Legenda Futian

Murid Keempat dari Pondok



Murid Keempat dari Pondok

0Kata-kata Gu Dongliu seolah-olah membekukan suasana tersebut.     
0

Semua orang memandangi sosok berpakaian serba putih itu. Bahkan setelah mengetahui bahwa Klan Donghua dan Dinasti Qin yang mengintimidasi murid dari Pondok, Gu Dongliu masih datang kemari untuk membalas dendam. Jika Dinasti Qin ikut campur demi melindungi Klan Donghua, itu sama saja seperti Dinasti Qin mengaku terlibat dalam masalah ini.     

Gu Dongliu telah memojokkan Dinasti Qin untuk membuat pilihan. Orang-orang ingin tahu apa yang akan dilakukan oleh Gu Dongliu jika Dinasti Qin mengakui keterlibatannya. Baik Dinasti Qin maupun Klan Donghua adalah salah satu dari tiga pasukan terhebat di Wilayah Barren Timur. Bahkan jika keduanya bersekutu, Pondok tetap mampu melawan mereka. Oleh karena itu, akankah pihak Pondok langsung menyatakan peperangan? Pasukan lainnya tidak berani melakukan hal itu, tetapi orang-orang tidak pernah tahu apa langkah yang akan diambil oleh Pondok selanjutnya.     

Qin Yu, sang putra mahkota baru, terus menatap ke arah Gu Dongliu yang barusan mengancamnya dengan menggunakan satu kalimat saja.     

Dia adalah murid ketiga dari Pondok, Gu Dongliu.     

"Ketika murid kami diintimidasi di istana kekaisaran, Dinasti Qin memang tidak ikut campur. Oleh karena itu, aku harap kau juga tidak akan ikut campur tentang tindakan yang akan kulakukan, jika tidak, kau kuanggap berkomplot dengan Klan Donghua" ujar Gu Dongliu. "Pondok telah datang ke upacara penobatan dengan niat yang tulus. Jika Dinasti Qin benar-benar berkomplot dengan Klan Donghua, kami tidak akan membiarkannya begitu saja."     

Setelah mengatakan hal ini, Gu Dongliu berjalan menuju Klan Donghua. Tiba-tiba, sebuah kekuatan yang tak terlihat meledak dari tubuhnya dan memenuhi seluruh area tersebut.     

Apakah Gu Dongliu benar-benar berani menyerang mereka? Para kultivator kuat dari Klan Donghua menatap ke arah Gu Dongliu dengan dingin.     

*Whoosh* Banyak orang kini menatap ke arah pria berpakaian serba putih itu, hati mereka berdebar. Saat ini Gu Dongliu dihadapkan dengan dua pasukan besar, dia sama sekali tidak menunjukkan rasa takut dan malah langsung bertindak sesuka hatinya.     

Apakah ini sosok Gu Dongliu sebenarnya?     

Dia tidak peduli apakah Dinasti Qin akan membantu Klan Donghua atau tidak. Selama mereka menawarkan bantuan, maka mereka dianggap berkomplot dengan Klan Donghua. Kemudian, dia akan punya cukup alasan untuk melawan keduanya. Adapun bagi Klan Donghua, dia bahkan tidak perlu berdiskusi dengan mereka sebelum bertarung karena faktanya sudah sangat jelas.     

Dia hanya perlu membawa pergi 'orang itu'.     

Para Noble dari Klan Donghua melangkah keluar. Banyak dari mereka sangatlah kuat. Mereka ingin melihat kemampuan seperti apa yang dimiliki oleh Gu Dongliu.     

"Rumor mengatakan bahwa murid ketiga dari Pondok itu memiliki kemampuan yang luar biasa tetapi tidak banyak orang yang pernah melihat kemampuannya. Tampaknya saat ini kita memiliki kesempatan untuk mengetahui seberapa kuat dirimu sebenarnya." Seorang Noble tingkat atas yang kuat berjalan keluar dengan memancarkan aura Noble yang mengejutkan. Spiritual Qi menjadi bergejolak di sekelilingnya dan suasana menjadi sangat tegang. Sebuah kekuatan tak terlihat menerjang ke arah Gu Dongliu.     

Bahkan orang-orang yang berdiri di kejauhan bisa merasakan tekanan yang mengerikan itu. Seorang kultivator tingkat Noble Plane memang menakutkan. Namun, Gu Dongliu seolah tidak menyadari serangan tersebut. Dia mendongak dengan acuh tak acuh seolah-olah tidak ada apa-apa di sana. Kedua matanya seakan melepaskan seberkas cahaya iblis yang membuat tatapan matanya lebih tajam. Pada saat yang sama, muncul sebuah kekuatan spiritual yang tak terlihat.     

