Legenda Futian

Apakah Kau Punya Keinginan Terakhir?



Apakah Kau Punya Keinginan Terakhir?

Melihat bahwa hampir semua orang sedang menatapnya, Ruo Yu segera merasakan sebuah gelombang tekanan yang besar. Matanya beralih ke arah Ye Futian tapi dia langsung menarik pandangannya. Jika dia mengatakan yang sebenarnya, itu pasti akan membuat Ye Futian kesulitan. Dia berada di klannya sendiri. Klan Pedang dari daerah Qianmeng adalah sebuah kekuatan yang besar dan tidak banyak orang yang berani memulai masalah dengan mereka.     

"Aku juga tidak tahu. Aku tiba-tiba merasa tercerahkan," ujar Ruo Yu dengan suara pelan.     

Ruo Qiu menatap Ruo Yu dengan aneh. Tercerahkan? Sebagai anak kembar, Ruo Qiu sangat mengetahui tentang kemampuan Ruo Yu. Bagaimana bisa dia tiba-tiba tercerahkan? Namun, Ruo Yu berada di sisinya sepanjang waktu dan tidak melakukan kontak dengan orang lain. Selain mendapatkan pencerahan, tidak ada penjelasan lainnya.     

Lin Yueyao melihat ke arah Ruo Yu dan kemudian kembali ke Ye Futian. Mungkinkah dia bisa diajari oleh suara guqin milik Ye Futian?     

"Kau sangat beruntung mendapatkan kesempatan langka seperti ini," ujar Yun Qianmo. Dia tidak menanyai Ruo Yu lebih jauh. Jika Ruo Yu memang mengetahui rahasia untuk memecahkan makna di balik dinding batu itu, ini bukan tempat yang pantas untuk menanyainya.     

Yun Qianmo melirik ke arah Liu Yuan, ia tidak memiliki niat untuk melanjutkan pertarungan mereka. Perhatiannya beralih kembali ke dinding ukiran pedang itu. Bahkan Ruo Yu telah tercerahkan. Namun dia tidak mendapatkan pencerahan apapun.     

Yan Lu dan yang lainnya memiliki ekspresi aneh di wajah mereka saat mereka melanjutkan berkultivasi.     

"Kau tahu, kalian benar-benar harus mempertimbangkan kembali apa yang Ye Futian katakan sebelumnya," Ruo Yu bergumam pelan. Ruo Qiu dan seluruh kelompok mereka mengerutkan alis dan semua orang mengalihkan perhatian mereka ke Ye Futian.     

Pada saat yang sama, Ye Futian telah turun dari sebuah batu besar di depan dinding batu itu dan menuju ke arah mereka. Yu Sheng dan Elang Angin juga ada di sisinya. Mereka berdua sudah tercerahkan tentang makna sebenarnya di balik gambar di dinding batu itu dengan bantuan Ye Futian.     

"Halo, teman kecilku." Gu Jiang tersenyum pada Ye Futian. "Selesai dengan keempat dinding tersebut?"     

"Ya," Ye Futian mengangguk dengan senyum di wajahnya.     

Melihat bahwa Ye Futian benar-benar mengangguk, Gu Jiang tidak bisa menahan diri untuk menunjukkan ekspresi tertarik. Orang ini sangat tidak tahu malu!     

"Berapa banyak informasi yang kau dapatkan?" Gu Jiang terus bertanya.     

"Sedikit informasi dari masing-masing dinding, kurasa," jawab Ye Futian dengan acuh tak acuh. Dia memandang Ruo Yu dan berkata, "Ruo Yu, aku kembali dulu. Semoga berhasil dengan kultivasimu."     

"Aku juga sudah selesai. Aku akan kembali bersamamu," ujarnya ketika dia melangkah lebih dekat dengannya. Ye Futian telah mentransfer pengetahuan tentang teknik pedang padanya hari ini. Hal itu jelas merupakan bantuan yang cukup besar baginya.     

Pemuda ini. Tidak jauh, Lin Yueyao menyaksikan pemandangan ini dan semuanya sekarang sangat jelas. Ruo Yu memang diajari oleh Ye Futian.     

Ruo Qiu mengerutkan kening ketika mendengarkan perkataan adiknya. Apakah adik perempuannya sudah gila?     

