Legenda Futian

Lengan yang Terbakar



Lengan yang Terbakar

Suara yang mengintimidasi namun mengesankan itu keluar dari patung tersebut. Itu adalah suara Ye Futian.     

Pada saat itu, ekspresi Tang Ye semakin buruk. Dia berkata sebelumnya bahwa Xiao Wuji telah mencapai batas maksimal dari area ini dan tidak ada artinya bagi Ye Futian untuk melanjutkan berkultivasi. Namun, apakah Xiao Wuji benar-benar telah mencapai batasnya? Lalu apa yang sedang dilakukan Ye Futian saat ini? Xiao Wuji bisa memahami aura patung itu tetapi Ye Futian kini mampu mengendalikannya.     

Tang Ye telah menyebut Ye Futian sebagai seorang idiot dua kali, tapi kenapa ini bisa terjadi? Ye Futian berada di Dharma Plane Tingkat Kedua tetapi ia telah melakukan hal-hal di luar kemampuannya. Dia tidak bisa menangani Klan Pedang Fuyun dan tidak bisa membuat marah Klan Penyihir. Kedua pasukan ini bisa membunuhnya di Dunia Barren Kuno. Jadi menurutnya, Ye Futian adalah seorang idiot. Tidak ada yang bisa membantah Tang Ye. Meskipun Ye Futian telah menunjukkan bakatnya yang luar biasa, dia masih tidak berpikir bahwa dia mengatakan sesuatu yang salah. Ye Futian adalah seorang idiot.     

Tapi sekarang? Ye Futian telah mengendalikan patung itu. Siapa yang bisa mengatakan bahwa Klan Pedang Fuyun dan Klan Penyihir pasti bisa membunuhnya? Kata-kata Ye Futian sebelumnya yaitu "Kau tidak pantas untuk memahami duniaku" seperti sebuah tamparan keras di wajahnya. Apakah Ye Futian seorang idiot?     

Liu Chenyu dan Gu Biyue terkejut, jantung mereka berdetak kencang. Sebelumnya, Xiao Wuji dengan cepat memahami aura dari tiga patung itu secara berurutan dan memasuki patung tersebut untuk berkultivasi. Mereka tentu saja langsung berpikir bahwa bakat Xiao Wuji jauh lebih baik daripada Ye Futian. Pemikiran itu muncul karena Ye Futian telah menghabiskan waktu lebih lama di daerah itu tetapi ia tidak mampu mencapai tingkat Xiao Wuji. Sekarang, mereka akhirnya mengerti mengapa Ye Futian berkultivasi di daerah itu, mempelajari setiap patung yang ada. Dia sudah mencoba secara diam-diam untuk mengendalikan patung-patung itu, ia hendak melakukan sesuatu yang tidak pernah dilakukan oleh orang lain tanpa disadari oleh siapa pun. Mereka meragukan bakatnya tetapi dia sudah mempunyai beberapa ide cemerlang.     

Dia telah memukul drum pertempuran itu sebanyak 16 kali dan kemudian deretan drum itu meledak.     

Dia meninggalkan ukiran sedalam sembilan inci pada Gambar di Dinding, memecahkan rekor sebelumnya.     

Sekarang, dia mampu mengendalikan patung-patung itu.     

Ye Futian benar-benar mengalahkan Xiao Wuji dalam tiga area peninggalan.     

Sebelumnya, semua orang masih terguncang oleh bakat yang ditampilkan Xiao Wuji dan berpikir bahwa tidak ada yang bisa mengalahkannya. Tetapi dalam kurun waktu yang begitu singkat, seseorang telah muncul dan bahkan tampil jauh lebih baik daripada Xiao Wuji.     

Deretan drum pertempuran itu telah hancur; rekor yang dicatatkan oleh Ye Futian berlaku untuk selamanya.     

Dia bisa secara langsung mengendalikan patung-patung itu. Siapa yang bisa melampaui hal itu?     

Ini adalah rekor yang sebenarnya—rekor yang tidak dapat dikalahkan.     

Pandangan mata semua orang menatap ke arah patung api raksasa tersebut, jantung mereka berdegup kencang. Apakah seseorang yang lebih berbakat daripada Xiao Wuji benar-benar muncul? Dan orang itu adalah seseorang yang telah diabaikan selama ini, yang telah dipermalukan oleh Tang Ye.     

Sangat ironis.     

Patung itu masih menghadap ke arah Tang Ye. Patung itu berkata, "Jangan gunakan patokanmu untuk mengukur kemampuanku. Kau tidak pantas melakukannya."     

Ekspresi Tang Ye semakin buruk. Dia tidak bisa membantahnya. Hal-hal yang dia katakan sebelumnya benar-benar didasarkan pada pola pikir dan tingkatannya sendiri. Seharusnya itu bukan masalah besar, tetapi lelaki yang ada di hadapannya sekarang adalah orang asing baginya.     

"Lalu, kau berkata bahwa aku telah membuang kesempatanku sendiri. Apakah kau yakin kau pantas mewakili Perguruan Tinggi?" Ye Futian melanjutkan perkataannya.     

