Legenda Futian

Liu Chenyu



Liu Chenyu

0Saudara laki-laki dari Li Daoyun?     
0

Lengan Ye Wuchen telah dipotong oleh Li Daoyun. Dia tidak mengira akan ada kebetulan seperti ini, tetapi dia dengan cepat menenangkan diri. Dia berjalan dengan tenang ke dalam matriks pedang itu seolah-olah dia tidak mengenal pemuda tersebut. Dalam sekejap, banyak tanda pedang menyala di dalam matriks itu dan menerjang ke arahnya.     

Dia duduk bersila dan aura pedang mengelilinginya. Ketika aura pedang tak berbatas dari matriks itu menerjang ke arahnya, dia tidak melawan. Sebaliknya, ia menuntunnya ke dalam dirinya. Terdapat sebuah aura kaisar yang samar pada Ye Wuchen. Aura pedang di dalam dirinya seperti raja dari segala jenis pedang. Aura itu menuntun aura membunuh ke dalam dirinya sendiri dan mengalir ke seluruh tubuhnya.     

Orang yang lemah akan dihancurkan oleh aura pedang itu; tetapi yang kuat akan menggunakannya. Inilah perbedaannya.     

Yu Sheng berjalan di depan deretan drum pertempuran. Drum tersebut memiliki sembilan sisi dan suara dentuman drum itu terus berbunyi tanpa henti. Seseorang berdiri di depan setiap drum dan memukul mereka. Pada pukulan pertama, satu sisi berbunyi. Pukulan kedua, kekuatannya bisa memanjang dari belakang dan membuat dua sisi berbunyi. Pukulan ketiga bisa membuat tiga sisi berbunyi.     

Pada setiap dentuman, sebuah kekuatan yang mengerikan akan bergema kembali dan menjadi semakin kuat, terus berlipat ganda. Setelah tiga kali berdentum, kekuatan itu sudah sangat mengerikan. Yu Sheng menyaksikan dan melihat bahwa kebanyakan orang hanya bisa membuat suara dentuman dari lima sisi drum tersebut.     

Dia berjalan di depan deretan drum pertempuran itu dan memukulnya dengan tinjunya. Terdengar sebuah suara ledakan, dan drum itu bergetar. Namun, hal itu tidak berhenti sampai disitu saja. Yu Sheng memukulnya lagi, dan suara ledakan lainnya terdengar. Sebuah ledakan kekuatan dan gema dari dentuman drum itu mengarah ke Yu Sheng, tapi dia seperti tidak merasakannya. Dia meninju untuk ketiga kalinya.     

Suara dentuman drum itu tidak ada habisnya. Deretan drum itu dalam sekejap seperti tidak terkendali. Sebuah kekuatan yang mengerikan meledak dengan luar biasa. Mendengar keributan itu, banyak orang mengalihkan perhatian pada sumber suara tersebut. Ye Futian, yang telah berjalan di tempat lainnya, melihat ke arah yang sama dan terheran-heran. Tidak bisakah dia bersikap lebih sederhana?     

Siapa yang memukul drum seperti ini?     

Sisi keempat kini berdentum. Hal ini secara otomatis menciptakan sebuah gelombang kejut, dan banyak orang terdiam. Bila dibandingkan dengan Yu Sheng, pukulan dari yang lainnya terlalu lembut.     

Semburan energi dan kekuatan agresif menyatu menjadi sebuah badai yang mengerikan. Badai itu menyerang tubuh Yu Sheng, tapi dia hanya berteriak dan meninju lagi. Tubuhnya yang kekar berdiri tegak seperti seorang dewa perang. Saat pukulan kelima, sepertinya muncul sebuah badai di sekitarnya. Semua kekuatan dari aura di sekitarnya bergegas masuk ke tubuhnya, menguji kemampuannya.     

Suara retakan terus menerus terdengar. Muncul sebuah baju zirah dengan kombinasi warna emas dan hitam. Sebuah kekuatan tak berbatas meledak di dalam tubuh Yu Sheng. Dia meninju lagi. Tinju tersebut seperti petir, dan semua orang melihat ke arahnya. Sangat sedikit orang yang bisa membuat keributan dengan cara memukul deretan drum pertempuran.     

Lin Yueyao juga terdiam. Apakah dia harus melakukan ini begitu cepat?     

*Boom* Takdir Noble muncul pada Yu Sheng. Sekarang, dia seperti terlindungi oleh baju zirah seorang iblis. Dia meninju untuk ketujuh kalinya. Sebuah kekuatan bergejolak di udara dengan begitu kuat. Bahkan tubuh Yu Sheng yang kuat terpaksa terdorong mundur. Dia mendengus, darah keluar dari mulutnya.     

Tapi dia tidak menyerah. Dia melangkah maju lagi seperti seorang iblis yang mengerikan. Dia meninju lagi. Kali ini, orang-orang yang berkultivasi di daerah itu semuanya tampak terkejut. Gendang telinga mereka bergetar. Sementara Yu Sheng, tubuhnya mengeluarkan suara retakan. Kekuatan itu seperti ingin menghancurkannya. Dia membuka mulutnya dan meraung. Pembuluh darahnya menegang di seluruh tubuhnya. Sebuah kekuatan yang mengerikan mengalir ke dalam dirinya.     

