Legenda Futian

Serangan Petir dan Kilat



Serangan Petir dan Kilat

0Ucapan dari pemuda satu ini mengejutkan semua orang.     
0

Ye Futian, seorang murid dari Pondok, akan menantang Qian Shanmu.     

Kembali ketika Dinasti Qin memahkotai sang Putra Mahkota, diadakan sebuah pertunjukan guqin di istana kekaisaran Qin. Ye Futian sudah membuat keributan disana, saat dia berada di Dharma Plane tingkat keempat.     

Waktu baru berjalan satu tahun. Bahkan jika dia mampu berkultivasi dengan sangat cepat, seberapa kuat dia saat ini? Dia mungkin hanya berada di Dharma Plane tingkat keenam. Jika dia berkultivasi cukup cepat, mungkin dia bisa saja berada di tingkat ketujuh.     

Sementara, Qian Shanmu sudah berada di Arcana Plane.     

Tentu saja, orang-orang tidak akan meragukan lagi kemampuan seorang murid dari Pondok. Bahkan jika dia belum pernah benar-benar membuktikan kemampuan dirinya sebelumnya, dia masih sangat kuat. Tapi siapa lawannya sekarang?     

Dia adalah Qian Shanmu, yang juga dikenal sebagai seorang penyihir musik terbaik dari generasi muda saat ini. Bahkan lawannya yang berada di tingkat Plane yang sama perlu waspada jika bertarung dengan orang seperti ini. Lupakan orang-orang yang berada di tingkat Plane yang lebih rendah. Terlepas dari perbedaan antara tingkat Plane mereka, apakah peralatan ritual benar-benar akan membantunya?     

Ye Futian terlalu gegabah. Menurut pendapat semua orang, dia seharusnya tidak memilih Qian Shanmu sebagai lawannya.     

Si idiot ini.     

Diantara anggota kelompok dari Perguruan Tinggi Barren Timur, Tang Ye dan yang lainnya tercengang. Ketika mereka pulih, mereka mengutuk dalam hati. Ketika trio Ye Futian melangkah ke atas panggung pertarungan dan membuat Qin Yu mengakui kekalahan, murid-murid dari Perguruan Tinggi Barren Timur merasa hebat. Namun dalam sekejap mata, si idiot ini menantang Qian Shanmu. Memangnya dia pikir dia itu siapa? Tempat ini bukan puncak Gunung Cermin. Tidak ada patung atau peninggalan yang bisa memberinya kekuatan tambahan.     

Ini adalah panggung pertarungan.     

Kedua mata Gu Biyue bercahaya. Senyuman kecil di wajahnya sangat menawan. Orang ini benar-benar tidak akan menyerah sampai setiap kata yang keluar dari mulutnya sudah cukup untuk membuat orang-orang kaget.     

Bahkan orang-orang dari Dinasti Qin dan Klan Donghua terpana. Senyuman yang aneh muncul di wajah Qin Li. Pemuda bernama Ye Futian ini bisa memilih siapa saja dan dia memilih untuk menantang Qian Shanmu?     

Murid-murid dari Pondok memang sangat sombong, Tindakannya itu sangat konyol.     

Ditengah kerumunan orang, tatapan mata Qian Shanmu tertuju pada Ye Futian. Ye Futian mengaku tidak tahu tentang musik. Ini adalah kata-kata yang pernah dia katakan kepada Ye Futian. Sekarang, kata-kata ini keluar dari mulut Ye Futian. Apakah dia sudah siap untuk bertarung dengannya menggunakan musik?     

Saat itu, semua orang menyaksikan ketika Ye Futian melepas tas di punggungnya dan mengeluarkan sebuah guqin. Dia jelas sudah mempersiapkan semuanya.     

Ketika melihat pemandangan ini, semua orang menjadi semakin tertarik.     

"Apakah dia tahu apa yang sedang dia lakukan?" Su Muge mengerutkan kening. Ye Futian akan menantang Qian Shanmu menggunakan musik?     

Musik adalah spesialisasi dari Qian Shanmu. Pada pertarungan pertama, Qian Shanmu telah menggunakan musik sebagai sihir pendukung. Su Muge benar-benar tidak mampu menahan kekuatan dari sihir musiknya. Dari semua aspek, Ye Futian ingin menantang Qian Shanmu dengan aspek yang paling ia kuasai. Apakah dia ingin mati?     

