Legenda Futian

Perguruan Tinggi Barren Timur



Perguruan Tinggi Barren Timur

0Saat ini adalah hari pertama dari tahun 10002 di istana Kerajaan Cangye. Banyak orang terlihat sedang berkumpul disana. Kelompok Ye Futian akan pergi menuju Wilayah Barren Timur. Kunpeng melebarkan sayapnya, siap untuk terbang kapan saja. Liu Feiyang dan Liu Chenyu berdiri di atasnya, menunggu yang lainnya untuk menyelesaikan perpisahan mereka.     
0

"Paman Ye, kami pergi dulu," ujar Ye Futian kepada Kaisar Ye, tidak lagi memanggilnya "Yang Mulia."     

"Ada banyak kultivator kuat disana. Jangan memaksakan diri ketika kalian menghadapi banyak masalah," Kaisar Ye memberikan saran.     

"Saya tahu." Ye Futian mengangguk. "Danchen, Lingxi, berkultivasilah dengan baik dan segera bantu ayahmu."     

Ye Danchen dan Ye Lingxi mengangguk dengan senyum menghiasi wajah mereka.     

"Yang Mulia, jaga diri anda baik-baik" Hua Fengliu, Yi Xiang, dan yang lainnya juga berbicara kepada Kaisar Ye.     

"Hati-hati," jawab Kaisar Ye. "Aku akan mengunjungi Wilayah Barren Timur jika ada waktu luang."     

"Ya. Ketika semuanya sudah membaik, anda bisa datang kapan saja." Ye Futian mengangguk.     

"Penasihat Kekaisaran, jaga diri anda baik-baik." Hua Fengliu menatap ke arah pria tua itu.     

Karena sang Penasihat Kekaisaran tidak bisa melihat, dia hanya bisa mengangguk, sambil berkata, "Jieyu, jaga dirimu baik-baik."     

"Baik. Anda juga." Hua Jieyu merasa agak sedih. Dia tidak tahu kapan dia bisa kembali setelah pergi kali ini.     

"Aku mengantisipasi kepulanganmu ke posisimu di Negeri Nandou," ujarnya. Sekarang setelah Kaisar Ye mengetahui identitasnya, dia tidak perlu menyembunyikannya lagi.     

"Pergilah. Ketika kau kembali, kau akan menjadi seorang legenda," ujar Kaisar Ye, sambil tersenyum. Terakhir kali, Ye Futian telah pergi ke Dunia Barren Kuno selama lebih dari setengah tahun dan kembali untuk menghebohkan seluruh wilayah Hundred Lands. Akan seperti apa dia nantinya setelah benar-benar berkultivasi di Wilayah Barren Timur?     

Kelompok Ye Futian mengangguk dan naik ke atas Kunpeng. Selain Liu bersaudara, ada pula Ye Futian, Yu Sheng, Ye Wuchen, Hua Jieyu, Yi Qingxuan, Yi Xiang, Hua Fengliu, Nandou Wenyin, Tang Lan, dan Tang Wan. Dan tentu saja Elang Angin Hitam.     

"Kakak Senior Kun, ayo kita pergi," ujar Liu Feiyang. Kunpeng melebarkan sayapnya dan terbang ke atas langit.     

Kaisar Ye dan yang lainnya mendongak, merasa gelisah saat menyaksikan Kunpeng itu di udara. Apa yang akan menanti mereka di Wilayah Barren Timur?     

Kunpeng itu terbang di atas kota kekaisaran. Angin bertiup sangat kencang dan banyak orang di kota itu mendongak ke atas langit. Mereka tahu bahwa para pemuda legendaris dari kerajaan ini telah pergi. Mereka pergi ke suatu tempat untuk seorang pahlawan sejati dan hendak memulai hidup mereka. Hundred Lands tidak cukup luas untuk mereka.     

Di kota kekaisaran, Lin Yueyao mendongak, sedikit merasa kehilangan atas kepergian mereka. Sebagai gadis tercantik di Kerajaan Cangye, ia pasti dicintai oleh banyak orang. Hanya Ye Futian yang tidak bisa ditebak dan tidak pernah mempedulikannya. Namun dia tetap saja mencintai pria seperti itu tetapi Ye Futian sudah memiliki seorang kekasih.     

