Legenda Futian

Merekrut Pasukan di Tempat Umum



Merekrut Pasukan di Tempat Umum

0Yun Qianmo melihat semua orang sedang menatapnya dan ekspresinya menjadi lebih dingin. Ketika dia berbalik untuk melihat Ye Futian, hawa dingin tersebut menghilang dan menjadi tenang. Karena dia telah membuat keputusan itu, dia tahu orang lain akan membicarakannya. Dia sudah mempertimbangkan semua ini sebelumnya. Jika dia memperdulikan hal seperti ini, dia tidak akan menyetujui tawaran Ye Futian.     
0

"Apakah dia telah menyukaimu sebelumnya?" Ye Futian bertanya, tertawa. Reaksi dari Yang Ziqi terlalu dramatis.     

Yun Qianmo menatapnya dan mengangguk pelan.     

"Dia akan semakin tidak layak untukmu di masa depan," ujar Ye Futian. "Besok, mari kita pergi ke tempat yang kau bicarakan."     

"Baiklah." Yun Qianmo mengangguk dan mereka kembali ke paviliun.     

Yu Sheng berjalan mendekati Ye Futian dan berkata, "Saat berkultivasi akhir-akhir ini, aku menyadari bahwa takdir tidak hanya sekedar meningkatkan kemampuanmu, tapi juga membantu dalam berkultivasi."     

"Jika kau merasakan takdir dengan elemen yang sama, hal itu pasti akan membantumu," ujar Ye Futian sambil mengangguk. Takdir adalah kekuatan dari aura dan sebuah kekuatan yang dimiliki oleh seorang Noble. Jelas hal tersebut akan membantu dalam berkultivasi. Sebagai contoh, dinding ukiran pedang akan membantu orang-orang dari Klan Pedang dalam berkultivasi di masa depan nantinya.     

"Kita hampir mencapai tingkat Dharma Plane. Aku punya sebuah ide." Yu Sheng melihat ke arah Ye Futian.     

"Menambahkan kekuatan dari aura ketika mengumpulkan Realisasi Dharma?" Ye Futian bertanya.     

"Iya." Yu Sheng mengangguk. "Aku tidak tahu apakah itu akan berhasil."     

"Kita dapat mencobanya." Ye Futian memiliki ide yang sama ketika berkultivasi sebelumnya.     

Kelompok itu kembali ke paviliun mereka dan terus berkultivasi. Di hari kedua, Ye Futian menyuruh Yun Qianmo untuk mengumpulkan semua orang dan mereka akan berangkat menggunakan Elang Angin Hitam. Di udara, elang itu terbang bersama angin dan bergerak sangat cepat. Elang tersebut terbang lebih lancar dari sebelumnya seolah-olah ia menyatu dengan angin di sekitarnya. Hal ini juga membuatnya lebih nyaman dan bersemangat tentang masa depannya. Sebelumnya, Ye Futian telah mengendalikannya dengan paksa. Dengan Kera Salju yang berada disana kala itu, ia tidak bisa melawan. Sekarang setelah Ye Futian semakin berkembang, akhirnya elang itu menemukan cara untuk semakin kuat. Monster iblis lainnya mungkin tidak akan memiliki kesempatan semacam ini. Elang itu hanya bisa berdoa agar Ye Futian tidak akan meremehkannya dan berpaling pada monster iblis lainnya. Yun Qianmo menunjukkan arah. Kali ini, mereka memilih pergi ke Kota Qianmeng daripada keluar ke kota lainnya.     

"Kemana kita akan pergi?" Ye Futian bertanya. Dia hanya memberi tahu Yun Qianmo bahwa dia ingin pergi ke tempat dengan takdir terkuat tetapi Yun Qianmo tidak memberi tahu lokasi spesifiknya.     

"Gua Noble," ujar Yun Qianmo. "Tempat itu terletak di dalam kota dan seperti yang kau katakan, itu adalah tempat di Kota Qianmeng dengan takdir terkuat. Jauh lebih kuat daripada Peninggalan Gunung Cang."     

Mata Ye Futian menjadi berbinar. "Mengapa Yan Lu memilih pergi ke Peninggalan Gunung Cang daripada tempat ini?"     

"Takdirnya memang kuat tetapi tidak mudah untuk didapatkan. Gua Noble benar-benar membutuhkan para kultivator berbakat untuk bisa mendapatkan takdir disana. Dengan bakat dan tingkat kultivasi dari Yan Lu, dia tidak akan menerima apa pun bahkan jika dia pergi kesana," ujar Yun Qianmo. "Aku telah pergi kesana sebelumnya tetapi tidak mendapat apa-apa."     

Ye Futian mengangguk. Dia sudah tak sabar untuk melihat seperti apa Gua Noble tersebut. Saat Elang Angin Hitam terbang, Ye Futian melihat banyak orang juga mengendarai monster iblis ke arah yang sama.     

"Kita hampir sampai. Kebanyakan dari mereka pergi kesana hanya untuk bersenang-senang," ujar Yun Qianmo, sambil menatap semua orang di langit.     