"Bisakah kau diam?" Yu Sheng berkata dengan nada dingin ketika mendengar suara yang datang dari kelompok di sampingnya itu.     

"Pertarungan ini tidak hanya berpengaruh padanya saja." Su Muge menatap ke arah Yu Sheng dengan tatapan mata yang dingin. Siapa yang tidak tahu tentang status dari Pondok? Apa yang akan dunia ini pikirkan jika Ye Futian berhasil dikalahkan? Apakah dia secara sukarela menyerahkan diri pada Qian Shanmu untuk dipermalukan di depan umum?     

"Bagaimana kalau kau saja yang bertarung?" Tatapan mata Yi Xiaoshi tertuju pada Su Muge. Berisik sekali. Jika adik junior telah memutuskan untuk menantangnya, dia pasti memiliki alasan tersendiri.     

Kakak keempat sudah pernah mengatakannya, jika seorang murid dari Pondok memutuskan untuk bertarung, itu pasti akan menjadi sebuah pertarungan yang akan mengejutkan dunia. Jika Ye Futian bisa memenangkan pertarungan melawan Qian Shanmu, itu pasti akan sangat luar biasa.     

Pada panggung pertarungan untuk sihir musik, sosok yang berdiri di hadapan Ye Futian tampak mencibir sambil melirik ke arah Ye Futian. Di wajahnya terlihat sedikit ekspresi mengejek dan menghina. Menantang Qian Shanmu? Sangat konyol. Setelah berbalik, dia melangkah keluar dari panggung tersebut.     

Orang-orang dari Klan Donghua terlihat tidak sabar. Mereka sangat marah ketika Lu Nantian kalah dari Gu Dongliu. Sekarang Ye Futian dari Pondok telah memberikan tantangan, saat ini adalah waktu yang tepat untuk balas dendam yang kejam.     

Qian Shanmu berjalan ke atas panggung dan berdiri di seberang Ye Futian. Di bawah panggung, tatapan mata yang sombong ditunjukkan oleh istrinya, Qin Mengruo. Keterampilan dan pengetahuan suaminya tentang musik bukanlah sesuatu yang bisa ditantang oleh Ye Futian. Namun, dia tahu bahwa Ye Futian juga pandai bermusik. Kala itu di istana Qin, Ye Futian telah memainkan lagu "Dunia" untuk Gu Ming dan membuatnya jatuh berlutut, ia sepenuhnya dikendalikan oleh musik. Itu adalah tanggapan Ye Futian terhadap penghinaan Qian Shanmu tentang bagaimana dia tidak memahami musik.     

Apakah dia ingin membuktikan kemampuan musiknya sekali lagi hari ini?     

Jika demikian, maka dia akan menanggung akibatnya.     

"Klan Donghua, Qian Shanmu. Mohon bantuannya," ujar Qian Shanmu, ia tetap mempertahankan sopan santun. Dia kemudian duduk dengan kaki bersilang. Ye Futian melakukan hal yang sama, mereka saling berhadapan.     

Satu orang menggunakan guqin, dan yang lainnya menggunakan sitar. Namun, tidak akan ada harmonisasi antara kedua instrumen itu saat ini— dua alunan musik itu akan menjadi sebuah pertarungan.     

Suara dari kedua instrumen itu terdengar secara bersamaan. Suara dari guqin itu terdengar tajam sementara suara sitar itu begitu mendalam. Keduanya sudah jelas adalah dua gaya musik yang berbeda yang sedang dimainkan di atas panggung.     

Lagu yang dimainkan oleh Qian Shanmu terdengar megah dan luar biasa. Sebuah energi yang tak berbentuk muncul di area sekitarnya. Suara sitar itu beresonansi dengan bumi dan menyebabkan munculnya sebuah aliran energi yang kuat. Meskipun belum ada kekuatan besar yang dikeluarkan, musik itu masih memberi orang sebuah perasaan bahwa setelah alunan musik itu mencapai titik puncak, semuanya akan hancur berkeping-keping.     

Hasil akhir dari pertarungan ini sudah dapat ditebak.     

Sebagai seorang penyihir musik terbaik dari generasi muda, sudah jelas bahwa Qian Shanmu mampu mengalahkan Ye Futian.     

