Legenda Futian

Datang Untuk Menemui Seseorang



Datang Untuk Menemui Seseorang

0Sinar matahari menyinari istana Qin, membuat istana kuno yang suci itu dengan aura keagungan.     
0

Di aula utama, seseorang berjalan ke arah kursi singgasana selangkah demi selangkah. Dia adalah seorang Tetua yang terlihat agung dan mengenakan jubah kerajaan. Kedua matanya juga dipenuhi dengan keagungan. Dia mendekati kursi singgasana dan melihat ke arah kerumunan penonton. Orang-orang tidak berani menatap langsung matanya.     

Dia adalah sang raja dari Dinasti Qin.     

Begitu sang raja duduk di atas kursi singgasana, para prajurit berbaju zirah dan Noble semuanya berlutut di depannya. "Yang Mulia."     

Orang-orang yang sedang duduk di kursi semuanya berdiri dan sedikit membungkuk untuk menunjukkan rasa hormat mereka kepada sang raja.     

Raja dari Dinasti Qin adalah salah satu orang paling berpengaruh di Wilayah Barren Timur. Oleh karena itu bahkan pasukan besar lainnya perlu memberi hormat kepadanya.     

"Selamat datang, kalian semua," ujar sang raja. "Silahkan duduk." Semua orang melihat ke atas dan melihat wajahnya yang tersenyum. Sang raja melanjutkan, "Ini merupakan kehormatan bagi saya untuk melihat kalian semua hadir disini setelah menempuh perjalanan jauh."     

"Yang Mulia." Seorang kultivator kuat dari Klan Donghua tersenyum dan membungkuk hormat dengan sopan. "Merupakan kehormatan bagi kami untuk menyaksikan upacara akbar ini."     

"Tidak perlu berbicara sesopan itu." Sang raja tertawa. "Umumkan surat keputusan tersebut."     

Seorang kultivator kuat di sampingnya berjalan keluar dengan membawa surat keputusan di tangannya. Dia mengumumkan dengan keras, "Sesuai dengan perintah sang raja Dinasti Qin, perlu diketahui oleh khalayak umum bahwa Qin Yu mulai saat ini adalah sang putra mahkota dari Dinasti Qin."     

Suara sang raja berubah menjadi sebuah gelombang suara yang kuat dan bergema di seluruh penjuru istana.     

Sesuai dengan perintah dari sang raja Dinasti Qin, perlu diketahui oleh khalayak umum bahwa Qin Yu mulai saat ini adalah sang putra mahkota dari Dinasti Qin.     

Suara itu bahkan bisa terdengar di luar istana. Orang-orang yang berada di bawah tangga semuanya mendongak, mata mereka berbinar mendengar pengumuman tersebut.     

Qin Yu telah dinobatkan sebagai putra mahkota. Mereka tahu ini adalah sebuah masa transisi. Di masa depan, Dinasti Qin akan menjadi milik Qin Yu.     

Seorang jenius yang paling mempesona dari Wilayah Barren Timur, Qin Yu, akhirnya berada di garis terdepan dari Dinasti Qin. Dia akan mendominasi masa depan di Wilayah Barren Timur.     

Para prajurit berbaju zirah dan Noble itu berlutut lagi, bersama-sama dengan banyak orang yang berada di kompleks istana kekaisaran, menghadap ke arah sang raja.     

Sang Putra Mahkota Qin Yu menaiki tangga dan menerima surat keputusan tersebut. Dia berdiri di samping sang raja dan memandangi kerumunan penonton, ia kini menjadi pusat perhatian dan kekaguman dari seluruh dunia.     

"Selamat untuk Raja dan Yang Mulia," ujar semua orang. Ucapan yang serupa terdengar di seluruh penjuru istana kekaisaran.     

Untuk sesaat, kata-kata itu terdengar di mana-mana seolah-olah seluruh istana kekaisaran Qin yang megah itu bergetar. Bahkan orang-orang yang berada di luar istana terlihat antusias menyambut putra mahkota yang baru.     

Kemeriahan itu berlangsung cukup lama.     

Sambil berdiri di depan semua orang, sang raja tersenyum sementara Qin Yu tampak sangat tenang.     

Di sisi lain, kedua mata dari Qin Li, cucu sang raja, bercahaya. Dia tersenyum bangga. Mulai sekarang, ayahnya akan tercatat dalam sejarah. Ayah dan putranya ini akan memenuhi ambisi mereka dan membawa kejayaan di masa lalu kembali ke Dinasti Qin saat ini.     

Semua perwakilan dari pasukan besar menyampaikan ucapan selamat mereka. Saat ini istana kekaisaran terlihat sangat ramai.     

