Legenda Futian

Hidup itu Sangat Indah



Hidup itu Sangat Indah

0Ye Futian mengikuti Yi Xiaoshi dan pergi. Sambil berjalan, Ye Futian bertanya, "Bagaimana dengan kakak ketiga dan kakak kedua?"     
0

Yi Xiaoshi menepuk pundak Ye Futian dan berkata, "Di Pondok, guru tidak mengelola apa-pun. Kakak kedua bertugas untuk mengelola semua urusan internal, sedangkan kakak ketiga bertugas untuk mengelola semua urusan eksternal. Apakah kau mengerti sekarang?"     

"Aku mengerti." Ye Futian mengangguk. Keduanya bekerja bersama? Pemandangan barusan memang terlihat sangat aneh.     

"Bagaimana cerita tentang menghilangnya guru?" Ye Futian bertanya dengan pelan.     

"Ceritanya panjang," ujar Yi Xiaoshi. "Kakak ketiga membawa guru untuk menjelajah di dunia luar. Dalam perjalanan, kakak ketiga melihat sebuah perlakuan yang tidak adil dan memutuskan untuk menengahinya dan menyelamatkan seorang wanita cantik. Wanita cantik itu berhasil diselamatkan dan memutuskan ikut dengannya ke Gunung Buku, tetapi guru malah hilang. Setelah itu, kehidupan kakak ketiga menjadi sangat menyedihkan. Apa kau mengerti?"     

Ye Futian memikirkan tentang kakak kedua dan kemudian mengangguk. Tentu saja dia mengerti.     

"Guru mengikuti kakak ketiga dalam suatu penjelajahan?" Ye Futian merasa bingung.     

"Di masa depan ketika kau bertemu dengan guru, kau akan mengerti apa yang kumaksud. Beliau terlalu malas." Yi Xiaoshi menggelengkan kepalanya dengan pasrah. Sebenarnya seberapa malas gurunya itu? Ye Futian berpikir sendiri.     

"Bagaimana dengan wanita cantik yang dia selamatkan?" Ye Futian bertanya.     

"Kakak ketiga mengusirnya," ujar Yi Xiaoshi. Ye Futian benar-benar tidak bisa berkata apa-apa..     

"Guru saat ini masih menghilang, jadi siapa yang akan mengajariku berkultivasi?" Ye Futian terlihat muram.     

"Mengajarimu berkultivasi?" Ekspresi Yi Xiaoshi agak aneh.     

"Ya." Ye Futian mengangguk dengan ekspresi serius.     

"Aku dulu juga sangat naif." Yi Xiaoshi menghela nafas panjang. "Kemudian, guru pernah mengatakan bahwa semua orang yang datang ke Pondok untuk berkultivasi pasti memiliki bakat terbaik. Mengapa kita membutuhkan seseorang untuk mengajar kita?"     

"Masuk akal." Ye Futian mengangguk.     

"Aku juga merasa bahwa perkataan itu masuk akal," ujar Yi Xiaoshi sambil menghela napas.     

"Apakah sudah terlambat bagiku untuk meninggalkan gunung ini sekarang?" Ye Futian menatap ke arah Yi Xiaoshi, ia merasa telah ditipu.     

Yi Xiaoshi menepuk pundak Ye Futian lagi. "Suasana disini tidak terlalu buruk. Dan kami juga memiliki beberapa kakak yang sangat cantik.     

"Makanannya juga enak," Yi Xiaoshi menambahkan alasannya setelah mengingat-ingat sesuatu.     

*Hahh* Ye Futian menghela napas panjang.     

Tidak jauh dari sana, gadis itu telah selesai mencuci pakaian dan berjalan ke arah mereka. Dia tersenyum dan berkata kepada Ye Futian, "Adik junior, mengapa kau menghela napas seperti itu?"     

"Kakak, aku hanya menghela napas karena aku sedang berpikir kenapa aku tidak datang ke tempat yang hebat ini sebelumnya," ujar Ye Futian sambil tersenyum lebar.     

"Oke, tapi bukankah kau sekarang sudah berada di Pondok?" Gadis itu tersenyum manis.     

"Kakak Xing'er, lanjutkan pekerjaanmu. Aku akan membawanya ke tempat kita tinggal," ujar Yi Xiaoshi. Beitang Xing'er mengangguk dengan lembut dan kemudian berjalan menuju tempat kakak kedua berada.     

"Kakak yang tadi bernama Xing'er?" Ye Futian bertanya.     

"Ya. Kakak keenam bernama Beitang Xing'er, kakak kedua bernama Zhuge Hui, saudara keempat bernama Xue Ye dan kakak kelima bernama Luo Fan. Kau seharusnya sudah mengetahui nama dari kakak ketiga."     

