Legenda Futian

Interogasi



Interogasi

0Saat ini suasana terasa agak canggung. Semua orang memandang ke arah Gu Dongliu.     
0

Hanya ada beberapa orang yang berani meminta pada raja Qin untuk menyerahkan seseorang seperti yang dilakukan oleh Gu Dongliu. Dua pertarungan sebelumnya telah membuat Pondok serta perjuangannya diketahui oleh semua orang. Semua orang sudah mengetahui betapa sombongnya orang-orang dari Pondok itu. Saat ini, mereka menyaksikannya kembali. Tapi kali ini, Gu Dongliu dihadapkan dengan Dinasti Qin dan Klan Donghua.     

"Hari ini, semua orang yang hadir disini adalah tamuku." Sang raja memandang ke arah Gu Dongliu. Dia tidak langsung menanggapinya tetapi mengganti senyumnya yang lembut dengan tatapan mata yang serius.     

Karena Gu Dongliu begitu terang-terangan, sang raja tidak akan berpura-pura bersikap ramah. Apa yang baru saja dikatakan oleh sang raja sudah merupakan jawaban dari pertanyaan Gu Dongliu. Sikap dari sang raja sudah terlihat sangat jelas.     

Karena semua orang yang hadir disini adalah tamu dari sang raja, Gu Dongliu tidak diizinkan untuk membawa siapa-pun pergi.     

Gu Dongliu membungkuk hormat pada sang raja. Meskipun dia bersikap sombong, dia tetap berperilaku sopan dihadapan sang raja.     

"Tampaknya bahkan para tamu memiliki perbedaan satu sama lain," ujar Gu Dongliu dengan tenang. Orang-orang segera tahu apa maksud dari ucapannya tersebut. Orang-orang dari Pondok juga merupakan tamu disini tetapi mereka telah diperlakukan dengan buruk oleh para Noble dari Dinasti Qin.     

Selama pertunjukkan guqin berlangsung, orang-orang dari Klan Donghua telah menindas orang-orang dari Pondok dan tidak ada satu orang pun yang menghentikan mereka. Tetapi pada saat ini, langkah Gu Dongliu telah terhenti. Rupanya, ada perbedaan diantara para tamu dari sang raja.     

Raja mengerutkan kening. Gu Dongliu terus berkata, "Kalau begitu, saya tidak akan mengganggu lagi upacara penobatan ini. Selamat tinggal," Gu Dongliu berbalik, memandang ke arah tribun penonton dan memanggil, "Adik junior, ayo kita pergi."     

"Baik." Ye Futian berdiri dan berjalan ke arah Gu Dongliu. Bersama-sama mereka melangkah pergi dari tempat tersebut. Punggung keduanya tampak kesepian namun terlihat angkuh. Gu Dongliu telah bersikap sombong tetapi ia tidak berani bertindak macam-macam. Tidak peduli sekuat apa dia, dia tidak bisa bertindak tidak sopan di hadapan sang raja. Namun, apakah pihak Pondok akan menganggap masalah ini selesai begitu saja?     

Cucu dari sang raja, Qin Li, tampak mencibir. Dinasti Qin bukanlah pasukan terhebat di Wilayah Barren Timur tetapi mereka bahkan lebih kuat dari Klan Pedang Fuyun.     

Jika Pondok itu bisa mengambil apa-pun yang mereka inginkan, itu akan menjadi lelucon bagi mereka.     

Orang-orang dari Klan Donghua tampak acuh tak acuh tetapi sebenarnya mereka sangat marah. Gu Dongliu begitu luar biasa. Dibandingkan dengan Gu Dongliu, Klan Donghua tampak terlalu biasa. Mereka tidak tahan dengan perbedaan kekuatan ini.     

He Jiang menatap punggung Gu Dongliu dengan tatapan dingin. Dia adalah orang yang telah membuat Yu Sheng terluka parah. Dia adalah orang yang dicari oleh Gu Dongliu.     

Gu Dongliu begitu berani. Bagaimana bisa dia berani untuk membawa seseorang pada upacara penobatan itu tepat di hadapan sang raja? Tentu saja dia akan gagal.     

"Upacara penobatan sudah berakhir. Kami juga akan pamit undur diri," ujar Situ Wu dari Perguruan Tinggi Barren Timur kepada sang raja sambil mulai berdiri. Kemudian orang-orang dari Perguruan Tinggi Barren Timur meninggalkan tempat tersebut.     

Sang raja ingin memojokkan Pondok tetapi sebenarnya, ia juga mengincar Perguruan Tinggi Barren Timur. Situ Wu tahu bahwa bagaimanapun juga, Pondok itu tetap menjadi milik Perguruan Tinggi Barren Timur meskipun kadang-kadang Pondok itu begitu terkenal sehingga mereka tampak seperti sebuah klan yang berdiri sendiri. Karena Gu Dongliu telah pergi, Perguruan Tinggi Barren Kuno tentu saja juga akan pergi.     

"Kami juga akan pergi," ujar orang-orang dari Gunung Sword Saint, sambil membungkuk hormat.     

