Legenda Futian

Bersikap Lebih Baik



Bersikap Lebih Baik

0Mata cantik Lin Xiyue terfokus pada Ye Futian. Dari dekat, dia bisa melihat bahwa pemuda itu telah semakin dewasa sejak pertemuan pertama mereka di atas kapal di Laut Timur. Dia menjadi lebih tampan dan bukan lagi seorang pemuda dari sebelumnya.     
0

"Ya, aku saat ini berkultivasi di Akademi Donghai. Kau tidak marah, bukan?" Lin Xiyue bertanya sambil tersenyum.     

"Kenapa aku harus marah?" Ye Futian menggelengkan kepalanya. Dia tidak berpikiran seegois itu. Dia akan selalu mengingat orang-orang dari Sekolah Emperor Star tetapi konflik itu tidak ada hubungannya dengan Akademi Donghai, apalagi murid biasa dari akademi itu.     

"Kau masih tidak memberitahuku mengapa kau di sini. Apakah ada yang salah?" Ye Futian bertanya.     

"Tidak bolehkah aku datang untuk menemui seorang teman?" Lin Xiyue tersenyum lembut.     

Melihatnya seperti itu, Ye Futian tersenyum dan mengangguk. "Tentu saja."     

"Bukan apa-apa," ujar Lin Xiyue. "Aku baru saja melihatmu di Perjamuan Tingfeng dan ingin datang menemuimu. Aku mengkhawatirkanmu setelah apa yang terjadi di Kota Donghai. Aku tidak percaya kau menemukan tempatmu di Kerajaan Cangye begitu cepat dan bahkan dihargai oleh sang kaisar. Percuma saja aku merasa khawatir." Dia terlihat santai dan tenang.     

"Terima kasih," ujar Ye Futian, tertawa. "Apakah kau mendengar berita tentang Yi Xiang, kepala sekolah dari Sekolah Finance Star, di Kota Donghai?"     

Lin Xiyue tersenyum. "Jangan khawatir, Kakak Senior Yi seharusnya baik-baik saja. Aku sudah minta tolong pada ayahku tentang dia. Dia terluka setelah membantumu menghalang para kultivator kuat pada hari itu tetapi dia berhasil mundur dengan aman. Dia bukan target utama dari Menteri Hua dan tidak ada berita setelah kejadian itu jadi aku yakin dia baik-baik saja."     

Ye Futian merasa lega. Dia tahu rubah tua itu tidak akan mengalami masalah begitu mudah.     

"Baiklah, aku sudah menyapamu dan sekarang aku akan pergi." Lin Xiyue tersenyum kecil.     

Ye Futian mengangguk. "Kembalilah dengan selamat."     

"Oke." Lin Xiyue terlihat mengangguk pelan dan berbalik untuk pergi. Ye Futian melihatnya pergi dari belakang dan kemudian berjalan menuju ke arah paviliun.     

Yu Sheng berjalan di sampingnya dan bergumam, "Berapa banyak gadis yang akan kau buat patah hati?"     

"Bukan salahku kalau aku memang menarik." Ye Futian tertawa dan melirik ke arah temannya dengan ekspresi puas seolah berkata, Apakah kau melihat perbedaan diantara kita?     

Yu Sheng memutar bola matanya dan melangkah pergi. Dia tidak ingin memberi Ye Futian kesempatan untuk bersikap sombong.     

Ye Futian berkedip dan menatap punggung dari Yu Sheng. Ini tidak benar. Bukankah seharusnya dia yang pergi dengan bangga?     

"Kau sudah menjadi jahat," Ye Futian bergumam. Ketika dia kembali ke halaman, dia memilih untuk berlatih memainkan guqin untuk meningkatkan kekuatan spiritualnya daripada beristirahat. Sejak dia mulai berkultivasi, pengalaman dan perubahan dalam pikirannya membuatnya semakin berhasrat untuk naik tingkat dalam Plane. Ketika di Kota Qingzhou, harapan ayah baptisnya kepadanya untuk menjadi seorang kaisar tampak seperti khayalan belaka. Sekarang, dia benar-benar berusaha meraihnya.     

