Legenda Futian

Kau Benar-Benar Berpikir Bahwa Kau Layak?



Kau Benar-Benar Berpikir Bahwa Kau Layak?

0Ye Futian terus memainkan guqin tersebut. Dia bisa merasakan sisa-sisa aura yang berada di dalam guqin itu dan ia ingin membangunkannya. Yu Sheng melirik ke sosok berselimut api itu sebelum sosok itu menghilang. Kemudian, dia berjalan menuju sebuah alat ritual.     
0

Alat itu adalah sebuah kapak raksasa. Kapak berwarna emas itu berisi dengan sebuah aura yang tajam dan perasaan yang dalam. Alat itu seperti siap untuk menghancurkan apa saja. Sebelumnya, Shi Tong dari daerah Qianmeng menginginkan kapak raksasa ini tetapi gagal.     

Yu Sheng mengulurkan tangannya, meraih gagang kapak itu. Dalam sekejap, sebuah kekuatan yang mengerikan dari aura yang tajam memasuki pikirannya. Dia samar-samar bisa melihat sebuah kilauan bilah kapak saat kapak itu berusaha menghancurkan auranya. Dia menggeram. Yu Sheng mengeluarkan auranya dengan begitu agresif. Namun, yang dia dapatkan hanyalah sebuah suara di benaknya yang mengatakan kepadanya, "Kau terlalu lemah." Tingkat kultivasinya sama dengan milik Ye Futian, yaitu pada tingkat pertama Dharma Plane. Dia berbeda jauh dari tingkatan Shi Tong.     

Dalam benaknya, auranya terbentuk seperti seorang dewa iblis dengan aura yang mengerikan. Dewa iblis itu saling berhadapan dengan aura dari kapak tersebut. Dengan nada dingin, Yu Sheng bertanya, "Apakah kau akan bergabung denganku?"     

Semua orang di sekitarnya terdiam dan menatap ke arah Yu Sheng. Apakah ada yang salah dengan orang ini? Alat ritual tersebut memilih pemiliknya sendiri dan harus melalui sebuah ujian aura dari calon pemiliknya. Tetapi di sinilah dia, menanyakan pada aura itu secara langsung, "Apakah kau akan bergabung denganku?" Memangnya dia pikir dia itu siapa?     

Yu Sheng tidak peduli dengan semua itu. Tentu saja, auranya memang tidak sekuat aura dari kapak tersebut. Aura kapak itu berada di tingkat Noble. Bagaimana dia bisa dibandingkan dengan kapak itu? Tapi Yu Sheng tidak peduli. Memangnya kenapa jika aura kapak itu ada di tingkat Noble. Jika aura Noble ini tidak mau mengakuinya, maka dia akan pindah ke peralatan berikutnya. Perkataan yang diucapkan perwujudan aura dari tongkat api itu pada Ye Futian telah menyulut api kemarahan bagi Yu Sheng. Beraninya sosok itu memandang rendah Ye Futian ketika dia ingin memilih instrumen itu?     

Aura dari peralatan ritual ini juga sama. Jika ini adalah tindakan yang akan diambil oleh alat itu, maka Yu Sheng hanya akan bertanya apakah alat itu akan bersedia bergabung bersamanya. Jika jawabannya tidak, maka ia hanya akan beralih ke alat lainnya. Dia tidak akan membuang waktu mencari pengakuan dari pihak lainnya. Yu Sheng adalah orang yang memilih alat ritual tersebut, bukan sebaliknya.     

Aura dari kapak raksasa itu merasakan sebuah penampakan dari aura di pikiran Yu Sheng. Kemudian, cahaya pada alat itu perlahan-lahan redup, kapak itu berhasil berada di atas telapak tangan Yu Sheng.     

Yu Sheng menarik lengannya kembali, membawa kapak itu bersamanya saat dia berbalik.     

Orang-orang yang menyaksikan benar-benar tercengang oleh pemandangan yang terjadi. Apakah hal itu mungkin terjadi?     

Ekspresi Shi Tong terlihat tidak terlalu bagus. Dia telah mengincar kapak raksasa itu sebelumnya tetapi ia ditolak oleh aura di dalamnya. Sekarang, aura kapak tersebut merasa tidak keberatan setelah mendengarkan satu pertanyaan sederhana dari Yu Sheng. Shi Tong merasa sangat terhina.     

Zhao Han memiliki ekspresi yang cukup mirip di wajahnya. Dia melangkah maju sekali lagi untuk berjalan menuju sebuah pedang emas yang tajam. Sambil menggenggam gagang pedang itu, dia mengeluarkan sebuah kekuatan dari aura yang kuat sebelum bertanya dengan tegas, "Apakah kau mau ikut denganku?"     