Begitulah hidup itu. Dia punya banyak pria yang mengejarnya yang dia pikir tidak pantas bersamanya; sementara pria yang dia sukai tidak berpikir bahwa dia pantas bersamanya. Dia bahkan tidak pernah mengungkapkan perasaannya karena dia tahu itu tidak akan ada artinya.     

Tiba-tiba, dia tersenyum dan bergumam, "Aku harap kau akan bebas dan tidak akan terkekang lagi seumur hidupmu." Setelah itu, dia berbalik, tidak lagi memikirkannya. Sudah cukup untuk bisa bertemu seseorang seperti itu dan memiliki kenangan bersamanya. Dia masih harus melanjutkan hidup dengan bahagia.     

…     

Dinasti Qin, Klan Donghua, dan Perguruan Tinggi Barren Timur semuanya terletak di pusat Wilayah Barren Timur. Kerajaan Liu dan Klan Pedang Fuyun berada di bagian timur. Keluarga Ji dan Kuil Royal Xuan berada di bagian selatan. Gunung Sword Saint dan Kuil Qianqiu berada di bagian barat. Klan Penyihir dan Klan Bulan berada di bagian utara.     

Kelompok Ye Futian datang dari arah timur dan paling dekat dengan Kerajaan Liu dan Klan Pedang Fuyun. Kedua pasukan ini saling berdekatan, itulah sebabnya Li Daoyun dari Klan Pedang Fuyun mengejar-ngejar Liu Chenyu. Namun, Kunpeng pergi lebih jauh ke arah utara, membawa Hua Jieyu ke Klan Bulan terlebih dahulu. Setelah melihatnya masuk ke dalam klan, yang lainnya melanjutkan ke Perguruan Tinggi Barren Timur.     

Ibukota Divine adalah salah satu dari tiga kota paling berkembang di Wilayah Barren Timur. Di kota kuno ini, ada berbagai macam klan dan keluarga yang berbeda. Semua pasukan yang bisa dikenal sebagai 'keluarga' di sini adalah mereka yang memiliki para kultivator kuat di tingkat Noble Plane.     

Kota ini berbatasan langsung dengan banyak kota lainnya. Kota-kota lainnya membentuk sebuah wilayah yang paling berpengaruh di Wilayah Barren Timur dengan Ibukota Divine sebagai pusatnya.     

Wilayah ini tidak dikenal hanya karena Ibukota Divine. Sebaliknya, yang menjadi daya tarik adalah Gunung Buku yang terletak di luar kota tersebut dan di dalamnya berdiri Perguruan Tinggi Barren Timur.     

Kaki dari Gunung Buku sangatlah luas. Tidak ada bangunan yang berdiri dalam radius sepuluh kilometer dari tempat tersebut. Namun, saat ini banyak orang sedang berkumpul disana. Seekor iblis raksasa mulai mendarat dari udara. Itu adalah seekor Iblis Singa yang memancarkan aura dari seekor raja iblis. Iblis itu sangat mengerikan.     

Monster itu turun dan mendarat di kaki Gunung Buku. Bahkan seekor raja iblis tidak berani terbang ke Perguruan Tinggi Barren Timur, tanah suci bagi para kultivator.     

Seorang pria paruh baya dan seorang pemuda berusia sekitar 17 tahun berada di atas Iblis Singa tersebut. Pemuda itu mengenakan jubah panjang dan memiliki tatapan mata seperti iblis. Dia tampak agak malas-malasan.     

"Tuoba Yun," bisik semua orang di sekitarnya. Dia berasal dari Keluarga Tuoba, sebuah klan bangsawan. Pemuda itu adalah Tuoba Yun yang baru-baru ini diuji di Perguruan Tinggi Barren Timur setelah melewati 18 tahap ujian.     