Waktu berlalu sedikit demi sedikit. Saat larut malam, Ye Futian masih terlihat bermain guqin. Banyak emosi yang tampaknya tersembunyi dalam lagu itu. Saat ini di Negeri Nandou, negara asalnya, identitasnya kini telah berubah. Dia datang bersama Kaisar Ye untuk menghadiri perjamuan ini. Semuanya terasa seperti mimpi.     

Saat musik itu mengalun di udara yang sunyi, ada sebuah lonjakan Energi Spiritual Qi yang hebat di udara. Mereka berkumpul di tubuh Ye Futian tetapi dia sepertinya tidak merasakan apa-apa. Dia terus bermain guqin dan sebuah melodi berangsur-angsur naik dari nada rendah. Terdapat sebuah perasaan seperti melupakan masa lalu. Energi Spiritual Qi terlihat semakin bergejolak, seolah ikut menari dengan lagu itu. Pemandangan ini bertahan cukup lama. Ketika sebuah nada terakhir berbunyi, tiba-tiba ada keheningan dan Energi Spiritual Qi itu terlihat tersedot ke dalam tubuhnya.     

Matanya kini terbuka, terlihat berkilau. Lalu Ye Futian tersenyum. Dia telah melakukan terobosan baru dan kini ia memasuki tingkat Glory Plane Bintang Delapan. Setelah melakukan terobosan itu, dia masih tidak beristirahat dan melanjutkan berkultivasi seni bela diri. Penguatan dari Energi Spiritualnya dapat meningkatkan daya tahannya dan juga membantunya dalam berkultivasi seni bela diri.     

Hembusan angin muncul dari pukulannya. Ye Futian mengaktifkan Imperial Tactics dan darah di dalam tubuhnya tampak bergemuruh. Dia nampak memancarkan aura kaisar; setelah mengalami peningkatan dalam Energi Spiritual, kultivasi seni bela dirinya menjadi lebih lancar juga. Tubuhnya terus menerus berubah.     

Ketika seberkas cahaya pertama muncul di cakrawala, bersinar ke arah Ye Futian, dia mengangkat kepalanya dan meraung. Dia meninju ke depan dan muncul sebuah ledakan. Udara di sekitarnya tampak bergetar. Sebuah kekuatan yang tak tertandingi meledak dari tubuhnya. Banyak bayangan dari naga dan roc keluar dari tinjunya. Sebuah bayangan dari seekor kera yang mengerikan tampak muncul pada dirinya. Dia ditutupi sepenuhnya oleh tekad seni bela diri. Kekuatannya kini begitu luar biasa.     

"Terobosan seni bela diri." Ye Futian tersenyum. Dia berhasil menembus tingkat baru dari seni sihir dan seni bela diri dalam waktu satu malam.     

Ye Futian mengumpulkan auranya dan berhenti berkultivasi. Setelah itu, dia pergi untuk mandi dan langit berangsur-angsur menjadi terang. Hari ini akan menjadi hari kedua dari Perjamuan Tingfeng. Banyak orang terlihat berkumpul menuju ke Gerbang Selatan dari istana di Kota Kekaisaran.     

Ye Futian pergi bersama dengan kelompok Kaisar Ye hari ini. Dalam perjalanan ke sana, Kaisar Ye memanggil Ye Futian.     

"Kemarin di istana, Kaisar Luo memintaku untuk menyerahkanmu lagi," ujar Kaisar Ye. Mendengar hal ini, Ye Futian terlihat sangat tenang. Jika Kaisar Ye ingin menyerahkannya, dia pasti sudah melakukannya sejak lama. Bahkan jika Kaisar Ye tidak terkesan padanya, kedua negara tetap saja adalah saingan. Jika Kaisar Luo meminta Ye Futian, dia pasti tidak akan setuju. Bagaimana dunia ini melihatnya jika ia menuruti keinginan Kaisar Luo dengan mudah?     

