Legenda Futian

Terbunuh



Terbunuh

0Ye Wuchen, seorang murid dari gunung ketujuh di Klan Pedang Fuyun, telah mengirim sebuah pos pedang ke gunung pertama, yang berisi undangan bagi Li Daoyun untuk bertarung. Berita itu segera mengejutkan seluruh anggota Klan Pedang Fuyun.     
0

Satu tahun yang lalu, beberapa orang yang sangat berbakat telah muncul di Dunia Barren Kuno. Empat orang kultivator, di bawah naungan Kerajaan Cangye, masing-masing berhasil membuat setidaknya tiga sosok Noble muncul di Dinding Batu Gunung Cermin.     

Berbagai pasukan besar di Dunia Barren Kuno pergi ke Kerajaan Cangye berupaya untuk menjadikan mereka sebagai murid. Ye Futian dan Yu Sheng bergabung dengan Pondok, Hua Jieyu bergabung dengan Klan Bulan, sementara Ye Wuchen bergabung dengan gunung ketujuh di Klan Pedang Fuyun.     

Sepanjang tahun, Ye Wuchen jarang sekali muncul di hadapan para murid dari gunung lainnya di Klan Pedang Fuyun. Hanya ada rumor yang beredar bahwa dia sangat berbakat dalam keterampilan berpedang dan sangat dihormati oleh sang penguasa gunung dari gunung ketujuh. Oleh karena itu, ia telah berkultivasi dengan sang penguasa gunung sepanjang waktu. Sang penguasa gunung dari gunung ketujuh bahkan telah membawanya ke berbagai tempat di tahun ini.     

Sekarang, untuk pertama kalinya dia membuat sebuah pengumuman di Klan Pedang Fuyun, yaitu untuk menantang Li Daoyun bertarung. Li Daoyun telah memasuki Arcana Plane beberapa bulan yang lalu.     

Kala itu di Dunia Barren Kuno, salah satu lengan Li Daoyun telah terbakar habis. Karena pengalaman pahit ini, Li Daoyun berkultivasi lebih keras, dan pedang di tangan kirinya masih sangat kuat. Apalagi, dia sudah memasuki Arcana Plane. Bagaimana Ye Wuchen bisa melawannya?     

Di bagian tengah dari tujuh gunung Klan Pedang Fuyun, terdapat sebuah gunung yang memiliki ketinggian lebih rendah dari gunung lainnya. Di atasnya, terdapat sebuah panggung pertarungan berukuran besar dimana tempat itu dihiasi oleh tujuh bilah pedang, masing-masing melambangkan satu dari tujuh gunung pedang.     

Saat ini, seseorang sedang berdiri di depan salah satu pedang—dia adalah Li Daoyun. Dia berdiri disana seolah-olah dia adalah pedang paling tajam di dunia. Tatapan matanya juga sangat tajam, seolah-olah tatapan itu akan menghancurkan segalanya.     

Banyak orang telah berkumpul di sekitar panggung pertarungan, terutama orang-orang yang berasal dari gunung pertama. Tentu saja, ada juga orang-orang dari tempat lainnya yang datang untuk menonton pertarungan. Mengirimkan sebuah pos pedang adalah cara yang sangat serius untuk menantang seseorang di Klan Pedang Fuyun. Orang yang menerima pos pedang itu dapat memilih untuk tidak menjawab tantangan tersebut. Tapi Li Daoyun menerimanya. Dia mengirim pos pedang itu kembali ke gunung ketujuh. Ini berarti bahwa keduanya akan bertarung atas nama pedang, bahkan jika salah satu dari mereka bisa saja terbunuh dalam pertarungan ini.     

Ini akan menjadi sebuah pertarungan antara hidup dan mati.     

Orang-orang di sekitar panggung pertarungan memandang ke arah Li Daoyun. Apakah Ye Wuchen tidak tahu bahwa Li Daoyun telah memasuki Arcana Plane? mereka berguman dalam hati. Kalau tidak, mengapa dia mengirim pos pedang itu begitu terburu-buru? Meskipun ada beberapa konflik diantara keduanya, dia masih punya waktu untuk meningkatkan kemampuannya, jadi mengapa dia harus bertindak secepat ini?     

