Legenda Futian

Satu Pedang per Orang



Satu Pedang per Orang

0Penolakan tegas dari Ye Futian mengubah ekspresi tenang yang sebelumnya ditunjukkan oleh sang permaisuri. Ini adalah penghinaan! Dia adalah seorang permaisuri dan putrinya, Loulan Xue, sangatlah berbakat dan kecantikannya tidak ada bandingannya. Dia telah bersedia menikah dengan seorang pria dengan status lebih rendah darinya tetapi ia ditolak mentah-mentah. Sekarang, dia bahkan rela membagi putrinya dengan wanita lainnya tetapi tetap saja ditolak.     
0

"Sang Virgin tidak cukup baik untukmu?" sang Permaisuri bertanya dengan nada dingin. Jika bukan karena perkataan sang sage, dia akan menampar bocah ini sampai mati.     

"Permaisuri, anda semestinya tahu bahwa sang Virgin tidak memiliki perasaan pada saya. Bagaimana bisa hal seperti ini bisa dianggap begitu biasa?" Ye Futian bertanya. "Hanya karena dia cantik? Apakah itu berarti saya harus menikahi setiap gadis cantik yang saya temui?"     

"Rasa saling menyukai bisa muncul secara perlahan. Setelah kalian hidup bersama, kau pasti akan jatuh cinta padanya," ujar sang Permaisuri. Apakah baj*ngan ini sedang bersikap sok suci? Bukankah semua pria hanya peduli dengan penampilan luar saja?     

Setelah terbiasa dengan Loulan Xue berada di sampingnya, sang Permaisuri yakin dia akan berubah pikiran. Menurutnya, gadis yang disukai Ye Futian tidak mungkin lebih cantik dari putrinya.     

"Permaisuri, saya tidak tahu alasan mengapa anda ingin sang Virgin menikah dengan saya, tetapi saya benar-benar sudah memiliki seorang kekasih. Hubungan kami juga sangat baik. Jika anda tertarik dengan bakat yang saya miliki, saya telah menerima beberapa hal di Peninggalan Loulan dan bertemu dengan sang sage dalam buku tersebut. Saya bisa menjalin hubungan baik dengan Kerajaan Loulan. Anda tidak perlu memaksa saya untuk menikah dengan sang Virgin." Ye Futian tahu bahwa penampilannya sangat menarik tetapi sang Permaisuri jelas melakukan hal ini karena bakatnya daripada penampilannya. Sang Permaisuri ingin memanfaatkannya. Karena dia berada di wilayahnya, Ye Futian harus bersikap sopan dan berhasil melewati masalah ini.     

Sang Permaisuri menatap ke arah Ye Futian. Baj*ngan ini benar-benar sensitif. Dia tahu bahwa kata-kata Ye Futian juga terdengar logis, tetapi Ye Futian akan segera memasuki Dunia Barren Kuno untuk berkultivasi. Dia juga bukan berasal dari Loulan. Seberapa kuatkah hubungan mereka? Itu-pun hanya akan menjadi sekedar permintaan yang diajukannya. Hal ini bukan yang dia inginkan. Sang sage berharap agar Ye Futian menjadi warga negara Loulan. Itu sebabnya dia punya ide untuk menikahkan putrinya dengan Ye Futian. Hanya hubungan seperti ini yang bisa mengikat Ye Futian dengan Loulan. Dia tidak bisa lari jika Loulan Xue memiliki anak darinya di masa depan. Garis keturunan Loulan juga bisa diturunkan. Tapi dia tidak menyangka bahwa Ye Futian akan menolaknya.     

Sambil melihat Ye Futian, sang Permaisuri tampak merenung. Suaranya menjadi lambat dan tenang ketika dia berkata, "Kalau begitu, aku tidak akan memaksamu. Aku bertindak terlalu berlebihan sebelumnya tapi itu juga karena kesalahanmu. Sang Virgin memang memiliki perasaan yang baik terhadapmu. Mungkin kau akan berubah pikiran setelah beberapa interaksi lagi dengannya. Ikutlah denganku." Setelah itu, sang Permaisuri berjalan menuju paviliunnya sendiri.     

"Terima kasih, Permaisuri." Ye Futian mengikutinya.     

Ekspresi sang permaisuri terlihat dingin ketika dia mengutuk Ye Futian dalam hati. Dia benar-benar ingin menghajar Ye Futian.     

Ye Futian juga melihat bagian belakang sang Permaisuri, mengutuknya dalam hati karena ia merubah sikapnya begitu cepat. Dia berharap dia cukup kuat untuk mengalahkan perempuan tua ini.     

