Legenda Futian

Langit di atas Pemuda Berusia 18 Tahun



Langit di atas Pemuda Berusia 18 Tahun

0Hari-hari berlalu satu demi satu. Selama hari-hari ini, Istana Kekaisaran di Kerajaan Cangye terlihat sangat ramai dan kadang-kadang, para kaisar di Hundred Lands akan datang berkunjung.     
0

Keenam kerajaan telah mengumumkan bahwa mereka akan tunduk dan pembentukan dari Dinasti Cangye sudah tak terhindarkan lagi. Selain itu, tidak ada yang berani saling bekerja sama dan berurusan dengan Kerajaan Cangye: Ye Futian, Yu Sheng dan dua orang lainnya kini sudah menjadi murid dari pasukan besar di Wilayah Barren Timur. Dengan rentetan peristiwa ini, kebangkitan dari Kerajaan Cangye sudah tak terbendung dan semua orang hanya bisa membiasakan diri dengan kondisi tersebut.     

Tanpa disadari, waktu telah mendekati akhir dari tahun 10001 Kalender Prefektur Suci dan tahun itu hampir berakhir.     

Pada malam terakhir di tahun tersebut, Istana Kekaisaran Kerajaan Cangye dihiasi oleh banyak cahaya. Sebuah jamuan makan tahunan telah dipersiapkan di Istana Kekaisaran.     

Kaisar Ye, sang ratu, para pangeran, dan puteri, serta Ye Futian dan kelompoknya, Liu Feiyang dan Liu Chenyu, semuanya telah hadir, membuat tempat itu tampak sangat ramai.     

"Ayo, mari kita minum bersama." Saat ini, Kaisar Ye mengusulkan untuk bersulang. Semua orang tersenyum dan mengangkat gelas mereka, setelah itu mereka minum alkohol di gelas mereka bersama-sama.     

"Aku tidak tahu mengapa, tetapi aku selalu merasa bahwa banyak hal telah terjadi tahun ini. Rasanya seperti waktu telah berlalu selama bertahun-tahun dan satu tahun ini terasa cukup lama," Kaisar Ye tersenyum ketika berbicara. "Mungkin karena aku semakin tua dan menjadi sentimental."     

"Saya juga merasakan hal yang sama," Hua Fengliu mengangguk dan berbicara. "Meskipun saya tidak melakukan banyak hal di tahun ini, aku merasa seperti melalui banyak hal."     

"Guru, anda telah pulih dari cedera anda, dan juga telah menikah dengan Bibi Tang. Bagaimana anda bisa berkata bahwa anda belum berbuat banyak hal tahun ini," Ye Futian menyela ketika dia tersenyum.     

"Benar. Terutama, aku sering melihatmu menjalani banyak hal." Hua Fengliu menghela nafas.     

"Mungkin itu benar." Ye Futian tersenyum. Memang, dia punya perasaan seperti itu.     

Pada tahun itu, ia telah mengalami banyak peristiwa besar. Dia melarikan diri dari Kota Donghai ke Kerajaan Cangye, berpartisipasi dalam Perjamuan Fenghua dan kemudian mengunjungi Perjamuan Tingfeng. Selanjutnya, Luo Junlin bergabung dengan Kuil Royal Xuan dan pintu menuju Dunia Barren Kuno dibuka. Dia bertarung di Dunia Barren Kuno dan akhirnya kembali ke Kerajaan Cangye.     

Semuanya terjadi hanya dalam kurun waktu satu tahun. Dia merasa sudah terlalu banyak mendapat pengalaman.     

"Hal-hal di dunia ini benar-benar tidak dapat diprediksi," Yi Xiang juga berkata dengan emosional. "Tepat sebelum akhir tahun lalu, aku masih berencana untuk mengirim Ye Futian, Yu Sheng dan lainnya ke Kota Kekaisaran Negeri Nandou untuk berpartisipasi dalam Perjamuan Tingfeng di tahun berikutnya. Namun, semuanya berubah setelah itu. Untungnya, semua sudah berakhir sekarang. Futian tidak mengecewakan kita. "     

Hua Fengliu mengangguk. Menjelang akhir tahun sebelumnya, mereka terjebak dalam sebuah bencana dan hampir mati terbunuh.     

"Sangat sulit untuk mendapat pujian dari anda," ujar Ye Futian, sambil tersenyum. Memang tidak mudah untuk menerima pujian dari Yi Xiang.     

