Legenda Futian

Kakak Kedua Pergi dari Gunung Buku



Kakak Kedua Pergi dari Gunung Buku

0Kompetisi di Perguruan Tinggi Dongqin berlanjut seperti biasa. Namun, tidak ada orang yang berminat untuk berpartisipasi lagi, dan antusiasme dari dua hari sebelumnya benar-benar telah menghilang. Ditambah lagi, Perguruan Tinggi Barren Timur dan Pondok tidak lagi berpartisipasi di dalamnya. Seolah-olah momentum dari kompetisi yang diadakan oleh Perguruan Tinggi Dongqin benar-benar hancur karena percobaan pembunuhan yang dialami oleh Ye Futian.     
0

Banyak orang yang memikirkan tentang beberapa kejadian yang terjadi baru-baru ini di Kota Chaoge. Dinasti Qin dan Klan Donghua bersekutu melalui sebuah pernikahan, dan Perguruan Tinggi Dongqin telah dibuka secara resmi. Lu Nantian telah menantang Gu Dongliu, dan banyak acara besar lainnya yang diadakan di Kota Chaoge. Untuk sementara, Dinasti Qin dan Klan Donghua tampak sangat luar biasa.     

Namun, Gu Dongliu telah mengalahkan Lu Nantian, sedangkan Ye Futian telah mengalahkan Qian Shanmu. Selama kompetisi tersebut, Perguruan Tinggi Barren Timur dan Pondok kembali menarik perhatian orang-orang di Kota Chaoge.     

Saat ini, semua orang di Kota Chaoge sedang menebak-nebak siapa sebenarnya yang merencanakan percobaan pembunuhan pada Ye Futian. Mungkinkah kebenaran akan terungkap? Jika tidak, Perguruan Tinggi Barren Timur akan menganggap bahwa Dinasti Qin adalah pelakunya. Kalau begitu, apakah kedua pasukan besar ini akan memulai peperangan?     

Suasana di Kota Chaoge masih terasa tegang. Rumor mengatakan bahwa para murid dari pasukan besar tidak hanya diawasi dengan ketat. Selain itu, Perguruan Tinggi Barren Timur bahkan mulai menyelidiki orang-orang yang pernah berhubungan dengan mereka.     

Tidak lama, Kota Chaoge dipenuhi dengan kepanikan. Banyak pasukan besar merasa tidak nyaman dengan hal ini, dan beberapa dari mereka bahkan membuat kritik secara terang-terangan. Namun, pihak Perguruan Tinggi Barren Timur tidak peduli akan hal ini. Satu-satunya tujuan mereka saat ini adalah untuk menemukan pelaku dari percobaan pembunuhan tersebut.     

Tentu saja, meskipun orang-orang dari pasukan besar ini merasa tidak nyaman tentang tindakan tersebut, mereka tetap saja tidak mengizinkan murid-murid mereka pergi dari Kota Chaoge. Bagaimana mungkin mereka mengabaikan perintah dari Perguruan Tinggi Barren Timur? Mereka benar-benar tidak merencanakan percobaan pembunuhan itu. Jika mereka memutuskan untuk pergi, Perguruan Tinggi Barren Timur pasti akan mencurigai mereka.     

Orang-orang dari berbagai pasukan dapat dengan jelas melihat tekad yang dimiliki oleh Perguruan Tinggi Barren Timur. Adapun He Xirou, dia tidak berani pergi kemana-mana. Dia jelas tidak akan bertindak sebodoh itu dan membuat Perguruan Tinggi Barren Timur mencurigainya.     

Satu hari telah berlalu. Seseorang mengatakan bahwa orang-orang dari Perguruan Tinggi Barren Timur telah pergi dari Gunung Buku satu demi satu dan banyak dari mereka yang sudah tiba di Kota Chaoge. Di penginapan tempat para murid Pondok berada, satu sosok cantik berjalan mendekat. Dia tampak bercahaya seperti seorang peri dan ia mengenakan kemeja berwarna putih dan gaun panjang. Rambutnya yang berwarna hitam terurai di punggungnya seperti air terjun. Ketika dia berjalan, langkahnya sangat ringan, seolah-olah dia tidak memiliki berat badan.     

"Kakak."     

Ketika Xue Ye melihat sosok menawan yang datang ke arah mereka itu, dia tertegun sejenak.     

Sosok yang datang adalah murid kedua dari Pondok, Zhuge Hui. Dia memalingkan matanya dan menatap ke arah Xue Ye. Melihat wajahnya yang tersenyum, Xue Ye sedikit menundukkan kepalanya.     