Hari ini adalah hari pertama masuk ke perguruan tinggi. Semua murid yang lulus ujian penerimaan Perguruan Tinggi Barren Timur pada awal tahun akan masuk secara resmi pada hari ini.     

Semakin banyak orang yang mendarat dari udara. Beberapa pria mengenakan pakaian yang elegan dan mengantar seorang wanita cantik ke depan.     

"Nangong Jiao dari Keluarga Nangong." Semua orang memandangi wanita itu. Kedua matanya yang indah dipenuhi dengan tatapan dingin dan bangga. Dia juga seorang jenius yang telah lulus ujian, dan dia adalah adalah seorang putri dari Keluarga Nangong di Ibukota Divine.     

Sosok lainnya datang mendekat. Fisiknya terlihat lebih aneh. Tubuhnya sangat kekar tetapi ia mengenakan pakaian biasa. Bahkan, pakaian yang ia kenakan seperti terbuat dari kain bekas. Namun, matanya terlihat berbinar dan dia menatap ke arah Tuoba Yun dan Nangong Jiao.     

"Kua Shan." Yang lainnya tidak berani mengabaikan kehadirannya. Dia berasal dari Keluarga Kua, keluarga yang sangat biadab dan kejam.     

Ketika Tuoba Yun melihat Kua Shan, tatapan matanya terlihat berbahaya. Mereka betarung satu sama lain selama menjalani ujian dan orang ini cukup meninggalkan kesan yang mendalam.     

Semakin banyak orang yang datang.     

Tiga sosok berjalan perlahan menyusuri jalan menuju ke kaki Gunung Buku. Tampaknya ada beberapa senior yang membawa junior mereka ke sekolah dan menarik banyak perhatian. Kedua pemuda itu tampak sangat luar biasa. Satu orang terlihat sangat tampan. Hanya dengan menilai dari penampilannya, hampir tidak ada yang bisa mengalahkannya. Sementara yang lainnya sangat berotot. Seluruh tubuhnya tampak dipenuhi dengan sebuah kekuatan yang mengerikan. Dia bahkan bisa dibandingkan dengan Kua Shan.     

Mereka adalah Ye Futian dan Yu Sheng, yang sedang diantar oleh Yi Xiang.     

Setelah membawa mereka ke Ibukota Divine, Liu Feiyang terus melanjutkan perjalanan dengan membawa Ye Wuchen ke Klan Pedang Fuyun dan kembali ke Kerajaan Liu. Alih-alih langsung pergi ke Perguruan Tinggi Barren Timur, kelompok Ye Futian telah menetap di Ibukota Divine sebelum berangkat kesana.     

"Kita sudah sampai." Yi Xiang menatap ke arah Gunung Buku, merasa kaget dalam hati.     

Ye Futian dan Yu Sheng berjalan ke kaki gunung tersebut. Sambil mendongak, mereka bisa melihat dua puncak gunung di kedua sisi yang terbuat dari batu-batu besar. Bagian tengah dari keduanya seperti telah dibuka secara paksa. Terdapat beberapa anak tangga suci, sinar matahari yang redup bersinar dari ujung tangga tersebut dan berakhir di sebuah kuburan, serta bangunan-bangunan sakral.     

Itu adalah tanah suci kultivasi di Wilayah Barren Timur—Perguruan Tinggi Barren Timur.     

"Pergi dan berkultivasilah dengan baik," ujar Yi Xiang pada keduanya.     

"Kami akan pergi berkunjung ketika ada waktu luang," ujar Ye Futian.     

"Jangan khawatirkan kami," ujar Yi Xiang.     

"Saya pergi dulu." Ye Futian berbalik.     

"Guru, saya juga akan naik," ujar Yu Sheng. Yi Xiang mengangguk.     

Keduanya berjalan ke kaki tangga dan mulai mendaki Gunung Buku.     

"Apakah mereka juga seorang murid?" seseorang bertanya. Dia tidak mengenal mereka.     

Dari percakapan mereka, jelas mereka ada di sini untuk berkultivasi.     