"Apakah kau sudah puas?" Ruo Qiu bertanya pada Ye Futian dengan nada dingin. Ye Futian menatapnya tanpa berkata apapun. Apa yang telah dia perbuat sehingga ia membuatnya kesal sekarang?     

"Kak, apa yang kau lakukan?" Ruo Yu marah dengan cara kakak perempuannya bertindak.     

Ruo Qiu memandang Ruo Yu dan berkata, "Apakah dia benar-benar memberimu semacam sihir? Aku hanya ingin kau melihat betapa palsu dia sebenarnya."     

"Ye Futian, karena kau mengatakan bahwa kau telah tercerahkan oleh dinding-dinding batu itu, yang harus kita lakukan untuk mengetahui jika kau mengatakan yang sebenarnya adalah dengan cara bertarung. Gu Jiang, cobalah," ujar Ruo Qiu.     

Gu Jiang terkekeh sambil menjawabnya, "Baiklah."     

"Aku juga ingin tahu jenis pencerahan yang kau miliki, teman kecilku," Gu Jiang tersenyum pada Ye Futian.     

"Apa yang sedang terjadi?" Lin Yueyao menyaksikan pemandangan di depannya dan bertanya pada Ye Wuchen yang berdiri di sampingnya.     

Ye Wuchen tidak bisa menahan senyumnya. Dia mengatakan beberapa hal kepada Lin Yueyao dan setelah dia mendengar apa yang dikatakan oleh Ye Wuchen, ekspresi aneh terlintas di wajahnya. Dia melihat ke arah Ruo Qiu dan tertawa terbahak-bahak.     

Lin Yueyao melihat ke arah Ye Futian. Siapa yang mengira hari ini akan datang untuk baj*ngan itu?     

Ye Futian melirik ke arah Gu Jiang dan kemudian pada Ruo Qiu. Senyum menyebar di wajahnya sebelum kata itu keluar dari mulutnya, "Idiot." Dia berbalik dan berjalan menuju Ye Wuchen.     

Gu Jiang mengerutkan keningnya. Ruo Qiu memiliki pandangan dingin di matanya. Apakah Ye Futian baru saja menyebut mereka seorang idiot? Sebuah sinar yang tajam dari aura pedang dikeluarkan oleh Gu Jiang saat dia mengambil satu langkah ke arah Ye Futian. Dengan aura pedang itu mengitari tubuhnya, dia memperingatkan Ye Futian, "Awas, teman kecilku." Dia menyelesaikan apa yang harus dia katakan, dan mengeluarkan teknik pedangnya. Pada saat yang sama, sebuah bayangan hitam melintas dengan kecepatan yang luar biasa. Bayangan itu adalah seekor monster iblis. Mungkin seekor roc?     

"Hah?" Ruo Qiu dan teman-temannya mengerutkan alis mereka dengan bingung. Sebuah badai tampaknya telah terbentuk di sekitar mereka. Gu Jiang bahkan belum sempat mengeluarkan pedangnya ketika sebuah bayangan turun dari langit dengan cakarnya menyerang ke arahnya. Cakar itu mengenai Gu Jiang di bagian dada, mendorongnya ke belakang. Dia tampak terluka dengan darah mengalir di bagian depan dadanya.     

WHOOSH! Sebuah angin kencang bertiup melewatinya dan bayangan roc itu telah kembali. Roc tersebut melayang di udara di belakang Ye Futian. Bayangan itu memang seekor monster iblis, tapi itu bukanlah roc. Bayangan itu teryata adalah Elang Angin Hitam.     

"Konsepsi artistik dari dinding batu." Para anggota Klan Pedang mengangkat kepala mereka untuk melihat dinding batu di tempat Liu Yuan berada. Gambar seekor Roc Emas besar. Monster di belakang Ye Futian itu telah mengeluarkan konsepsi artistik tersebut! Bagaimana mungkin Elang Angin Hitam biasa memiliki pemahaman seperti itu?     

"Gu Jiang." Gu Cheng dan yang lainnya berjalan di sebelah Gu Jiang. Dia memanjat dari tanah dan menatap siluet Ye Futian dengan tatapan mata yang dingin.     