"Setelah kita kembali ke Pondok, kau harus menyalin buku-buku selama satu tahun dan tidak boleh meninggalkan gunung." Suara Zhuge Hui terdengar sangat pelan dan lembut. Xue Ye tersenyum pahit dan mengangguk dengan sedih. Tentu saja, dia tahu mengapa kakaknya itu marah. Setelah kakak ketiga kembali ke Pondok, Xue Ye adalah kakak tertua dari Pondok yang berada disini. Adik junior mereka mengalami hal seperti itu dan hampir saja terbunuh. Sebagai seorang senior, tentu saja dia yang bertanggung jawab.     

"Kakak."     

"Kakak kedua."     

Yi Xiaoshi dan Ye Futian juga berjalan mendekat dan keduanya terkejut dengan kedatangan kakak kedua. Terutama bagi Yi Xiaoshi, ia sangat terkejut. Sejak dia bergabung dengan Pondok, kakak kedua tidak pernah meninggalkan gunung. Ini adalah pertama kalinya kakak kedua pergi dari Gunung Buku.     

"Adik junior, bagaimana keadaan lukamu?" Zhuge Hui berjalan ke depan dan menatap ke arah Ye Futian.     

"Kakak, ini bukan masalah besar. Lagipula, meskipun aku terluka, aku akan segera pulih begitu melihatmu," ujar Ye Futian sambil tersenyum. "Kejadian ini tidak ada hubungannya dengan kakak keempat. Kakak, jangan menyalahkannya."     

"Dasar bocah." Zhuge Hui berkata, "Kau pergi bersama Xue Ye, namun hal seperti itu malah terjadi padamu. Sudah merupakan sebuah hukuman ringan baginya dengan melarangya meninggalkan gunung selama satu tahun. Sekarang, apakah kau tahu apa yang telah terjadi?"     

"Tidak." Ye Futian menggelengkan kepalanya. "Aku telah membuat kakak khawatir."     

"Xiaoshi, jelaskan padaku apa yang telah terjadi beberapa hari ini," ujar Zhuge Hui, sambil menatap Yi Xiaoshi. Kemudian, dia berjalan ke samping dan duduk. Beberapa murid dari Pondok lainnya kini berada di sampingnya dengan patuh. Sifat senioritas dari kakak kedua terlihat sangat jelas. Di Pondok, dia bisa memutuskan segalanya.     

Ini adalah pertama kalinya dia benar-benar pergi dari Gunung Buku. Kemudian Yi Xiaoshi menjelaskan pada kakak kedua tentang hal-hal yang telah terjadi, termasuk tanggapan dari Perguruan Tinggi Barren Timur. Setelah dia selesai berbicara, para Tetua gunung Zhu Qing dan Bai Lishu dari Perguruan Tinggi Barren Timur juga datang ke tempat itu. Mereka baru saja mengetahui bahwa murid kedua dari Pondok telah tiba di Kota Chaoge.     

Murid pertama dan ketiga dari Pondok menjadi terkenal setelah melewati satu pertarungan penting. Namun, masih ada satu murid perempuan yang berada diantara keduanya. Tidak ada seorang-pun yang mengenalnya dengan baik. Bahkan orang-orang dari Perguruan Tinggi Barren Timur yang juga tinggal di Gunung Buku tidak tahu siapa sebenarnya murid kedua dari Pondok itu.     

Mereka hanya tahu bahwa ada murid kedua dari Pondok itu, dan namanya adalah Zhuge Hui.     

Tidak ada legenda tentang Zhuge Hui di Wilayah Barren Timur.     

Namun, karena percobaan pembunuhan yang menimpa Ye Futian kali ini, justru murid kedua dari Pondok yang pergi meninggalkan Gunung Buku bukannya Gu Dongliu. Tidak ada yang berani memandang rendah dirinya. Pondok telah lama membuktikan kepada orang-orang di dunia bahwa mereka harus memperlakukan setiap murid dari Pondok dengan serius. Karena itu, ketika murid kedua, yang berperingkat lebih tinggi dari Gu Dongliu, pergi meninggalkan gunung, tidak ada yang berani untuk mengabaikannya.     

Zhu Qing dan Bai Lishu telah tiba dan menatap ke arah Zhuge Hui. Murid kedua dari Pondok itu tidak hanya seorang wanita tetapi dia juga sangat cantik.     

Zhuge Hui melirik ke arah Zhu Qing dan Bai Lishu dan senyuman lembut muncul di wajahnya.     

"Kakak kedua, beliau adalah Tetua Gunung, Zhu Qing," ujar Xue Ye.     

"Dia adalah kakak kedua kami," ujar Xue Ye yang juga memperkenalkannya pada Zhu Qing. Kata-katanya menyebabkan sebuah ekspresi aneh muncul di wajah Ye Futian. Apakah ini pertama kalinya Tetua gunung dari Perguruan Tinggi Barren Timur itu dan kakak kedua bertemu satu sama lain? Xiaoshi benar-benar memperkenalkan mereka satu sama lain.     