Adik Li Daoyun, Li Daoqing, juga berada di antara kerumunan orang. Tatapan matanya terlihat begitu dingin—dia tidak bisa melupakan peristiwa yang terjadi di Dunia Barren Kuno.     

Hari ini, kakaknya Li Daoyun akan merenggut nyawa Ye Wuchen dengan pedangnya.     

"Dia datang." Tiba-tiba, semua orang mengangkat kepalanya dan melihat ke kejauhan. Dari arah dimana gunung ketujuh berada, sekelompok orang terbang mendekat dengan mengendarai pedang mereka. Orang yang berada di depan adalah Ye Wuchen.     

Spiritual Qi dari pedang berdesing saat pedang-pedang itu terbang di udara. Para murid dari gunung ketujuh berhenti di luar panggung pertarungan, sementara Ye Wuchen berjalan ke atas panggung dan berdiri di depan sebilah pedang yang melambangkan gunung ketujuh. Cara dia memandang Li Daoyun tampak sangat tenang. Tidak ada kemarahan, tidak ada keinginan membunuh, dan tatapan mata itu bahkan tidak terlihat agresif; seolah-olah dia sedang menatap orang asing.     

"Aku tidak mengerti kenapa kau mengirim pos pedang ini," ujar Li Daoyun sambil menatap ke arah Ye Wuchen. "Apakah kau begitu tidak sabar untuk membalaskan dendam waktu itu?"     

Ye Wuchen juga menatap ke arah Li Daoyun. Tatapan matanya masih sangat tenang.     

"Sayang sekali," Li Daoyun tiba-tiba tersenyum dan berkata. "Ketika kau mengirimkan pos pedang ini, takdirmu sudah diputuskan. Hari itu di Kerajaan Luolan Kuno, aku telah memotong lenganmu dan kau berhasil lolos karena keberuntungan. Hari ini, kemana kau bisa melarikan diri?" Saat dia selesai berbicara, aura pedang yang mengerikan meledak dari tubuhnya. Tak lama kemudian, energi spiritual qi dari pedangnya berdesing di langit dan berubah menjadi sebuah arus yang terbang seperti awan. Namun, sebuah aura yang mengerikan bisa dirasakan dari arus tersebut. Pada saat ini, sepertinya seluruh wilayah itu akan dihancurkan oleh aura pedangnya.     

Ini adalah kekuatan seorang kultivator dari Arcana Plane.     

Li Daoyun melihat ke arah Ye Wuchen dengan tatapan yang dingin, menunggunya untuk menunjukkan tanda-tanda ketakutan. Namun, dia tidak melihatnya. Ye Wuchen tetap terlihat tenang seperti biasanya, tetapi bersikap tenang bukan berarti dia tidak ingin membunuh lawannya.     

Hari itu di Kerajaan Luolan Kuno, Li Daoyun telah memotong salah satu lengannya. Dia tidak menunjukkan ekspresi apa-pun, bukan karena dia tidak membencinya, tetapi karena dia tahu bahwa apa-pun yang dia lakukan pada saat itu sama sekali tidak berguna.     

Li Daoyun berteriak pada mereka bahwa dia adalah Li Daoyun dari Klan Pedang Fuyun. Nada suaranya terdengar sangat arogan kala itu, seolah-olah dia memandang rendah segalanya. Waktu itu, memang tidak ada yang bisa mereka lakukan terhadap Li Daoyun. Namun, jika Ye Wuchen tidak membicarakannya bukan berarti dia telah melupakan tindakan Li Daoyun.     

Hal pertama yang dilakukan oleh Ye Wuchen setelah menjadi seorang Swordmaster dari gunung ketujuh adalah mengirim sebuah pos pedang dan menantang Li Daoyun bertarung.     