Noble itu merasakan tekanan yang tak terlihat itu padanya dan sosok Gu Dongliu menjadi semakin besar tanpa batas di dalam benaknya.     

Pria terpelajar dengan pakaian serba putih itu melayang di udara seperti seorang dewa.     

Bukan hanya dia. Para Noble lainnya dari Klan Donghua yang berada di belakangnya juga merasakan hal yang sama. Terdapat jarak yang cukup jauh antara mereka dan Gu Dongliu tetapi mereka merasa seolah-olah dia sedang berdiri di depan mereka, saling bertatap muka.     

"Lihat kemampuan apa yang kumiliki?" Gu Dongliu mencibir. "Apakah kalian pantas melawanku?"     

Suara Gu Dongliu terdengar sangat mengintimidasi bagi para Noble yang kuat itu.     

Apakah kalian pantas melawanku? Pantas... Suara itu terus berulang-ulang dalam pikiran mereka. Sosok Gu Dongliu terus menerus muncul di pikiran mereka.     

"Pergi," ujar Gu Dongliu.     

Saat kata "pergi" bergema di benak Noble tersebut, sebuah kekuatan tak terlihat menembus ke dalam dirinya. Suara Gu Dongliu memukulnya seperti sambaran petir dan dia menggeram kesakitan. Darah mengalir dari mulutnya dan dia dipaksa kembali ke tempat para Noble lainnya.     

"Ini..." Orang-orang terkejut dengan pemandangan yang mereka lihat. Seperti yang pernah dikatakan oleh Noble tersebut, Gu Dongliu memang terkenal tetapi hanya sedikit orang yang pernah melihatnya bertarung.     

Mereka beruntung dapat menyaksikannya sekarang.     

Sebagian besar orang tanpa sadar melihat ke arah Qian Shanmu yang berada di belakang para kultivator kuat dari Klan Donghua. Dia diklaim sebagai seorang Penyihir Musik terbaik diantara generasi muda saat ini. Pada saat ini, suara Gu Dongliu telah berubah menjadi serangan berupa sihir musik, yang benar-benar tak tertandingi.     

Sudah jelas bahwa Gu Dongliu adalah seorang Penyihir Mandate Spiritual yang sangat kuat.     

"Siapa penindas itu? Apakah Klan Dognhua akan memberikan pengganggu itu padaku atau haruskah aku menemukannya sendiri?" Gu Dongliu bertanya dengan acuh tak acuh, mengabaikan para Noble dari Klan Donghua. Hingga saat ini, ia masih belum tahu siapa pelaku intimidasi itu. Tetapi tidak peduli siapa pelakunya, dia akan mencari tahu dan membawanya pergi.     

He Jiang tampak sangat malu. Dia adalah bagian dari Klan Donghua, salah satu pasukan besar. Dia tidak menyangka bahwa Gu Dongliu bisa begitu berani. Selain itu, dia takut tidak ada satu-pun kultivator di klan Donghua yang bisa menghentikan Gu Dongliu.     

Sambil mengamati mereka satu per satu, Gu Dongliu menatap ke arah He Jiang seolah-olah dia bisa menemukan pelakunya hanya dengan melihat dari tatapan mata dan penampilan mereka.     

"Kau?" Gu Dongliu bertanya. He Jiang merasa sangat malu sehingga dia tidak berani langsung menjawabnya.     

Ketika melihat pemandangan ini, Qin Yu mengerutkan kening. Dia tidak menyangka bahwa Klan Donghua bisa begitu lengah. Namun, kata-kata dari Gu Dongliu membuatnya tidak bisa menghentikan hal ini.     

Gu Dongliu terus berjalan ke depan. Klan Donghua seperti tidak bisa bergerak. Setiap langkah yang dilakukan oleh pria berpakaian serba putih itu seperti mengikuti detak jantung mereka.     

Pada saat ini, sebaris sosok muncul di atas langit dan melihat ke bawah.     

"Gu Dongliu." Terdengar sebuah suara dengan nada yang dingin. Gu Dongliu melihat ke atas langit di belakangnya.     

"Beraninya kau?" ujar seorang Tetua Noble. Suaranya bergema di udara seperti sambaran petir. Sebuah tekanan yang tak terlihat menekan ke arah Gu Dongliu, seperti sebuah tangan raksasa sedang menekan tubuhnya.     

Melihat pemandangan ini, Gu Dongliu melesat ke arah tangan itu seperti kilat. Diikuti dengan suara ledakan yang keras, bayangan telapak tangan itu seketika hancur berkeping-keping. Gu Dongliu langsung menerjang menuju para kultivator kuat dari Klan Donghua di langit. Anggota Klan Donghua yang berada disini semuanya merupakan para Noble yang kuat. Semua jenis serangan yang mengerikan dikeluarkan secara bersamaan, sehingga menghalangi matahari.     