Ye Futian mengangguk dan mengingat nama-nama ini di dalam benaknya.     

Yi Xiaoshi membawa Ye Futian dan Yu Sheng ke dua gubuk di depan dan berkata, "Nantinya, kalian akan tinggal disini."     

"Baik." Ye Futian mengangguk. Dia tidak peduli tentang tinggal di tempat yang buruk seperti ini. Bagaimanapun juga, dia bukan seorang tuan muda yang dimanja oleh siapa-pun.     

"Ketika waktu makan dimulai, aku akan datang dan memanggil kalian. Meskipun para kultivator mendapat energi dari menyerap Spiritual Qi di dunia ini, di Pondok, kami sebisa mungkin makan tiga kali sehari. Makanannya sangat enak," ujar Yi Xiaoshi.     

"Baiklah." Ye Futian mengangguk. Yi Xiaoshi juga meninggalkan tempat itu.     

Ye Futian duduk di depan gubuk itu dan memandang ke arah Yu Sheng.     

"Kenapa kau memandangku seperti itu?" Yu Sheng bertanya.     

"Aku bahkan tidak boleh memandangmu?" Ye Futian membelalakkan matanya pada Yu Sheng.     

Yu Sheng tampak seperti pihak yang disalahkan. Mengapa kau melampiaskan kemarahanmu padaku ketika kau berada dalam suasana hati yang buruk? Dia berpikir dalam hati.     

"Bawa guqinku kemari," ujar Ye Futian. Yu Sheng mengambil sebuah guqin dari punggungnya dan meletakkannya di depan Ye Futian. Kemudian, Ye Futian mulai memetik senar guqin dan mulai bermain guqin seorang diri. Alunan musik yang merdu itu begitu lembut dan menenangkan, dan benar-benar sesuai dengan suasana di Pondok ini. Alunan musik terus menerus menyebar ke kejauhan.     

Tak lama setelah itu, Yi Xiaoshi kembali lagi, karena saat ini sudah masuk waktu makan siang. Ye Futian dan Yu Sheng pergi ke kediaman kakak kedua. Kakak kelima—Luo Fan sedang sibuk menyajikan hidangan makan siang. Kakak kedua sudah duduk di meja makan, dan Beitang Xing'er duduk di sampingnya untuk melayani sang kakak. Kakak ketiga duduk tepat di hadapan mereka, sementara kakak keempat—Xue Ye masih menyalin buku-buku itu.     

"Adik junior kita sudah datang." Saat melihat Ye Futian masuk, kakak kedua tersenyum hangat padanya.     

"Halo, kakak," Ye Futian tersenyum sambil berteriak. "Halo, kakak ketiga." Saat ini, dia sudah tahu posisi dari keduanya di Pondok ini. Karena itu, ia harus melayani mereka dengan baik dan bahkan ia tidak boleh menyinggung salah satu dari mereka.     

"Adik junior, duduklah di sampingku," ujar Gu Dongliu. Ye Futian mengangguk dan duduk di samping Gu Dongliu.     

"Yu Sheng, duduklah juga. Karena kau telah datang ke Pondok ini, kita sekarang adalah satu keluarga," ujar Gu Dongliu sambil tersenyum.     

Yu Sheng mengangguk dan duduk di samping Ye Futian. Kakak keempat melirik ke arah mereka secara diam-diam dan merasa agak kesal. Mengapa adik junior itu diperlakukan dengan sangat baik?     

"Xiaoshi, isi semua mangkuk ini dengan nasi," kakak kedua berkata kepada Yi Xiaoshi.     

"Kenapa masih aku yang melakukannya?" Yi Xiaoshi bergumam pada dirinya sendiri dengan pasrah dan melirik ke arah Ye Futian. Ketika dia baru saja masuk kemari, bukankah kita semua telah setuju bahwa yang paling junior akan melakukan hal ini?     

Kakak kedua menatapnya, sambil tersenyum.     

"Baiklah aku akan melakukannya." Segera, wajah Yi Xiaoshi dipenuhi dengan senyuman dan tubuhnya yang gemuk berlari ke depan untuk mengisi mangkuk-mangkuk dengan nasi.     

"Baunya enak." Ye Futian memandangi hidangan di depannya. Menu yang tersaji semuanya adalah daging, dan aromanya tercium di hidung semua orang. Wanita cantik seperti kakak kedua dan keenam sanggup makan begitu banyak daging setiap hari, namun mereka masih sangat langsing.     

"Kakak kelima, keterampilan memasakmu benar-benar luar biasa," Ye Futian memandang dan berkata kepada kakak kelima yang sedang menyajikan hidangan mereka.     

