Legenda Futian

Dimusnahkan



Dimusnahkan

0Luo Fan tidak perlu mengatakan banyak hal. Ini sudah yang kedua kalinya. Sebelumnya, Klan Donghua telah melakukan hal serupa. Sekarang, bahkan dinasti yang sekarat seperti mereka berani menindas Pondok seperti ini.     
0

Cambuk naga itu menerjang ke depan. Banyak naga api tampak muncul di langit dan langsung menyerang ke arah dua Noble tersebut. Keduanya seketika memancarkan aura yang mengerikan. Mereka mundur ke bagian samping dan tidak berani mengeluarkan terlalu banyak kekuatan karena takut seandainya hal itu akan menyebabkan seluruh menara menjadi runtuh.     

Melihat sebuah celah, Ye Futian bergegas melaju ke depan, melangkah ke pintu di depannya.     

"Beraninya kau." Kedua Noble itu ingin menghentikan Ye Futian, tetapi cambuk naga itu menghantam ruangan tersebut. Bahkan ruangan itu tampak terpotong-potong oleh teknik Flame Dragon Whip, dan mereka tidak berani melawannya secara langsung.     

Saat ini, banyak kultivator telah tiba di luar menara. Orang-orang dari Dinasti Qin, Klan Donghua, dan Keluarga Yin tiba di tempat itu secara bertahap, semuanya ingin masuk ke dalam menara. Namun, di bagian atap menara, satu sosok berdiri dengan tenang. Dia adalah Xue Ye, murid keempat dari Pondok. Ribuan lembar halaman buku berputar-putar di sekelilingnya dan membanjiri seluruh area tersebut, menghalangi semua orang yang berada di luar.     

"Apakah Pondok berniat untuk melawan kami?" seorang kultivator dari Keluarga Yin berkata dengan nada dingin, sambil menatap ke arah Xue Ye.     

"Aku punya sesuatu untuk diumumkan. Meskipun Yu Sheng belum secara resmi menjadi seorang murid dari Pondok, statusnya setara dengan seorang murid. Keluarga Yin harus berdoa agar dia baik-baik saja saat ini. Jika tidak, tidak akan ada lagi Keluarga Yin di Wilayah Barren Timur," Xue Ye berbicara dengan tenang dan memandang kultivator dari Keluarga Yin itu seolah-olah kata-katanya adalah sesuatu yang sangat biasa.     

"Apakah kau sedang bercanda?" seorang kultivator dari Dinasti Qin berbicara dengan nada datar. Keluarga Yin adalah bagian dari Dinasti Qin.     

"Orang terpelajar semuanya adalah orang yang jujur. Kami tidak pernah bercanda," ujar Xue Ye.     

Wajah orang-orang dari Keluarga Yin berubah sangat pucat. Para murid dari Pondok akan selalu menepati apa yang telah mereka katakan. Bahkan seorang Noble dari Klan Donghua dibuat lumpuh oleh mereka dengan begitu mudahnya.     

Sebenarnya, orang-orang dari Keluarga Yin tentu saja tidak akan berani berurusan dengan Yu Sheng seperti itu. Kalau tidak, jika dia benar-benar tewas, hal itu juga akan menjadi sebuah bencana bagi Keluarga Yin. Namun, seseorang yang baru saja berteriak bukanlah anggota Keluarga Yin, tetapi satu sosok yang ada di menara tersebut.     

"Apakah orang-orang terpelajar juga suka merebut apa yang mereka sukai dengan paksa?" seorang kultivator dari Klan Donghua bertanya.     

"Aku bisa bersaksi untuk hal ini. Seseorang dari Keluarga Yin sendiri telah berkata bahwa murid-murid dari Pondok dapat mengambil Tripod Iblis jika mereka mampu untuk mengambilnya," ujar Liu Feiyang sambil tersenyum. "Bukan hanya aku. Banyak orang disini seharusnya juga ikut mendengarnya."     

Tatapan mata dari para kultivator Keluarga Yin terlihat sangat dingin ketika mereka menatap Yin Mo yang berada dibawah mereka. Pada saat ini, tubuh Yin Mo gemetar. Jelas, dia tahu bahwa kata-katanya yang tidak disengaja itu telah membuat mereka mendapat banyak masalah.     

