Legenda Futian

Kunjungan Resmi



Kunjungan Resmi

0Dengan sangat cepat, berita tentang semua yang terjadi di istana Cangye tersebar di seluruh kota kekaisaran. Dalam satu hari, dua pasukan besar dari Wilayah Barren Timur telah berkumpul di kota mereka. Bersama mereka, datang banyak Noble, sebuah pemandangan yang benar-benar mengejutkan.     
0

Sekarang, terdapat banyak orang di sekitar istana kekaisaran. Sepertinya orang-orang dari Kuil Royal Xuan dan Negeri Nandou belum pergi meninggalkan Kerajaan Cangye. Mereka menginap di hotel yang terletak tidak terlalu jauh dari istana, sehingga nyaman bagi mereka untuk pergi ke istana dengan cepat dan kapan saja.     

Secara bertahap, kisah pembalasan dendam antara Ye Futian dengan Negeri Nandou telah tersebar ke seluruh penjuru kota kekaisaran di Kerajaan Cangye. Rumor mengatakan bahwa Ye Futian pernah belajar di Akademi Donghai di Negeri Nandou bertahun-tahun yang lalu dan terjebak pada perangkap yang dibuat oleh Kaisar Luo. Dia hampir saja kehilangan nyawanya karena hal tersebut, dan karena itulah, ia melarikan diri ke Kerajaan Cangye. Dia berpartisipasi dalam Perjamuan Fenghua dan berhasil meraih peringkat pertama berkat bakatnya yang luar biasa. Pada saat itu, dia mengejutkan seluruh kota kekaisaran dan kini semua orang mengetahui namanya. Dan sekarang, Luo Junlin dari Negeri Nandou telah bergabung dengan Kuil Royal Xuan.     

Sepertinya Ye Futian juga telah bergabung dengan Kerajaan Liu. Ini tampaknya menjadi sebuah perseteruan yang terus berkelanjutan. Apakah mereka akan membawa masalah ini dari Kerajaan Cangye dan Negeri Nandou hingga ke pusat Wilayah Barren Timur?     

Mereka yang berpartisipasi dalam Perjamuan Fenghua bersama Ye Futian merasa terkesan. Dalam kurun waktu kurang dari setahun, dan kini Ye Futian telah bergabung dengan salah satu pasukan besar di Wilayah Barren Timur. Perbedaan status mereka dengan Ye Futian akan menjadi jauh berbeda saat ini.     

Banyak orang telah tiba di istana kekaisaran, kebanyakan dari mereka adalah pejabat kekaisaran. Anggota keluarga dari Ye Wuchen dan Lin Yueyao juga telah hadir. Tiba-tiba, suasana di istana tampak begitu ramai. Meskipun Liu Feiyang telah memberi tahu Kaisar Ye bahwa tidak perlu menyiapkan pesta, sang kaisar masih membuat berbagai persiapan yang diperlukan untuk menyambut semua tamunya.     

"Silahkan duduk, para Pangeran dan Puteri," ujar Kaisar Ye dengan sopan. Terutama karena Liu Feiyang adalah seorang pangeran dari Kerajaan Liu, ia harus duduk di depan yaitu di kursi utama. Ada juga para Noble yang mereka temui sebelumnya. Meskipun dia adalah seorang kaisar dari Kerajaan Cangye, dia tidak berani memperlakukan mereka dengan buruk.     

"Saya tidak akan berani melakukannya, Senior. Silahkan duduk," ujar Liu Feiyang dengan hormat. Baginya, itu adalah suatu hal yang baik bahwa mereka berhasil datang tepat waktu atas apa yang terjadi hari ini. Dia secara pribadi telah mengantar Ye Futian dan yang lainnya kembali ke Kerajaan Cangye karena dia ingin berteman dengan mereka. Dengan bakat yang mereka miliki sekarang, mereka pasti akan membuat reputasi untuk diri mereka sendiri di Wilayah Barren Timur suatu saat nanti. Dan karena ini, Liu Feiyang tidak bisa terlihat terlalu sombong kepada para senior Ye Futian.     