Semua orang berhenti melakukan apapun yang mereka kerjakan untuk menyaksikan Zhao Han. Tampaknya pedang itu sempat goyah sesaat ketika pancaran cahaya dari alat itu terdiam. Pada saat berikutnya, sebuah kekuatan dari aura yang bahkan lebih mengerikan meledak diiringi dengan suara yang berbicara dengan nada dingin, "Apakah kau ingin mati?" Mendengar pertanyaan ini, Zhao Han mengeluarkan jeritan yang mengerikan. Dia didorong mundur oleh kekuatan tersebut. Rasa sakit di wajahnya membuatnya jelas terlihat bahwa dia terluka parah oleh serangan aura pedang tersebut.     

Yu Sheng melirik ke arah Zhao Han sementara yang lainnya menatap pemuda itu dengan tatapan aneh. Lin Yueyao tidak bisa menahan diri untuk tertawa. Bahkan Elang Angin Hitam tertawa terbahak-bahak, sambil menepuk-nepuk sayapnya. Apakah si idiot itu mengira bahwa dia adalah Yu Sheng?     

Zhao Han pulih secara perlahan. Ekspresinya bahkan lebih suram dari sebelumnya. Bagaimana Yu Sheng melakukannya? Mungkinkah Yu Sheng memiliki aura yang lebih kuat? Tapi tingkat kultivasinya jauh lebih tinggi dari Yu Sheng dan auranya jelas lebih kuat.     

Berdiri di samping Zhao Han, Qian Yang tidak tersenyum. Dia telah mengundang trio Ye Futian untuk bergabung dengan mereka ke dalam peninggalan ini karena dia bisa melihat betapa kuatnya aura mereka. Sekarang, mereka bertiga benar-benar telah berhasil menerima pengakuan dari peralatan ritual itu dan mendapatkan instrumen Noble milik mereka sendiri. Sementara itu, sebagai tuan muda di daerah Qianmeng, Qian Yang belum diakui oleh peralatan ritual apa pun.     

Ye Futian, yang berada di tengah-tengah masa penyesuaian dengan guqin miliknya, juga tercengang sambil menatap ke arah Yu Sheng. Dia menghela nafas dalam-dalam, menyadari bahwa dia telah dilampaui oleh Yu Sheng. Di dalam guqin itu, sebuah aura yang kecil itu tampaknya telah terbangun tetapi ia tidak mengeluarkan suara apa pun. Ye Futian juga tidak memiliki sesuatu untuk dikatakan.     

Baik Lin Yueyao dan Yun Qianmo juga melakukan percobaan tetapi mereka juga gagal diakui oleh alat ritual apa pun.     

Ye Futian berpikir dalam hati, apa yang akan terjadi jika aku mencoba mengambil alat ritual lainnya? Apakah alat itu akan menolakku? Namun, dia tidak melakukan upaya apa pun untuk melakukannya. Kalau tidak, jika dia benar-benar berhasil melakukannya, dia akan menjadi musuh publik nomor satu. Orang-orang ini bahkan tidak bisa mendapatkan satu alat ritual pun. Jika dia mengambil dua alat, apakah itu berarti dia bisa mengambilnya lebih banyak lagi? Ye Futian mungkin akan terpojok oleh orang-orang yang akan merampas peralatan miliknya.     

"Ayo pergi," ujar Ye Futian. Dia menaiki Elang Angin Hitam dan yang lainnya mengikutinya.     

Semua orang mengalihkan perhatian mereka ke kelompok itu. "Ikuti mereka," ujar Qian Yang. Lima orang kultivator dari daerah Qianmeng mengendarai angin dan mengikuti Ye Futian dan teman-temannya. Semua yang terjadi adalah bukti nyata bahwa Qian Yang membuat pilihan yang tepat untuk mengundang Ye Futian dan yang lainnya ke dalam peninggalan ini. Dia ingin melihat keuntungan apa lagi yang akan Ye Futian dapatkan setelah ini.     

"Ayo pergi," ujar anggota Klan Yan yang telah memperoleh tongkat api itu. Dia adalah seorang pemimpin dari Kota Yan, kultivator berbakat dari Klan Yan—Xiao Mu. Dia sangat berbakat dalam sihir elemen api. Semua orang di Kota Yan mendengarkan perintahnya. Posisinya setara dengan Qian Yang di daerah Qianmeng.     