"Ini karena aku sering berlatih," gumam kakak kelima dengan pasrah.     

"Baiklah, mari kita makan," ujar kakak kedua sambil tersenyum. Tak lama kemudian, semua orang mulai makan dengan lahap.     

Ye Futian mencoba sepotong daging. Daging itu begitu harum dan lembut, dan sangat lezat. Selain itu, ketika ia menelan daging tersebut, dia bisa dengan samar-samar merasakan sebuah arus yang misterius.     

"Bagaimana menurutmu, enak?" tanya kakak kedua, sambil tersenyum.     

"Ini sangat enak." Ye Futian mengangguk.     

"Kalau begitu makanlah lebih banyak," ujar kakak kedua, sambil membantu Ye Futian mengisi mangkuknya dengan potongan daging. Pada saat itu, tatapan mata dari yang lainnya membeku ketika mereka menatap pemandangan itu, tercengang. Yi Xiaoshi seolah tidak mempercayai pemandangan ini. Apakah ini manfaat dari pandai merayu? Haruskah aku mulai mempelajarinya? Saat ia melirik ke arah kakak ketiga secara diam-diam, dia dengan cepat mengurungkan niatnya tersebut.     

"Terima kasih, kakak," ujar Ye Futian. Dia tidak berani melihat ke arah kakak ketiga yang berada di sampingnya dan saat ini dia merasa sangat canggung.     

"Kau juga harus makan lebih banyak." Gu Dongliu membantu mengisi mangkuk dari kakak kedua, yang menundukkan kepalanya dan memilih untuk mengabaikannya tetapi ia juga tidak menolaknya.     

"Adik junior," teriak Gu Dongliu.     

"Ya, kakak?" jawab Ye Futian.     

"Kakak kedua memang suka bercanda. Jangan menganggapnya serius. Karena aku telah membawamu kesini, masalah apapun yang kau temui di gunung ini, kau bisa datang dan mencariku," ujar Gu Dongliu dengan maksud tersembunyi.     

"Baiklah, aku mengerti." Ye Futian mengangguk.     

"Kau pandai memainkan musik?" Gu Dongliu berbicara sekali lagi. Meskipun Ye Futian telah memecahkan banyak rekor di Dunia Barren Kuno, selain dari fakta bahwa ia adalah seorang Penyihir Mandate beratribut lengkap, mereka tidak yakin tentang apa tepatnya keahlian dari Ye Futian.     

"Aku tahu sedikit tentang musik." Ye Futian mengangguk.     

"Suara dari senar guqin miliknya tidak terdengar cukup jelas. Senarnya sudah terlalu tua. Xing'er, nanti ikutlah denganku. Kami akan membantu adik junior untuk mengganti senarnya," ujar Gu Dongliu.     

"Baiklah." Beitang Xing'er mengangguk dengan lembut.     

"Terima kasih, kakak-kakak," ujar Ye Futian, sambil tersenyum. Mengapa kakak kedua dan ketiga terlihat seperti pasangan yang saling bertengkar? Dia berpikir dalam hati.     

Setelah menghabiskan makanan mereka, Gu Dongliu berkata, "Ayo kita pergi."     

"Aku juga akan pergi dan ikut melihat." Zhuge Hui tersenyum dan berdiri.     

Ye Futian menatap ke arah Yu Sheng dengan ekspresi yang aneh dan berkata dengan lembut, "Apakah kau merasakan sesuatu?"     

"Ya, aku dipenuhi dengan kekuatan." Yu Sheng mengangguk. Setelah selesai makan, dia benar-benar merasa bahwa dia memiliki kekuatan yang tak ada habisnya dan sangat ingin mengeluarkannya.     

Yi Xiaoshi berkata bahwa makanannya sangat enak. Tampaknya makanan yang disajikan memang luar biasa enak.     

Kelompok itu berjalan ke arah tertentu. Ye Futian menyadari bahwa kakak kedua tidak berbicara dengan kakak ketiga di sepanjang perjalanan. Mereka mencapai sebuah tempat yang agak jauh di gunung tersebut. Di depan mereka, terdapat sebuah gua batu yang besar. Gu Dongliu melangkah ke dalam gua batu itu terlebih dahulu, dan Ye Futian mengikutinya dengan tenang.     

*Rawwr* Terdengar sebuah suara keras yang menyebar. Ye Futian merasa seperti darah di tubuhnya bergejolak dan tertekan, ia hampir saja memuntahkan darah.     