Ye Futian terkekeh. Setelah beberapa saat, kerumunan itu menjadi lebih ramai. Beberapa di depan mereka perlahan mulai mendarat. Sebuah gua yang sangat besar muncul di hadapannya. Gua itu pasti sangatlah luas. Udara di sekitarnya bersinar samar seperti takdir. Takdir itu memenuhi langit, membuat gua itu tampak misterius. Ketika mereka mendekat, Elang Angin Hitam mulai turun dan mendarat di tanah.     

Pada saat itu, Ye Futian melihat ke arah gua besar tersebut. Dia benar-benar merasakan sebuah tekanan yang samar. Tampaknya itu adalah aura Noble yang menekannya.     

Terdapat berbagai patung kepala yang memiliki ukiran di bagian atas gua tersebut. Aura Noble yang kuat tampaknya datang dari patung-patung itu. Semakin dekat ia dengan gua, semakin kuat tekanannya. Jika dia berjalan di koridor di atas gua itu, mungkin aura tersebut terlalu kuat untuk ditanggung olehnya.     

"Tempat ini memang jauh lebih kuat daripada Peninggalan Gunung Cang," ujar Ye Futian. Hanya dengan berdiri saja, dia bisa merasakan bahwa takdir yang terkandung dalam Gua Noble tidak sebanding dengan empat dinding batu di Peninggalan Gunung Cang. Disini juga terdapat lebih banyak orang dan mereka semua memiliki aura yang unik. Banyak dari mereka tampaknya juga merasakan sebuah aura yang tersembunyi dari bagian atas gua tersebut.     

Tak jauh dari tempat itu, satu sosok tengah berjalan ke arah mereka. Hawa dingin terlihat di matanya dan dia tertawa. "Oh, bukankah ini Yun Qianmo." Dia adalah Liu Yuan, kultivator yang terluka oleh serangan Yun Qianmo di Peninggalan Gunung Cang. Suaranya telah menarik perhatian banyak orang. Sebagian besar orang di sini berasal dari kekuatan kuat di daerah Qianmeng. Mereka tak asing lagi dengan nama Yun Qianmo dari Klan Pedang.     

Banyak orang memandang ke arah mereka dengan penuh minat. Liu Yuan melanjutkan perkataanya sambil tersenyum, "Bagaimana rasanya menjadi seorang pelayan?"     

Hawa dingin terlintas di mata Yun Qianmo. Aura pedangnya terlihat semakin jelas. Liu Yuan tidak merasa terintimidasi. Tempat ini bukan Peninggalan Gunung Cang. Tanpa Ye Futian dan aura dari dinding ukiran pedang, dia tidak berpikir dia akan dikalahkan seperti sebelumnya. Pertarungan di hari itu benar-benar memalukan.     

"Yun Qianmo." Sebuah suara lainnya terdengar pada saat itu. Seorang pemuda dengan penampilan yang mengesankan terlihat berdiri di kejauhan dan tersenyum padanya. "Yun Qianmo, kau adalah kebanggaan dari Klan Pedang. Apakah kau tidak merasa terhormat untuk menjadi seorang pelayan bagi orang lain?" Dia adalah Mo Fan, salah satu anggota klan kuat lainnya dari daerah Qianmeng.     

"Aku lebih ingin tahu tentang siapa yang menganggapmu sebagai seorang pelayan. Kudengar dia adalah seseorang di tingkat Glory Plane," seseorang mengejek dan memandangi kelompok mereka.     

"Siapa mereka?" seseorang bertanya.     

Ye Futian merasa kesal. Apakah Yun Qianmo benar-benar terkenal? Berita tentang apa yang terjadi di Peninggalan Gunung Cang telah menyebar begitu cepat.     

"Apakah ada masalah bagimu?" Ye Futian bertanya. Seketika pandangan semua orang tertuju padanya, mengamatinya dengan seksama. Beberapa terlihat penasaran; yang lainnya mengejek.     

"Aku dengar kau berada di tingkat Glory Plane tetapi mampu memahami aura dari empat dinding batu di Peninggalan Gunung Cang?" seseorang bertanya.     

"Aku hanya sedang beruntung," ujar Ye Futian sambil tersenyum.     

"Sikap rendah hatimu ini berbeda dari rumor yang beredar. Aku dengar kau benar-benar sombong di sana," ujar seorang gadis, sambil tersenyum padanya. Rumor mengatakan bahwa Ye Futian telah bersikap sombong dan mendominasi di Peninggalan Gunung Cang dan membuat seseorang seperti Yun Qianmo menjadi pelayannya.     

"Apakah aku terlihat sombong?" Ye Futian tersenyum pada gadis itu. Dia terlihat tampan dan matanya begitu jernih. Dia memang tampak menarik dan gadis itu terkekeh, sambil menggelengkan kepalanya.     

"Tidak." Dia melirik ke arah Yun Qianmo dan bertanya, "Yun Qianmo, aku ingin tahu mengapa kau membuat keputusan seperti itu."     