Yang lainnya juga mencoba untuk berkomunikasi dengan peralatan ritual tersebut tetapi dengan cepat menyadari bahwa mereka tidak akan diakui. Setelah menerima kegagalan mereka, mereka bergabung dengan pemimpin mereka di langit untuk mengejar dua kelompok yang sebelumnya pergi.     

Hanya orang-orang dari pihak Sang Virgin Loulan Xue yang tersisa di tempat itu. Sesuatu terlintas di mata perak Loulan Xue. Situasi ini berbeda dari sebelumnya. Kali ini, semua orang memilih untuk mengikuti Ye Futian. Hal itu mungkin saja terjadi karena mereka menyaksikan tiga orang kultivator dengan tingkat Plane yang rendah telah berhasil mendapatkan peralatan ritual. Ini mungkin telah memicu sesuatu dalam pikiran mereka.     

Kelompok dari Kota Barren juga tampil dengan sangat luar biasa. Keempatnya sudah memiliki peralatan ritual, tetapi tidak ada yang mengejar mereka. Kemungkinan besar karena keempatnya terlalu menakutkan. Kelompok mereka datang sendirian dan mereka tidak saling mengenal dengan kelompok lainnya.     

Dalam sekejap, Loulan Xue juga mengikuti Ye Futian. Hari ini terdapat lebih banyak orang yang telah mendapatkan peralatan daripada yang pernah terjadi dalam sejarah peninggalan Loulan. Tidak ada yang tahu bagaimana peristiwa ini akan mempengaruhi tempat peninggalan Loulan nantinya.     

Di atas Elang Angin Hitam, Ye Futian dan yang lainnya bisa dengan jelas melihat orang-orang yang mengejar di belakang mereka, tetapi mereka tidak peduli. Ye Futian masih beradaptasi dengan guqin tersebut. Bagaimana dia bisa mengeluarkan kekuatannya jika dia tidak terbiasa dengan instrumen itu?     

"Ini adalah istana kekaisaran dari Kerajaan Loulan yang lama," Ye Wuchen tiba-tiba berbicara.     

Ye Futian memberinya sebuah tatapan aneh sebelum bertanya, "Istana yang lainnya?" Dia melihat ke arah pedang milik Ye Wuchen. Pedang itu membawa sebuah aura, seperti tongkat api dari sebelumnya. Pedang itu mungkin mengetahui beberapa hal tentang masa lalu kuno.     

"Bangsa Loulan Kuno disebut 'kuno' karena Kerajaan Loulan pernah runtuh di masa lalu. Istana kekaisaran telah diambil alih dan semua kultivator kuat yang berada di istana dibunuh secara brutal. Kerajaan Loulan benar-benar hancur dan bangsa itu runtuh seketika. Kemudian, seorang wanita yang tidak biasa tiba-tiba muncul dengan membawa beberapa buku berharga yang dimilikinya. Dia menghidupkan kembali kerajaan tersebut dan dijuluki sebagai 'permaisuri suci'. Setelah itu, Kerajaan Loulan berubah menjadi Bangsa Loulan Kuno dan hanya Sang Virgin yang terpilih sebagai seorang pemimpin. Tidak ada seorang pangeran atau puteri yang terpilih. Para Virgin itu akan menjadi orang-orang yang mewarisi tempat permaisuri suci," ujar Ye Wuchen.     

"Lalu mengapa istana kekaisaran terdahulu berada di Dunia Barren Kuno lalu apa itu yang berada di bawah kita?" Ye Futian melihat ke bawah. Di sana, parjurit berbaju pelindung besi ada di mana-mana.     

"Kerajaan Loulan terdahulu memiliki dua buah buku yang berharga. Sang Kaisar menggunakan salah satu buku itu untuk membunuh para penjajah dan bersiap untuk bertarung melawan musuh-musuhnya. Mengetahui bahwa akhir zaman sudah dekat, dia menggunakan kekuatan buku itu untuk menyegel istana kekaisaran dalam sebuah matriks, memungkinkan aura dalam matriks itu untuk disimpan selamanya. Pada saat yang sama, ia menyembunyikan semua harta keluarga kerajaan Loulan di dalam istana tersebut. Ia kemudian menciptakan Kuburan Para Prajurit, memungkinkan para prajurit yang telah tewas untuk memilih seorang penerus dari aura mereka. Matriks yang tersegel dalam buku itu kemudian dikirim ke Dunia Barren Kuno dan berhasil menyelinap melalui celah-celah dunia yang memiliki peraturan yang ketat, memungkinkan keturunan Loulan untuk masuk ke semua tantangan yang ada," Ye Wuchen menjelaskan.     