Wajah Tang Ye memucat. Kata-kata Ye Futian tepat mengenai sasaran. Bakatnya telah melampaui Tang Ye dan bahkan Xiao Wuji. Pada saat ini, apakah Tang Ye benar-benar pantas mewakili Perguruan Tinggi?     

Tentu saja tidak.     

Jika penampilan Ye Futian di Dinding Batu Gunung Cermin sama mengesankannya dengan ketiga peninggalan sebelumnya, jika dia mampu mengalahkan rekor Xiao Wuji sekali lagi, semua pasukan besar akan berjuang untuk memperebutkannya. Apa bedanya jika Tang Ye tidak menyukainya pada saat itu?     

Pantaskah Tang Ye mewakili Perguruan Tinggi?     

Dia tidak punya hak untuk memilih Ye Futian. Pada saat itu, Ye Futian akan menjadi yang memilih, sama seperti Xiao Wuji sebelumnya.     

Selain Tang Ye, Li Daoyun juga tampak kaget.     

Saat itu di Peninggalan Loulan Kuno, dia bersikap begitu sombong. Dia tampil begitu luar biasa dan memandang rendah Ye Futian. Tapi sekarang, dia telah menyaksikan Ye Futian yang sebenarnya.     

Dia pasti tidak membayangkan bahwa Ye Futian akan sekuat ini. Tak satu pun dari empat kultivator kuat di Peninggalan Loulan yang menyangka bahwa hal ini akan terjadi. Namun, tiga orang lainnya hanya ingin memperebutkan harta dan tidak ingin bersaing satu sama lain. Li Daoyun, di sisi lain, telah memotong satu lengan milik Ye Wuchen.     

Dengan bakat Ye Futian, begitu dia bergabung dengan pasukan besar, Li Daoyun akan menjadi musuh bebuyutannya. Ditambah lagi, Liu Chenyu telah memihak pada Ye Futian untuk melawannya. Dia telah mengejar-ngejar Liu Chenyu sebelumnya. Meskipun dia tidak memberikan jawaban, masih ada harapan. Sekarang, ketika dia ingin melawan Ye Futian, Liu Chenyu malah berjalan mendekat dan ekspresi wajahnya dipenuhi dengan hawa permusuhan yang dingin.     

Melihat wajah cantik itu, dia menghela napas dalam hati. Ketika dia menatap ke arah Ye Futian, keinginan membunuh di matanya meningkat.     

"Biarkan dia kemari," ujar Ye Futian. Liu Chenyu dan Loulan Xue melirik ke arah patung itu dan berpindah tempat.     

Tatapan Li Daoyun tertuju ke arah patung itu dan terus melangkah maju. Dengan satu langkah, dia melesat ke udara dan mendarat di hadapan Ye Futian.     

"Kau bilang padaku kalau kau sedang menungguku. Jadi sepertinya ini adalah pembuktian dari rasa percaya dirimu," ujar Li Daoyun kepada Ye Futian.     

Ye Futian tidak berbicara. Aura api terpancar begitu hebat pada patung itu.     

"Di Dunia Barren Kuno bagian bawah, tingkat Dharma Plane adalah batasnya," ujar Li Daoyun. "Bahkan jika kau dapat mengendalikan patung itu, kultivasimu yang sebenarnya hanya akan berada di tingkat Dharma Plane tetapi kekuatan auramu tidak dibatasi. Aku memiliki aura Noble. Aku telah bertarung melawan seorang Noble sejati di Peninggalan Loulan Kuno. Aku ingin melihat apa saja yang dapat kau lakukan dengan patung ini."     

"Cukup," ujar Ye Futian. Dia mengerti apa yang sedang dilakukan oleh Li Daoyun. Ada batas tersendiri dalam Dunia Barren Kuno bagian bawah. Tidak peduli seberapa kuat patung itu, sebenarnya kekuatan dari aura api itulah yang benar-benar kuat. Tubuh patung tersebut mampu mengumpulkan semua Spiritual Qi elemen api di dunia ini tetapi tingkatannya masih terbatas pada Dharma Plane. Tapi bukankah itu cukup baginya untuk berada di puncak Dharma Plane?     

Li Daoyun berdiri di atas pedangnya di udara. Spiritual Qi dari pedang tersebut memenuhi udara. Dia memegang pedang dari alat ritual yang dia terima di Peninggalan Loulan. Pedangnya mulai berputar dan suasana langit mulai berubah. Aura pedang yang kuat meledak di tubuhnya. Seluruh Spiritual Qi di dunia ini berkumpul menjadi satu, berubah menjadi sebilah pedang Qi.     

Li Daoyun terlihat sangat serius. Kepribadiannya memang liar tetapi melihat bakat Ye Futian, dia tidak berani meremehkannya. Dia menggunakan semua kekuatannya. Jika dia bisa, dia akan membunuh Ye Futian secara langsung. Dia belum bergabung dengan pasukan apa pun. Jika Ye Futian terbunuh, tidak ada yang akan bisa mengatakan apa-apa.     