Dia akan percaya dengan sebuah fakta bahwa orang-orang dari Perguruan Tinggi Barren Timur tidak pernah melangkahkan kaki ke dalam Pondok. Namun, apakah kakak kedua tidak pernah pergi meninggalkan gunung sebelumnya? Kalau tidak, dengan penampilan dan status dari kakak kedua, dia pasti akan menarik banyak perhatian orang-orang di luar sana.     

Dia menatap ke arah Yi Xiaoshi, merasa agak bingung. Yi Xiaoshi tampaknya telah memahami keraguannya dan berkata dengan lembut, "Sejak aku bergabung dengan Pondok, ini adalah pertama kalinya aku melihat kakak kedua pergi meninggalkan Gunung Buku."     

Mendengar kata-kata Yi Xiaoshi, Ye Futian merasa senang. Kakak kedua benar-benar belum pernah meninggalkan Pondok sebelumnya. Kali ini, dia melakukannya untuk pertama kali, hanya untuk melihat keadaannya.     

"Tetua Gunung, apa menurutmu kita bisa menemukan pelakunya dengan langkah-langkah yang telah kau ambil?" Zhuge Hui bertanya sambil tersenyum. Dia begitu terang-terangan dan tidak berusaha menutupi maksud perkataannya.     

Zhu Qing juga tidak terlihat marah. Meskipun dia lebih senior, pada kenyataannya ketika dia menyaksikan pertarungan antara Gu Dongliu dan Lu Nantian, dia sudah tahu bahwa Gu Dongliu lebih kuat darinya.     

Murid-murid dari Pondok memang tidak bisa diperlakukan seperti murid-murid pada umumnya.     

Selain itu, murid dari Pondok yang berada di hadapannya saat ini bahkan lebih senior dari Gu Dongliu.     

"Cukup sulit," Zhu Qing langsung menjawabnya. Jika pembunuh itu masih hidup, semuanya akan jauh lebih mudah. Namun, orang yang mencoba membunuh Ye Futian itu telah tewas, dan dia bahkan menghancurkan kepalanya sendiri. Dia begitu kejam pada dirinya sendiri justru karena dia tidak ingin meninggalkan petunjuk apa-pun kepada mereka.     

Selain itu, Kota Chaoge bukan wilayah kekuasaan mereka.     

Meskipun mereka telah membuat semua pasukan besar tetap tinggal di Kota Chaoge, mereka masih cukup kesulitan. Jelas, mereka tidak bisa menyelidiki semua pasukan besar satu per satu. Jika mereka melakukannya, mereka akan menyinggung perasaan seluruh pasukan di Wilayah Barren Timur.     

"Tetua gunung, dengan pendekatan yang selemah ini, tentu saja, sangat sulit untuk menemukan pelakunya," ujar Zhuge Hui, sambil tersenyum. Kedua mata Zhu Qing berbinar. Apakah pendekatannya terlalu lemah? Perguruan Tinggi Barren Timur sudah melakukan semua yang mereka bisa, bahkan mereka membuat semua orang dari pasukan besar merasa khawatir dan memaksa mereka untuk tetap tinggal di Kota Chaoge. Apakah semua ini juga dianggap terlalu lemah?     

"Namun, anda melakukan satu hal dengan benar. Jika kita tidak dapat menemukan pelakunya, kita akan menganggap bahwa Dinasti Qin-lah yang melakukannya," Zhuge Hui melanjutkan. "Karena peristiwa itu terjadi di Kota Chaoge, dan kita diundang oleh Dinasti Qin untuk datang kemari, mereka harus bertanggung jawab. Tapi kau begitu menahan diri ketika berhadapan dengan Dinasti Qin. Apakah anda mengira bahwa mereka bersedia untuk bekerja sama?"     

Kedua mata Zhu Qing bercahaya dan dia bertanya, "Menurutmu apa yang seharusnya kita lakukan?"     

"Adik junior kami mengalami percobaan pembunuhan di Kota Chaoge, namun kompetisi yang diadakan di Perguruan Tingg Dongqin College masih terus berlanjut. Apakah mereka sedang bercanda?" ujar kakak kedua sambil tersenyum. Kedua mata Zhu Qing berbinar. Kemudian, dia merasakan sebuah aura spiritual yang luar biasa dikeluarkan dari tubuh Zhuge Hui dan langsung menyebar ke seluruh tempat itu.     