Kaisar Ye ragu atas permintaan Liu Feiyang. "Silahkan duduk, Yang Mulia," ujar Ye Futian. Sang kaisar memandangnya sekali dan mengangguk sebelum duduk di kursi utama.     

Setelah Kaisar Ye duduk, semua orang menunggu Liu Feiyang dan Liu Chenyu untuk duduk. Namun, Liu Feiyang tetap berdiri sementara dia tengah berbicara dengan Hua Fengliu, Yi Xiang, dan yang lainnya. "Di Dinding Batu Gunung Cermin, Ye Futian, Hua Jieyu, Yu Sheng, dan Ye Wuchen membuat diri mereka sendiri serta nama dari Kerajaan Cangye menjadi dikenal oleh semua orang di Dunia Barren Kuno. Sekarang, Wilayah Barren Timur sangat ingin tahu tentang Kerajaan Cangye. Ini merupakan suatu kehormatan bagi saya untuk dapat bertemu kalian semua, kakak-kakak senior. Saya pasti harus banyak belajar dari kalian semua."     

Hua Fengliu dan Yi Xiang tidak tahu apa yang telah dialami oleh Ye Futian di Dunia Barren Kuno, tetapi melihat sikap yang ditunjukkan Liu Feiyang, mereka bisa membuat beberapa tebakan akan hal tersebut.     

"Guru, Tuan Putri, Kakak Senior Yi Xiang, kalian harus duduk," Ye Futian tertawa. Sangat menyenangkan melihat bagaimana para Tetua bersikap sangat kaku meskipun Liu Feiyang hanyalah seorang anggota generasi muda dari pasukan besar di Wilayah Barren Timur. Tapi Hua Fengliu akan terbiasa nantinya. Bagaimanapun juga, dia akan menjadi guru dari seorang kaisar di masa depan.     

Hua Fengliu, Yi Xiang, dan yang lainnya duduk. Ye Futian, Hua Jieyu, dan sisanya dari kelompok itu duduk di samping mereka. Yi Qingxuan juga ada di sini sekarang, ia duduk bersama Yu Sheng.     

"Wuchen, apa yang terjadi pada lenganmu?" Kaisar Luo tiba-tiba bertanya setelah semua orang duduk di kursinya masing-masing. Ayah Ye Wuchen juga menatapnya. Tidak ada yang sempat bertanya kepadanya, tetapi sekarang setelah Kaisar Ye mengemukakan topik itu, semua orang memandang ke arah Ye Wuchen.     

"Ini bukan masalah besar. Lengan ini dipotong oleh seseorang selama kami menjalani ujian di Dunia Barren Kuno, tetapi Futian telah mengambil satu lengan darinya sebagai imbalan," jawab Ye Wuchen dengan tenang. Nada suaranya mampu membuat semua orang gemetar ketakutan. Mereka bisa membayangkan bahaya di balik ceritanya itu dan bertanya-tanya bagaimana dia bisa begitu tenang saat berbicara tentang topik tersebut. Tidak ada yang tahu apa yang sebenarnya terjadi pada Ye Futian dan yang lainnya di Dunia Barren Kuno sehingga mereka dikawal kembali oleh seorang pangeran dan puteri dari Kerajaan Liu.     

"Tidak bisakah kau setidaknya mencoba menghindari suatu masalah?" tanya Yi Xiang sambil melotot ke arah Ye Futian.     

Ye Futian kembali memandangi sang Tetua dan berpikir, lelaki tua ini masih memiliki temperamen yang buruk. Apa lagi yang bisa dia lakukan ketika Li Daoyun mencoba untuk membunuh mereka di Peninggalan Loulan? Tetapi dia merasa bertanggung jawab atas apa yang terjadi saat itu, jadi dia memilih untuk tidak membalas perkataan Yi Xiang.     