Berbagai bayangan mulai terbentuk. Banyak bayangan dari Li Daoyun muncul di pedang Qi. Bayangan itu seperti kemampuan Realisasi Dharma-nya. Sosok yang tak terhitung jumlahnya itu semuanya memegang pedangnya masing-masing dan pedang Qi semakin menguat. Sebuah angin topan yang terbentuk dari ledakan aura hendak menghancurkan segalanya. Tampaknya hanya pedang-pedang itu yang tersisa di langit.     

Patung Ye Futian meledak dengan mengeluarkan kobaran api yang mengerikan. Ia mengepalkan tangannya dan tubuhnya terbakar dengan mengerikan. Patung itu kini terlihat seperti sebuah tungku api, mampu melelehkan seluruh dunia.     

Li Daoyun akhirnya mulai bergerak. Bayangan yang tak terhitung jumlahnya bergerak secara bersamaan. Pada saat itu, seperti ada sebuah sungai pedang di langit, mengalir ke arah Ye Futian. Li Daoyun menuntun sungai pedang itu ke depan. Dia melayang-layang seperti awan tetapi dibelakangnya terdapat sungai pedang yang mengerikan.     

*Boom* Di langit, kobaran api yang mengerikan meledak, dan angin bertiup menembus langit. Muncul daun maple membara yang tak terhitung jumlahnya. Mereka berputar-putar bersama angin dan menerjang ke arah Li Daoyun. Diiringi dengan suara gemerisik, daun maple membara yang mengerikan itu bersinar dengan cahaya berwarna keemasan. Seperti kobaran api yang tak pernah padam, daun-daun itu membakar habis bayangan Li Daoyun.     

Di kejauhan, langit benar-benar terbakar dengan kobaran api berwarna keemasan. Dunia api yang diciptakan oleh daun maple tersebut menelan sungai pedang yang menerjang Ye Futian, menghancurkan segalanya.     

Itu adalah sihir dari patung tersebut. Mata Xiao Wuji bercahaya ketika dia melihat daun-daun maple itu.     

Banyak bayangan tersebut telah terbakar habis tetapi ada satu bayangan yang mampu membelah langit. Daun-daun maple itu semuanya hancur terkena serangan pedangnya. Itulah Li Daoyun yang sebenarnya, berusaha menuju patung Ye Futian. Kemampuan tempur jarak pendek dari seorang pendekar pedang benar-benar mengerikan. Tapi saat itu, Ye Futian menutup telapak tangannya. Tangan raksasa dari patung itu bergerak sangat cepat seolah-olah telah memprediksi jalur serangan dari pedang Li Daoyun. Tangan patung itu mendekati pedang Li Daoyun.     

"Kau akan mati," Li Daoyun berkata dengan nada dingin. Pedangnya adalah alat ritual. Bagaimana Ye Futian bisa menangkapnya dengan tangannya?     

Pedang Qi itu meledak, menghancurkan segalanya. Tangan yang seperti tungku api itu tampak akan hancur. Pedangnya adalah senjata paling tajam di dunia dan kini ia menusukkannya ke arah patung tersebut.     

Telapak tangan itu hancur sedikit demi sedikit. Pada saat yang sama, kobaran api yang mengerikan merambat ke lengan Li Daoyun. Kobaran api itu terus merambat, seolah-olah akan meresap ke dalam tubuh Li Daoyun.     

"Hancurlah!" Li Daoyun meraung. Pedang Qi tersebut menghancurkan lengan patung itu dan kemudian berlanjut naik ke arah kepala patung tersebut. Tapi hampir bersamaan, tubuhnya tiba-tiba terbakar dengan api yang tak terhitung jumlahnya. Mereka seperti kobaran api suci dan rasa sakit muncul dari tubuhnya. Tubuhnya hampir terbakar seluruhnya. Tangannya yang memegang pedang gemetar hebat dan lengannya bersinar dengan api berwarna keemasan.     

Wajahnya memucat. Alih-alih melanjutkan serangan, ia memilih mundur dengan segera.     

Dalam pertarungan ini, dia akan membunuh Ye Futian jika dia mampu; jika tidak, dia akan mundur. Tidak ada alasan untuk bertarung sampai mati.     

"Berikan aku sebuah lengan," ujar Ye Futian dengan nada dingin. Mata dari patung itu seperti matanya sendiri. Aura api yang mengerikan keluar dari bola mata yang berapi-api itu. Kemudian lengan Li Daoyun tampak terbakar. Sebuah rune [1][1] api kuno telah muncul.     

"Ah!" Terdengar sebuah suara jeritan menyakitkan yang mengerikan. Pedang di tangan Li Daoyun terjatuh. Dia menatap ke arah lengan kanannya. Lengan itu terbakar tanpa henti!     

-----     

[1] Rune adalah huruf-huruf atau simbol-simbol zaman kuno yang mengandung kekuatan sihir. Contoh rune: https://bit.ly/2UuyWdt     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.