada orang-orang di belakangnya.     

"Putra Mahkota Luo Junlin akan mengajak mereka berkeliling. Biarkan saja para anak muda itu berkeliaran dengan bebas. Mereka tidak akan merasa nyaman dengan kita," ujar Kaisar Luo. Kaisar Ye tidak mengatakan apapun. Mereka berempat terlihat berjalan sendirian, tidak membawa siapapun bersama mereka. Bagaimanapun juga, mereka adalah para kultivator terkuat, paling kuat di empat negara tersebut. Mereka tidak perlu membawa pengawal.     

Setelah empat orang kaisar itu pergi, sang Putra Mahkota Luo Junlin tersenyum pada yang lainnya. Dia berkata, "Semua orang telah datang dari jauh. Aku telah menyiapkan makan malam di Danau Qixing untuk menyambut kalian semua. Kita dapat berkeliling di sekitar kota dan aku dapat menunjukkan kepada kalian semua tempat-tempat indah dari kota kekaisaran Negeri Nandou "Silahkan lewat sini." Dia memimpin para generasi muda dari ketiga negara itu pergi. Ye Futian mengikutinya juga. Yu Sheng menatap dingin ke arah punggung Luo Junlin. Peristiwa pemberian perintah kaisar itu terjadi setelah kunjungannya ke Akademi Donghai. Di sisi lain, sepertinya tidak ada yang mempengaruhi Ye Futian. Seolah-olah dia tidak mengenal Luo Junlin. Ye Futian berjalan dengan tenang.     

Di belakang keduanya, banyak para kultivator kuat mengikutinya. Terdapat beberapa orang dari masing-masing negara. Di antara orang-orang yang berjalan di depan, bukan hanya kultivator berbakat dari berbagai negara tersebut tetapi juga para pangeran dan puteri. Kultivator kuat lainnya, seperti Jing Yu dari Kerajaan Cangye, mengikuti di belakang kelompok tersebut. Mereka mengikuti dari jauh agar tidak mengganggu kelompok itu.     

Danau Qixing itu tidak jauh dari istana kekaisaran. Danau tersebut terletak di pusat kota kekaisaran. Malam telah tiba, dan air danau tampak sangat indah di bawah sinar bulan. Cahaya bulan itu memantul dari permukaan danau sehingga membuatnya tampak seperti ada banyak lampu yang mengambang di atas air, memberikan suasana hati yang tak terlukiskan.     

Saat ini, ada beberapa orang terlihat mengunjungi danau tersebut. Di Danau Qixing, ada tujuh buah pulau kecil. Pulau-pulau ini tidak besar dan tidak banyak yang bisa dilihat. Tujuh pulau kecil itu berbaris seperti rasi bintang Biduk. Dan Restoran Qixing yang sangat terkenal terletak di kepulauan kecil ini.     

Di pulau yang berada di tengah danau, sebuah jamuan makan malam telah disiapkan. Banyak pelayan cantik terlihat menunggu di sana. Makan malam ini jelas sudah disiapkan jauh sebelumnya. Tempat itu didirikan membentuk empat baris. Orang-orang dari empat negara tersebut duduk di bagian mereka sendiri. Putra mahkota dari Negeri Nandou, Luo Junlin berjalan ke bagian tengah dan berkata, "Silakan duduk semuanya."     

Kelompok Ye Futian berjalan ke arah salah satu baris dan menempati tempat duduk mereka. Semua orang di tempat itu melakukan hal yang sama. Di tengah ruangan terdapat sebuah ruang kosong. Tampaknya seperti sebuah panggung. Seorang wanita muda dengan wajah bercadar muncul dan memainkan guqin. Suara musik yang indah dan menyentuh mulai memberikan suasana yang luar biasa di bawah sinar bulan. Kemudian, barisan penari terlihat masuk, menari di sekitar wanita muda yang memainkan alat musiknya itu .     

Di Danau Qixing, orang-orang yang tengah melewati restoran tersebut dengan perahu melihat pemandangan ini. Mengenali siapa orang-orang ini, banyak perahu terlihat mendekat, tetapi tidak ada yang berani berada terlalu dekat. Mereka semua hanya menyaksikannya dari jauh. Ini adalah malam pertama di Perjamuan Tingfeng. Putra Mahkota Luo Junlin telah mengadakan jamuan makan malam untuk menyambut para kultivator dari tiga negara tetangga. Para penonton itu diam-diam mengantisipasi jika sesuatu akan terjadi.     