Dibandingkan dengan energi kuat yang muncul dari lagu yang dimainkan Qian Shanmu, alunan musik Ye Futian terdengar biasa-biasa saja dan membosankan. Tidak ada sesuatu yang baru. Alunan musik itu terdengar merdu dan menenangkan. Musiknya terdengar sangat sederhana.     

Hal ini membuat banyak orang merasa bingung. Apakah Ye Futian benar-benar akan melawan Qian Shanmu dengan lagu ini?     

Terdapat begitu banyak kemungkinan ketika bertarung menggunakan sihir musik tetapi banyak pula hal yang harus diperhatikan. Pertama-tama, perlu ada fondasi dasar dari lagu tersebut. Dari sana, semua jenis sihir musik penghancur bisa dikeluarkan.     

Cukup dengan sekali mendengarnya, alunan musik Qian Shanmu mampu memancarkan kekuatan, sementara alunan musik Ye Futian sangat buruk. Bisakah sihir musik seperti ini dapat menahan satu serangan dari Qian Shanmu?     

Dari arah kelompok Klan Donghua, seorang gadis sedang menatap ke arah Ye Futian. Di kedua matanya yang indah dan polos terlintas sedikit rasa keingintahuan. Dia adalah Hua Qingqing. Ibunya sangat mahir dalam musik sehingga dia tumbuh besar dengan berbagai pengetahuan mengenai musik. Jadi, dia tentu saja peka terhadap apa-pun yang berkaitan dengan musik. Dia bisa merasakan sesuatu yang tidak biasa dari alunan musik Ye Futian.     

Sederhana, murni, dan jelas. Itu adalah alunan musik yang terdengar begitu jernih, seperti hati seorang anak kecil. Tetapi apakah sihir musik seperti ini benar-benar dapat menahan sihir penghancur yang akan dikeluarkan oleh Qian Shanmu?     

Tatapan matanya mengisyaratkan keingintahuannya.     

Saat alunan musiknya berubah, sebuah energi yang kuat berputar-putar di sekitar tubuh Qian Shanmu. Tiba-tiba, lima jari di tangan kanannya memetik senar-senar sitar dengan cepat. Suara yang dikeluarkan begitu keras seperti guntur. Tanah berguncang dan sebuah badai spiritual yang mengerikan berubah menjadi puluhan ribu bilah pedang yang tajam, semuanya menerjang ke arah Ye Futian.     

Dalam sepersekian detik, semua orang bisa merasakan keinginan membunuh dalam alunan musiknya. Saat itulah orang-orang memiliki sebuah pemikiran bahwa ini mungkin akhir dari Ye Futian.     

Apa yang membuat semua orang terdiam karena terkejut adalah Ye Futian tidak menggunakan sihir musik apa-pun untuk menangkis serangan ini. Dia masih memainkan guqin dengan tenang. Seolah-olah semua orang bisa melihat semua pedang itu menembus ke dalam pikirannya.     

Akankah Ye Futian akan kalah hanya dengan satu serangan ini?     

Dia tampak sedikit menggigil tetapi alunan musiknya tidak pernah berhenti. Dia terus bermain guqin dan serangan pedang itu sepertinya sudah menghilang.     

Pemandangan ini membuat banyak orang menghela napas lega. Meskipun mereka memiliki firasat bahwa Ye Futian pasti akan kalah, mereka akan kecewa jika seorang murid dari Pondok dapat dikalahkan dengan begitu mudah.     

Tentu saja, Qian Shanmu tahu bagaimana cara Ye Futian berhasil menangkis serangannya. Dia menggunakan aura Noble sebagai pelengkap dari alunan musiknya. Aura ini membentuk sebuah lapisan energi spiritual pelindung. Dalam pikiran Ye Futian, dia hampir bisa merasakan aura Noble berubah menjadi seekor naga yang berputar-putar untuk melindungi auranya.     

Qian Shanmu masih terus memainkan sitarnya, serangannya terus dikeluarkan tanpa henti. Sebuah badai yang mengerikan tampaknya telah muncul di sekitar Ye Futian. Pedang spiritual yang tak ada habisnya menusuk dengan ganas ke dalam pikiran Ye Futian. Namun, alunan musik dan auranya masih ada disana dalam bentuk seekor naga. Dari waktu ke waktu, naga itu akan meraung, seketika menghancurkan energi spiritual penghancur yang masuk ke dalam pikiran Ye Futian.     