Sword Saint adalah dewa bagi orang-orang dari Gunung Sword Saint. Dia telah mendirikan klan ini dan mengubahnya menjadi salah satu pasukan besar. Semua itu tidak mudah tetapi dia berhasil melakukannya. Dia juga merupakan murid pertama dari Pondok. Karena itu, Pondok juga merupakan sebuah tempat suci bagi mereka. Dewa mereka berasal dari Pondok dan telah dikenal oleh semua orang.     

Orang-orang dari Gunung Sword Saint mengenal beberapa murid dari Pondok, tetapi mereka sudah mengenal Gu Dongliu cukup lama. Gu Dongliu telah berkunjung ke Gunung Sword Saint beberapa kali dan sering mengobrol dengan Sword Saint. Keduanya sangat dekat.     

Gu Dongliu sudah menunjukkan pilihannya. Gunung Sword Saint tentu saja akan mendukungnya.     

Sang raja mengerutkan kening. Saat itu, orang-orang dari Kerajaan Liu juga berdiri untuk pergi dan tatapan mata sang raja berubah menjadi dingin.     

Kerajaan Liu juga ada di pihaknya?     

Saat ketiga pasukan besar itu telah pergi, suasana menjadi sedikit aneh.     

Tetapi sang raja pulih dengan cepat dan berkomentar, "Generasi muda cenderung bersikap sombong akhir-akhir ini. Aku bisa melihatnya dari para murid Pondok. Qin Yu adalah raja berikutnya dari Dinasti Qin. Generasi muda kita adalah para pemimpin di masa depan."     

Orang-orang tersenyum dan mengangguk. Mereka memiliki pemikiran mereka sendiri tetapi tidak ada orang lainnya yang pergi meninggalkan tempat itu. Tidak perlu menyinggung perasaan sang raja menjadi lebih buruk pada kesempatan ini.     

Setelah beberapa saat, seseorang datang dan membungkuk hormat, "Yang Mulia."     

"Ada apa?" Sang raja melirik ke arah pendatang tersebut.     

"Gu Dongliu belum meninggalkan istana kekaisaran," pria itu melapor sambil membungkuk hormat.     

Ekspresi wajah dari sang raja berubah dan yang lainnya terlihat bingung. "Dimana dia?" Sang raja bertanya.     

"Dia berdiri di luar istana kekaisaran, sambil memandang ke tempat ini."     

Senyuman Qin Li menghilang. Dia tampak tidak nyaman. Qin Yu mengerutkan kening dan melihat ke luar istana dengan tatapan mata yang tajam. Apakah Gu Dongliu ingin menantang Dinasti Qin?     

Mata semua orang bercahaya. Beginilah seharusnya para murid Pondok bertindak—menggunakan kekuatan setelah berusaha menyelesaikan dengan cara damai. Dia telah mencoba cara yang damai dan ia telah membuat keputusan bahwa dia tidak akan mengganggu upacara penobatan itu sehingga dia akan menunggu di luar Istana Qin. Dia tidak melanggar peraturan apa-pun.     

…     

Pada saat ini, seekor naga hitam terbang di luar istana dengan dua orang berdiri di punggungnya. Mereka adalah Ye Futian dan Xue Ye.     

Saat ini dua orang murid dari Pondok telah muncul—Gu Dongliu dan Xue Ye. Luo Fan kali ini tidak datang. Karena Yu Sheng terluka parah, ia perlu memasak untuk Yu Sheng dan membantunya pulih. Di depan naga hitam itu terdapat satu sosok berpakaian serba putih yang sedang berdiri di udara. Dia adalah Gu Dongliu.     

Di luar istana, orang-orang di lantai bawah istana memandang ke arah Gu Dongliu dengan tatapan yang aneh.     

Belum lama ini ketika Gu Dongliu memasuki istana kekaisaran, orang-orang mengira bahwa dia telah diundang kemari untuk menyaksikan upacara penobatan. Namun dia segera pergi dan membawa serta seseorang dengannya. Orang ini sangat tampan dan masih muda. Dia sepertinya baru berusia 18 tahun. Orang-orang sepertinya bisa menebak siapa dia. Dia adalah Ye Futian, pemuda yang menjadi terkenal di Dunia Barren Kuno dan kini telah bergabung dengan Pondok.     

Baru-baru ini, dia menjadi telah menjadi sorotan. Semua orang sedang membicarakannya, terutama setelah Qin Li berkomentar tentang kemampuan Ye Futian. Tetapi mereka tidak tahu apa yang terjadi di istana kekaisaran tadi malam. Hanya mereka yang berasal dari pasukan besar yang mengetahui hal tersebut. Meski begitu, mereka masih bisa menebak sesuatu dari pemandangan saat ini.     

Alih-alih menghadiri upacara penobatan ini, orang-orang dari Pondok datang kemari karena alasan yang lain. Karena mengikuti tindakan Pondok, Perguruan Barren Timur, Gunung Sword Saint, dan Kerajaan Liu semuanya telah pergi meninggalkan aula istana.     