Yu Sheng terdorong mundur, dan dia memuntahkan darah. Namun, takdirnya telah berubah seolah-olah ada sebuah badai takdir. Perlahan-lahan, takdirnya menjadi lebih murni dan lebih menakutkan.     

Dentuman drum masih terus berbunyi, tidak bisa berhenti bergema. Terdengar suara ledakan lagi. Yu Sheng benar-benar terus melanjutkannya. Sebelum drum itu berhenti, ia memukulnya untuk yang kesembilan kalinya.     

Dengan suara ledakan ini, drum telah bergetar sembilan kali, dan sembilan sisinya beresonansi sekaligus. Banyak orang berdebar dalam hati. Kemudian, sebuah ledakan dari kekuatan penghancur mengalir ke tubuh Yu Sheng. Tidak ada ketegangan yang terjadi. Yu Sheng terlempar terbang, dan baju zirah berwarna emas-hitamnya retak. Darah mengalir dari bibirnya, dan dia jatuh ke atas tanah.     

Dia seperti tidak merasakan apa-apa. Dia dengan cepat bangkit dan duduk di sana, berkultivasi.     

"Si idiot ini," Ye Futian bergumam. Dia sudah pasti mengerti maksud dari Yu Sheng. Yu Sheng telah melihat sebuah kekuatan yang luar biasa dalam drum pertempuran itu. Agar dapat menciptakan takdir Noble tingkat menengah, dia memaksakan dirinya untuk melawan aura dari deretan drum tersebut. Dia menggunakan aura dari drum-drum itu untuk menguji tubuhnya, bahkan ia rela menghancurkan tubuhnya sendiri.     

Dia sangat gila, banyak orang berpikir seperti itu. Ye Futian tidak berkultivasi. Dia berjalan menuju Yu Sheng untuk membantunya.     

Banyak orang memandang mereka. Beberapa orang bahkan berjalan mendekat dan mengamati Yu Sheng dengan rasa ingin tahu.     

Setelah beberapa lama, Yu Sheng selesai berkultivasi. Saat dia membuka matanya, dia melihat Ye Futian dan tersenyum. Ye Futian memelototinya.     

Pada saat ini, Ye Wuchen juga berjalan mendekat. Dia bertanya pada Yu Sheng, "Bagaimana perasaanmu?"     

"Sama seperti kau sekarang," ujar Yu Sheng sambil tertawa. Aura di dalam drum itu sangat murni. Dia menggunakan kekuatan ini untuk menantang tubuh dan takdirnya. Sekarang, dia telah memiliki aura dan kekuatan Noble murni. Itu adalah takdir Noble tingkat menengah.     

Dengan bakat alaminya dalam hal kekuatan, dia menggunakan kekuatan dari drum itu dan berhasil menguasainya dalam waktu singkat.     

Sekarang, Lin Yueyao berjalan mendekat. Dia menatap ke arah Ye Wuchen dengan tatapan aneh seolah-olah dia telah menahan dirinya untuk berbicara.     

"Ada apa?" Ye Futian bertanya, saat melihat ekspresi Lin Yueyao.     

"Aku mendengar orang-orang berdiskusi bahwa saudara laki-laki dari Li Daoyun sedang berada di sini," ujar Lin Yueyao pelan. Mata Ye Futian bercahaya dan menatapnya.     

"Aku tahu." Ye Wuchen mengangguk dengan tenang.     

"Kau mengetahuinya?" Ye Futian menatapnya.     

"Ya, aku berkultivasi bersamanya dalam matriks pedang," ujar Ye Wuchen dengan tenang. "Aku tidak ingin terburu-buru dalam menyelesaikan masalah ini. Lagipula, yang memotong lenganku adalah Li Daoyun."     

"Kau benar-benar orang yang berprinsip." Ye Futian menatapnya dan kemudian melihat daerah di sekelilingnya. Dia menemukan di mana Li Daoqing berada. Dia dapat dengan jelas melihat siapa yang telah berkultivasi dengan Ye Wuchen sebelumnya.     

"Aku akan melihat apa yang ada di Dinding Batu Gunung Cermin," ujar Ye Wuchen. Dia mulai berjalan menuju Dinding Batu tersebut. Ye Futian dan yang lainnya mengikuti. Dia penasaran bagaimana cara Dinding Batu tersebut akan menguji bakat seseorang.     

Sesampainya di Dinding Batu, Ye Wuchen duduk bersila di depannya. Aura Noble-nya bergegas masuk ke dalam dinding itu. Seketika, dinding itu bersinar dengan terang. Sebuah aura yang kuat menyelimutinya. Dinding Batu itu tampak berubah menjadi sebuah bayangan. Dinding itu tampak seperti sebuah cermin yang memancarkan sebuah aura yang aneh.     