"Semua orang sudah datang dari jauh. Maafkan aku jika ada sesuatu yang tidak kalian sukai. Aku minta maaf karena tidak menjadi tuan rumah yang baik," ujar Luo Junlin.     

"Orang-orang yang sangat ramah, pemandangan yang indah, dan musik yang merdu ini. Tidak ada yang tidak sesuai dengan keinginan kita," ujar seorang pemuda yang terlihat berpakaian mewah dari Negeri Yunchu. Dan dia tidak sedang mencari muka pada sang Putra Mahkota. Semua hal pada jamuan ini benar-benar sempurna.     

"Apakah itu tentang musik atau gadis cantik, ada yang jauh lebih cantik di antara para tamu kita dari Kerajaan Cangye," Luo Junlin tertawa. Banyak orang mengalihkan perhatian mereka untuk melihat ke arah tiga gadis cantik dari Kerajaan Cangye: Lin Yueyao, Hua Zhixin, dan Ye Lingxi. Mereka semua terlihat cantik, terutama Lin Yueyao. Penampilannya terlalu luar biasa. Banyak orang telah memperhatikannya sejak awal. Ada juga kultivator perempuan di antara para kultivator dari Negeri Yunchu dan Kerajaan Yan, tetapi penampilan mereka tidak bisa menandingi ketiga gadis cantik dari Cangye.     

"Dahulu, sebuah lagu yang kau mainkan untukku di Akademi Donghai masih segar di pikiranku. Judulnya adalah 'Dunia'," Luo Junlin tersenyum dan kemudian berbalik untuk melihat ke arah Ye Futian.     

Ye Futian meletakkan gelas anggur di tangannya dan mengangkat kepalanya untuk melihat ke arah sang putra mahkota. Luo Junlin masih seperti dulu. Wajah yang penuh kesombongan. Bahkan hari ini, dia masih tampil superior di depan Ye Futian. Dia masih berpikir bahwa Ye Futian adalah seorang rendahan dan hanyalah sebuah lelucon.     

"Aku menarik kembali apa yang aku katakan di masa lalu. Lagu itu tidak cocok untukmu." Ye Futian tersenyum.     

"Tidak masalah bagiku. Dunia ini yang dikenal sebagai Negeri Nandou terlalu kecil untukku," ujar Luo Junlin. Sepertinya tempat ini bukan tidak sesuai untuknya. Sasarannya adalah dunia yang lebih besar dari sekedar Negeri Nandou. "Tapi mari kita bicara tentangmu. Aku telah menawarkanmu kesempatan besar. Jika kau mengambilnya dan bersedia membantuku, hal-hal yang terjadi selanjutnya tidak akan pernah terjadi."     

"Mungkin itu hanya takdirmu," balas Ye Futian dengan tenang. Mereka berdua mengucapkan kata-kata yang tajam. Luo Junlin berpikir bahwa Ye Futian seharusnya tengah menyesali hal-hal yang telah terjadi, tetapi ketika Ye Futian mengatakan bahwa mungkin itu adalah takdir yang ia miliki, Ye Futian tengah menyindir bahwa Luo Junlin-lah yang seharusnya menyesali apa yang terjadi saat ini.     

Orang-orang dari Negeri Yunchu dan Kerajaan Yan semuanya tampak sangat tertarik pada perdebatan antara dua pemuda itu. Siapa yang mengira segalanya akan begitu menarik sejak awal?     

Luo Junlin menatap ke arah Ye Futian. Dia kemudian tersenyum dan bertanya, "Bagaimana kalau kau memainkan sebuah lagu hari ini?"     

Ye Futian meliriknya sekali dan mengambil gelas anggurnya untuk minum. Dia tidak peduli.     

Saat itu, beberapa tokoh terlihat mendekat. Luo Junlin menoleh dan melihat Menteri Hua, yang menyapa, "Yang Mulia."     

"Menteri Hua, ada apa?" tanya Luo Junlin.     