Tuoba Yun, Nangong Jiao, dan yang lainnya sudah berada di puncak tangga. Mereka melirik ke arah Ye Futian dan terlihat bingung. Mereka tidak melihat keduanya di ujian penerimaan sehingga mereka tidak mungkin adalah murid dari Perguruan Tinggi Barren Timur.     

Lalu mengapa mereka ada di sini?     

"Apakah kalian datang kemari untuk berkultivasi?" seorang pemuda bertanya pada Ye Futian dan Yu Sheng. Semua orang sudah saling mengenal tetapi mereka belum pernah melihat kedua orang ini.     

"Ya." Ye Futian mengangguk dan tersenyum.     

"Kalian berdua tidak bisa masuk ke Perguruan Tinggi Barren Timur tanpa lulus ujian terlebih dulu," ujar pemuda itu, sambil tertawa. Kedua orang ini tidak tahu aturan yang berlaku.     

"Oh?" Ye Futian menjawabnya. "Seseorang dari Perguruan Tinggi Barren Timur mengundang kami berdua."     

"Perguruan Tinggi Barren Timur mengundangmu?"     

Semua orang menoleh untuk melihat ke arah Ye Futian, mengamatinya baik-baik. Tidak banyak kultivator di Wilayah Barren Timur yang bisa mendapatkan undangan dari Perguruan Tinggi Barren Timur. Pasti banyak sekali kultivator berbakat yang akan datang untuk berkultivasi. Tentu saja Perguruan Tinggi Barren Timur tidak pernah mengundang siapa-pun kecuali untuk beberapa orang yang memiliki kemampuan luar biasa.     

"Kau pikir kau adalah Xiao Wuji?" Tuoba Yun melirik ke arah Ye Futian dengan sinis. Apakah Perguruan Tinggi Barren Timur benar-benar mengundang mereka berdua?     

Melihat dari orang yang mengawal mereka, mereka juga bukanlah tokoh penting di Wilayah Barren Timur.     

Sejauh yang mereka tahu, satu-satunya orang yang diundang ke Perguruan Tinggi Barren Timur hari ini adalah si jenius Xiao Wuji. Terdapat sebuah rumor yang mengatakan bahwa Ye Futian tidak memilih sebuah klan sehingga tidak ada seorang pun perwakilan dari Perguruan Tinggi Barren Timur yang pergi merekrutnya.     

Adapun peristiwa yang terjadi di Kerajaan Cangye, hanya orang-orang di tingkat atas yang tahu dan mereka tidak akan menyebarkan berita itu tanpa alasan yang jelas. Jadi, tidak ada yang tahu bahwa selain Xiao Wuji, ada orang lainnya yang juga diundang ke Perguruan Tinggi Barren Timur.     

Bahkan para murid di Perguruan Tinggi Barren Timur tidak mengetahuinya, apalagi dunia luar, karena Perguruan Tinggi Barren Timur telah mengumumkan bahwa mereka tidak akan pergi ke Kerajaan Cangye. Mereka yang pergi kesana berasal dari Pondok Perguruan Tinggi Barren Timur.     

Ketika Ye Futian mendengar nama Xiao Wuji, dia memikirkan pria itu selama di Dunia Barren Kuno. Dia memang berbakat dan sudah pasti menjadi salah satu kultivator terhebat di Wilayah Barren Timur. Tapi tentu saja, dia tidak bisa dibandingkan dengan Ye Futian.     

Nangong Jiao melirik ke arah Ye Futian dan Yu Sheng lalu mengabaikan mereka. Dia terus melangkah ke depan. Karena dia datang kemari untuk berkultivasi, dia akan berkultivasi dengan kebanggaan dari Perguruan Tinggi Barren Timur dan bertemu dengan tokoh-tokoh legendaris. Dia tidak akan menyia-nyiakan waktunya untuk orang-orang yang tidak penting ini.     

Kua Shan melirik ke arah Yu Sheng dan terus mendaki tangga.     

Ye Futian juga memilih untuk mengabaikan Tuoba Yun dan terus melanjutkan langkahnya.     

Sekelompok pemuda menaiki tangga ke Perguruan Tinggi Barren Timur, siap untuk berkultivasi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.