Murid-murid dari Gunung Sword Saint membungkuk hormat kepada Gu Dongliu dan berkata, "Kami telah memberi tahu klan kami tetapi sebelum mendapat tanggapan, kami tidak bisa melakukan apa-apa."     

"Aku mengerti. Kalian cukup melihatnya saja," ujar Gu Dongliu.     

Orang-orang dari Gunung Sword Saint mengangguk dan berdiri di sampingnya. Perguruan Tinggi Barren Timur dan Kerajaan Liu juga berdiri di samping. Pangeran dan puteri dari Kerajaan Liu berdiri di dekat Ye Futian, tetapi mereka juga tidak bisa ikut campur. Kepergian mereka dari aula istana sudah cukup untuk membuat keputusan mereka terlihat dengan jelas.     

Setelah beberapa saat, barisan kultivator kuat keluar dari dalam Istana Qin yang dipimpin oleh, bukan oleh sang raja, tetapi Qin Yu yang memimpin barisan tersebut.     

Qin Yu sekarang adalah sang putra mahkota dari Dinasti Qin dan dia berada di tingkat yang sama dengan Gu Dongliu. Dia adalah orang yang paling tepat untuk menangani masalah ini. Akan lebih baik bagi sang raja untuk tetap tinggal di dalam istana.     

Orang-orang dari Klan Donghua dan klan lainnya berdiri di belakang Qin Yu, mereka sedang menatap ke arah sosok berpakaian serba putih tersebut. Mereka seperti sedang melihat Sword Saint yang sedang berdiri untuk menantang Klan Pedang Fuyun bertahun-tahun yang lalu.     

"Gu Dongliu, apa yang kau lakukan?" Qin Yu bertanya dengan nada dingin, ia mengangkat kepalanya dan menatap yang lainnya.     

Gu Dongliu mengangkat alisnya dan bertanya, "Apa maksudmu?"     

Tatapan mata dari keduanya terlihat tajam seolah-olah saling beradu.     

"Sang raja berada di dalam istana, jadi aku memutuskan untuk keluar. Sekarang, mengapa kau ada disini? Atau apakah karena Dinasti Qin memang ada hubungannya dengan masalah ini?" Gu Dongliu bertanya dengan nada dingin.     

Pertanyaan ini sulit untuk dijawab.     

Qin Yu tidak bisa mengatakan bahwa Dinasti Qin terlibat dalam hal ini dan dengan mudah mengakui bahwa dua pasukan besar telah bekerja sama untuk melawan seorang murid baru dari Pondok, bukan?     

Perlu diingat bahwa Pondok juga merupakan tamu dari sang raja. Jika Qin Yu mengakuinya, itu akan mempengaruhi reputasi dari Dinasti Qin. Namun, jika dia mengatakan bahwa Dinasti Qin tidak terlibat dalam masalah ini, dia seperti mengkhianati Klan Donghua.     

"Kita berada di luar istana," Qin Yu menanggapi tanpa menjawab pertanyaannya.     

"Menggelikan. Murid Pondok kami telah diintimidasi oleh seorang Noble dari Klan Donghua tetapi tidak ada satu orang-pun yang berusaha untuk menghentikannya. Adikku yang kelima memberitahuku bahwa orang-orangmu bahkan ikut menghalanginya untuk melawan balik." Nada bicara Gu Dongliu semakin terdengar serius.     

Dia melanjutkan tuduhannya, "Sekarang, aku hanya menunggu di luar istana dan kini kau akan melindungi Klan Donghua? Yang Mulia, tolong jelaskan."     

Mendengar kata-kata Gu Dongliu, orang-orang yang berada di luar istana merasa terkejut. Apakah peristiwa ini benar-benar terjadi di dalam istana kekaisaran? Apakah seorang Noble dari Klan Donghua telah menyerang seorang murid dari Pondok?     

Gu Dongliu dari Pondok telah datang kemari untuk melawan balik tetapi Dinasti Qin bermaksud untuk melindungi Klan Donghua.     

Semua pasukan memandang ke arah Gu Dongliu. Mereka menyadari bahwa murid Pondok ini tidak hanya berbakat tetapi juga pandai berbicara. Tidak ada yang salah dalam kata-kata Gu Dongliu. Ini memang kesalahan dari Dinasti Qin.     

Dinasti Qin tidak menghentikan Klan Donghua ketika mereka menyerang seorang murid dari Pondok. Dan kali ini, orang-orang dari Pondok sedang menunggu di luar untuk melawan balik; tidak ada alasan bagi Dinasti Qin untuk ikut terlibat.     

Gu Dongliu menatap ke arah Qin Yu dengan dingin dan melanjutkan, "Jika Yang Mulia bersikeras untuk membantu Klan Donghua dan menolak untuk menjelaskan, maka bisakah aku mengartikan maksud perkataan Yang Mulia menjadi 'Dinasti Qin memang bekerja sama dengan Klan Donghua untuk mengintimidasi murid dari Pondok kami'?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.