Ketika Ye Futian melihat Loulan Xue di dalam paviliun Permaisuri, dia tetap pendiam dan bersikap dingin seperti sebelumnya. Seolah tidak ada yang terjadi. Mungkin ini memang kepribadiannya. Melihat sang Permaisuri dan Ye Futian, dia mengerti bahwa mereka pasti telah menyelesaikan masalah yang terjadi sebelumnya.     

"Kau akan segera kembali ke Dunia Barren Kuno untuk berkultivasi," ujar sang Permaisuri. "Ye Futian, berapa lama kau berencana untuk tinggal di sana?"     

"Saya tidak yakin. Saya mungkin akan pergi ke Kota Barren," ujar Ye Futian. Dia tidak membiarkan pengorbanan Ye Wuchen yang telah kehilangan lengannya menjadi sia-sia. Dia masih tidak bisa membalas dendam tetapi dia ingin belajar tentang beberapa hal. Hal ini juga bisa membantunya dalam memasuki Wilayah Barren Timur.     

"Tingkat Plane-mu masih terlalu rendah," ujar sang Permaisuri. "Bangsa Loulan Kuno telah menempatkan banyak peralatan ritual Noble di Dunia Barren Kuno. Mereka berasal dari peninggalan Loulan dan tidak pernah dibawa keluar. Aku mendengar bahwa kau berhasil mendapatkan sebuah Guqin tetapi itu tidak akan cukup. Aku akan meminta bantuan sang Virgin untuk memilihkannya untukmu di Dunia Barren Kuno."     

Ye Futian berkedip. Tidak heran dia adalah sang permaisuri. Taktiknya... Sebelumnya, dia seperti ingin membunuhnya. Sekarang, dia seperti seorang kakak senior yang sedang membantu juniornya. Sungguh luar biasa.     

"Terima kasih, Permaisuri," ujar Ye Futian.     

"Pergilah terlebih dahulu. Aku harus berbicara dengan sang Virgin," ujar sang Permaisuri. Ye Futian mengangguk dan keluar dari paviliun tersebut.     

Loulan Xue menatap ke arah sang Permaisuri. Sepertinya dia masih belum menyerah.     

"Baj*ngan itu benar-benar bermuka dua. Dengan penampilanmu, aku tidak percaya dia tidak akan berubah pikiran. Dia akan melupakan kekasihnya dalam waktu sebulan," ujar sang Permaisuri. "Pada saat itu, aku akan membuatnya memohon-mohon padaku untuk menikahimu." Seolah membayangkan pemandangan itu, sebuah seringai dingin muncul di mata sang Permaisuri. Loulan Xue mengamatinya tanpa mengatakan apa-apa.     

"Baiklah, kau boleh pergi," ujar sang Permaisuri.     

Loulan Xue mengangguk. Dia meninggalkan paviliun itu dan menemukan Ye Futian. "Ayo kita kembali ke Dunia Barren Kuno," ujarnya.     

"Baiklah." Ye Futian mengangguk. Mereka kembali ke Dunia Barren Kuno bersama-sama. Loulan Xue masih tetap terlihat tenang seperti tidak ada yang terjadi.     

Setelah kembali ke paviliun Ye Futian, Elang Angin Hitam menghampirinya. Yu Sheng juga berjalan mendekat. Ye Futian bertanya kepadanya, "Apakah orang-orang itu mengganggu kalian?"     

"Mereka sangat sombong. Mereka sering datang untuk memeriksa seolah-olah mereka menjaga kita dan menunggu kita untuk meninggalkan istana Loulan," jawab Yu Sheng dengan nada dingin.     

Kedua mata Ye Futian menyala. Apakah mereka ingin bertarung?     

"Di mana Wuchen?" Ye Futian bisa melihat Lin Yueyao tetapi ia tidak melihat sosok Ye Wuchen.     

"Dia mengurung diri untuk berkultivasi," ujar Yu Sheng. "Dia berkembang pesat saat kau pergi. Aku juga telah berhasil memasuki Dharma Plane Tingkat Kedua."     

"Tidak buruk," ujar Ye Futian sambil tersenyum. "Aku juga."     

Lin Yueyao tampak cemberut. Kelompok ini sangat gila. Dia hanya berada di Dharma Plane Tingkat Kedua sekarang. Ketika dia berada di Glory Plane Bintang Sembilan, mereka hanya ada di Bintang Tujuh. Sekarang mereka sudah berhasil menyusulnya. Itu hanya terkait tingkat Plane. Kemampuan bertarung mereka jauh lebih hebat darinya.     