"Dia tahu bahwa itu tidak mungkin terjadi tetapi dia masih mengatakannya. Selain itu, aku bisa merasakan kepercayaan dirinya dalam suaranya. Seolah-olah sesuatu akan terjadi di Perjamuan Tingfeng," Kaisar Ye melanjutkan.     

Ye Futian mengernyitkan alisnya. Bahkan tanpa ada dirinya, hal ini terlihat agak aneh bahwa Kaisar Luo akan mengundang para kaisar dari tiga negara untuk menonton.     

"Apakah ada kemungkinan bahwa Kaisar Luo menjalin kerja sama dengan Negeri Yunchu dan Kerajaan Yan?" Ye Futian bertanya dengan pelan.     

"Mustahil." Kaisar Ye menggelengkan kepalanya. "Keempat negara memiliki hubungan yang kuat. Tidak ada alasan bagi mereka untuk bersekutu dengan dia." Meskipun mereka memiliki konflik terus-menerus, negara-negara itu masih memiliki batasan tersendiri. Sang kaisar tidak akan mengambil tindakan terhadap satu sama lain tanpa alasan, kecuali sesuatu yang sangat besar terjadi dan dapat menyebabkan perang. Sebuah perang antara para kaisar bukanlah masalah sepele. Sekali mereka mengerahkan seluruh kekuatan mereka, tidak ada yang bisa menahannya.     

"Berusaha menebaknya mungkin tidak akan berguna. Mari kita tunggu dan lihat betapa beraninya Kaisar Luo." Kaisar Ye tersenyum dan menggelengkan kepalanya.     

Kelompok itu secara perlahan tiba di lokasi Perjamuan Tingfeng. Saat ini, lokasi itu sudah dipenuhi oleh kerumunan penonton yang tak ada habisnya. Namun, ketika mereka melihat kelompok Kaisar Ye datang, orang-orang di langit semuanya terlihat membukakan jalan.     

Banyak yang mengamati Kaisar Ye dari jarak dekat. Mereka tidak tahu seberapa kuat seorang penguasa dari Kerajaan Cangye. Jika empat orang kaisar itu bertarung, hal itu pasti akan terlihat spektakuler, tetapi mereka tahu hal itu sangat mustahil terjadi.     

"Gadis-gadis itu sangat cantik." Seseorang melihat Lin Yueyao dan yang lainnya di belakang sang kaisar. Mereka tampak seperti sekelompok peri dan banyak orang terlihat terperangah tanpa sadar.     

"Dia adalah Ye Futian. Dia berasal dari Prefektur Timur negara kita tetapi dia berkhianat dan pergi ke Kerajaan Cangye. Aku dengar dia sangat berbakat," bisik seseorang, sambil menunjuk ke arah Ye Futian. Kemarin, tiga kaisar tersebut datang untuk menonton dan banyak orang bertanya tentang orang-orang yang mereka bawa. Mereka juga mendengar beberapa berita yang beredar.     

Orang-orang dari Negeri Yunchu dan Kerajaan Yan sudah tiba. Ketika kelompok Kaisar Ye datang, Chu Kuangren, Yan Qi, dan banyak yang lainnya menatap ke arah Ye Futian. Kemarin, bakat nomor satu dari Tingkat Fenghua di Cangye telah menghindar dari pertempuran tetapi tindakannya masih berkesan bagi mereka.     

Kaisar Luo juga sudah datang. Keempat kaisar semuanya telah hadir dan Perjamuan Tingfeng akan dimulai lagi.     

"Kemarin, Junlin mengundang semua orang. Apakah kebanggaan dari semua negara telah berinteraksi satu sama lain?" Kaisar Luo bertanya sambil tersenyum. Para kaisar lainnya terlihat agak penasaran. Mereka tidak secara khusus bertanya tentang apa yang terjadi kemarin.     