"Kakak." Mata semua orang yang hadir berbinar saat mereka memandang ke arah kakak kedua. Pada saat ini, kakak kedua diselimuti oleh sinar cahaya yang menyilaukan dan mengejutkan semua orang dengan aura spiritualnya yang mengerikan. Banyak sinar aura spiritual itu berubah menjadi sebuah bayangan dan terus bermunculan dari tubuhnya. Tak lama kemudian, langit kini dipenuhi dengan banyak bayangan yang semuanya menyerupai Zhuge Hui.     

Zhu Qing dan Bai Lishu menatap ke arah Zhuge Hui. Mereka jelas-jelas bisa merasakan seberapa kuat aura spiritualnya.     

"Adik-adik, tunggu sebentar," ujar Zhuge Hui, sambil tersenyum, setelah itu dia menutup kedua matanya. Seketika, semua bayangan di atas langit menerjang ke depan dan terbang menjauh.     

Ye Futian sangat terkejut. Kakak kedua sedang duduk tenang di tempatnya dengan mata terpejam, tetapi sebuah cahaya suci dipancarkan dari tubuhnya seolah-olah dia adalah seorang dewi yang telah datang ke dunia fana.     

...     

Di luar Perguruan Tinggi Dongqin, kompetisi masih terus diadakan. Meskipun banyak orang, terutama mereka yang berasal dari pasukan besar, tidak lagi berminat, kompetisi itu masih merupakan sebuah acara besar bagi Kota Chaoge dan banyak orang yang ingin bergabung dengan Perguruan Tinggi Dongqin.     

Tiba-tiba, terdengar suara mendesing dari langit. Sebuah aura spiritual yang kuat mendekati tempat tersebut.     

Pada saat berikutnya, semua orang dapat melihat sekelompok orang terbang mendekat.     

Mereka mengabaikan kompetisi yang sedang berlangsung dan langsung muncul di langit di atas semua orang.     

Semua orang mengangkat kepalanya dan melihat banyak sosok yang menawan muncul di atas langit.     

Apalagi mereka semua adalah orang yang sama.     

Sosok itu terlihat seperti seorang dewi yang datang ke dunia fana dan ia sangat cantik. Tidak ada seorang-pun yang mengenalnya.     

Orang-orang dari Dinasti Qin mengerutkan kening. Tindakannya sangat tidak sopan dengan tiba-tiba muncul di atas langit dalam situasi seperti itu.     

Orang-orang dari berbagai pasukan besar juga terlihat penasaran. Siapa sebenarnya orang ini?     

Tiba-tiba, semua sosok itu berubah menjadi pita-pita cahaya yang menyilaukan dan melesat ke bawah seperti hujan meteor.     

Qin Yu tampaknya telah menyadari sesuatu. Dia mendengus dan berkata, "Beraninya kau." Saat dia selesai berbicara, dia melangkah maju. Selain dirinya, banyak kultivator dari Perguruan Tinggi Dongqin lainnya juga melangkah ke depan secara bersamaan. Namun, mereka semua masih terlalu lambat.     

Saat ini, keempat panggung pertarungan telah terisi penuh. Orang-orang di atas panggung itu mengangkat kepalanya dan memandang ke arah pita-pita cahaya yang terbang mendekat dengan takjub. Sosok-sosok yang menawan itu berjatuhan seperti hujan meteor.     

*Boom, boom, boom* Terdengar rentetan suara keras ketika orang-orang di panggung pertarungan langsung terhempas ke belakang. Kemudian, keempat panggung itu hancur berkeping-keping.     

Banyak Noble telah tiba di tempat itu dan memandang dengan tatapan dingin ke arah semua panggung yang telah hancur.     

*Boom* Diikuti dengan suara keras lainnya, Qin Yu berbalik dan melihat gerbang dari Perguruan Tinggi Dongqin telah dihancurkan.     

Dalam sekejap, ekspresi semua orang dari Dinasti Qin dan Klan Donghua menjadi sangat serius. Mereka menatap ke arah sosok yang berada di langit itu. Saat ini, hanya ada satu orang yang berdiri disana dengan bangga seperti seorang peri.     

Semua orang dari berbagai pasukan besar tercengang. Siapa sebenarnya identitas dari wanita ini?     

"Siapa kau?" Qin Yu bertanya dengan nada yang terdengar sangat dingin.     

"Kompetisi dari Perguruan Tinggi Dongqin berakhir disini. Dalam tujuh hari ke depan, jika kalian tidak dapat menemukan pelaku dibalik percobaan pembunuhan adik junior kami, Pondok akan mengambil alih Kota Chaoge. Pada saat itu, Perguruan Tinggi Dongqin tentu saja akan lenyap." Setelah dia selesai berbicara, dia langsung menghilang di udara.     

Pada saat ini, hati semua orang berdegup kencang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.