"Yu Sheng, kau baik-baik saja?" tanya Yi Xiang.     

"Aku..." Ye Futian ingin berteriak ketika dia melihat kepedulian Yi Xiang terhadap muridnya sendiri.     

"'Aku' apa? Tidak kembali dalam waktu yang lama dan membiarkan Jieyu dan Qingxuan khawatir. Jieyu bahkan pergi mencarimu ke Dunia Barren Kuno. Apakah kau sadar betapa berbahayanya tindakan tersebut? Apakah ada lagi yang ingin kau katakan untuk dirimu sendiri?"     

"Kakak Senior Yi benar. Kau mungkin menghadapi banyak masalah saat pergi ke Dunia Barren Kuno karena hanya berada di tingkat Glory Plane, bukan?" Hua Fengliu bertanya dengan lembut.     

Ye Futian menunduk, merasa sedikit kesal. Dia merasa menjadi pihak yang disalahkan atas semua kejadian ini. Tidak mudah baginya untuk melakukan perjalanan sejauh ini hanya untuk pulang ke Cangye, oke? Bagaimana bisa mereka memperlakukannya seperti ini?     

Liu Feiyang dan Liu Chenyu tercengang oleh pemandangan ini. Sebuah senyuman terlihat di kedua mata Liu Chenyu sebelum dia tidak bisa menahannya lagi dan akhirnya tertawa. Orang ini bersikap sangat sombong di Dunia Barren Kuno, tetapi ternyata, statusnya di keluarganya sendiri tidak begitu bagus.     

Menyedihkan sekali.     

"Apa yang sedang kau tertawakan? Ayah Wuchen ada di sini, bukankah kau akan memberi hormat pada beliau?" Ye Futian menatap ke arah Liu Chenyu. Beraninya gadis ini menertawakannya? Dia yang memulainya terlebih dulu. Begitu dia menjadi keluarga dari Ye Wuchen, Ye Futian pasti akan menyuruh Ye Wuchen untuk mendisiplinkannya.     

"Kau..." Tatapan mata Liu Chenyu membeku dan wajahnya yang cantik sekarang menunjukkan ekspresi yang berbeda. Si brengs*k ini.     

Ye Wuchen ikut mendengarkan dan ekspresi wajahnya terlihat tidak senang.     

Semua orang di sekitarnya tercengang. Apa yang sedang terjadi?     

Mengapa Liu Chenyu harus memberi hormat kepada ayah Ye Wuchen?     

Tatapan mata semua orang tertuju pada keduanya. Apa yang sebenarnya terjadi dengan Ye Wuchen dan sang puteri cantik dari Kerajaan Liu ini?     

"Aku akan benar-benar lupa kalau kau tidak menyinggung topik ini sebelumnya," Liu Feiyang tertawa. Dia kemudian berbalik ke Lord Ye yang duduk di samping Ye Wuchen dan menundukkan kepalanya dengan hormat. "Salam untuk Paman Ye."     

Lord Ye terlihat bingung. Apakah sang pangeran dari Kerajaan Liu sedang membungkuk hormat padanya?     

"Chenyu, apa kau tidak akan menyapa para Tetua?" Liu Feiyang melihat ke arah adik perempuannya di sampingnya.     

"Aku..." Liu Chenyu merasa serba salah, tetapi ada banyak orang yang sedang memandangnya. Dia tidak bisa menjadi orang yang memperburuk suasana ini. Karena itu, dia tidak punya pilihan selain membungkuk hormat dan berkata kepada Lord Ye, "Salam untuk Paman Ye."     

"..." Lord Ye tidak bisa berhenti berkedip. Dia masih seperti tidak sadar.     

"Lord Ye, bukankah lebih baik anda menyiapkan sebuah hadiah penyambutan pada saat seperti ini?" tanya Ye Futian, semakin menambah kekacauan yang terjadi.     