Melihat pemandangan ini, Qin Yu merasa lega. Satu hari sebelumnya, Qin Yu telah memperingatkan Klan Donghua bahwa mereka harus menunjukkan kekuatan yang seharusnya dimiliki oleh pasukan terhebat dari Wilayah Barren Timur. Orang-orang yang hadir pada saat ini memang sangat kuat.     

He Jiang juga merasa lega. Tetua itu adalah paman dari gurunya yang memiliki kekuatan mengerikan. Selain itu, banyak orang yang hadir adalah para Noble terhebat di Wilayah Barren Timur. Mereka seharusnya cukup kuat untuk bertarung melawan Gu Dongliu. Namun, ketika menghadapi semua serangan kuat itu, Gu Dongliu tidak melarikan diri. Sebaliknya, dia menerjang ke depan. Setiap serangan yang tertuju pada sosok berpakaian serba putih itu langsung diubah kembali menjadi Spiritual Qi yang bergejolak.     

Semua orang dikejutkan oleh pemandangan ini. Para kultivator kuat dari Klan Donghua kembali menyerang sementara Gu Dongliu masih tidak melakukan perlawanan. Dia terus berjalan di atas langit seolah-olah sosoknya mulai berubah menjadi sebuah bayangan ilusi.     

*Boom* Ketika dia kembali mengambil satu langkah ke depan, sosok-sosok di langit itu berhenti. Para Noble yang telah tiba merasa kaku dan kehilangan momentum sengit mereka. Wajah mereka berwarna ungu seolah-olah mereka sedang tertimpa sebuah tekanan yang sangat kuat.     

Melihat pemandangan ini, para kultivator kuat dari Klan Donghua yang berada di bawah ikut keluar, mereka bergabung dengan orang-orang di langit untuk bertarung melawan Gu Dongliu. Dia terlalu kuat.     

"Berhenti!" seseorang memanggil dengan nada dingin. Para kultivator kuat dari Klan Donghua memandang ke atas langit dan melihat satu sosok sedang berjalan mendekat dari seekor naga hitam.     

Xue Ye juga terlihat seperti orang yang terpelajar. Sambil melihat ke arah Klan Donghua, ekspresinya berubah menjadi aneh dan dia bertanya, "Apakah seperti ini cara kalian mempermainkan adik juniorku kemarin?"     

Begitu Xue Ye mulai berbicara, sebuah buku kuno muncul di belakangnya. Buku itu memancarkan cahaya yang sangat terang. Buku itu tampak seperti gulungan yang berharga, begitu menyilaukan. Buku ini sepertinya adalah Realisasi Dharma milik Xue Ye.     

Buku itu terbuka secara otomatis dan lembar halaman-halamannya keluar satu per satu. Tidak begitu lama, lembar halaman-halaman itu terbang di sekitar Xue Ye, mengelilinginya seperti sebuah lautan kertas.     

"Thousands of Books to Read," ujar Xue Ye perlahan. Lembar halaman-halaman dari buku kuno itu langsung terbang ke arah para kultivator kuat dari Klan Donghua.     

Tiba-tiba, salah satu dari lembar halaman itu terbakar. Kertas itu berubah menjadi seekor naga api, menerjang ke arah musuh dengan begitu cepat. Lembar halaman lainnya berubah menjadi sebuah gunung, seketika menghancurkan musuhnya. Namun lembar halaman lainnya berubah menjadi lapisan es dan membekukan segalanya.     

Dalam sekejap, semua jenis gambaran dan serangan menerjang ke arah orang-orang dari Klan Donghua. Banyak orang terlihat terpana karena terkejut, hati mereka berdebar kencang.     

Dua pertempuran sebelumnya telah membuat nama Pondok dikenal oleh semua orang. Salah satunya adalah pertempuran dari sang Murid Pertama Sword Saint dengan Klan Pedang Fuyun. Yang kedua adalah Murid Ketiga Gu Dongliu mengalahkan salah satu kultivator terkuat yang berasal dari pasukan besar di Wilayah Barren Timur.     

Dua murid dari Pondok memang sangat terkenal di Wilayah Barren Timur. Semua orang telah mengenal mereka. Namun, orang-orang hanya mengetahui bahwa murid keempat dari Pondok itu bernama Xue Ye tetapi mereka belum pernah melihatnya bertarung.     

Ini tampaknya menjadi pertarungan pertama Xue Ye setelah pergi meninggalkan gunung.     

Pada saat itu, semua orang seperti sedang menyaksikan kelahiran seorang kultivator lainnya yang akan mengguncang dunia.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.