Hembusan aura pedang tiba-tiba muncul dari tubuh Ye Wuchen dan melesat ke langit. Hanya dalam sekejap, tubuh Ye Wuchen tampaknya telah berubah menjadi sebilah pedang. Pada saat dia mengeluarkan auranya, Li Daoyun mulai bergerak. Aura pedang yang mengalir di atas langit berubah menjadi sungai pedang yang begitu banyak. Di wilayah tersebut, muncul banyak bayangan dari Li Daoyun, masing-masing dari bayangan itu menyatu menjadi sebuah sungai pedang. Semua sungai pedang itu mengarah ke tempat dimana Ye Wuchen sedang berdiri.     

Ye Wuchen melirik ke area di depannya. Tak lama, aura pedang yang mengerikan muncul di setiap mata dari semua bayangan tersebut. Diiringi oleh beberapa suara ledakan, semua bayangan itu langsung dihancurkan dan hanya tersisa tubuh Li Daoyun yang asli, ia terlihat melangkah di udara. Dia berteriak dan seketika, aura pedang mengalir dengan ganas di atas langit dan mulai menyerang ke arah Ye Wuchen. Kekuatan dari aura tersebut tampaknya jauh melampaui serangan yang bisa diterima oleh seorang kultivator tingkat Dharma Plane.     

Ye Wuchen saat ini dikelilingi oleh aura pedang. Dalam sekejap, dia melangkah ke arah aura pedang yang mengalir di hadapannya, seolah-olah dia sendiri adalah sebilah pedang. Tak lama kemudian, dia langsung menerjang melewati sungai pedang yang mengalir itu seperti seberkas cahaya dan menyerang ke arah Li Daoyun yang sedang menuju ke arahnya.     

Li Daoyun memegang pedang dengan tangan kirinya. Aura pedang tanpa batas dari dunia ini berkumpul di tubuhnya, seolah-olah pedangnya telah bergabung dengan langit dan bumi untuk membentuk satu tubuh manusia. Ini adalah perubahan yang sangat drastis. Sebuah serangan dari seorang kultivator Arcana Plane jauh lebih kuat daripada sebuah serangan dari seorang kultivator Dharma Plane.     

*Whoosh* Ye Wuchen menghunus pedangnya sebelum Li Daoyun sempat melakukannya. Dia tentu saja bisa merasakan perbedaan tingkat Plane di antara mereka. Terdapat perbedaan yang begitu besar antara Dharma Plane dan Arcana Plane. Karena itu, akan sulit baginya untuk menang jika dia memilih untuk melawan Li Daoyun secara langsung. Namun, itu tidak berarti bahwa seseorang dengan tingkat Plane dan kekuatan serangan yang lebih tinggi pasti akan mengalahkan lawannya.     

Pada saat Ye Wuchen menghunus pedangnya, sebilah pedang muncul di kedua mata Li Daoyun. Pedang itu begitu tajam dan tepat sasaran.     

"Teknik Heavenly Eyes Sword." Tiba-tiba, Li Daoyun merasakan tubuhnya menegang. Sebelumnya, dia sudah merasa agak bingung ketika semua bayangannya berhasil dihancurkan. Namun, ketika pedang itu muncul di matanya, dia tahu bahwa Ye Wuchen telah mengkultivasi mata pedang miliknya. Meskipun Li Daoyun bisa mengenali Teknik Heavenly Sword Eyes, dia belum pernah bertarung langsung dengan seseorang yang memiliki mata pedang; ini adalah pengalaman pertama bagi Li Daoyun.     

Sebelum Li Daoyun punya waktu untuk berpikir, dia mengayunkan pedangnya ke arah teknik pedang yang muncul di mata Li Daoyun itu. Karena Li Daoyun bisa mengenali Teknik Heavenly Eyes Sword, dia tahu bahwa serangan Ye Wuchen itu adalah serangan yang fatal dan bukan ilusi semata.     