Ye Wuchen menutup matanya. Ye Futian bisa melihat aura pedang muncul dengan tak terkendali dari Ye Wuchen. Takdir Noble-nya juga dikeluarkan secara maksimal seolah-olah dia sedang bertarung. Tak lama, satu sosok Noble muncul di Dinding Batu tersebut, ia seperti sebuah gambar yang dicetak di atas dinding itu.     

Setelah sosok ini muncul, aura Ye Wuchen semakin mengerikan. Dia memang hanya duduk di sana tetapi aura pedang bergejolak di sekitarnya. Setelah beberapa saat, sebuah pertempuran besar seperti telah berakhir. Sosok Noble kedua muncul di Dinding Batu tersebut.     

"Dia sangat kuat," ujar banyak orang. Sangat sulit untuk membuat dua sosok itu muncul. Persyaratan agar hal itu dapat terjadi sangatlah ketat.     

Banyak orang berjalan mendekat dan memandang ke arah Ye Wuchen. Siapa orang-orang dari kelompok ini? Sebelumnya, Yu Sheng telah berhasil memukul drum pertempuran. Sekarang, Ye Wuchen sedang menguji bakatnya di Dinding Batu Gunung Cermin. Dia memiliki takdir Noble tingkat menengah dan mampu membuat dua sosok itu muncul.     

Ye Wuchen masih terus berusaha. Aura pedang di sekelilingnya meningkat sangat kuat. Setelah beberapa saat, dia mendengus. Aura pedang yang mengalir melalui dirinya menghilang, dan dia membuka matanya. Dinding Batu Gunung Cermin itu kembali normal.     

Tidak ada yang mengejeknya. Sebaliknya, mereka sangat terkesan. Bakatnya pasti sangat kuat karena dia bisa mendapatkan takdir Noble tingkat menengah dan mampu membuat dua sosok muncul di Dinding Batu tersebut dengan hanya berada di Dharma Plane Tingkat Kelima.     

"Apakah kau berasal dari Klan Pedang Fuyun?" seseorang datang dan bertanya. Yang berbicara adalah seorang gadis dengan penampilan yang biasa-biasa saja. Dia menatap ke arah Ye Wuchen dengan rasa ingin tahu.     

"Tidak," jawabnya acuh tak acuh.     

"Seseorang dengan aura pedang yang begitu kuat bukan dari Klan Pedang Fuyun? Lalu kau berasal dari klan apa?" gadis itu bertanya.     

"Memangnya kenapa?" Ye Wuchen menatapnya.     

"Jika kau belum bergabung dengan sebuah klan yang kuat, tuan puteri kami ingin mengundangmu untuk bergabung dengan Kerajaan Liu," ujar gadis itu. Kemudian dia kembali menatap seseorang.     

Satu sosok cantik yang mengenakan gaun panjang berwarna hijau tampak berdiri di sana. Temperamennya begitu luar biasa, dan dia sangat cantik. Ia memiliki keanggunan tersendiri.     

Liu Chenyu, puteri dari Kerajaan Liu. Jantung semua orang berdegup kencang. Ini juga pertama kalinya mereka melihat Liu Chenyu secara langsung. Mereka tidak tahu bahwa orang secantik ini adalah seorang puteri dari Kerajaan Liu.     

Dia mengangguk pelan pada Ye Wuchen. Selain sebagai tempat untuk para kultivator terhebat berkultivasi, Dinding Batu Gunung Cermin juga merupakan tempat bagi mereka yang tidak memiliki klan untuk menampilkan bakat mereka. Banyak orang dari Wilayah Barren Timur akan datang ke sini setelah menerima takdir Noble mereka.     

Itu sebabnya Liu Chenyu mengundangnya. Bakat Ye Wuchen sangat tidak biasa, dan dia sudah memiliki takdir Noble tingkat menengah.     

Mata Ye Futian berbinar. Dia tidak menyangka bahwa mereka akan mendapat sebuah undangan tanpa meninggalkan Dunia Barren Kuno.     

Ye Wuchen tampak sedang mempertimbangkan apakah dia harus membuat sebuah keputusan sebelumnya.     

"Kami akan mempertimbangkannya," ujar Ye Futian. Mereka tidak terburu-buru. Mereka bisa membuat keputusan setelah terbiasa dengan seluruh Wilayah Barren Timur.     

Liu Chenyu mengangguk pelan dan tidak mengatakan apa-apa. Pada saat itu, Li Daoqing berjalan ke arah Liu Chenyu. Dia berkata, "Saya Li Daoqing dari Klan Pedang Fuyun. Izinkan saya untuk menyapa tuan puteri menggantikan saudara saya."     

Banyak orang yang melihat pemandangan ini dan terkejut. Rumor yang beredar mengatakan bahwa Li Daoyun dari Klan Pedang Fuyun sedang mengejar Liu Chenyu. Tampaknya rumor itu benar adanya. Menjadi pengantin pria dari seorang puteri akan menjadi sangat sulit!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.