Orang-orang yang berada di luar istana juga tampak senang begitu mendengar berita ini. Qin Yu telah memperoleh reputasi yang baik di kerajaan ini. Bakatnya sudah dikenal oleh semua orang sejak dia masih muda. Semua orang menaruh harapan besar padanya. Itulah sebabnya mereka begitu bahagia ketika dia dinobatkan menjadi putra mahkota.     

Tiba-tiba, terdengar suara raungan seekor naga dari kejauhan.     

Semua orang memandang ke atas langit dengan kaget dan melihat seekor naga hitam terbang menuju istana kekaisaran.     

"Itu seekor naga!"     

Orang-orang terkejut bahwa seseorang datang dengan mengendarai naga tersebut. Naga itu berukuran besar dan memiliki aura yang mengerikan. Hanya dengan menatap matanya akan membuat hati orang-orang berdebar.     

"Apakah itu Raja Iblis?"     

"Siapakah yang datang?"     

"Semestinya itu adalah salah satu tamu dari acara ini."     

Banyak orang terlihat berbisik-bisik. Pendatang itu seharusnya datang kemari untuk memberikan ucapan selamat pada sang putra mahkota. Tetapi dengan mengendarai naga sebagai tunggangannya, dia pasti merupakan seorang kultivator yang kuat dari salah satu pasukan besar.     

"Lihat, terdapat dua orang di atas kepala naga tersebut."     

Banyak orang memandang ke arah kepala naga itu dan melihat dua sosok sedang berdiri dengan tenang.     

Orang yang berdiri di depan mengenakan pakaian serba putih, ia berdiri dengan kedua tangannya terlipat di belakang. Pakaiannya yang bersih membuatnya tampak seperti orang yang terpelajar.     

Meskipun tampak terpelajar, kedua matanya terlihat bangga dan dia begitu menonjol dari kerumunan orang. Dia memandang ke arah istana Qin tanpa ekspresi seolah-olah istana yang sakral itu hanyalah sebuah bangunan biasa. Orang lainnya yang berada di belakangnya juga terlihat bangga, ia memandangi istana dengan tatapan menghina.     

Ketika melihat sosok keduanya, orang-orang mulai ragu apakah mereka datang untuk memberikan selamat. Mereka sama sekali tidak menunjukkan rasa hormat.     

Ketika naga hitam itu terbang di atas kepala mereka, suara raungannya bergema di langit. Naga itu berhenti di luar istana dan melayang-layang di langit. Para prajurit yang sedang menjaga istana kekaisaran merasa bingung.     

Melihat dua pendatang baru itu memasuki istana, seorang prajurit bertanya, "Siapa kalian?"     

Tidak ada yang menjawabnya. Kedua sosok itu bahkan sama sekali tidak memandangnya. Merasa sedang diabaikan membuat prajurit itu mengerutkan keningnya—bukan karena telah diabaikan tetapi karena hal itu menunjukkan bahwa para pendatang baru ini cukup kuat sehingga mampu mengabaikannya. Namun, mereka adalah para penjaga istana kekaisaran. Jika pendatang baru itu mengabaikan mereka, itu berarti mereka tidak datang kemari dengan niat yang baik.     

Tapi mengapa mereka datang ke upacara penobatan Qin Yu sebagai putra mahkota, jika mereka tidak berniat menyampaikan selamat?     

Para prajurit tidak tahu alasannya. Tidak ada yang berani membuat masalah pada acara sepenting ini. Bahkan para pasukan besar di Wilayah Barren Timur tidak berani melakukannya.     

Sosok yang berpakaian serba putih itu berdiri di atas naga, sambil menghadap ke istana Qin, ia berkata dengan lantang, "Saya Gu Dongliu dari Pondok, datang untuk mengunjungi Yang Mulia."     

Mendengar suara itu, semua orang gemetar. Mereka terus menatap ke arah sosok di langit itu tanpa berkata apa-pun.     

Gu Dongliu adalah murid ketiga dari Pondok, dan merupakan salah satu kultivator berbakat dari Wilayah Barren Timur. Dia berada di tingkat yang sama dengan Qin Yu, sang putra mahkota yang baru.     

Jika orang lain datang dengan cara ini, dia pasti akan dianggap sebagai tamu tak diundang. Tapi pria ini benar-benar bisa bertingkah seperti ini karena dia adalah Gu Dongliu.     

Persis seperti pembacaan surat keputusan sebelumnya, suaranya bergema di langit. Suara itu bergema ke seluruh penjuru istana dan didengar oleh semua orang, termasuk sang raja dan para kultivator kuat yang hadir. Orang-orang dari pasukan besar semuanya terpana.     