"Jangan berpuas diri. Kaisar Luo masih hidup, dan Luo Junlin juga akan terus berkultivasi di Kuil Royal Xuan. Semua ini belum berakhir. Jangan lupa apa yang Tetua Qin lakukan untukmu. Kau harus membalas dendam untuk dirimu sendiri di masa depan," ujar Yi Xiang secara tiba-tiba dengan nada suara yang serius. Dia harus memperingatkan Ye Futian seperti ini karena generasi muda cenderung mudah berpuas diri. Dia jelas tahu bahwa bakat Ye Futian tidak tertandingi, tetapi justru karena dia sangat berbakat, dia tidak boleh bertindak gegabah.     

Ye Futian akan selalu membutuhkan motivasi yang kuat untuk berkultivasi.     

"Saya mengerti." Ye Futian mengangguk dengan serius. Saat memikirkan grandmaster-nya, sikapnya yang bahagia juga langsung menghilang.     

Kaisar Luo, Menteri Hua, Klan Nandou dan Akademi Donghai semuanya bertanggung jawab atas pembunuhan grandmaster-nya. Dia belum membalas dendam tetapi ia akan mengingat mereka untuk saat ini.     

Berita tentang Kerajaan Cangye mungkin akan menyebar ke Kota Donghai. Aku bertanya-tanya bagaimana perasaan "orang-orang penting" di Klan Nandou dan Akademi Donghai sekarang? Bisakah mereka masih merasa lebih unggul dari seperti yang mereka tunjukkan di masa lalu?     

"Ayah, jangan membicarakan topik ini," ujar Yi Qingxuan.     

"Baiklah." Yi Xiang mengangguk. "Bagaimana kalau kita berbicara tentang kau dan Yu Sheng."     

"Omong kosong apa yang ayah bicarakan?" Yi Qingxuan sedikit tersipu. Yi Xiang mulai tertawa.     

"Waktu benar-benar berlalu dengan cepat. Dalam sekejap mata, kau sudah berusia delapan belas tahun." Sambil tersenyum, Hua Fengliu menatap ke arah pemuda di depannya. Dia masih bisa mengingat dengan jelas peristiwa di Akademi Qingzhou pada masa itu. Dalam waktu yang singkat, mereka sudah tumbuh dewasa.     

Pemuda berusia 18 tahun tidak lagi dianggap sebagai remaja. Mereka akan memulai bagian baru dari kehidupan mereka.     

"Saya sudah berusia 18 tahun. Ayah mertua, kapan saya bisa menikahi Jieyu?" Ujar Ye Futian, sambil tersenyum.     

Semua orang menatapnya sambil tertawa. Nandou Wenyin berkata dengan lembut, "Pada saat itu, di Klan Nandou, aku telah berjanji untuk menjodohkannya denganmu. Dia sudah menjadi milikmu, jadi kenapa kau begitu terburu-buru?"     

"Engg..." Ye Futian berkedip. Sambil tersenyum, dia memandang Hua Jieyu dan mengangguk dengan serius. "Tuan Putri, anda benar."     

"Ibu." Melihat senyum licik Ye Futian, Hua Jieyu menatap ibunya dan tampak salah tingkah. Ibu mana yang akan mengkhianati putrinya seperti ini?     

Semua orang di jamuan makan menatap ke arah Ye Futian dan Hua Jieyu. Ye Futian yang berusia 18 tahun sudah sangat tampan, tampak terhormat dan ramah, sementara Hua Jieyu terlihat ramping dan anggun. Dibandingkan dengan Hua Jieyu yang belum dewasa saat di kota Qingzhou ketika dia masih berusia lima belas atau enam belas tahun, Hua Jieyu yang berusia 18 tahun sudah menjadi seorang wanita yang sangat mempesona. Dia dengan sempurna mewarisi penampilan Hua Fengliu dan Nandou Wenyin, dan tubuhnya dipenuhi dengan kesucian dan keindahan dari generasi muda.     

Pemandangan keduanya sedang duduk bersama seperti sebuah lukisan yang ditampilkan di depan semua orang. Mereka semua mendukung hubungan keduanya secara diam-diam dan berharap keduanya bisa tetap seperti itu sepanjang hidup mereka.     