"Elang Angin Hitam ini aneh. Ia memiliki sebuah keterampilan pemahaman yang kuat untuk memahami konsepsi artistik tersebut," ujar Gu Jiang. Yan Lu mengangguk setuju. Dia juga menyadari fakta ini.     

Kelompok itu berjalan menuju Ye Futian.     

Ruo Yu tidak terlihat terlalu baik dalam situasi saat ini. Apakah anggota Klan Pedang akan memulai sebuah konflik dengan Ye Futian?     

Mereka menyaksikan Ye Futian berhenti di tempatnya. Dia tidak melirik mereka, tetapi sebaliknya, ia menatap Ye Wuchen dan bertanya, "Ikut bersamaku?"     

"Tentu saja," Ye Wuchen mengangguk. Dia jelas tidak akan menolak ajakan dari Ye Futian. Dia juga sedang memikirkan hal yang sama.     

"Hei, aku dengar ada seseorang yang bersikap tidak peduli padamu" Lin Yueyao terkekeh pada Ye Futian.     

"Kau sedang menikmati kemalanganku?" Ye Futian tersenyum padanya.     

"Apakah itu dia?" Lin Yueyao memandang ke arah Ruo Qiu.     

Ruo Qiu melihat Lin Yueyao melihat ke arahnya dan ia mengerutkan keningnya. Apa yang dia maksud?     

"Sejak kapan seleramu jadi buruk?" Lin Yueyao menggodanya. Dia akhirnya membalaskan dendamnya. Baj*ngan ini selalu mengabaikanku. Sekarang dia tahu bagaimana rasanya diabaikan.     

Kelompok dari anggota Klan Pedang menyaksikan semuanya. Apakah dia sedang menghina Ruo Qiu? Namun, jika dibandingkan dengan gadis di depan mereka, penampilan Ruo Qiu jauh dari kecantikannya.     

"Apakah itu lucu?" Ye Futian tidak pernah berpikir Lin Yueyao akan menunjukkan sisi ini padanya. Sepertinya gadis ini menyimpan dendam.     

"Ini sangat lucu." Dia mengangguk dengan serius. Dia kemudian bertanya, "Bisakah kau mengajakku juga?"     

Ye Futian menatapnya dengan tatapan aneh di matanya. Apa yang terjadi di otak gadis ini?     

Sejujurnya, Lin Yueyao sebelumnya tidak akan pernah membuat permintaan seperti itu, tetapi melihat Ye Futian membantu Ye Wuchen menjadi tercerahkan dengan bantuan guqinnya, dan bahkan pada seorang gadis yang ia temui di Dunia Barren Kuno, itu tidak membuatnya merasa hebat. Apakah dia benar-benar kekurangan daya tarik? Dia selalu diabaikan oleh si brengs*k ini.     

Melihat sorot mata Ye Futian, Lin Yueyao memberinya sebuah tatapan tajam. "Jangan khawatir. Aku tahu aku tidak secantik kekasihmu. Aku tidak akan memiliki sebuah pikiran gila tentangmu. Aku hanya ingin berlatih bersamamu di Dunia Barren Kuno."     

Ye Futian melirik ke arah Ye Wuchen. Ye Wuchen tidak mengatakan apapun dan menatapnya, hampir seolah-olah dia berkata, "Lakukan apa yang kau inginkan." Baru saat itu, Ye Futian mengangguk. "Baiklah."     

"Tidak bisakah kau mengatakannya dengan begitu enggan?" Lin Yueyao berkata sambil menggigit bibirnya, merasa kesal.     

Ye Futian mengangkat bahunya, "Terserah."     

"Kau..." Lin Yueyao tidak tahu harus berkata apa kepadanya. Kemarahan di wajahnya memberinya tampilan yang cukup unik. Anggota Klan Pedang yang berdiri di samping hanya terpana sambil menatapnya. Ruo Qiu juga diam tak bergerak. Ekspresi yang aneh muncul di wajah Yan Lu dan kelompoknya.     

Ye Futian tampaknya tidak peduli tentang penampilan dari Lin Yueyao. Sepertinya gadis cantik ini sebelumnya telah ditolak oleh Ye Futian. Dia bahkan mengatakan bahwa pacar Ye Futian lebih cantik daripada dia, dan bahwa dia tidak akan memiliki sebuah pikiran gila tentangnya.     