"Orang-orang dari Keluarga Yin kami tidak cukup disiplin," ujar seorang Tetua dari Keluarga Yin.     

"Itu saja? Tidak cukup disiplin?" Xue Ye tersenyum. "Terlebih lagi, kalian hampir saja membunuh seorang murid dari Pondok kami."     

"Pondok ingin merebut harta karun milik Keluarga Yin, namun kau berlagak yang paling benar. Ini terlalu berlebihan." Di langit, kultivator lainnya telah tiba. Dia adalah pemimpin dari Keluarga Yin. Dia memiliki aura yang mengerikan di sekitar tubuhnya seolah-olah dia adalah seekor monster. Tubuhnya yang kekar dipenuhi dengan kekuatan yang sangat mengerikan.     

"Kakak ketiga pernah berkata bahwa murid-murid Pondok itu harus menggunakan akalnya terlebih dahulu; namun, karena kami telah bertemu orang-orang yang tidak memiliki akal, kami hanya dapat berbicara dengan kekuatan kami." Xue Ye menatap ke arah pemimpin Keluarga Yin, dan nada suaranya tiba-tiba terdengar mengintimidasi, "Kami sedang menindas Keluarga Yin-mu. Lalu?"     

*Brak* Pemimpin Keluarga Yin itu maju selangkah, dan auranya menghancurkan semua yang ada di sampingnya.     

"Maju kalau kau berani." Tiba-tiba, sebuah suara yang terdengar dingin menyebar. Banyak orang melihat ke arah itu dan melihat seorang wanita berdiri dengan sikap sombong.     

Wanita itu memiliki temperamen yang sombong dan berdiri dengan tegak. Di belakangnya, ada banyak kultivator lainnya.     

"Seorang Tetua gunung dari Perguruan Tinggi Barren Timur." Beberapa orang mengetahui identitasnya: Zhu Qing, seorang Tetua gunung di Perguruan Tinggi Barren Timur. Kali ini, bukan hanya Pondok yang berasal dari Perguruan Tinggi Barren Timur. Dua Tetua gunung juga ikut serta. Para Tetua gunung hanya satu tingkat dibawah sang Kepala Sekolah. Tidak seperti murid-murid Perguruan Tinggi Barren Timur pada umumnya, mereka tentu saja tahu apa yang harus dilakukan dalam situasi seperti ini.     

Saat ini, seorang kultivator lainnya tiba di tempat itu. Dia memiliki temperamen yang serius dan membawa sebilah pedang di punggungnya; dia dari Gunung Sword Saint.     

"Setelah peristiwa yang terjadi di Dinasti Qin, guru saya mengatakan bahwa siapa-pun yang menindas adik juniornya di Pondok akan menanggung akibatnya," ujar orang itu tanpa ekspresi. Tak lama kemudian, suasana menjadi tegang.     

Ketika Dinasti Qin dan Klan Donghua bergabung, mereka tentu saja mereka seperti tak terkalahkan di Wilayah Barren Timur. Namun, Pondok, Perguruan Tinggi Barren Timur, dan Gunung Sword Saint juga tidak lebih lemah dari dua pasukan itu ketika mereka bergabung. Jika peperangan benar-benar terjadi, seluruh Wilayah Barren Timur akan berlumuran darah. Adapun Keluarga Yin, meskipun mereka memiliki pengaruh yang kuat di Kota Chaoge, mereka benar-benar terlalu lemah jika dibandingkan dengan pasukan gabungan seperti itu.     

Pemimpin Keluarga Yin itu berhenti di tempatnya. Suasana menjadi sangat tegang. Orang-orang dari semua pasukan besar sudah tiba. Melihat pemandangan itu, ekspresi aneh muncul di wajah mereka. Peristiwa saat ini tampak tidak jauh berbeda dengan yang terjadi di Dinasti Qin. Namun, terakhir kali, para murid dari Pondok tampak terkucilkan dan tak berdaya. Masalah saat itu hanya terselesaikan setelah Gu Dongliu turun tangan.     

Kali ini berbeda. Setelah peristiwa sebelumnya, Sword Saint telah menunjukkan sikapnya dengan jelas dan menginstruksikan para muridnya tentang apa yang harus dilakukan. Karena itu, hari ini Gunung Sword Saint langsung bertindak. Ditambah lagi, kali ini Perguruan Tinggi Barren Timur juga ikut serta.     