"Raungan seekor naga." Ye Futian bisa merasakan jantungnya berdebar. Kakinya terasa lemah tapi dia terus bergerak maju. Sambil memasuki gua, dia menyadari bahwa bagian dalam gua itu merupakan sebuah dunia yang berbeda. Terdapat banyak gua batu yang lebih kecil di dalamnya, dan salah satunya berkedip dengan sebuah rune cahaya mengerikan yang diukir di seluruh dinding batu dan menerangi gua tersebut. Semua rune itu tampaknya mengandung kekuatan matriks yang luar biasa.     

Di dalam gua batu tersebut, seekor naga hitam yang mengerikan tengah melingkar. Kedua matanya yang terlihat marah dan dingin sedang menatap ke arah Gu Dongliu. Saat ini, terdapat sebuah luka yang besar pada naga hitam itu, dan luka itu masih berlumuran darah.     

"Aku akan memakan kalian semua," ujar naga hitam itu dengan nada dingin.     

"Jika uratmu ditarik keluar, kau tidak akan mati bukan?" Gu Dongliu berkata dengan nada datar.     

Naga hitam itu membelalakkan matanya, setelah itu ia mulai meraung dengan keras, menyebabkan seluruh gua bergetar hebat. Semua rune di sekitarnya menjadi bersinar dan berubah menjadi sebuah sinar cahaya matriks mengerikan yang tak terhitung jumlahnya dan menyelimuti naga hitam tersebut. Tubuhnya yang besar bergerak tak terkendali, dan rasanya seperti ada sebuah gempa bumi yang menyerang mereka.     

"Kau berani melakukan hal ini padaku," naga hitam itu meraung marah.     

"Kenapa kau tidak memikirkan hal ini ketika kau memakan orang?" Gu Dongliu berkata tanpa ekspresi.     

"Naga hitam itu hidup dengan memakan para kultivator. Kakak ketiga menangkapnya dan membawanya kesini," ujar Beitang Xing'er dengan lembut kepada Ye Futian.     

"Apa yang baru saja kita makan?" Ye Futian memandang ke arah Beitang Xing'er.     

"Tentu saja itu adalah daging naga. Di sebelahnya, ada juga beberapa daging dari raja iblis yang sangat kejam. Kemampuan pemulihan mereka semua sangatlah kuat. Jika kita memotong sedikit daging dari mereka setiap harinya, luka yang kita buat akan segera pulih kembali." Beitang Xing'er tersenyum dengan lembut.     

"Aku mendapat banyak pengetahuan." Ye Futian selalu berpikir bahwa dia sangat hebat, tetapi sekarang dia berada di Pondok, dan dia harus mengakui kekalahan. Mereka telah memakan daging dari raja iblis setiap hari. Makanannya lebih dari sekedar enak!     

"Mengapa kakak ketiga mengatakan bahwa dia akan menarik keluar urat dari naga tersebut?" Ye Futian mengedipkan matanya.     

"Untuk membuat senar guqinmu," ujar Beitang Xing'er sambil tersenyum manis.     

Ye Futian sangat tersentuh, bahkan ia ingin menangis dengan keras. Dia tidak akan pernah ingin meninggalkan gunung ini lagi, bahkan jika seseorang ingin mengusirnya dari tempat ini.     

Kemudian, gua batu itu tampaknya mulai retak. Ye Futian dengan cepat berlari keluar dari gua batu tersebut, tidak bisa mentolerir pemandangan itu. Raungan naga hitam yang menyedihkan dan penuh amarah bergema dari dalam gua.     

Menarik urat naga tersebut.     

Setelah satu jam berlalu, di depan gubuk Zhuge Hui, Ye Futian menyaksikan ketika kakak kedua dan keenam dengan penuh perhatian membantunya untuk mengganti senar pada guqin miliknya. Ia merasa sangat senang.     

"Kakak ketiga." Saat ini, Yi Xiaoshi terlihat berlari dari kejauhan.     

"Ya?" Gu Dongliu, yang sedang berdiri di samping Zhuge Hui dan menyaksikannya mengganti senar guqin, Gu Dongliu mengangkat kepalanya dan bertanya.     

"Seseorang dari pihak kampus telah datang dan berkata bahwa ada sebuah ujian untuk semua murid yang baru saja diterima. Mereka mengundang adik junior untuk ikut serta," ujar Yi Xiaoshi. "Menurut mereka, Xiao Wuji akan ikut berpartisipasi, jadi adik junior seharusnya juga ikut."     

Xiao Wuji dan Ye Futian, keduanya sama-sama diundang untuk bergabung dengan Perguruan Tinggi Barren Timur.     

"Katakan pada mereka, lain kali, jangan menghubungi Pondok hanya untuk masalah sepele seperti itu. Kita tidak sembarangan menerima perintah," ujar Gu Dongliu.     

"Baik." Yi Xiaoshi mengangguk.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.