"Sudah cukup," ujar Liu Chenyu sambil mengatupkan giginya dengan erat. Dia memelototi Ye Futian dengan amarah terlihat di kedua matanya.     

Bibir Ye Futian melengkung menjadi sebuah senyuman lebar. Ini adalah akibatnya karena telah menertawakannya.     

"Anda terlalu sopan," ujar Lord Ye dengan kedua tangannya menyatu di depan. Tatapan matanya berpindah ke Ye Wuchen di sampingnya. Dia berpikir, jadi, anakku telah kehilangan satu lengannya tetapi sekarang ia sedang menjalin suatu hubungan dengan sang puteri dari Kerajaan Liu?     

Orang-orang yang menyaksikannya tidak mau melihat lagi. Ini hanya ulah Ye Futian yang sedang menggoda Liu Chenyu, tetapi mungkinkah sebenarnya ada sesuatu yang terjadi di sini? Terlepas dari semua ini, sang pangeran dan puteri dari Kerajaan Liu tampaknya memiliki hubungan yang baik dengan Ye Futian daripada yang diperkirakan oleh siapa pun. Jika Ye Futian hanya sekedar bergabung dengan Kerajaan Liu, dia tidak akan memiliki status setinggi itu. Mereka sedang bermain-main layaknya seorang teman.     

"Futian, kau pasti sudah melalui banyak hal dalam kurun waktu beberapa bulan terakhir. Kau terlihat sangat kurus," ujar Nandou Wenyin dengan lembut.     

"Ya, terdapat banyak hal menarik di setiap sudut di Dunia Barren Kuno. Aku telah menghadapi banyak tantangan," Ye Futian segera mengangguk. Memang, Tuan Putri adalah satu-satunya yang peduli padanya.     

"Saat ini sudah mendekati akhir tahun, tinggalah disini sampai Tahun Baru berakhir." Nandou Wenyin tahu bahwa Ye Futian mungkin tidak akan tinggal disini bersama mereka.     

"Baiklah," dia mengangguk. "Dan kemudian setelah Tahun Baru, Guru dan Tuan Putri dapat ikut dengan kami ke Wilayah Barren Timur."     

"Bersama?" gumam Nandou Wenyin. Ye Futian baru saja pergi ke pusat Wilayah Barren Timur dan belum bergabung dengan sebuah klan. Hal itu tidak akan mudah.     

"Ya, Jieyu dan aku masih harus menjaga anda berdua," Ye Futian mengangguk.     

Tak tahu malu, pikir Liu Chenyu. Si brengs*k ini sangat pandai merayu. Tidak heran dia mampu mengecoh guru dan tuan putri-nya agar memberinya izin menjadi kekasih dari putri mereka.     

Nandou Wenyin melirik ke arah Hua Fengliu, yang berkata, "Kau harusnya menjaga dirimu dulu, tidak perlu mengkhawatirkan kami."     

"Jika kalian ingin berkunjung ke Kerajaan Liu, maka kalian semua akan menjadi keluargaku juga." Liu Feiyang memilih waktu yang tepat untuk melempar umpannya. Meskipun dia tidak akan memaksa Ye Futian dan yang lainnya untuk mengambil keputusan apa pun, tidak ada salahnya untuk mencoba karena mereka sudah ada di sini di Kerajaan Cangye.     

"Aku masih berpikir akan lebih baik menemukan seorang suami untuk sang puteri dari kelompok kita," ujar Ye Futian sambil tersenyum.     

Hal ini semakin membingungkan semua orang yang menyaksikan. Jadi, Ye Futian dan yang lainnya belum menyetujui untuk bergabung dengan Kerajaan Liu? Jika demikian, lalu mengapa para kultivator kuat dari Kerajaan Liu itu mengawal mereka kembali ke Kerajaan Cangye?     