"Itu tidak ada hubungannya denganmu," jawabnya dengan nada dingin. Gadis itu adalah kebanggaan dari klan lainnya. Namanya adalah Li Lianyi.     

"Aku hanya penasaran," ujar Li Lianyi sambil tersenyum.     

"Ayo pergi," ujar Yun Qianmo pada Ye Futian. Pemuda itu mengangguk dan kelompok mereka terus maju. Banyak orang memandang mereka dengan penuh minat. Tak lama setelah itu, banyak orang mengikuti mereka. Ye Futian mampu memahami pesan tersembunyi di dinding batu Peninggalan Gunung Cang jadi bagaimana dengan disini? Mereka ingin melihat apakah dia benar-benar berbakat atau apakah keberuntungan juga ikut bermain.     

Setelah beberapa langkah, Ye Futian berhenti lagi. Ada orang-orang yang terlihat tidak asing di depan mereka.     

Chu Kuangren, pangeran dari Negeri Yunchu, menatap dingin ke arah kelompok Ye Futian dan Ye Wuchen. Mereka bertemu secara tak terduga disini.     

Chu Kuangren melihat ke arah lainnya. Ye Futian mengikuti matanya dan melihat lebih banyak orang menatapnya. Zuo Qianfan dan Yu Jiang dari Perguruan Tinggi Cangye, serta beberapa murid lainnya, hadir disini. Jika mereka ada di sini, Ye Xiao, sang pangeran tertua dari Kerajaan Cangye, seharusnya juga berada disini.     

Ye Xiao berdiri dengan meletakkan kedua tangannya di belakang. Dia melihat ke bagian dalam gua, tampak fokus. Beberapa saat kemudian, dia berbalik perlahan dan melihat ke arah Ye Futian.     

Dia juga melihat Ye Wuchen dan Lin Yueyao dan menganggap pemandangan tersebut cukup aneh. Apakah Ye Wuchen dan Lin Yueyao benar-benar bergabung dengan Ye Futian?     

"Yang Mulia." Melihat Ye Xiao menoleh ke arahnya, Ye Futian mengangguk sambil tersenyum. Tidak peduli bagaimana sikap Ye Xiao padanya, Ye Futian harus mengikuti aturan. Bagaimanapun juga, dia adalah seorang pangeran dari Kerajaan Cangye.     

Ye Xiao menatapnya dengan dingin. Dia terkejut Ye Futian bisa tiba di Kota Qianmeng begitu cepat dan masih hidup. Dia belum pernah mendengar tentang peristiwa di Peninggalan Gunung Cang. Meskipun banyak orang tahu tentang hal itu, mereka lebih fokus pada Yun Qianmo. Nama Ye Futian jarang disebutkan. Ye Xiao tidak mengenal Yun Qianmo jadi dia tidak memperhatikan kehadirannya.     

"Wuchen, Lin Yueyao, bagaimana kabar kalian?" Ye Xiao tidak melihat ke arah Ye Futian lagi. Dia bertanya tentang yang lainnya sebagai gantinya.     

"Saya baik-baik saja," jawab Ye Wuchen dengan santai.     

"Saya juga." Lin Yueyao mengangguk dan tersenyum. Dia merasa bahwa suasana saat itu cukup aneh. Dia jelas tahu tentang apa yang telah dilakukan Ye Xiao setelah memasuki Dunia Barren Kuno. Yang satu adalah seorang pangeran sementara yang lainnya merupakan seorang pemuda yang sangat dikagumi oleh Kaisar Ye dan pangeran ini tidak menyukai Ye Futian.     

"Mulai sekarang bergabunglah denganku," ujar Ye Xiao kepada mereka. Ye Wuchen adalah sepupunya dan ia sangat berbakat. Dia layak untuk diajak bergabung dengannya. Jika dia terlalu dekat dengan Ye Futian, dia mungkin akan berubah menjadi seseorang seperti Ye Danchen.     

Adapun Lin Yueyao, dia adalah seorang putri dari keluarga Lin. Dengan wajahnya yang cantik, dia pantas untuk diajak bergabung secara pribadi oleh Ye Xiao. Dia telah mempertimbangkan untuk menjadikannya seorang ratu di masa depan dengan bakat dan kecantikannya.     

Ye Futian sedikit terkejut ketika mendengar kata-kata Ye Xiao. Apakah dia sedang merekrut kelompoknya di depan Ye Futian? Dia sama sekali tidak bermartabat.     

Sementara itu Zuo Qianfan dan Yu Jiang yang sedang berdiri di belakang Ye Xiao, mereka tertawa. Karena sang pangeran-lah yang memintanya secara pribadi, Ye Wuchen dan Lin Yueyao harus membuat sebuah keputusan yang tepat. Ye Xiao kemungkinan besar akan menjadi seorang putra mahkota masa depan di Kerajaan Cangye. Jika dia berhasil mendapatkan takdir Noble di Dunia Barren Kuno, tidak akan ada yang bisa mengalahkannya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.