"Tidak. Kami melihat Yang Mulia sedang berada di sini, jadi saya datang untuk menyambut anda atas nama mereka," ujar Menteri Hua sambil menunjuk ke arah pulau di sebelahnya. Luo Junlin melihat ke arah yang ditunjuknya untuk melihat Yan Shao tengah memimpin kelompok dari Akademi Donghai, serta anggota Klan Nandou. Mereka semua berdiri di sana dan membungkuk hormat padanya.     

Yan Shao dan Menteri Hua adalah saudara senior dan junior, jadi tidak ada yang bisa dikatakan tentang hal itu. Tapi untuk Klan Nandou, mereka hanya mencoba untuk mendapatkan perhatian dari Menteri Hua.     

"Baiklah, aku mengerti. Menteri Hua silahkan melanjutkan keperluanmu sendiri. Tidak perlu khawatir tentang apa yang terjadi di sini," ujar Luo Junlin. Menteri Hua pamit undur diri dan melihat ke arah Ye Futian sebelum pergi.     

Ye Futian membalas gerakan itu dan matanya mengikuti Menteri Hua sampai ia berjalan ke pulau berikutnya. Ada sesuatu yang Ye Futian ingin tanyakan pada orang-orang itu.     

"Jadi, kaulah yang dipilih Kaisar Ye untuk menempati peringkat pertama di Perjamuan Fenghua?" tanya seorang pemuda dari Kerajaan Yan.     

Ye Futian menatapnya dan tersenyum santai.     

"Aku sangat penasaran bagaimana seorang kultivator tingkat Glory Plane Bintang Tujuh bisa mendapat peringkat pertama di Perjamuan Fenghua," kata seorang kultivator kuat dari Kerajaan Yan.     

"Kurasa aku sedang beruntung dan terlihat menyenangkan di mata sang kaisar," ujar Ye Futian.     

"Apakah kalian percaya padanya?" pria muda dari Kerajaan Yan itu bertanya pada kelompok dari Yunchu.     

Seorang pemuda berpakaian luar biasa dari Negara Yunchu terlihat tersenyum. "Tidak bisakah kita melawannya untuk mencari tahu?"     

"Yan Zhan, bukankah kau ingin menguji kemampuan dari peringkat pertama di Tingkat Fenghua? ' tanya seorang kultivator dari Kerajaan Yan.     

Yan Zhan berdiri. Luo Junlin melambaikan tangannya dan para penari terlihat mundur.     

"Aku juga seorang kultivator tingkat Glory Plane Bintang Tujuh," ujar Yan Zhan. Dia tengah berdiri di sana, tubuhnya yang besar memancarkan sebuah kekuatan yang tak terlihat, ia menatap ke arah Ye Futian.     

"Ada hal yang harus kulakukan, jadi aku tidak bisa bergabung," ujar Ye Futian. Dia meletakkan gelas anggurnya dan berdiri. Dia melangkah keluar, menjauh dari mejanya, tetapi dia tidak berjalan menuju Yan Zhan. Sebaliknya, dia keluar dari tempat makan malam itu.     

"Apa yang kau maksud dengan ini?" seseorang dari Kerajaan Yan bertanya.     

"Tidak tertarik." Ye Futian tidak terlihat menoleh untuk sekedar menjawab.     

"Apakah penilaian dari Kaisar Ye seburuk ini?" Yan Zhan bertanya.     

Ye Danchen dan Ye Lingxi sangat marah. Beraninya dia mempertanyakan penilaian dari ayah mereka?     

Ye Futian tidak berhenti, dia melanjutkan perjalanannya keluar. Seolah tidak ada apa pun di sini, yang berhubungan dengannya.     

Banyak orang menyipitkan mata ketika melihat siluetnya. Apakah dia menghindar dari pertarungan atau dia merasa terlalu hebat untuk bertarung? Dia adalah peringkat pertama di Tingkat Fenghua, jadi seharusnya tidak perlu baginya untuk menghindar dari pertarungan. Tetapi untuk mengatakan bahwa dia merasa terlalu hebat untuk bertarung... bukankah itu membuatnya terlihat benar-benar sombong?     

"Yu Sheng!" dari jauh, Ye Futian memanggilnya. "Lakukan apapun yang kau inginkan!"     

"Oke!" Yu Sheng menjawab.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.