"Kalau begitu untuk sementara waktu kita akan terus berkultivasi dan menunggu Wuchen selesai," ujar Ye Futian. Ye Wuchen telah mewarisi aura Noble di lokasi peninggalan tersebut, kehilangan lengannya, dan menerima alat ritual miliknya. Dia pasti sedang memikirkan banyak hal dan perlu meluangkan waktu untuk meningkatkan tingkat Planenya, serta memperkuat auranya. Setelah itu, Ye Futian mulai berkultivasi dengan damai.     

Suatu hari, Ye Futian sedang memainkan guqinnya, tiba-tiba satu sosok yang terlihat cantik berjalan mendekat. Dia adalah Yue Linglong. Zhao Han dan Shi Tong berada di belakangnya. Mereka menatap Ye Futian dengan dingin. Yue Linglong perlahan mendekatinya dan berhenti tepat di depan Ye Futian yang sedang memainkan instrumennya. Sambil tersenyum, dia berkata, "Kau akhirnya kembali. Aku benar-benar merindukanmu." Senyumnya terlalu indah dan memesona.     

"Sayangnya, aku tidak tertarik pada wanita yang lebih tua," ujar Ye Futian, sambil mengangkat kepalanya.     

Mata Yue Linglong tampak kesal. Sambil melihat ke arah Ye Futian, dia berkata, "Tuan Muda Qian menyuruhku untuk bertanya padamu apakah kau sudah memikirkannya matang-matang."     

"Memikirkan apa maksudmu?" Ye Futian bertanya, ia tidak mengerti.     

Shi Tong mendengus. "Aku dengar kau telah keluar dari Dunia Barren Kuno dan menukar buku itu dengan beberapa harta karun belum lama ini."     

"Ya. Kau menginginkannya?" Ye Futian memandang ke arah Shi Tong.     

"Ye Futian, apakah kau berencana untuk bersembunyi di sini selamanya?" Zhao Han bertanya dengan lugas. Suaranya terdengar dingin. Selama Ye Futian tinggal di istana tersebut, mereka tidak bisa melakukan apa-apa. Hal itu akan tidak menghormati anggota keluarga kerajaan Loulan.     

"Apakah kau sudah selesai berbicara?" Ye Futian memandangi mereka dan berkata, "Jika sudah selesai, enyahlah."     

Ketiganya menatap ke arah Ye Futian dengan ekspresi dingin. Pemuda ini tetap saja sombong seperti sebelumnya.     

"Akan kulihat berapa lama kau bisa bersembunyi di sini," ujar Zhao Han saat mereka pergi.     

"Bersembunyi?" Ye Futian menyeringai. Orang-orang ini benar-benar menunggu mereka pergi.     

Setelah beberapa hari berlalu, Ye Wuchen akhirnya keluar. Temperamennya telah berubah, ia menjadi lebih tenang. Bahkan jika dia tidak melepaskan aura apa pun, dia memberi kesan pada siapa pun bahwa dia adalah sebilah pedang.     

"Bagaimana kultivasimu?" Ye Futian bertanya.     

"Aku di tingkat Kelima sekarang. Aura pedangku juga semakin lengkap." Suara Ye Wuchen terdengar tenang.     

"Baguslah." Ye Futian mengangguk. Dia pergi dan mengunjungi Loulan Xue, memintanya untuk menyegel semua berita tentang istana ini     

Hari itu, kelompok Qian Yang masih menunggu Ye Futian. Suasana hatinya sedang buruk. Ye Futian sangat pandai bersembunyi. Dia tidak menunjukkan tanda-tanda akan meninggalkan istana tersebut, bahkan setelah beberapa hari telah berlalu. Namun, Qian Yang juga meluangkan waktu untuk berkultivasi. Keluarga kerajaan Loulan tidak mengusir mereka.     

Saat itu, satu sosok terlihat berjalan ke paviliun secara diam-diam. Langkahnya tidak begitu cepat; mereka memiliki semacam ritme, memasuki paviliun langkah demi langkah. Tak lama, dia sudah berdiri di depan kelompok Qian Yang.     

Qian Yang, Zhao Han, Shi Tong, dan dua orang lainnya sedang bersama, mereka tengah mendiskusikan sesuatu. Sekarang, mereka semua melihat ke arah depan. Terlihat satu sosok bersenjata. Dia berjalan diam-diam, tangan kanannya memegang sebilah pedang yang terhunus ke bawah. Dia berjalan ke arah kelompok Qian Yang. Mereka merasa bingung. Apa yang diinginkan oleh Ye Wuchen? Dia benar-benar menerobos masuk ke dalam paviliun tersebut, membunuh masing-masing orang dengan satu serangan. Dia sangat berani!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.