Saat mereka sedang mengobrol, beberapa kekuatan dari aura pedang yang sangat kuat muncul di langit tak jauh dari istana kekaisaran. Dengan begitu cepat, mereka sepertinya berputar-putar di deretan awan.     

Dalam sekejap, semua orang di sekitar istana bisa merasakan aura pedang di langit itu dan tidak bisa menahan diri untuk ikut melihat ke atas. Aura pedang yang begitu kuat, semua orang berpikir dengan terkejut.     

Di hotel tempat Kaisar Luo dan pasukannya tinggal, He Xirou dan semua orang juga ikut mendongak ke langit. Apa yang sedang terjadi?     

"Aura pedang Noble," ujar seorang Noble yang sedang berdiri di belakang He Xirou. "Dan tidak hanya satu aura saja."     

Setelah dia berbicara, beberapa sinar cahaya yang sangat terang dari pedang itu membelah deretan awan dan melayang turun. Beberapa sosok muncul secara tiba-tiba, sambil mengendarai pedang mereka. Tatapan mata mereka tertuju ke arah istana Cangye.     

Pada jamuan makan di istana kekaisaran, Kaisar Ye, yang juga seorang pendekar pedang, juga ikut merasakan aura tersebut. Kaisar Ye mendongak ke atas langit dan jantungnya berdegup kencang. Sangat kuat, bahkan lebih kuat dari aura pedangnya sendiri. Siapa yang datang kali ini?     

Liu Feiyang melihat ke arah para pendatang baru itu dan berpikir, mereka telah tiba. Dia merasa sedikit terkejut. Justru Klan Pedang Fuyun yang telah tiba terlebih dulu.     

Deretan pedang cahaya itu tiba di luar istana. Para anggota dari Klan Pedang Fuyun tetap berada di udara ketika mereka berbicara, "Klan Pedang Fuyun telah datang untuk mengunjungi Kerajaan Cangye secara resmi."     

Suara-suara itu menembus udara seperti sebilah pedang dan terus bergema ke sekelilingnya, membuat semua orang gemetar ketakutan.     

Sambil duduk di lantai atas hotel, He Xirou tiba-tiba berdiri, jantungnya berdegup kencang. Luo Junlin, serta Kaisar Luo dan pasukannya, merasakan hal yang sama.     

Di masa lalu, perwakilan dari Kuil Royal Xuan telah tiba di Negeri Nandou dan itulah titik balik dari kehidupan Luo Junlin. Sungguh masa kejayaan bagi sang Putra Mahkota. Tapi bagaimana sikap yang ditunjukkan oleh Kuil Royal Xuan saat itu? Dan bagaimana sikap yang ditunjukkan oleh Klan Pedang Fuyun sekarang? Klan tersebut datang untuk mengunjungi Kerajaan Cangye secara resmi. Sebuah firasat bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi tumbuh semakin kuat di benak para kaisar dari berbagai negara yang duduk di sekitar tempat tersebut.     

Kaisar Ye berdiri. Tatapan matanya yang tajam memandang ke luar istana. Klan Pedang Fuyun telah datang untuk berkunjung.     

"Mari kita pergi." Kaisar Ye bersiap untuk menyambut mereka.     

"Yang Mulia," Ye Futian memanggil Kaisar Ye. Kaisar Ye menatapnya, terlihat bingung.     

"Tolong tanyakan kepada mereka mengapa mereka datang dari tempat Yang Mulia saat ini," ujar Ye Futian dengan tenang. Jika itu adalah pasukan besar lainnya, dia tidak akan menghentikan langkah dari Kaisar Ye, tetapi karena itu adalah Klan Pedang Fuyun, lebih baik untuk bertanya terlebih dahulu.     

"Bertanya dari tempatku berdiri saat ini?" Kaisar Ye menatap Ye Futian dengan heran.     

Semua orang di jamuan makan itu juga ikut memandangnya. Apa yang sebenarnya dilakukan oleh orang ini di Dunia Barren Kuno?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.