Kekuatan pertahanan spritualnya cukup kuat. Aura Noble miliknya bekerja sama dengan alat ritual Noble. Sepertinya Qian Shanmu tidak akan bisa menyingkirkan Ye Futian begitu cepat, pikir semua orang.     

Tetapi serangan-serangan Qian Shanmu tidak sampai disitu saja. Selain serangan spiritual yang tak ada habisnya, sebuah badai mengerikan yang terbentuk dari Spiritual Qi muncul di sekitarnya. Bumi beresonansi dengan suara instrumennya. Sebuah energi yang begitu menekan kini tersebar di panggung pertarungan. Rasanya seperti sebuah kekuatan yang bisa menghancurkan kehidupan yang ada di bumi. Energi yang dikumpulkan seperti ini pasti akan sangat kuat setelah meledak nantinya.     

Suara gemuruh petir meledak di udara. Kilatan petir yang mengerikan menuju ke arah Ye Futian. Sangat mudah bagi Qian Shanmu untuk mengeluarkan sebuah sihir hanya dengan menggunakan musiknya.     

Ye Futian masih memainkan guqinnya dengan kepala menunduk. Dia seperti tidak melihat apa-pun di sekitarnya. Ketika petir menyerangnya, kilatan petir itu benar-benar diserap ke dalam alunan musik di sekitarnya. Musiknya berubah menjadi Spiritual Qi yang mengalir dalam bentuk lingkaran di sekeliling tubuhnya. Namun, sejumlah Spiritual Qi yang tak ada habisnya berkumpul dengan ganas di udara di atas kepalanya. Semua Spiritual Qi itu membentuk sebuah pola yang menakutkan. Pola ini mampu menyerap Spiritual Qi dari area di sekitarnya. Pola itu memancarkan cahaya dengan tujuh warna berbeda yang mencuri perhatian, cahaya iu juga sangat menyilaukan. Dengan aliran Spiritual Qi, pola itu mulai membentuk sesuatu. Alunan musik yang tidak pernah berakhir itu semakin meningkatkan aliran Spiritual Qi yang terbentuk.     

Saat semua orang tampak terkejut, sebuah matriks Spiritual Qi terbentuk di atas kepala Ye Futian.     

Ini... Jantung semua orang berdegup kencang. Mereka menyaksikan matriks itu tiba-tiba terbentuk di atas Ye Futian. Pola itu berputar-putar dan Spiritual Qi menjadi tak terkendali, menyebabkan munculnya sebuah badai matriks. Sebuah lubang hitam muncul, menyerap semua energi sambil mengeluarkan energi penghancur.     

Benar-benar sihir musik yang mengerikan.     

Ini bukan lagi sekedar sebuah sihir yang dikeluarkan oleh alunan musik. Alunan musik itu telah membentuk sebuah matriks. Energi penghancurnya mampu membuat orang merasa seperti maktriks itu bisa menghancurkan apa saja.     

Meskipun belum lama sejak Qian Shanmu memasuki tingkat Arcana Plane, Dengan bakat dan aura Noble-nya yang kuat, seberapa kuatkah matriks yang dia bentuk di udara? Apakah Ye Futian dapat menahan serangannya?     

Serangan sebelumnya bukan apa-apa baginya. Qian Shanmu baru saja akan mengeluarkan kemampuannya yang sebenarnya. Jika Ye Futian terus menjalani tantangan ini, dia pasti akan mati.     

Banyak orang menatap ke arah Qian Shanmu. Sepertinya meskipun Qian Shanmu memiliki ekspresi wajah yang tenang, dia layaknya seekor binatang buas yang bersembunyi dibalik ketenangannya itu. Dia pasti tidak senang dengan kekalahan Lu Nantian dari Gu Dongliu.     

Sekarang setelah dia menerima tantangan Ye Futian, dia harus membuat Ye Futian terpojok. Qian Shanmu akan mengakhirinya dengan serangan petir dan kilat.     

Tatapan mata semua orang tertuju pada Ye Futian. Bagaimana orang ini bisa menahan kekuatan semacam itu?     

Jika dia mengaku kalah sekarang, mungkin dia bisa terhindar dari serangan Qian Shanmu!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.