Akankah Ye Futian benar-benar mencoba melakukan sesuatu pada Ruo Qiu dan adiknya?     

Sudah jelas sekarang. Ruo Qiu berpikir terlalu berlebihan. Terutama ketika Lin Yueyao menatapnya dengan sebuah senyum yang sebenarnya bukan sebuah senyuman. Ruo Qiu merasa terhina.     

"Apakah kau senang sekarang?" Ruo Yu bertanya pada kakaknya. Sudah jelas bahwa Ye Futian tidak memiliki maksud tersembunyi bersama mereka. Yang dia inginkan hanyalah teman seperjalanan. Dia bahkan mengajarinya teknik pedang dari dinding batu tersebut.     

"Ye Futian." Saat itu, Gu Cheng berjalan dan berbicara dengannya dengan sikap dingin. "Bagaimana kau bisa membiarkan monster iblis itu menyerang Gu Jiang?"     

"Enyahlah." Ye Futian memberinya lirikan sekilas, tanpa emosi sedikitpun. Dia tidak ingin membuang-buang energinya pada orang-orang ini. Jika bukan karena Ruo Yu, dia tidak akan repot-repot mengatakan sepatah kata pun kepada orang-orang ini setelah insiden di penginapan kemarin.     

Saat melihat betapa sombongnya Ye Futian bertindak, anggota Klan Pedang sangat marah. Dari mana kultivator Glory Plane Bintang Sembilan ini mendapatkan keberanian seperti itu?     

"Monster iblis itu, tinggalkan dia bersama kami," ujar Wang Jue. Dia juga tidak ingin membahas masalah ini lebih jauh. Ia melangkah, seketika aura pedang dikeluarkan dari tubuhnya. Merasakan sebuah kekuatan dari Dharma Plane tingkat keempat, Ye Wuchen mengerutkan keningnya. Dengan satu langkah ke depan, sebuah kekuatan dari aura pedang akan meledak dari tubuhnya. Dalam sekejap, seluruh area diselimuti oleh sebuah kekuatan yang kuat. Kekuatan aura ini seperti sebuah dinding yang terbuat dari bilah pedang.     

"Apakah kau memiliki keinginan terakhir?" tanya Ye Wuchen. Nada suaranya terdengar tajam seperti bilah pedang. Aura itu mendominasi Wang Jue. Dia menggunakan aura pedangnya untuk menekan aura pedang milik Wang Jue.     

Yan Lu dan yang lainnya menatap Ye Wuchen dengan sangat terkejut. Bagaimana bisa dia juga tercerahkan oleh dinding ukiran pedang tersebut?     

Hal ini menarik perhatian banyak orang untuk melihatnya. Yun Qianmo juga bergerak mendekati mereka.     

Melihat konflik itu semakin memanas, Ruo Yu menjadi khawatir.     

"Kau juga telah tercerahkan oleh dinding ukiran pedang itu?" tanya Yan Lu. Hanya dalam waktu satu hari, dua orang telah tercerahkan.     

Ada juga Elang Angin Hitam itu. Monster itu tercerahkan oleh konsepsi artistik yang tersembunyi di dinding ukiran Roc Emas.     

Yan Lu melangkah maju dan sebuah kekuatan dari aura pedang yang lebih kuat telah dikeluarkan. Sebuah kekuatan penghancur dari kultivator Dharma Plane tingkat keenam bergulir menuju kelompok Ye Futian.     

Semua yang terjadi hari ini hanya bisa digambarkan sebagai peristiwa yang aneh. Karena semuanya sudah seperti ini, mereka tidak bisa membiarkan Ye Futian pergi dengan mudah. Yan Lu sekarang membutuhkan sebuah jawaban.     

Ye Futian merasakan aura pedang milik Yan Lu datang ke arah mereka, seolah-olah dia ingin mengurung mereka, memaksa mereka untuk tetap tinggal. Sepertinya aku sudah terlalu ramah.     

Tatapan Ye Futian menajam dan dia memandang Yan Lu untuk berkata, "Apakah kau memiliki keinginan terakhir?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.