"Gawat." Tubuh Li Daoyun menegang. Serangan fatal dari Teknik Heavenly Eyes Sword mungkin benar-benar berbeda dari yang dia lihat: serangan itu bisa datang dari arah yang sama sekali berbeda dari yang ia perkirakan.     

Ketika memikirkan hal ini, Li Daoyun mengumpulkan semua aura pedang miliknya dan mengayunkan pedangnya ke segala arah di sekitar tubuhnya tanpa ragu-ragu.     

Pedang itu akhirnya datang.     

Li Daoyun muncul dan menangkis pedang Ye Wuchen.     

Namun, pada saat yang sama, seberkas cahaya pedang muncul dari dahi Ye Wuchen dan langsung menuju ke arah dahi Li Daoyun dengan kecepatan yang luar biasa. Pemandangan itu terlihat sama persis dengan pertarungan yang terjadi di Kerajaan Luolan Kuno. Waktu itu, Li Daoyun terluka oleh serangan Ye Wuchen ini, yang kemudian memungkinkan Ye Wuchen untuk melarikan diri. Apakah Ye Wuchen berpikir bahwa dia akan terkena serangan ini lagi?     

Aura pedang yang mengerikan itu membentuk sebilah pedang dan muncul dari dahi Li Daoyun, berusaha menghalangi pedang kecil yang menerjangnya. Namun, pedang kecil yang menyilaukan itu sebenarnya tidak mengincar bagian dahi Li Daoyun. Pada saat yang sama, pedang kecil itu melewati pedang Li Daoyun dan berbelok. Kemudian, pedang kecil itu menusuk Li Daoyun, menerjang ke arah pelipisnya tepatnya di atas salah satu telinganya dan tak lama kemudian keluar dari sisi lainnya.     

Dalam sekejap ini, seluruh tempat itu menjadi sunyi. Aura pedang itu masih berada di sana, tetapi tidak lagi terlihat ganas. Sebaliknya, aura itu tiba-tiba berubah menjadi stabil dan tenang, dan kemudian berangsur-angsur menghilang.     

Li Daoyun dan Ye Wuchen berdiri berhadapan; mereka berdiri begitu dekat satu sama lain.     

Li Daoyun membelalakkan matanya, seolah-olah dia ingin melihat kembali dunia ini dengan jelas. Dia memang tidak gagal di tempat yang sama. Namun, dia sepertinya lupa bahwa kali ini, Ye Wuchen telah mengkultivasi Teknik Heavenly Eyes Sword. Serangan yang tampaknya tidak asing baginya itu kini lebih kokoh dan tak bisa dihentikan.     

"Mulai sekarang, Li Daoyun tidak akan ada lagi di dunia ini," ujar Ye Wuchen. Dia berbalik dan pergi meninggalkan panggung pertarungan.     

Darah mengalir dari kedua sisi kepala Li Daoyun ke telinganya. Dia berdiri di tempatnya seperti sebuah patung dan ia menatap ke arah punggung Ye Wuchen.     

Kala itu, dia berteriak dengan begitu sombong di istana Luolan Kuno bahwa dia adalah Li Daoyun dari Klan Pedang Fuyun.     

Hari ini, Ye Wuchen mengembalikan kalimat itu padanya, bahwa sejak saat ini, Li Daoyun tidak akan ada lagi di dunia ini.     

Diikuti oleh suara pelan, tubuh Li Daoyun jatuh ke atas panggung pertarungan. Seorang jenius dari gunung pertama di Klan Pedang Fuyun seketika terbunuh oleh seorang murid tingkat bawah dari gunung ketujuh dengan cara seperti ini.     

"Pemenangnya adalah Ye Wuchen, Swordmaster dari gunung ketujuh di Klan Pedang Fuyun." Sebuah suara bergema. Banyak orang di sekitar panggung pertarungan gemetar ketakutan melihat pemandangan ini. Ye Wuchen sudah menjadi seorang Swordmaster dari gunung ketujuh. Dia telah mengkultivasi mata pedang dan membunuh Li Daoyun yang berada di tingkat Arcana Plane!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.