"Kami bertarung dengan beberapa orang dari Tingkat Fenghua," ujar Chu Kuangren. "Sama seperti yang kami prediksi, mereka yang berada di tingkat Dharma Plane dan berhasil dikalahkan oleh Glory Plane benar-benar tidak ada apa-apanya. Lagi pula, Perjamuan Fenghua di Kerajaan Cangye dilaksanakan sekali setiap tiga tahun. Kemampuan mereka sudah cukup mengesankan saat ini." Siapapun bisa merasakan sebuah kesombongan dalam suaranya yang tenang.     

Wajah Bai Qiu dan Yu Jiang kembali terlihat kesal. Mereka menghinanya secara mental karena membicarakan tentang hal ini.     

"Kerajaan Yan tampaknya juga mengalami kekalahan," ujar Bai Qiu dengan nada dingin.     

"Yang bisa aku katakan adalah bahwa tiga besar dari Tingkat Fenghua memang cukup kuat," ujar Yan Qi dengan nada dingin. Yan Zhan telah kalah dari Yu Sheng, yang merupakan peringkat ketiga dari Tingkat Fenghua.     

"Ye Wuchen adalah yang terkuat dari Tingkat Fenghua di Kerajaan Cangye tetapi kita tidak perlu terburu-buru untuk bertarung dengannya. Mari kita tonton dan lihat bakat seperti apa yang akan lahir dari Perjamuan Tingfeng tahun ini," ujar Chu Kuangren.     

"Bagaimana dengan peringkat pertama dari Tingkat Fenghua?" Kaisar Luo bertanya sambil tersenyum. Dia sepertinya tidak mengenal Ye Futian. Tentu saja, dia benar-benar tidak mengenal siapa itu Ye Futian. Pertemuan pertama mereka adalah di Perjamuan Tingfeng ini.     

"Peringkat pertama dari Tingkat Fenghua?" Chu Kuangren tertawa dengan kaku. "Saya tidak tahu apakah dia benar-benar sombong atau dia hanya beralasan untuk menghindari pertarungan dan sedang menyembunyikan sesuatu."     

Perkataan Chu Kuangren mengisyaratkan bahwa Ye Futian tengah berpura-pura sombong untuk menghindari pertarungan. Jika dia tidak bertarung, tidak ada yang tahu seperti apa kemampuannya yang sebenarnya. Dia telah membuktikan dirinya di Perjamuan Fenghua tetapi hanya Kerajaan Cangye yang menyaksikannya. Disini terdapat banyak kultivator berbakat dari setiap negara. Siapa yang akan berpikir bahwa mereka tidak sebagus yang lainnya?     

Banyak tatapan mata tertuju pada Ye Futian, termasuk Lin Yueyao dan Bai Qiu. Chu Kuangren tampaknya telah memprovokasinya sejak tadi malam. Apakah dia masih tidak akan tertarik?     

Ye Futian terus duduk di sana, sambil menatap pertarungan di sembilan panggung pertarungan itu. Dia telah mengabaikan provokasi dari Chu Kuangren.     

Semua orang terdiam. Orang ini…     

"Apakah kau tidak punya sesuatu untuk dikatakan?" Chu Kuangren bertanya, melihat ke arah Ye Futian.     

Melihat betapa bersikerasnya dia, Ye Futian akhirnya meliriknya—hanya satu pandangan. Kemudian dia terus melanjutkan menonton pertarungan, merasa tidak terganggu.     

Semua orang terlihat pucat. Apakah pertarungan itu sangat menarik?     

Banyak yang mengikuti pandangannya dan melihat bahwa Zhou Mu dari Akademi Donghai sedang bertarung di panggung khusus Glory Plane Bintang Tujuh.     

"Namanya adalah Zhou Mu. Dia dulu benar-benar sombong," Ye Futian tiba-tiba berkata sambil memperhatikannya. Mendengar hal ini, semua orang melihatnya. Ye Futian tersenyum dan melanjutkan, "Dia menjadi bersikap lebih baik setelah dihabisi oleh sebuah tongkat."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.