"Jadi itu berarti bahwa permaisuri suci itulah yang menghidupkan kembali Kerajaan Loulan terdahulu dan meninggalkan separuh dari bukunya di sini." Ye Futian teringat kembali pada buku-buku berharga yang Loulan Xue sebutkan sebelumnya dan ia tidak bisa menahan diri untuk ikut merasa penasaran. Selain itu, semua harta dari Istana Loulan terdahulu semuanya disegel di dalam peninggalan tersebut. Tidak heran mengapa orang-orang dari Bangsa Loulan Kuno semuanya ingin ke tempat peninggalan tersebut. Mereka memiliki kendali penuh atas Peninggalan Loulan.     

"Tanyakan aura dari pedang itu siapa pemilik dari guqin milikku," ujar Ye Futian kepada Ye Wuchen. Dia ingin tahu mengapa aura dari tongkat api itu begitu mempedulikannya.     

Ye Wuchen menatapnya dan menjawab, "Seorang pangeran dari Kerajaan Loulan lama."     

Mata Ye Futian terbelalak. Auranya memasuki guqin tersebut dan bertanya, "Kau adalah seorang pangeran?"     

"Ya," jawab sebuah suara yang terdengar sangat jauh.     

"Apakah kau akan menghilang setelah aku meninggalkan situs bersejarah ini?" tanya Ye Futian.     

Ada sedikit jeda sebelum suara itu menjawab, "Ya. Setelah aku menghilang, terserah padamu untuk mengaktifkan aura yang terkandung dalam guqin ini."     

"Sangat disayangkan," desah Ye Futian.     

"Aku akan melakukan yang terbaik untuk membantumu sementara kita masih di dalam peninggalan," ujar sang pangeran. Dia berpikir bahwa komentar Ye Futian berarti sangat disayangkan bahwa dia tidak dapat membantunya meningkatkan kekuatannya.     

"Guqin milikmu ini lebih terkenal darimu," ujar Ye Futian. Yang dia maksudkan adalah sangat disayangkan bahwa sang pangeran tidak bisa menyaksikan kerajaannya berkembang saat ini.     

"Karena kau adalah seorang pangeran, kau pasti sangat akrab dengan tempat ini. Tolong bawa aku untuk menemukan harta karun dari kerajaan ini," ujar Ye Futian. Elang Angin Hitam terus terbang melaju.     

Di depan mereka, sebuah suara bergemuruh datang dari bawah. Ye Futian melihat ke bawah untuk melihat sebuah panggung pertarungan. Banyak prajurit berdiri dalam satu baris lurus di depan sebuah drum perang. Mereka mengenakan baju pelindung dari kobaran api. Hembusan hawa panas memancar dari tubuh mereka, menembus seluruh panggung kuno tersebut. Di tengah-tengah barisan drum itu terdapat sebuah meja yang panjang dan sempit. Di atas meja tersebut terdapat sebuah tungku pembakaran dan di atas tungku itu, tampak melayang sebuah buku - Book of Flames yang terlihat agung.     

*BOOM* Sebuah suara bergemuruh menyebar di udara. Elang Angin Hitam itu memekik dengan keras dan mulai mendarat setelah kehilangan keseimbangan di udara. Ye Futian dan yang lainnya merasakan sebuah getaran di dalam pikiran mereka. Suara dari drum-drum itu terlalu menakutkan.     

Mereka mendarat di depan panggung tersebut dan memandang lurus ke depan. Apakah harta karun itu benar-benar akan diletakkan di tempat terbuka seperti ini? Jika iya, maka harta itu tidak tersembunyi sama sekali. Apakah ini cara sang kaisar dari Kerajaan Loulan terdahulu menyembunyikan semua harta karunnya?     

"Ayo pergi." Ye Futian dan teman-temannya melangkah maju. Dia memegang guqin di tangannya, dan bersiap untuk pergi setelah mengambil Book of Flames itu.     

"Pergi dari sini! Kau benar-benar berpikir bahwa kau layak?" ujar sebuah suara yang terdengar dingin di udara. Orang-orang yang mengikuti Ye Futian melihat apa yang terjadi di bawah dan segera turun. Masih berada di udara, ternyata yang berbicara adalah perwujudan dari aura tongkat api di tangan Xiao Mu. Sebuah penampakan berselimut api muncul sekali lagi dan melihat ke arah buku tersebut. Buku itu adalah sebuah harta yang bahkan tidak bisa dia genggam ketika hidup. Sekarang, buku itu dengan mudahnya diletakkan di tempat terbuka seperti ini.     

"Pergilah, dan dapatkan buku tersebut. Buku itu akan sangat membantumu dalam berkultivasi. Aku akan membantumu bertarung," sosok itu berkata kepada Xiao Mu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.