Pondok telah datang kemari.     

Gu Dongliu telah tiba.     

Seperti yang telah mereka prediksi, Pondok tidak akan berhenti sampai disitu saja. Mereka hanya tidak menyangka bahwa Gu Dongliu akan datang begitu cepat.     

Orang-orang dari Dinasti Qin mengerutkan keningnya, terutama mereka yang telah hadir, termasuk cucu dari sang raja dan Qin Mengruo. Mengapa Pondok datang pada saat seperti ini dan menimbulkan kehebohan? Tidakkah mereka tahu bahwa ini adalah hari besar bagi sang putra mahkota?     

Atau apakah Gu Dongliu sebenarnya mengetahui tentang upacara penobatan itu tetapi memilih untuk tidak peduli sama sekali?     

Para kultivator dari Klan Donghua juga merasa tidak nyaman. Mereka tahu tujuan dari Gu Dongliu datang kemari.     

Sang raja, yang sedang duduk di atas kursi singgasana, tampak terkejut. Dia telah diberi tahu tentang peristiwa yang terjadi kemarin, tetapi dia masih tidak menyangka bahwa Pondok akan datang seperti ini.     

"Selamat datang."     

Sang raja dari Dinasti Qin berbicara dengan keras. Suaranya bergema di seluruh penjuru istana. Meskipun jarak diantara mereka cukup jauh, keduanya masih bisa berbicara satu sama lain.     

Gu Dongliu langsung berjalan memasuki istana tetapi naga hitam dan satu orang lainnya menunggu di luar.     

Tak lama, Gu Dongliu tiba di lokasi upacara penobatan. Dia berjalan melewati kerumunan orang dan menuju ke arah kursi singgasana sang raja. Dia bahkan tidak memandang ke arah orang-orang Klan Donghua di sekitarnya.     

"Yang Mulia." Gu Dongliu berdiri di depan kursi singgasana dan membungkuk hormat. Dia bersikap sopan seperti orang yang terpelajar, tetapi sifat sombongnya masih begitu terlihat bagi sang raja.     

"Mengapa kau terlambat?" Sang raja tersenyum.     

"Pondok kami telah diundang ke upacara penobatan ini, sehingga dua adik junior saya telah hadir. Namun, salah satu adik junior saya telah diserang oleh seseorang. Yang Mulia, apakah anda tahu tentang hal ini?"     

Semua orang tercengang. Gu Dongliu benar-benar langsung berbicara ke pokok permasalahan tanpa basa-basi terlebih dahulu.     

"Aku sudah mendengar tentang hal itu. Aku minta maaf karena telah menjadi tuan rumah yang buruk dan membiarkan generasi muda dari Klan Donghua dan dari Pondok mengalami sebuah konflik," jawab sang raja dengan pelan.     

"Apakah Dinasti Qin juga ikut terlibat?" Gu Dongliu dengan tegas bertanya pada sang raja. Ini memang ciri khas dari Gu Dongliu.     

Sang raja menatap ke arah Gu Dongliu sementara Gu Dongliu menatapnya balik. Di samping sang raja, Qin Yu juga menatap ke arah sosok yang berada di tingkat yang sama dengannya itu.     

"Gu Dongliu, apa yang ingin kau katakan?"     

"Tidak ada. Namun, adik junior saya telah diperlakukan dengan buruk di istana Qin jadi saya harus bertanya tentang hal tersebut. Jika hal ini tidak ada hubungannya dengan Dinasti Qin, maka anda tidak akan keberatan jika saya mengambil seseorang hari ini, bukan?" Gu Dongliu masih menatap ke arah sang raja.     

Mendengar hal ini, orang-orang dari Klan Donghua terlihat tidak nyaman.     

Gu Dongliu langsung berkata kepada sang raja bahwa dia datang untuk mengambil seseorang. Semua orang tahu siapa yang dimaksudnya. Gu Dongliu benar-benar tidak menghormati Klan Donghua.     

Semua pasukan besar tidak bisa berkata-kata setelah mendengar bahwa Gu Dongliu telah datang kemari untuk mengambil seseorang. Bahkan ekspresi wajah dari sang raja sedikit berubah. Ini adalah hari yang penting bagi sang putra mahkota tetapi Gu Dongliu datang kemari bukan karena ingin memberi selamat tetapi malah hendak mengambil seseorang. Apakah dia sedang bercanda?     

Tapi Gu Dongliu tidak pernah bercanda. Dia hanya tidak menghormati sang raja!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.