Perguruan Tinggi Barren Timur memiliki sembilan gunung. Selain gunung pertama dimana tempat sang Kepala Sekolah tinggal dan juga Pondok, masih ada tujuh gunung lainnnya. Tujuh Tetua gunung itu tidak selemah itu.     

Saat ini situasi menemui jalan buntu. Yu Sheng berusaha mengangkat tripod itu lagi dan dia masih mengerikan seperti sebelumnya. Tripod Iblis itu mengeluarkan suara mendesing dan bahkan menyebabkan langit berubah menjadi gelap. Bersamaan dengan dua pihak yang saling berhadapan tanpa menemui jalan keluar, suasana tampak sangat tertekan.     

Pada saat ini, Ye Futian melangkah ke sebuah aula di dalam menara tersebut. Aula yang megah itu terlihat sangat kuno. Ye Futian langsung menatap ke area di depannya. Disana, terdapat sebuah matriks yang dibentuk dari banyak simbol yang menakjubkan. Di dalam matriks tersebut, terdapat satu sosok ilusi yang dibentuk oleh aura kuat yang tampak seperti seorang Tetua.     

Sebelumnya ketika Yu Sheng diserang, Ye Futian sudah tahu bahwa itu adalah serangan yang terbentuk dari aura. Sekarang ketika dia melihat pemandangan ini, dia menyadari bahwa sosok ilusi itu adalah seseorang dari generasi sebelumnya di Keluarga Yin. Auranya tidak menghilang dan tersimpan dalam matriks ini sehingga ia bisa disembah di tempat ini.     

Di sekitar matriks itu, terdapat lima buah tongkat. Pada setiap tongkat, terpancar cahaya dengan warna yang berbeda, dan mereka mewakili masing-masing elemen. Matriks itu dihubungkan oleh lima tongkat ilusi tersebut. Semua tongkat itu berputar terus menerus dan berulang-ulang untuk menyerap kekuatan dari lima elemen di dunia ini.     

Tetua itu menatap dengan dingin ke arah Ye Futian. Dia jelas dapat merasakan situasi yang terjadi di luar sana. Tindakannya yang telah mengganggu seseorang yang mencoba mengangkat tripod iblis tampaknya telah membawa banyak masalah bagi Keluarga Yin, yang sebelumnya dia tidak pernah duga akan terjadi.     

Dia menjadi yang disembah di tempat ini. Meskipun dia tahu beberapa hal yang terjadi di dunia luar, pengetahuannya sangat terbatas. Jelas, dia tidak tahu mengenai peristiwa yang terjadi di Dinasti Qin.     

Hari ini, generasi muda dari Keluarga Yin telah membawa dua orang jenius dari Dinasti Qin dan Klan Donghua ke tempat ini untuk belajar beberapa hal darinya. Dia memberikan dua nasihat, sebelum peristiwa terkait Yu Sheng terjadi.     

"Leluhur Keluarga Yin?" Ye Futian melirik sosok itu dengan dingin. Teriakannya hampir menyebabkan Tripod Iblis itu membunuh Yu Sheng seketika. Dia berjalan ke depan dan mendekati matriks tersebut.     

"Anak muda, ini bukan tempat yang boleh kau masuki. Keluarlah," ujar sosok ilusi itu tanpa ekspresi.     

"Tongkat-tongkat itu tidak terlalu buruk. Bisakah kau memberikannya padaku secara gratis?" Ye Futian mendekati matriks itu dan mengulurkan tangannya. Sambil memegang salah satu tongkat yang terpasang di tempat itu, ia perlahan-lahan mencoba menariknya keluar.     

*Whoosh* Sebuah hembusan Spiritual Qi yang ganas dan tidak terlihat meledak dan menyelimutinya, seketika menekan tubuhnya. Sosok ilusi itu berbicara dengan nada dingin, "Kau pikir aku tidak berani membunuhmu?"     

"Kau sudah melihat situasi di luar sana. Jika sesuatu terjadi padaku, Keluarga Yin akan mati bersamaku." Ye Futian tersenyum seolah-olah dia sama sekali tidak khawatir. Dia terus mengerahkan kekuatan ke tangannya, berusaha mengambil tongkat itu.     