Perjamuan tahunan berakhir dengan kehangatan dan keharmonisan. Ye Futian dan generasi muda lainnya berencana untuk berjalan-jalan keliling kota. Kota Kekaisaran Kerajaan Cangye pada akhir tahun sangat sibuk dan bahkan lebih semarak daripada kota Qingzhou.     

"Danchen, Lingxi, kemana kita akan pergi dan bersantai?" Ye Futian bertanya pada Ye Danchen dan yang lainnya saat mereka berjalan di sepanjang jalanan yang ramai di Kota Cangye.     

"Apakah kau ingin melakukan tur keliling danau?" Ye Lingxi tersenyum dan bertanya balik.     

"Boleh juga." Ye Futian mengangguk.     

"Aku akan membawamu ke Danau Cangye." Ye Lingxi tersenyum dan kemudian memimpin jalan. Setelah beberapa saat, mereka tiba di depan Danau Cangye.     

Di bawah langit malam, lampu-lampu itu bercahaya dan kembang apinya sangat memukau. Kapal-kapal pesiar terus berlayar di danau tersebut, membuat pemandangan menjadi sangat luar biasa.     

"Haruskah aku pergi dan menyewa sebuah kapal pesiar?" Ye Danchen bertanya.     

"Kau bisa pergi dan membantu mereka menyewanya. Aku ingin menikmati pemandangan danau dengan Jieyu di sini," ujar Ye Futian sambil tersenyum.     

"Kau ingin menikmati kebersamaan satu sama lain." Liu Feiyang tersenyum. "Sepertinya aku tidak diperlukan disini. Wuchen, bantu aku untuk mengawasi Chenyu. Aku akan kembali duluan." Setelah berbicara, dia benar-benar berbalik dan pergi.     

"Kalau begitu kalian bermain saja di sini. Aku akan jalan-jalan dengan Lingxi." Ye Danchen menatap ke arah Ye Futian dan Hua Jieyu dengan senyum di wajahnya. Kemudian, keduanya meninggalkan tempat itu bersama-sama.     

"Kami akan melakukan tur keliling danau." Yi Qingxuan menarik Yu Sheng dan pergi.     

Ye Futian memandang ke arah Ye Wuchen dan Liu Chenyu sambil tersenyum. Dia terus menatap keduanya tanpa mengatakan apa pun.     

"Bagaimana kalau kita jalan-jalan saja?" Liu Chenyu memelototi Ye Futian dan kemudian berbicara kepada Ye Wuchen.     

"Baiklah." Ye Wuchen mengangguk dan keduanya juga pergi.     

Hanya Ye Futian dan Hua Jieyu yang tersisa di samping Danau Cangye. Tentu saja, ada banyak pengunjung di sekitar mereka. Kadang-kadang, beberapa orang akan menatap keduanya, karena wajah dan penampilan keduanya memang luar biasa.     

Ada juga beberapa orang yang bisa mengenali Ye Futian, yang menyebabkan mereka terkejut. Dia adalah orang yang mengubah situasi di Hundred Lands dan mengumpulkan orang-orang dari semua pasukan besar di Wilayah Barren Timur.     

"Mengapa aku merasa bahwa kau sengaja merencanakan hal ini?" Hua Jieyu menatap ke arah Ye Futian.     

"Bukankan pemandangan ini tidak asing bagimu?" Ujar Ye Futian, sambil tersenyum.     

"Ya." Hua Jieyu mengangguk. Saat berada di kota Qingzhou, pemandangannya agak mirip dengan Danau Cangye saat ini. Hanya saja suasana di Kerajaan Cangye lebih meriah.     

Ye Futian mengulurkan tangannya dan meraih tangan Hua Jieyu. Sambil menatap pemandangan di depannya, dia tersenyum lebar. "Aku sangat merindukannya. Apakah kau ingin mengungkapkan perasaanmu kepadaku lagi?"     

Hua Jieyu berkedip. Kemudian, dia sedikit tersipu dan ingin menarik tangannya dari Ye Futian.     

Ye Futian tidak membiarkannya pergi. Dia menggenggam tangan Hua Jieyu dengan kuat dan menoleh, menatap wajah cantik di depannya.     

Hua Jieyu membuka matanya lebar-lebar ke arahnya dengan marah, setelah itu dia memalingkan wajahnya dan memberikan suara 'hmph..' yang lembut. Namun, wajahnya dipenuhi dengan rasa malu. Rona pipi di wajahnya sangat menawan.     

Ye Futian dengan sengaja menggoda Hua Jieyu.     