Sosok ilusi itu tampak frustrasi. Jika semua tongkat itu diambil, matriks tersebut akan runtuh dan keberadaannya tidak bisa lagi dipertahankan.     

"Apakah semua anak muda saat ini begitu lancang?" Dia menatap ke arah Ye Futian. Dalam sekejap, ia berubah menjadi sebuah kekuatan aura yang mengerikan dan mulai menekan tubuh Ye Futian. Pada saat ini, Ye Futian hanya merasa seperti dia sedang berdiri di hadapan seorang Noble yang kuat. Aura tersebut ingin menghancurkan auranya.     

"Apakah kau ingin pergi sendiri, atau kau perlu bantuanku untuk membuatmu pergi?" Sebuah suara dengan nada datar muncul dalam benak Ye Futian seolah-olah sosok ilusi itu telah memasuki pikirannya secara langsung. Dia terdengar sangat sombong.     

"Idiot." Senyuman mengejek muncul di wajah Ye Futian. Kemudian, aura air dan api meledak secara bersamaan dan langsung menyelimuti aura dari sosok ilusi tersebut. Ye Futian sebenarnya menunggu sosok itu untuk mengeluarkan serangan dari auranya. Jika itu adalah aura seorang Noble tingkat atas yang sebenarnya, dia pasti akan kalah. Namun, sang lawan justru berusaha menekannya hanya dengan sisa-sisa dari auranya saja.     

"Kau terlalu percaya diri," ujar Tetua itu dengan nada dingin dan membiarkan aura air dan api itu mendekatinya.     

"Benarkah?"     

Keduanya berkomunikasi melalui aura mereka. Di tubuh Ye Futian, sebuah cahaya yang sangat menyilaukan mengalir, seolah-olah itu adalah cahaya kaisar. Aura air dan api itu menerjang ke arah aura dari sosok ilusi tersebut. Kobaran api suci tampak muncul pada aura api tersebut dan berubah menjadi beberapa huruf-huruf kuno.     

Api, Lidah api, Kobaran api.     

Setiap huruf kuno tampaknya mengandung aura kaisar. Sosok ilusi itu tersentak ketakutan karena dia bisa merasakan auranya mulai terbakar. Pada saat yang sama, aura es yang dingin juga menyelimutinya. Aura itu cukup untuk membekukan aura apa-pun hingga tewas.     

Dibawah tekanan aura air dan api tersebut, sosok ilusi itu menjerit kesakitan dan berteriak penuh amarah, "Pergi." Sosok ilusi itu berubah menjadi sangat ganas ketika ia mencoba untuk melepaskan diri dari aura Ye Futian dan kabur.     

"Kau bisa pergi dan benar-benar mati sekarang." Suara Ye Futian terdengar sangat dingin. Aura dari Tetua itu perlahan-lahan terserap habis. Di tengah-tengah matriks, sosok Tetua itu gemetar tak terkendali dan terlihat semakin kabur.     

"Tolong!" dia berteriak dengan keras. Di luar menara, banyak orang tampak tercengang, terutama dari Keluarga Yin.     

"Minggir," pemimpin Keluarga Yin itu berteriak penuh amarah dan melangkah ke depan, menyebabkan sihir-sihir Xue Ye bermunculan. Pada saat yang sama, sebuah cambuk naga menyerang dan benar-benar menyebabkan dua Noble itu terpelanting menjauh. Kemudian, Luo Fan juga muncul di tempat itu.     

Melihat kemunculan Luo Fan, banyak orang tertegun sejenak. Bahkan Xue Ye memiliki ekspresi aneh di wajahnya saat dia berkata, "Yang barusan bukan kau?"     

"Aku kira adik junior bisa menyelesaikannya sendiri," ujar Luo Fan.     

"Cepat." Sosok ilusi di menara itu kembali meminta bantuan. Dalam matriks, sosok itu semakin terlihat kabur. Perlahan-lahan, sosok itu terlihat tembus pandang sebelum akhirnya benar-benar menghilang.     

Ye Futian memandang ke depan dengan tatapan dingin. Matriks itu mulai berhenti perlahan dan lima tongkat ilusi di sekitarnya kini berubah menjadi lima sinar cahaya yang melesat ke tempat yang sama. Mereka menyatu dan berubah menjadi satu sosok yang utuh.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.