Waktu itu di Danau Qingzhou, dia dengan mesranya memegang tangan Ye Futian dan mengkonfirmasi hubungan cintanya dengan Ye Futian.     

"Kenapa Rubah-ku selalu terlihat menarik? Setiap kali aku melihatmu, detak jantungku akan semakin cepat," ujar Ye Futian dengan nada suara yang lembut. Hua Jieyu menatapnya tanpa berkedip saat wajahnya semakin tersipu. Ada apa dengan pria ini hari ini?     

"Apakah kau baru saja melakukan sesuatu yang buruk?" Hua Jieyu berkedip dan bertanya dengan nada curiga.     

Ekspresi wajah Ye Futian menjadi kesal dan dia berkata, "Hal buruk apa yang bisa aku lakukan?"     

"Di Wilayah Barren Timur ketika aku tidak ada di sampingmu, apakah kau berencana untuk melakukan hal-hal buruk?" Hua Jieyu bertanya sambil tersenyum.     

"Kau satu-satunya yang ada di mataku," ujar Ye Futian dengan sangat serius.     

"Huh." Hua Jieyu memberikan ekspresi yang menyenangkan dan memalingkan wajahnya, tetapi beberapa kebahagiaan muncul di matanya dan hatinya kini berbunga-bunga. Bahkan jika Ye Futian hanya sekedar merayunya, dia masih akan mau ditipu oleh rayuannya.     

"Tutup matamu," ujar Ye Futian sekali lagi. Hua Jieyu menatapnya dan berkata dengan nada malu-malu, "Apa yang kau inginkan?"     

Ye Futian mengulurkan tangannya dan memeluk pinggangnya yang ramping dengan lembut sementara kepalanya bergerak perlahan mendekatinya.     

Jantung Hua Jieyu berdebar dan rona merah mempesona muncul di wajahnya. Dia menutup matanya perlahan dan sedikit mengangkat kepalanya. Lampu-lampu menyinari wajahnya yang cantik dan bahkan waktu seolah-olah ikut terpana.     

Jantung Ye Futian berdegup kencang. Sambil memeluk Hua Jieyu di tangannya, dia mencium bibirnya yang merah merona. Bahkan waktu sepertinya telah berhenti saat ini.     

Pada saat ini, di atas Danau Cangye, kembang api yang tak terhitung jumlahnya naik ke udara dan menghiasi langit malam.     

Semua orang mengangkat kepalanya dan menatap ke atas langit, menatap kembang api indah yang memenuhi seluruh langit, menghasilkan sebuah pemandangan yang luar biasa.     

"Sangat indah!" Banyak orang berseru ketika mereka bertanya pada diri sendiri mengapa kembang api itu begitu anggun dan memukau.     

Di sebuah jalan kecil di samping danau, Liu Chenyu dan Ye Wuchen sedang berjalan-jalan. Tiba-tiba, mereka mengangkat kepalanya untuk melihat ke atas langit dan langkah mereka terhenti..     

"Indah sekali," Liu Chenyu bergumam pada dirinya sendiri. Bahkan hatinya berdebar karena hal ini.     

Ye Wuchen melihat ke arah kembang api itu, dan kemudian menundukkan kepalanya untuk menatap ke arah Liu Chenyu. Di bawah kembang api ini, Liu Chenyu sebenarnya terlihat sangat menawan.     

Karena ia seperti merasakan sesuatu, Liu Chenyu menarik pandangannya dan menyadari bahwa Ye Wuchen sedang menatapnya. Detak jantungnya benar-benar mulai berdegup kencang tak terkendali.     

Di Danau Cangye, Yu Sheng dan Yi Qingxuan yang sedang berada di atas sebuah kapal pesiar mengangkat kepala mereka untuk melihat kembang api yang mempesona di atas langit. Yi Qingxuan mencondongkan tubuh ke lengan Yu Sheng dengan lembut dan berharap waktu bisa berhenti saat ini dan untuk selamanya.     

Hua Jieyu membuka matanya perlahan, dan Ye Futian masih mencium bibirnya. Kembang api yang menakjubkan di atas langit seperti merekah khusus untuk dirinya.     

Dalam situasi ini, dia benar-benar menutup matanya sekali lagi. Sebuah senyuman menawan muncul di wajahnya.     

Waktu seperti telah berhenti.     

Pemandangan saat ini seperti berubah menjadi keabadian!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.